Semua gambar dan konten bersumber dari tvN
Warning: 18+
Jadilah pembaca yang bijak
Annyeong!!! Akhirnya kelar walaupun baru separt😅😅😅. Jadi ini adalah project kolaborasi sama Eonni My Little Hobby. Episode ganjil di aku dan episode genapnya pada beliau ya Cingu. Semoga bisa dinikmati, ya. Dan buat pembacanya sunbae, mohon maaf ya kalo kerasanya nggak nyaman sama gaya nyinopnya aku. Plis ya aku jangan dibullyðŸ˜ðŸ˜
Hee Sung terikat tangan dan kakinya di dasar kolam. Kepalanya terluka. Ia berusaha melepaskan diri tapi susah dan akhirnya nggak sadarkan diri. Ji Won tiba-tiba muncul menghampiri Hee Sung. Ia berniat mengangkat tubuh Hee Sung tapi nggak bisa karena dia terikat.
Hee Sung membuka matanya dan melihat Ji Won.
"Mau aku beritahu orang macam apa Aku?"
"Aku akan mulai memberinya cinta ke depannya, aku akan bersikap baik. Dan sebelum kamu sadari semuanya pasti berubah. Seperti kebohongan"
Ji Won lalu mencium Hee Sung.
Pada adegan lain mereka berciuman diiringi musik dari piringan hitam. Mereka memakai cincin yang sama menandakan kalo mereka adalah pasangan. Duh, nikmat banget ya. 😅😅
Hee Sung mencium kening Ji Won lalu menciumnya lagi. Dan ternyata barang-barang yang dilihatkan yang aku maksud tadi pagi adalah hasil karya Hee Sung karena ia adalah seorang pengrajin logam. Hadeuh ini adegan ciuman kok ya lama amat ya???
Mendadak musik berhenti. Ji Won melihat jam tangan Hee Sung. Dia panik mendapati kalo sekarang sudah jam 4 sore. Hee Sung ingin menahan Ji Won dan nggak pingin dia pergi.
Ji Won merasa kalo sekarang bukan waktunya untuk itu dan mereka sudah terlambat. Menurutnya Hee Sung tuh nggak tahu malu. Kalo pelanggan datang gimana? Lah, Hee Sung cuman senyum-senyum lihat kekhawatiran sang istri.
"Aku bukan orang yang membiarkan musik membuatku senang"
Ji Won menyuruhnya untuk menyingkirkan semua itu secepatnya. Ia juga mengingatkan untuk pakaiannya Eun Ha harus pakaian yang terbaik dengan merek bagus. Terakhir Ji Won memberitahu kali ia harus mengambil cucian ke binatu.
Beda sama Ji Won yang kacau banget Hee Sung malah santai banget. Cuman makan-makan doang. Khawatir apa, sih?
Ji Won hanya tersenyum lalu hilang di balik pintu.
Malam harinya mereka sekeluarga dalam perjalanan dengan Eun Ha di bangku belakang. Ji Won memberitahu sesuatu pada Hee Sung dan bertanya apa nggak papa? Sambil senyum Hee Sung mengiyakan. Dia malah khawatir Ji Won akan merasa nggak nyaman.
Ji Won merasa harus menggunakan kesempatan itu untuk melihatnya lebih sering karena mereka adalah mertuanya. Dia juga berusaha memberi pengertian pada Eun Ha kalo mereka juga adalah kakek dan neneknya Eun Ha.
Ih, Eun Ha mukanya sudah masam aja. Dia takut sama nenek. Ji Won nggak ngerti kenapa Eun Ha takut sana neneknya sendiri? Dengan polosnya Eun Ha mengatakan kalo ibunya juga takut. Ji Won menatap suaminya dan membantahnya. Ih tapi kayaknya iya deh.
Mereka bertiga sampai di tempat janjian. Eun Ha menatap wajah kakek dan neneknya secara bergantian dan mulai merasa takut. Dia lalu sembunyi dibalik tubuh sang ayah.
Nenek menegur Ji Won yang dianggapnya nggak mengajarkan etika salam sama Eun Ha. Hee Sung angkat bicara dan mengungkapkan kaki penyebabnya adalah saat nenek menutup pintu pas yang terakhir kali. Nenek membalikkan kalo mereka yang datang ke sana tanpa diundang.
Ji Won berusaha dekat dengan mertuanya dengan menanyakan apa mereka pulang dengan aman? Ia mengharap jalannya nggak macet. Kakek ikut menjawab kalo itu nggak papa. Ji Won berusaha mencairkan suasana dengan meminta Eun Ha untuk melakukan apa yang mereka latih tadi. Eun Ha menggeleng takut tapi Ji Won memintanya untuk mencoba.
Eun Ha akhirnya mau melakukannya dengan tetap menampakkan wajah takutnya. Ia membentuk hati dengan tangannya dan mengatakan;
"Halmeonni, alabeoji, Saranghaeyo!"
Dih, kakek sama nenek ini merasa punya cucu nggak sih? Cuek amat? Nenek mengajak mereka untuk segera masuk karena kakinya sakit. Dia lalu berjalan masuk diikuti dengan nenek nggak berselang lama.
Eun Ha kayaknya sedih banget sampai menganggap kalo nenek membencinya. Ji Won dengan bijak membantahnya. Ia menasehati kalo nenek pasti akan menanggapi kalo Eun Ha terus berusaha. Hee Sung memilih diam. Dia menatap orang tuanya dengan tatapan dingin.
Mereka berlima berada di satu meja untuk merayakan ulang tahun Hee Sung yang ke 39. Eun Ha sudah ceria lagi. Ia menyanyikan lagu ilang tahun untuk ayah tersayangnya. Hee Sung lalu meniup lilinnya. Eun Ha mengklaim dirinya sebagai hadiah untuk sang ayah. Hee Sung membelai kepala sang putri sambil memujinya sebagai hadiah yang cantik.
Ji Won sendiri juga menyiapkan hadiah untuk Hee Sung. Sebenarnya Hee Sung merasa kalo itu nggak perlu. Dan saat dibuka ternyata hadiahnya adalah strap jam tangan kulit. Hee Sung mengaku menyukainya dan berterima kasih pada sang istri. Ji Won memberitahu kalo di belakangnya ada inisial Hee Sung. Hee Sung membaiknya. Ia kembali mengucapkan terima kasih.
Eun Ha mendadak ingin pipis. Ji Won bangkit dan mengajak putrinya ke kamar kecil.
Nenek sinis, menuduh Hee Sung memanggil mereka hanya untuk pamer. Hee Sung menyesalkan mereka yang nggak usah datang aja. Mereka bisa membuat alasan. Ibu menanyakan apa ia nggak bisa mengucapkan selamat ulang tahun pada putranya? Nenek menyindir kalo hidupnya terasa miliknya sekarang?
Hee Sung rasa nggak mungkin. Dan sekalipun nggak pernah jadi miliknya, ia juga nggak begitu tahu gimana rasanya. Nenek tersenyum sinis. Hee Sung sedang menyindirnya? Kalo nggak gara-gara dia...
Hee Sung marah dan meletakkan gelasnya dengan keras sehingga menghentikan kalimat nenek. Kakek menengahi dan mengingatkan kalo mereka berada di kapal yang sama. Jangan sampai membuat masalah kali nggak pingin kapalnya tenggelam.
Eun Ha bersama ibunya kembali dan menempati tempat duduk mereka sebelumnya. Ji Won menunjukkan ponselnya pada Hee Sung kalo ia harus pergi. Hee Sung menawarkan untuk mengantar. Ji Won melarang. Ia akan naik taksi. Ia lalu pamit pada ayah dan ibu mertuanya karena ada masalah di kantor.
Nenek menuduh kalo Ji Won mau balas dendam karena tahun lalu nenek nggak menyambutnya. Ji Won membantahnya. Ia beneran ingin menikmati makan malam yang menyenangkan...
Hee Sung mengingatkan kalo di luar dingin. Ia bangkit dan mau melalaikan mantelnya tapi Ji Won menolak. Dia malah khawatir karena telah mengecewakan mertua lagi. Hee Sung menenangkan. Ji Won lalu pamit. Hee Sung memberinya gangguan dan membuatnya nggak ragu lagi.
Suasana berubah setelah Ji Won pergi. Eun Ha sudah tidur dalam pangkuan ayahnya. Nenek berpikir kalo Ji Won lebih b*doh dari yang ia kira. Kakek mengartikan kalo mereka nggak tahu Hee Sung punya pernikahan yang sukses.
Hee Sung hanya tersenyum. Ia memberitahu kalo ia dan Ji Won saling ditakdirkan. Nenek nggak paham.
**
Ji Won sampai di kantor polisi Gangsu. Ia turun dari taksi dengan terburu-buru dan memakai tanda pengenalnya lalu masuk ke dalam.
Nenek mengingatkan kalo Hee Sung adalah pria dengan masa lalu yang kotor sedang JI won adalah seorang polisi. Dipikirnya mereka saling ditakdirkan? Dia tertawa. Menurutnya Hee Sung pandai membuat lelucon. Dan sebenarnya Hee Sung terdengar seperti manusia. Kakek mendekat. Ia menekankan kalo bagi mereka itu adalah masalah penting. Apa punya anak bersama membuatkan perasaan khusus untuk mereka?
Hee Sung memikirkannya sebentar. Ia memberitahu kalo Ji Won hanya percaya pada apa yang dilihatnya dan ia hanya menunjukkan apa yang ingin Ji Won lihat. Karena itulah ia bisa melewatinya. Karena itulah ia meminta kakek dan nenek untuk nggak mengkhawatirkan mereka.
Kakek nggak bicara lagi. Hee Sung menepuk lengan Eun Ha dengan penuh kasih sayang.
Kita lalu dibawa ke tempat Ji Won berada di kantor polisi. Ia mengawasi seseorang di baik ruang interogasi. Nampak seorang pria frustasi ditanya-tanya mulu.
Hari ini jam 3 sore seorang bocah laki-laki ditemukan nggak sadarkan diri dengan cedera kepala serius di tangga darurat apartemen Seokin-dong, Seoul. Namanya Kim In Seo 12 tahun.
Anak itu dilarikan ke rumah sakit. Orang tuanya berada di sampingnya bersama dokter dan polisi.
Dan hal pertama yang dikatakannya setelah bisu sementara... . Anak itu siuman dan menunjuk ayahnya. Ayahnya mencoba untuk membunuhnya.
Ibu anak itu syok. Demikian juga dengan dokter dan polisi.
Menurut anak itu... .
Anak gemuk itu menaiki tangga. Fisiknya yang seperti itu membuatnya kelelahan. Tapi ia nggak menyerah dan tetap naik. Ia lalu bertemu dengan ayahnya dan malah diminta untuk turun. In Seo mengaku sudah lelah. Ia memohon agar hari ini berhenti.
Ayahnya nggak mau tahu dan tetap menyuruhnya untuk turun. Dia menunjuk perut In Seo. Apa nggak j*j*k pada dirinya sendiri? In Seo mengakui kalo dia bersalah.
Ayah bangkit. Ia mengaku jadi sangat marah tiap kali melihatnya dan nggak percaya kalo In Seo adalah anaknya. Dan secara nggak terduga tiba-tiba ayah menendang In Seo sampai ia jatuh ke bawah. Duh aku sampai kaget.
Darah mengucur dari kepalanya. Ayah mendekat dan memeriksa nafasnya. Ia meriksa CCTV. Nggak ada ayah lalu memilih untuk kabur.
Ayah In Seo yang berada di ruang interogasi itu membantahnya dan mengklaim kalo In Seo berbohong. Polisi mengulangi apa yang dikatakan ayah In Seo. Dan intinya sih nggak percaya. Ayah In Seo nggak nyangka ia dapat tuduhan percobaan pembunuhan. Polisi mengingatkan kalo putranya terluka parah di tangga yang curam di mana nggak ada kamera keamanan atau saksi. Dan ayahnya yang bersamanya mendadak menghilang. Anak itu mengklaim kalo ayahnya adalah pelakunya. Jadi ia rasa wajar kalo mereka beranggapan bahwa ayah In Seo mencoba untuk membunuh ayahnya.
Ayah In Seo membenarkan kalo ia menyuruh anaknya naik tangga. Ia menegaskan kalo apa yang dikatakan In Seo nggak benar.
Kita lalu diperlihatkan versi ayah In Seo.
Ayah menyemangati In Seo menaiki tangga dan ia mengikuti di belakang.
Eun Seo yang kelelahan berhenti dan beristirahat. Saat itulah ayah mendapat telpon dari Eun Seok yang memintanya untuk segera pergi. Ayah lalu menyuruh In Seo untuk naik dulu. Ia akan pulang sebelum makan malam dan berpesan agar In Seo melakukan peregangan dulu.
Ayah lalu pergi dan ceritanya berakhir. Ia menemui temannya dan minum bersama. Istrinya lalu menelpon. Ia bahkan bertanya pada detektif, orang tua kayak apa uang tega pada anaknya? Ia menekankan kalo In Seo adalah putranya yang berharga. Ia merasa kalo apa yang dilakukan detektif sangat mengerikan.
Detektif nggak serta merta percaya. Ia mendekat ke ayah In Seo. Ia mencium kalo ayah In Seo makan iga dengan minum bir dan Soju dengan temannya? Ayah In Seo membenarkan.
Di sebelah Ji Won mengamati ekspresinya dengan seksama. Di rumah Hee Sung menidurkan Eun Ha lalu membelai kepalanya.
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊