Semua gambar dan konten bersumber dari tvN
Ji Su berjanji pada ayah bahwa ia nggak akan pernah menemui Jae Hyun lagi. Ia lalu mendapat pesan yang memberi tahu kalo harga gaunnya 3000 dolar.
Dan untuk membayar itu Ji Su berniat untuk menambah les privat suaminya tapi nggak ada murid yang ingin menambah les. Akhirnya ia bekerja paruh waktu di restoran iga panggang untuk membersihkan langganan. Sesaat ia teringat perkataan Jae Hyun yang bilang akan selalu di sisinya. Ia berusaha untuk menyadarkan diri dan kembali bekerja.
Young Wu mendatangi rumah Ji Su tapi rumahnya gelap. Ia lalu menelpon Ji Su dan menanyakan keberadaannya atau ia akan melaporkan Ji Su ke polisi sebagai orang hilang.
Ji Su akhirnya memberitahukan keberadaannya. Ia sedang bekerja paruh waktu di restoran iga panggang. Young Wu menjemput Ji Su. Ia menyesalkan yang Ji Su lakukan dan menawarinya untuk bekerja paruh waktu di tempatnya. Ji Su menolak. Dia tahu kalo bar Young Wu juga nggak berjalan baik.
Young Wu menyinggung tentang pekerjaan Ji Su di hotel. Ji Su memberi tahu bahwa ia sudah berhenti. Young Wu menyesalkan kenapa Ji Su nggak mencoba di hotel lain? Ji Su nggak mau. Ia memakai topeng saat bermain piano karena di waktu yang lain ia harus makan dengan ibu-ibu. Ia lebih senang begini, bekerja tanpa memakai topeng.
Young Wu tersenyum. Ia senang melihat Ji Su tanpa topengnya.
Ji Su diminta untuk kembali ke hotel. Di sana ia bertemu dengan Seokyong. Ia meyakinkan kalo ia akan segera mengganti gaunnya. Seokyong rasa bukan gaun yang harusnya Ji Su ganti tapi keluar hanya yang hancur. Ia mengetahui hubungannya dengan Jae Hyun. Itu adalah salahnya karena ia yang pertama selingkuh. Ia akan membiarkan mereka beesenang-senang dan meminta Ji Su untuk meninggalkan Jae Hyun setelahnya.
Ia mengancam akan menghancurkan apapun yang bisa ia sentuh. Nggak peduli apa itu rambut Ji Su atau hidupnya. Ia juga pandai menampar orang dan menyiram air. Seokyong lalu pergi meninggalkan Ji Su.
**
Ji Su sedang di rumah dan melihat berita mengenai Jae Hyun perihal pemecatan pegawai temporer secara ilegal. Ternyata Jae Hyun adalah pemegang saham terbesar di Hyung sung yaitu sebesar 36%. Jauh lebih besar dari Daepyunim yang hanya 21%. Di perusahaan hanya ada 60% pegawai tetap.
Jae Hyun mengaku akan memeriksanya dulu. Tapi itu dirasa nggak cukup. Mereka bahkan menyinggung tentang masa kuliah Jae Hyun yang sering melakukan protes membela kaum buruh. Lebih parahnya lagi ia disebut penghianat. Jae Hyun lalu teringat masa lalu.
Mei 1994
Ji Su menyayangkan Jae Hyun yang nggak bisa menghadiri festival padahal ia sangat ingin datang. Jae Hyun ada protes buruh, pemilu mahasiswa dan unjuk rasa. Tapi kemudian ia tersenyum dan membantahnya. Ja hanya sedang murung. Selama ini ia memberontak karena ingin seperti aktivis 80-an. Ada banyak hal yang ia pikirkan.
Ji Su mengeluhkan kapan Jae Hyun akan menikmati hidupnya? Jae Hyun bilang saat dunia baik-baik saja. Ji Su langsung berharap dunia lekas membaik. Jae Hyun membelai rambutnya dan mengajaknya ke ruang rapat.
Jae Hyun rapat bersama ketua dan yang lainnya. Mereka mengumpulkan orang yang jumlahnya harus 500. Seseorang datang dan memberitahu mahasiswa di urusannya nggak bisa ikut karena ada ujian. Ketua merasa kalo mereka nggak bisa begitu. Kampanye itu seperti menaiki sepeda. Harus dikayuh setiap waktu. Mereka nggak boleh berhenti walau hanya satu hari. Ketua yang marah menyindir kalo semuanya semakin nggak sejalan. Ada yang memikirkan ujian, ada yang sibuk pacaran (Sambil melirik Jae Hyun). Apa dipikirnya ia mendapat nilai F karena ia yang mau?
Jae Hyun menyela menanyakan kemana sepedanya akan menuju? Ia memastikan kalo ketua nggak akan mendapatkan pekerjaan nantinya bila terus mendapatkan nilai F. Padahal ia berencana bekerja di bidang politik. Mereka sendiri ingin membuat perubahan di dunia sambil mengabaikan studi. Jangan membuat mereka untuk mendorong sepedanya.
Ji Su tersenyum mendengar protes Jae Hyun.
**
Sidang sudah selesai. Dan yang Jae Hyun sesalkan adalah kenapa nggak ada yang tahu bahwa ia sudah melakukan negoisasi dengan para buruh.
Saat dalam perjalanan pulang tiba-tiba ada mobil yang mengikutinya. Dan ternyata itu sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu. Jun Wu sendiri sudah menarik mobil setiap hari takutnya ada pelacak.
Jae Hyun lalu melihat iklan pameran istimewa tentang Leslie Cheung. Ia lalu mengajak Jun Wu untuk menonton film bersamanya.
Jae Hyun datang ke bioskop bersama dengan Jung Wu. Ternyata di sana juga ada Ji Su. Keduanya nggak saling melihat.
Oktober 1994
Ji Su menonton film seorang diri. Sepertinya dia janjian dengan Jae Hyun tapi Jae Hyun nggak datang. Di akhir film ia mendadak bersin. Dan saat filmnya selesai ia menangis karena Jae Hyun benar-benar nggak datang.
Di luar hujan. Orang-orang membawa payung dan Ji Su engga. Dia mau berlari menggunakan tas sebagai pelindung kepala tapi tiba-tiba ditahan oleh Jae Hyun. Ternyata dia tadi datang tapi duduk di kursi yang berbeda. Dia datang bukan untuk Ji Su. Ia hanya sedang bosan melakukan ptotes dan ingin menonton film.
Ji Su menuntut kenapa Jae Hyun nggak mendatanginya? Sambil tersenyum Jae Hyun mengatakan ia nggak ingin menghalangi orang-orang. Mereka lalu membicarakan film yang mereka tonton tadi. Ji Su berharap Leslie Cheung memiliki karir yang panjang. Ada beberapa orang yang ditakdirkan untuk bertemu lagi apapun yang terjadi. Ji Su pikir itu adalah mereka.
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊