Semua gambar dan konten bersumber dari Mango TV
Xiaoxiao mengangguk. Cheng Hao ingin agar Xiaoxiao membersihkan ruangan tiap hari sampai nggak ada debu yang tertinggal. Xiaoxiao mengangguk. Ia mengambil kertas dan pulpen. Siap untuk mencatat.
Cheng Hao melanjutkan kalo harus ada jus segar tiap jam 6 pagi. Jam 7 sarapan sudah harus siap. Untuk makan siang harus ada ikan dan sayuran. Tiap hari ia harus dipijat kepalanya 3 sampai lima kali. Suhu kamar harus 26-28 derajat. Dia nggak mau ada warna merah di rumah.
Cheng Hao mengambil kartu dan memberikannya ke Xiaoxiao. Di dalamnya ada 1, 2 juta. Ia juga akan membayar sewa kalo Xiaoxiao sudah menentukan harganya.
Xiaoxiao menolak dan nggak bisa menerimanya. Cheng Hao tetap memberikannya. Dia nggak mau penggematnya kelaparan atau memgalami kesulitan.
Xiaoxiao seneng banget. Bukan karena dia dapat uang tapi karena Cheng Hao barusan menggenggam tangannya.
Tong membawa Lu Hongjian ke sebuah pesta dan mempertemukannya dengan Xu Miao dan pamannya, tuan Xu.
Xu Miao menyapa Lu Hongjian yang ia kira adalah Cheng Hao. Tuan Xu merasa kalo Cheng Hao nggak sedingin seperti biasanya. Cheng Hao bahkan nggak mengenalnya.
Sayang Xu Miao nggak menyadarinya. Dia malah senang dengan sikap terbuka yang Lu Hongjian berikan. Lu Hongjian mengajaknya pergi untuk mengobrol berdua.
Tong duduk dengan Tuan Xu. Tuan Xu mengatakan kalo bos Tong sudah banyak berubah. Tong hanya menyangkalnya. Ia lalu bangkit meninggalkan Tuan Xu dan menghampiri Lu Hongjiam yang lagi asik berduaan dengan Xu Miao.
Ia memberitahu Lu Hongjian kalo sudah saatnya pergi lalu menariknya meski Lu Hongjian nggak mau.
Cheng Hao memimpikan kecelakaan itu lagi. Eanita yang mirip Xiaoxiao memanggilnya dan meminta tolong.
Cheng Hao terbangun. Ia mengambil ponselnya dan memikirkan mimpinya yang terus-terusan datang padanya.
Xiaoxiao mau memasak lobster tapi bingung gimana motongnya. Cheng Hao tahu-tahu datang dan merebut pisau yang ia pegang dan memotong lobster itu.
Xiaoxiao meminta maaf pada lobster itu dan mendoakannya. Ia tahu kalo lobster itu sudah mati tapi rohnya akan hidup lagi dan tinggal di dunia paralel. Semoga ia bahagia bersama nona lobster disana.
Cheng Hao memikirkan sesuatu setelah dengar Xiaoxiao ngomongin tentang dunia paralel. Ia menyuruh Xiaoxiao untuk segera memasak untuknya.
Xiaoxiao menurut. Cheng Hao memandangi Xiaoxiao yang memasak di dapur sambil memikirkan apa yang Xiaoxiao katakan tadi.
Xiaoxiao kembali lagi pada Cheng Hao setelah memasak lobster. Cheng Hao mengingatkan Xiaoxiao tentang perjanjian mereka. Kalo Xiaoxiao akan mengikuti semua perintahnya meski berbahaya. Xiaoxiao mengiyakan dan mengaku suka permainan berbahaya.
Cheng Hao nggak ragu lagi dan meminta Xiaoxiao untuk ikut dengannya nanti malam.
Malam harinya Cheng Hao sudah menyiapkan dua mobil. Satu untuknya dan satu untuk Xiaoxiao. Xiaoxiao merasa bingung tapi tetap menuruti apa yang Cheng Hao minta.
Cheng Hao dan Xiaoxiao sudah sampai di terowongan. Keduanya ada di mobil masing-masing dan berhadap-hadapan dengan jarak yang lumayan jauh.
Xiaoxiao mengaku bisa mendengarkan suara Cheng Hao melalui earphone yang ia pakai. Cheng Hao meyakinkan Xiaoxiao kalo ia telah membuat mobil itu seaman mungkin sehingga Xiaoxiao nggak akan kenapa-kenapa.
Ia menyuruh Xiaoxiao untuk menabraknya. Xiaoxiao menolak. Dia nggak bisa melakukannya. Cheng Hao mengingatkan kalo Xiaoxiao nggak boleh menolak perintahnya.
Xiaoxiao tetap menolak. Ia mau pulang saja. Dengan santainya Cheng Hao mengatakan kalo ia akan menunggu mobil lain yang datang dari sana dan menabraknya.
Xiaoxiao menurut. Cheng Hao mulai menghitung. 3, 2, 1. Mobil keduanya melaju dengan kecepatan tinggi. Kecelakaan itu makin dekat.
Tapi di detik-detik terakhir Xiaoxioa tiba-tiba mengerem lalu banting setir. Mobil Cheng Hao ikut berhenti. Ia keluar dan melihat kondisi Xiaoxiao.
Kaki Xiaoxiao gemetaran. Ia menangis dan mengaku nggak bisa melakukannya. Cheng Hao membelai rambutnya dan menenangkan. Nggak papa. Ia meraih tangan Xiaoxiao dan mengajaknya pulang.
Cheng Hao memapah Xiaoxiao dan menidurkannya di kamarnya. Ia bahkan memijat kaki Xiaoxiao. Tapi karena kaki Xiaoxiao masih bengkak maka ia akan memijatnya lagi besok.
Cheng Hao menyendiri di balkon sambil minum. Sebuah pesan tahu-tahu masuk dan membuatnya tercengang.
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊