Sinopsis Flower of Evil episode 1 part 2

Anysti
0

semua gambar dan konten bersumber dari tvN




Ho Jun ragu kalo ayah In Seo menyakiti anaknya sendiri karena menurutnya ia terlihat seperti pria baik. Detektif Choi membantahnya. Ia menekankan kalo 80% dari pelecehan anak dilakukan oleh orang tua mereka sendiri. Mereka lalu menanyakan pendapat Ji Won terkait dengan kasus itu.

Ji Won berpikir kalo ayah In Seo dituduh melakukan sesuatu yang nggak dilakukannya. Detektif Choi nggak sependapat. Ia menekankan kalo tiap orang yang diinterogasi akan mengklaim kalo mereka nggak bersalah.

Ji Won menunjukkan sandal yang dipakai oleh ayah In Seo. Mereka berdua memperhatikan apa yang ditunjuk Ji Won. Jo Won berpikir kalo sandal itu bukan milik ayah In Seo, melihat ukurannya yang kecil.
Kita lalu diperlihatkan bayangan Ji Won.
**

Ayah In Seo berlari dengan terburu-buru setelah mendengar kalo putranya terluka. Ia menunjukkan hal lain lagi kalo kaos kaki yang kotor hanya sebelah. Ia pikir sandal itu terlepas saat dipakai berlari. Bahkan sandalnya juga nggak pas. Menurutnya itu sudah bisa membuktikan kalo dia nggak bersalah.

Ho Jun memuji pendapat Ji Won. Detektif Choi menunjukkan kalo itu adalah masalah Ji Won yang terlalu mempercayai bukti. Ia merasa kalo Ji Won harus melihat orangnya dulu sebelum melihat bukti. Ho Jun merasa kalo itu hanya karena detektif Choi nggak memperhatikan sandalnya.

Ji Won menyimpulkan kalo detektif Choi percaya kalo orang itu mencoba membunuh putranya sendiri. Detektif Choi memberitahu kalo saat mata mereka bertatapan setelah ia memasuki ruang interogasi, di saat itulah ia mendapat firasat. Nalurinya langsung mengatakan kalo dia adalah orang jahat. Ia menunjukkan kalo dia aja sampai merinding.

Ji Won lalu menanyakan pendapat Ho Jun. Detektif Chou mendesaknya untuk memilih antara ia atau Ji Won. Ji Won dengan percaya dirinya mengklaim kalo Ho Jun pernah bilang kalo ia adalah panutannya. Lah ternyata dia juga pernah mengatakannya pada detektif Choi. Ji Won juga kaget. Ho Jun menengahi kalo mereka sama-sama ia kagumi. Lah, padahal mereka kan punya gaya yang beda. Ji Won sih cuman senyum.

Seseorang datang dan menyuruh mereka untuk berkumpul. Lah, padahal belum selesai juga.


Ketua tim datang sambil menyeruput kopi. Detektif Choi menyindir ketua tim kalo kedai kopi membuatkan kemasan yang nyaman untuk pembelian lebih dari satu. Ketua tim mengaku tahu. Sambil memalingkan wajah Detektif Choi lanjut menyindir kalo ketua tim hanya membuat untuk dirinya sendiri.

Ketua tim memanggil Ji Won dan menugaskannya untuk mengumpulkan pernyataan dari orang terdekat Kim Sang Jin dan juga periksa rekaman keamanan dari situs kecelakaan. Ji Won mengiyakan.

Dan untuk detektif Choi  ia tugaskan untuk memeriksa keadaannya Kim Sang Jin selama kecelakaan itu. Secara legal. Detektif Choi mendekat dan tersenyum meyakinkan kalo ketua tim bisa mengandalkannya.

Ji Won dan Ho Jun bangkit. Mereka akan bicara dengan istrinya dulu.




Saat Ji Won dan Ho Jun sampai di rumah sakit untuk menemui ibu In Seo ternyata dia sedang diwawancarai oleh wartawan Kim Moo Jin. Mereka membicarakan ayah In Seo dan juga sifatnya selama ini.
**

Wartawan Kim Moo Jin menunjukkan apa yang ia dapatkan dari wawancaranya tadi pada Ho Jun yang akan dijadikannya sebagai judul beritanya. Kebencian terhadap anaknya yang gemuk, ayah yang membuat putranya hidup di tangga kematian.

Ho Jun merasa kalo wartawan Kim terlalu bersemangat sampai menunjukkannya di rumah sakit. Ia mendekat dan memberitahu dengan jujur kalo itu salah kisah yang ia jalani. Ho Jun membenarkan kalo artikel yang di posting oleh wartawan Kim memang menarik. Wartawan Kim merasa tertarik dan menanyakan apa yang menarik?

Ho Jun mengingat salah satu tulisannya Pembunuhan berantai di kota YeonJu. Dia aja nggak tahu kalo kasus itu terjadi di Korea. Wartawan Kim memberitahu kalo itu sangat mengerikan. Seluruh kota kacau. Ho Jun nggak ngeh. Wartawan Kim nggak jadi membahasnya. Ia menanyakan apa yang dilakukan ayah untuk mencari nafkah? Ho Jun nggak ngerti ayahnya siapa yang dimaksud.

Wartawan Kim memberitahu kalo yang ia maksud adalah tuan Tangga kematian. Ho Jun memberi tahu kalo dia seorang pengacara. Wartawan kaget dengar orang yang ia selidiki adalah anggota elit masyarakat. Ia pikir itu adalah sentuhan yang bagus. Ia mau mencoret tulisannya tapi tinta pulpennya nggak mau keluar. Ho Jun lalu memberikan pulpennya. Dan ternyata itu adalah buatan Hee Sung (suaminya Ji Won) untuk anggota tim. Wartawan Kim pikir itu cantik. Ho Jun memberi tahu kalo suaminya Ji Won adalah seorang pengrajin logam. Wartawan Kim seperti terkejut dengarnya. Tapi ia pikir itu menarik.
**




Ji Won menanyakan pada ibu In Seo apa In Seo pernah mengeluh tentang ayahnya ibunya In Seo seolah nggak mendengarkan dan malah asik menatap minuman di tangannya. Ji Won memanggilnya. Ia tahu kalo itu adalah masa-masa sulit. Tapi pernyatannya sangat dibutuhkan.

Ibu In Seo mendadak meletakkan minumannya lalu menggenggam tangan Ji Won. Ia memberi tahu kalo anaknya bukan pembohong. Dia sangat baik. Ji Won lalu menanyakan suaminya. Apa dia seseorang yang bisa melukai anaknya? Ibu In Seo langsung membantahnya. Dia marah pada Ji Won dan menegaskan kalo di keluarganya nggak ada masalah dan mereka sama sekali nggak mengalami masalah.

Ji Won terdiam menanggapi perubahan emosi dari ibu In Seo. Sedetik kemudian sikapnya kembali berubah. Ia mengaku nggak tahu gimana hal itu bisa terjadi. Ji Won melanjutkan pertanyaannya. Ia memberi tahu kalo itu adalah pertanyaan prosedural yang diajukan salam situasi itu, apa ada kontrak asuransi yang didaftarkan atas nama putranya? Ibu In Seo mengiyakan. Ia menanyakan kenapa Ji Won menanyakannya?




Ji Won membicarakan apa yang ia dapatkan bersama dengan Ho Jun dan wartawan Kim. Wartawan Kim berpikir kalo ayah In Seo mengejar klaim asuransi. Ji Won membantahnya dengan alasan kalo polis asuransi di daftarkan atas nama putra tertulis nggak bisa dibayarkan kalo anak berusia di bawah 15 tahun. Dan itu nggak bisa menjadi motif karena keluarga mereka nggak punya masalah dengan keuangan.

Wartawan Kim merasa kalo nggak perlu ada motif besar untuk pembunuhan. Ia mencontohkan kalo ada seseorang yang membunuh 7 orang hanya untuk iseng dan mengubur tubuh mereka di hutan. Istri yang dikatakan sudah meninggalkannya juga ada di sana.

Ji Won nggak paham dan menanyakan siapa yang sedang wartawan Kim bicarakan? Wartawan Kim menyinggung suami Ji Won yang adalah seorang pengrajin logam. Ia memberitahu kalo pembunuhnya hanya satu. Ji Won merasa pernah mendengar kasus itu. Wartawan Kim menanyakan apa kasus itu layak untuk pena itu?

Ji Won tersenyum. Kalo ia memberinya secara gratis apa wartawan Kim mau menulis hal baik di media sosial? Wartawan Kim mengiyakan. Ji Won lalu memberikan kartu nama suaminya pada wartawan Kim.

Ho Jun merasa aneh. Ia menanyakan kenapa Ji Won bicara formal pada wartawan Kim? Ji Won memberi tahu kalo wartawan Kim setahun lebih tua darinya.  Ho Jun membantahnya dan memberitahu kalo wartawan Kim lahir di tahun 1985 dan setahun lebih muda dari Ji Won.

Wartawan Kim lalu pergi menghindar. Ji Won sepertinya baru tahu. Ia memarahi Ho Jun yang baru memberitahunya.




Di rumah Ji Won bicara dengan Hee Sung dan memberitahu kalo yang paling aneh ibu korban adalah istri tersangka. Hee Sung yang sedang merapikan baju menanyakan kenapa. Ji Won memberitahu kaki putranya tersadar setelah hampir meninggal dan menuduh ayahnya melakukan percobaan pembunuhan. Menurutnya pasti ada tanda-tandanya untuk sampai sejauh ini. Ia sendiri nggak mengerti kenapa dia bisa begitu mengerti. Apakah ia menutupi kebenaran atau menutupinya? Ia rasa itu aneh.

Ji Won memakai mantelnya dan siap pergi lagi. Hee Sung menanyakan apa Ji Won harus pergi lagi? Ji Won mengiyakan. Dia memang selalu seperti ini. Eh, ia baru ingat kalo ibu dan ayah masih marah. Hee Sung tersenyum dan meminta Ji Won untuk mengambil hati. Ji Won nggak paham kenapa mereka membencinya padahal ia bukan tipe orang yang patut untuk dibenci. Kepribadian dan senyumnya bagus, ia juga melahirkan cucu untuk Mereka, ia juga punya pekerjaan yang stabil. Apa lagi yang nggak ia miliki?

Hee Sung tersenyum dan menyindir Ji Won yang mulai sombong lagi. Ji Won memeluk Hee Sung dan merasa kalo itu mengecewakan. Hee Sung menjauh dengan orang tuanya karena dirinya. Hee Sung meletakkan tangannya di lengan Ji Won dan membantahnya. Kata siapa? Ji Won menyesalkan, ia nggak akan merayu Hee Sung saat itu kalo tahu akan begini.

Hee Sung menatapnya dalam. Ia membuka mantel Ji Won dan memintanya untuk bilang ke detektif Im kalo Ji Won punya kasus mendesak. Ji Won mendorongnya dan menyudahi. Hee Sung kembali memeluk dan merengek minta Ji Won untuk menemaninya lebih lama.

Kantor polisi Gangsu





Ji Won melihat rekaman CCTV. Dia melihat kalo Kim Sang Jin masih memakai sepatu dan menunjukkannya pada Ho Jun. Ia yakin kalo sandalnya pasti dari restoran. Ia ra sa Kim Sang Jin nggak seperti orang yang sudah melakukan hal buruk. Dia justru terlihat bersemangat.

Lah, Ho Jin malah tidur. Detektif Choi menghampiri Ji Won dan merasa kalo Ji Won hanya buang-buang waktu. Ji Won memberitahu kalo ia sedang menyelidiki kasus itu. Detektif Choi memberi tahu kalo investigasi kasus berdasarkan teori yang salah adalah definisi membuang-buang waktu.

Ji Won mengingatkan apa yang detektif Choi katakan terakhir kali kalo sebuah petunjuk akan muncul kalo mereka menyelidiki setiap bukti. Detektif Choi meyakinkan kalo ia akan memecahkan kasus besok karena itulah ia merasa bersalah pada Ji Won. Ji Won langsung menatapnya dan menanyakan apa detektif Choi menemukan sesuatu?

Detektif Choi tersenyum dan mengangguk. Dia menyuruh Ji Won untuk terus membuang waktunya. Ia mau pergi ke sauna. Detektif Choi pergi. Ji Won merasa kalo detektif Choi telah menemukan sesuatu.



Hee Sung mengantar Eun Ha ke sekolah. Gurunya menyambutnya dan menyapa Hee Sung. Hee Sung menyerahkan makanan yang ia buat pada guru Eun Ha sambil mengatakan kalo ia memasak sarapan lebih dan mempersilakannya untuk menikmatinya bersama guru-guru yang lain. Ia dengar guru Eun Ha itu sering melewatkan sarapan.

Guru Eun Ha berterima kasih. Ia merasa kalo ibunya Eun Ha beruntung. Eun Ha yang masih kecil bertanya kenapa? Guru memberitahu karena ayah Eun Ha menawan dan juga seorang koki yang hebat. Dia juga sangat tampan.

Hee Sung tersenyum. Ia merasa kalo itu adalah isyarat untuk menyuruhnya pergi. Guru tersenyum dan menambahkan kaki ayahnya Eun Ha juga cepat tanggap. Hee Sung lalu pamit pada guru dan juga Eun Ha.


Setelah mereka masuk, ekspresi Hee Sung mendadak berubah. Ia menelpon ibunya dan bilang akan mampir.






Wartawan Kim membaca berita mengenai pembunuhan berantai kota Yeonju, Do Min Seok dan putranya. Itu adalah berita yang ia tulis. Ponselnya mendadak bunyi. Orang yang mau ia temui nggak bisa datang. Ia sedang memasak dan janji akan menemuinya lagi besok.

Wartawan Kim menanyakan pada orang itu apa ia yakin kalo itu adalah Do Hyun So? Pria yang sedang memasak itu mengaku sulit untuk melupakan ber*ndal seperti Do Hyun So.

Wartawan Kim mengiyakan dan akan menemuinya besok. Wartawan Kim mau menulis nama Cheong tapi pulpennya mati. Ia lalu mengeluarkan isi tasnya dan menemukan sebuah kalung liontin yang tersemat pada sebuah pulpen.

Kalung itu pernah dipakai oleh seorang gadis bernama Do Jae Su. Wartawan Kim mengambil kalung itu dan menggunakan pulpennya untuk  menulis. Aliran Cheonggyecheon, Nam Jun Kok jam 5 sore. Ia lalu membereskan semuanya dan pergi.




Hee Sung menemui ibunya dan menyuruhnya untuk menelpon Ji Won. Ibu menyindir kalo Hee Sung mencoba mengajarinya apa yang harusnya ia lakukan. Hee Sung mengatakan kalo ia hanya menunjukkan jalannya. Ibu mengulangi kalo Hee Sung ingin ia menelpon istrinya dan mengamuk.

Hee Sung mengingatkan kalo ibu terus memberi harapan pada Ji Won. Ji Won berpikir kalo semuanya akan membaik kalo dia berusaha. Ia meminta ibu untuk memastikan Ji Won nggak mengharapkan apapun darinya. Ibu menyimpulkan kalo Hee Sung nggak mau ia bertemu lagi dengan istri dan anaknya? Hee Sung tersenyum. Ia merasa itu akan lebih aman.

Ibu mengambil ponsel itu. Bukannya menelpon ia malah melepaskannya. Ibu mengklaim kalo ia juga punya hak atas hidup Hee Sung. Ia mengatakannya sambil menarik pakaian Hee Sung. Hee Sung meraih tangan ibu dan menggenggamnya. Ia meyakinkan kalo hidupnya adalah milik ibu selama ia hidup sebagai Baek Hee Sung. Dan ia pikir akan lebih baik kalo ibu nggak di dekat Ji Won. Menurutnya ibu nggak akan bisa menipu Ji Won. Dia juga nggak bisa pura-pura seperti dirinya.

Ibu menarik tangannya marah. Hee Sung meyakinkan ibu untuk menelpon Ji Won lagi.



Ji Won sedang tidur di meja kerjanya. Ho Jin memanggilnya dan menunjukkan apa yang ia temukan. Ji Won bangun dan mendekat. Ia melihat seorang anak laki-laki masuk lift sambil menggendong seekor anjing.

Itu terjadi sekitar waktu kecelakaan. IN Seo ditemukan di antara lantai 5 dan 6 dan anak itu naik lift dari lantai 6. Ia pikir anak itu melihat sesuatu. Ji Won melihat wajah anak itu.




Detektif Choi mendatangi rumah sakit dan bertemu dengan dokter Bae Eun Seok. Perawat menunjukkan ruangannya. Kebetulan dokter Bae sudah selesai dengan satu pasiennya. Detektif Choi bicara dengan dokter Bae. Ia mengira kalo yang dibicarakan Kim Sang Jin adalah seorang pria, tahunya wanita. Dokter Bae tersenyum. Ia memberitahu kalo Sang Jin dan ia memperlakukan satu sama lain seperti pria. Mereka adalah teman kuliah.


Detektif Choi mengangguk paham. Ia menanyakan apa ada yang beda darinya saat kemarin mereka bertemu? Dokter Bae membantahnya. Menurutnya semuanya normal. Sesekali Sang Jin membuat lelucon. Dan keadaannya berubah setelah dua mendapat telpon kalo In Seo terluka. Detektif Choi merasa aneh karena dokter Bae nggak menemani Kim Sang Jin ke rumah sakit. Secara nggak ada yang mereka sembunyikan. Ia bahkan mendengar kalo dokter Bae merawat putra Kim Sang Jin.

Dokter Bae beralasan kalo kemarin ja terlalu sibuk. Ia bukannya nggak pergi tapi nggak bisa. Detektif Choi mendadak mendekat dan mengendusnya seperti yang dilakukannya pada Kim Sang Jin sebelumnya. Ia lalu membenarkan karena dokter Bae masih bau alkohol. Dokter Bae mengatakan kalo pasiennya menunggu.

Detektif Choi berniat memberi kartu nama pada dokter Bae. Ia mencarinya di semua sakunya tapi nggak menemukannya dan malah menjatuhkan banyak koin dari saku celananya. Ia memungutinya dan meminta dokter Bae untuk mengambil beberapa yang jatuh di bawahnya. Dokter Bae menghela nafas lalu mengambilkannya. Dan saat dokter Bae nggak menyadari, detektif Choi mengambil ponselnya dan memasukkannya ke dalam saku.

Bersambung...

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)