Postingan Terbaru

Rabu, 30 Desember 2020

Sinopsis Dating in the Kitchen episode 4 part 3


Semua gambar dan konten bersumber dari WeTV 





Sheng Nan mau langsung pergi setelah menandatanganinya tapi Lu Jin menahannya dan memintanya untuk menulis data diri tentangnya seperti alamat rumah dan nomor telpon. Ih Sheng Nan kesal. Sekalian aja dia tulis zodiaknya juga. 





Di hari Lu Jin keluar dari rumah sakit pada hari itu juga Sheng Nan sudah menyiapkan masakan untuk melunasi hutangnya. Ia bahkan menyiapkan papan dengan penanda sendok sebagai catatannya. 


Lu Jin mengirim pesan minta menu seafood mewah. Tadinya Sheng Nan khawatir secara Lu Jin baru keluar dari rumah sakit. Pingin cepat mati apa? Tapi kalo dipikir lagi bagus juga sih kalo dia mati. 


Dan untuk bahan masakannya Sheng Nan mengambilnya dari restoran kakek. Kebetulan kakek lagi nggak ada jadi dia bisa mengambil lobster sama beberapa kerang dan kepiting juga. 


Kakek kembali setelah Sheng Nan pergi. Rada aneh melihat lobsternya pada kabur. 


Sampai rumah Sheng Nan segera menyiapkan semua bahannya dan memasaknya. 





Nggak lama kemudian Lu Jin sampai di depan. Karena jalannya terlalu sempit dan mobil nggak bisa masuk jadinya Lu Jin harus berjalan kaki untuk bisa sampai di rumah Sheng Nan. 


Dan jalan menuju ke sana nggak mudah. Di jalan ia hampir aja krrabrak motor. Ada yang menjemur pakaian di jalan dan ada seorang nenek yang makan di depan pintu. 


Akhirnya ia pun sampai. Ia menanyakan rumah Sheng Nan ke bibi di bawah yang sedang merebus air. Ia memberitahu kalo rumah Sheng Nan ada di atas. 


Lu Jin nampak ragu menaiki anak tangga. Mendadak ada yang menabraknya dan membuatnya jatuh ke kardus berisi sawi. Hadeuh sial banget deh. Habis jatuh juga susah buat berdiri lagi. Sampai membuat semua satunya menggelinding ke bawah. Ia mengambil semua sawi itu dan mengembalikannya ke tempatnya. 




Zhao Di bertemu dengan Xin Jie di sebuah restoran. Xin Jie ingin berterima kasih pada Zhao Di karena telah memberitahu alamat Sheng Nan. Zhao Di menekankan kalo ia keceplosan. 


Xin Jie memberitahu kalo semua itu diatur sama Sheng Nan saat Sheng Nan ingin lepas darinya. Zhao Di ingin mempercepat dan memanggil pelayan untuk memesan makanan. Anehnya ia nggak dilayani. Xin Jie menasehati kalo Zhao Di harus memanggil dengan elegan. 


Dan saat Xin Jie yang memanggil pelayan langsung datang. Ia memesan beberapa makanan dan membuat Zhao Di terkesan. Ternyata Xin Jie tahu banyak tentang menu enak di sana. 





Akhirnya Lu Jin sampai di depan rumah Sheng Nan. Ia menekan bel dan Sheng Nan membukakan nggak lama kemudian. Sheng Nan berpakaian seperti pelayan di hotel dan menjamunya selayaknya di hotel. 


Sheng Nan menawarkan anggur tapi Lu Jin menolak karena ia membawa anggur sendiri. Saat itu juga ada seseorang yang datang membawakan anggur. Lu Jin memintanya untuk menuangkannya. Sheng Nan mengiyakan dan melakukannya dengan senang hati. 


Selanjutnya Sheng Nan menyajikan menu pembukanya. Telur kepiting dan landak laut. Nampak Lu Jin sangat menikmati aromanya. Tapi ia agar terganggu sama handuk yang Sheng Nan bawa. Berasanya seperti ia datang ke sana untuk mandi. 


Sheng Nan meminta maaf atas ketidaknyamanannya dan langsung membuangnya. 




Kembali ke Zhao Di dan Xin Jie yang sudah selesai makan. Xin Jie mau membayar semuanya tapi Zhao Di menahan. Ia ingin mereka membayar masing-masing. Dan dengan itu juga ia menyudahi jodoh di antara mereka dan sampai di sana saja. Zhao Di yang mengira Xin Jie seorang sopir menasehati kalo nggak mudah mencari uang jadi jangan boros. 





Di tempatnya Sheng Nan, Lu Jin sudah selesai makan. Sheng Nan memberikan tagihannya pada Lu Jin dan semuanya 2.600 yuan. Lu Jin protes karena menurutnya itu kemahalan. Sheng Nan menunjukkan semuanya termasuk biaya membuka anggur. Ia menawarkan diskon 600 yuan karena mereka berkomunikasi dengan baik tapi Lu Jin menolak dan menandatanganinya. 


Ia lalu pergi setelahnya. Sheng Nan tersenyum sambil mengucapkan sampai jumpa. Dan setelah Lu Jin pergi, ia menempelkan struk nya di papan pembayaran hutang dan menggeser sendoknya. 



Sheng Nan minum dengan paman dan Zhao Di. Ternyata itu tadi adalah idenya paman. Zhao Di bahkan menyarankan agar Sheng Nan membuka restoran dan ia akan menjadi pelayannya. 




Lu Jin yang kembali ke hotel bertemu dengan presdir hotel tersebut dan diberitahu kalo ada orang lain yang juga ingin mengakuisisi hotel dengan cm harga yang lebih tinggi. Lu Jin santai dan nyuruh presdir untuk berdiskusi dengan mereka kalo memang harga mereka lebih tinggi. 


Presdir terdiam. Ia menyayangkan kalo nggak gegara harga yang Lu Jin tawarkan terlalu rendah maka mereka pastinya sudah menandatanganinya. Lu Jin menekankan kalo harga yang ia tawarkan masih bisa berubah. Tapi bila sikap presdir seperti itu maka bisa juga ia menurunkannya. Presdir langsung terdiam 




Hari berikutnya Lu Jin kembali mendatangi rumah Sheng Nan untuk makan. Nggak seperti kemarin hari ini ia mrmbawa anggur sendiri beserta orang yang membukakan yaitu Xin Jie. Selain itu ia juga membawa anggur dari gudang pribadi yang nggak ada mereknya dan nggak  beredar di pasaran jadi harganya nol. Ia nyuruh Xin Jie untuk langsung menuangkannya tanpa perlu di ruang ke jar terlebih dahulu. 


Sheng Nan meremehkan. Palingan juga nggak dapat ijin higienis makanya nggak bisa diedarkan. Hati-hati bisa-bisa keracunan. Ia lalu kembali ke dapur. 


Lu Jin minta diputarkan musik. Sheng Nan sinis memberitahu kalo DJ-nya sudah pulang dan nyuruh Lu Jin untuk makan dengan tenang. Emangnya Lu Jin sapi sampai perlu musik segala saat makan? 



Hari berikutnya Sheng Nan datang ke butik paman. Paman heran. Apa hutangnya sudah lunas? Sheng Nan mengeluhkan hidupnya yang sulit dan menceritakan apa yang terjadi kemarin. Ia merasa kalo orang kaya itu pelit dan menanyakan apa paman punya ide yang lain untuk menipu Lu Jin? 


Paman nyuruh Sheng Nan untuk mendekat. Dia mau melepaskan mantel Sheng Nan tapi Sheng Nan menolak. Dia menjual seni bukan jual tubuh. Lah ternyata paman cuman pingin mengukur tubuhnya. 




Hari berikutnya Sheng Nan tampak lain dari biasanya. Sampai membuat Lu Jin keselek saat melihatnya. Dia tampil feminim dengan gaun dan rambut yang digerai. Cantik banget deh pokoknya. 


Bersambung...


Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊