Sinopsis Flipped episode 2

Anysti
0


Semua gambar dan konten bersumber dari Youku







Hari sedang hujan. Kun Lan naik ke gunung sambil bernarasi. Zaman dulu pada proses evolusi, sekelompok manusia nggak biasa dilahirkan diantara manusia lainnya. Dalam tubuh mereka ada kekuatan misterius yang nggak dikenal.


Orang-orang itu disebut Esper. Semua yang ada di dunia ini ada nilainya. Begitu juga dengan Esper.


Kun Lan masuk ke sebuah rumah. Ia melihat seorang kakek lagi ngomong sama cucunya. Cucunya adalah Kun Lan. Ia menanyakan gimana dengan para Esper itu?


Kakek memberitahu kalo Tuhan itu baik. Tuhan nggak tahan melihat Esper menderita kesakitan sehingga menciptakan orang lain untuk membantu Esper. Orang-orang itu adalah penyembuh yang akan meringankan rasa sakit Esper. Dan untuk melindungi tabib, Tuhan menciptakan wali.


Kun Lan melangkah menghampiri beberapa tanaman.


Kakek melanjutkan ceritanya kalo ada wali yang nggak menepati janjinya. Ia menuduh tabib yang harusnya melindungi malah membalas dendam. Ia merasa kalo wali itu nggak lagi pantas buat menjalankan tugas itu. Jadi ia melewati cincin Aegis ke keturunannya dengan harapan agar ia bisa melindungi tabib yang selanjutnya.


Kun Lan memegangi cincin di kalungnya. Itu adalah cincin yang kakek maksudkan.








Shuang Shuang yang lagi melukis merasakan sesuatu di belakangnya sehingga ia berbalik. Qi yang terlempar dari tempat lain tahu-tahu muncul dan menciumnya.


Nggak tahu kenapa mereka malah terdiam. Qi merasakan sesuatu yang aneh.

Beberapa pegawai datang dan melihat ia mencium pegawai magang. Beberapa bahkan sampai teriak saking syoknya.


Meng Tao bilang kalo dia nggak lihat apa-apa.


Qi melepaskan ciumannya dan menatap Shuang Shuang. Ia merasa kalo itu kebagusan buat sebuah kebetulan. Shuang Shuang bertanya apa Qi lagi mimpi?


Dia lalu mendorong Qi tapi malah membuat rambutnya nyangkut di kancing baju Qi. Ia berusaha mengurainya tapi nggak bisa.


Para pegawai masih nggak habis pikir. CEO mereka nyium pegawai magang dan ditolak???


Qi berusaha membantu Shuang Shuang tapi malah membuat rambutnya jadi makin kusut dan nggak bisa diurai. Dia lalu nyuruh Shuang Shuang buat diam. Biar dia aja.


Qi berusaha menariknya tapi nggak bisa. Shuang Shuang ngeluh kalo itu sakit dan nyuruh Qi buat pelan-pelan aja. Qi nyerah. Nggak bisa.


Shuang Shuang tahu-tahu ngambil pisau. Qi udah melotot aja. Takut Shuang Shuang mau apa. Shuang Shuang menggunakan pisau itu buat motong kancingnya Qi. Dia lalu melihat para pegawai yang memperhatikannya lalu melarikan diri saking malunya.


Qi menoleh dan seperti terkejut lihat para pegawainya. Ia memarahi mereka. Nggak punya kerjaan? Para pegawainya seketika membubarkan diri dan kembali bekerja.





Shi Lang membantu Tian mencuci piring. Ia memberikan piring yang telah ia cuci pada Tian buat dilap.


Tian mengelap piring sambil tersenyum. Dia bahkan nggak sadar pas Shi Lang iseng menyodorkan tangannya yang basah. Tian mengelapnya. Beberapa detik kemudian dia baru sadar kalo itu tangan dan bukannya piring.


Shi Lang menanyakan siapa yang Tian pikirkan? Tian sengaja nggak ingin menjawabnya. Shi Lang mencoba menebak apakah itu seseorang yang Tian cintai?


Tian mengiyakan. Ia sangat menyayangi orang ini. Shi Lang makin penasaran. Ia menanyakan dengan siapa Tian jatuh cinta?


Tian menjawab tanpa sadar. Abangnya. Lah, Tian jatuh cinta dengan Qi?


Tian menatap Shi Lang dan memberitahu kalo seseorang jatuh cinta pada kakaknya. Shi Lang mencoba mengulik dengan siapa Qi jatuh cinta?


Tian meminta Shi Lang buat mendekat dan membisiki kalo dia melihat kakaknya mencium seseorang. Shi Lang heran. Tian bahkan bisa melihat yang seperti itu?





Tian malah nggak merasa aneh. Kenapa juga dia nggak bisa lihat? Ia meninggalkan Shi Lang dan duduk di sofa mengambil tasnya. Shi Lang menghampiri Tian sambil memberikan segelas air. Dia penasaran dimana Tian melihatnya?


Tian bilang kalo dia melihat semuanya dalam mimpinya. Tian meminum air pemberian Shi Lang. Ia menanyakan apa yang ingin Shi Lang ketahui? Shi Lang mengaku ingin tahu apa dia punya masa depan yang indah. Dan apa dia dan Tian... .


Qi tiba-tiba datang dan menanyakan kenapa mereka berdua? Tian langsung menghampiri kakaknya dan menyapanya.


Qi menegur Tian yang nggak mendengarkannya. Ia akan mengerjakan semuanya. Kenapa Tian nggak menunggunya?


Tian mengiyakan.


Qi lalu nyuruh Shi Lang untuk menemuinya. Shi Lang mengiyakan. Dia lalu mengikuti Qi.




Qi menunggu Shi Lang di taman belakang. Qi menanyakan kenapa Shi Lang di rumahnya? Shi Lang memberitahu kalo dia datang buat Qi. Qi agak heran. Shi Lang mencarinya pas dia nggak ada di rumah?


Shi Lang hanya tersenyum. Dia duduk di depan Qi dan mengatakan kalo ada saat mereka nggak bisa ketemu. Kalo ada kesempatan kenapa nggak jatuh cinta dengan orang lain? Shi Lang menawarkan kalo dia bisa kencan dengan Qi sebagai gantinya.


Qi menyangkalnya. Siapa juga yang lagi jatuh cinta? Shi Lang memberitahu kalo 10% dari karyawan Qi melihat momen romantis yang barusan dia alami. Qi mulai tampak salah tingkah. Shi Lang melarang Qi buat menyangkalnya.


Qi bertanya siapa yang sudah memberitahu Shi Lang. Shi Lang menjawab kalo Tian yang bilang padanya.


Qi mulai gugup. Dia mengambil apel dan memberitahu kalo itu cuman salah paham. Shi Lang meledek kalo itu pasti salah paham yang luar biasa. Qi kesal dan melempar apel yang dia pegang ke Shi Lang.




Shuang Shuang melanjutkan lukisannya tapi jadi nggak bisa konsentrasi. Dia lupa kuasnya, lupa catnya.


Bai Fang menghampirnya dan memberi segelas kopi. Ia memberitahu kalo Qi menyiksa mereka. Apa Shuang Shuang nggak ingin menjelaskan sesuatu?


Shuang Shuang hanya mengeluh. Bai Fang nggak nyangka kalo Qi dan Shuang Shuang akan secepat itu memulai hubungan. Shuang Shuang langsung menyemburkan kopinya saking kagetnya.


Bai Fang minta Shuang Shuang buat mengakui apa itu ciuman pertamanya? Shuang Shuang jadi kesal mengingat kalo itu memang ciuman pertamanya. Dia lalu memutuskan buat keluar.


Bai Fang memberitahu kalo perusahaan nggak melarang pacaran di tempat kerja. Shuang Shuang tetap merasa kalo itu sangat memalukan. Ia meminta Bai Fang untuk memberitahunya kalo ada Qi. Dia mau menghindar. Dia juga minta Bai Fang buat mencatat siapa saja saksi saat itu. Dia lalu pergi meninggalkan Bai Fang.






Shi Lang memakan apel dari Qi. Qi memberitahu kalo saat pertama kali dia mencium Shuang Shuang, ia merasakan kalo ada sesuatu yang nggak beres. Dia seperti nggak bisa merasakan kehadiran orang lain. Dan sesuatu yang kebetulan selalu terjadi saat ia bertemu dengannya. Dan saat ia menciumnya rasanya seperti dunia berhenti bergerak. Jantungnya berdegub kencang, pandangannya kabur dan... .


Qi mencari Shi Lang yang ternyata malah main ayunan sambil senyum. Ia menanyakan kenapa Shi Lang tersenyum? Apa Shi Lang nggak merasa kalo dia aneh? Shi Lang malah merasa kalo masalahnya ada pada Qi. Dikiranya cuman dia yang punya pengalaman seperti itu?


Dia lalu memberitahu kalo itu bukan karena indera Qi yang nggak bisa disembuhkan. Itu karena Qi sedang jatuh cinta. Apa Qi mengira kalo gadis itu adalah tabib?


Qi mengangguk. Saat ia berteleporrtasi ia mengalami rasa sakit kepala yang teramat sangat. Dan saat ia mencium gadis itu rasa sakit itu menghilang dan berubah menjadi rasa nyaman.


Shi Lang menyarankan agar Qi menemukan cara untuk mendekati gadis itu lagi dan kembali menciumnya. Lihat apakah rasanya sama atau enggak. Qi enggan. Dia merasa kalo Shi Lang g*la. Tapi... .


Shi Lang sudah nggak ada lagi di ayunan. Sekarang dia mendayung sampan di danau. Lah?





Bai Fang mengulangi kalo rambutnya Shuang Shuang nyangkut di kancingnya Qi? Shuang Shuang mengangguk membenarkan.


Bai Fang merasa kalo sekarang cinta rahasianya Shuang Shuang sudah terbongkar. Shuang Shuang menegaskan kalo nggak ada cinta. Bai Fang mengatakan kemungkinan yang lain kalo cinta akan dimulai setelah itu.


Shuang Shuang menyindir gimana bisa orang seusia Bai Fang percaya pada drama? Ia lalu berpikir buat mengundurkan diri atau palingan dia akan dipecat. Bai Fang lalu menerima telpon dari Qi.





Bai Fang menemui Qi. Qi mengatakan kalo dia ingin tahu tentang latar belakang Shuang Shuang. Bai Fang mengira kalo Qi ingin memecat Shuang Shuang. Tapi yang terjadi adalah Qi ternyata ingin menerima Shuang Shuang sebagai karyawan tetap.


Bai Fang senang mendengarnya. Ia lalu mengingatkan kalo Shuang Shuang nggak pernah kuliah. Qi bertanya kenapa? Bai Fang memberitahu kalo situasinya sangat buruk. Shuang Shuang sebenarnya pandai dibidangnya.


Tapi ayahnya nggak setuju dengan pilihannya dan mengganti jurusannya. Dia lalu lari dari ayahnya dan hidup sendiri sampai sekarang. Qi melihat data Shuang Shuang dan bilang kalo dia diputuskan.




Shuang Shuang pulang dengan naik kereta. Dua pelajar SMA menatapnya sambil senyum. Ia balas tersenyum pada mereka. Shuang Shuang lalu ngambil plester dari tasnya dan menggambar bintang diatas plester itu.


Ia lalu mendapat pesan dari Bai Fang yang mengabarkan kalo Qi menerimanya menjadi karyawan tetap. Mengenai kontrak asistennya akan mengirimkannya pada Shuang Shuang.


Shuang Shuang menanyakan tentang kontak. Apa itu juga harus dicantumkan dalam kontrak?







Seorang tukang pos mengirimkan sesuatu buat Shuang Shuang. Karena Shuang Shuang nggak ada maka ayah yang menerimanya.


Shuang Shuang sendiri sedang dalam perjalanan pulang. Qi diam-diam mengikutinya. Shuang Shuang menyadari kalo ada orang yang mengikutinya tapi ia sengaja membiarkan.


Shuang Shuang sampai di kafe dan menanyakan kondisi rumahnya. Kakak Xin mengaku nggak tahu gimana ayahnya Shuang Shuang bisa sampai di atas.


Qi hampir aja ketahuan. Dia lalu pura-pura ngambil minum. Shuang Shuang menyadari kehadiran Qi lalu membisikkan sesuatu ke telinga kakak Xin.


Ayah memberikan tanda tangannya menggantikan Shuang Shuang. Tapi rasanya ada yang aneh dengan senyumnya tukang pos.




Kakak Xin menegur Qi kalo airnya nggak gratis. Qi mendekat mau membayar. Kakak Xin lalu menyodorkan semangkuk tempura. Itu favoritnya Shuang Shuang.


Qi mengangguk. Ia mencium aroma makanan itu dan merasa nggak suka.


Dari ruang sebelah Shuang Shuang menunjuk Qi dan menyuruhnya mendekat. Qi menurut. Ia bertanya kenapa Shuang Shuang memperhatikannya?


Shuang Shuang balik nanya kenapa Qi mengikutinya? Qi mengingatkan kalo dia duluan yang nanya. Shuang Shuang bertanya apa Qi jatuh cinta padanya gara-gara ciuman yang waktu itu?


Qi merasa jengah. Dia menyindir  bakal bagus kalo IQ Shuang Shuang sebaik imajinasinya.


Shuang Shuang mengambil tasnya mau pergi.


Qi mengulurkan tangannya dan minta Shuang Shuang mengembalikan kancingnya. Tukang pos lewat dan berpapasan dengan Kun Lan.






Kun Lan menyapa kakak Xin yang membuat makanan lagi.


Shuang Shuang menduga kalo karena itulah Qi mengikutinya. Dia janji akan mengembalikannya besok.


Kun Lan menghampiri Shuang dan menanyakan paketnya. Shuang Shuang baru ingat. Dia lalu meninggalkan Qi dan mengejar tukang pos. Shuang Shuang memberitahu kalo dia tinggal di kamar 1011 dan menanyakan paketnya.


Tukang pos memberitahu kalo dia sudah mengirimkannya.


Kun Lan lalu ngajak Shuang Shuang untuk memeriksanya.






Kun Lan dan Shuang Shuang naik ke atas. Shuang Shuang menguping dan mendengar ayahnya muntah. Ia menduga kalo ayahnya mabuk lagi. Dan benar saja. Ayahnya sudah  minum banyak. Dia lalu menjatuhkan diri di tempat tidur.


Kun Lan tahu-tahu menghilang dan membuka pintu dari dalam. Shuang Shuang heran. Gimana bisa Kun Lan bisa masuk?


Kun Lan mengalihkan dengan menyuruh Shuang Shuang buat masuk. Shuang Shuang menunjukkan paketnya ada di dekat ayahnya. Ia mau mengambilnya tapi tiba-tiba ayahnya mengangkat tangannya dan mendaratkannya di atas paket sambil menyebut namanya.


Shuang Shuang mengangkat tangan ayahnya dan mengambil paketnya. Ia lalu memberikannya pada Kun Lan. Shuang Shuang menatap ayahnya dan merasa sedih. Kun Lan mengajaknya untuk segera pergi. Atau mereka akan ketahuan. Shuang Shuang meletakkan tangan ayahnya di atas bantal lalu pergi.


Sampai di saat menutup pintu juga Shuang Shuang masih merasa berat. Ia terus menatap ayahnya.


Ia menangis. Kun Lan menanyakan siapa sebenarnya pria di dalam? Shuang Shuang memberitahu kalo itu adalah ayahnya.






Kun Lan ngajak Shuang Shuang ke rumahnya. Shuang Shuang bercerita kalo sebenarnya ayahnya sangat baik dan menyayanginya.


Ayahnya selalu memeluknya, mengajarinya menggambar pohon di halaman, memegang tangannya dan mengajarinya membuat tandatangan pada lukisan.


Setelah ibunya meninggal ayahnya jadi berubah. Dia takut Shuang Shuang terluka dan selalu merasa cemas tempramental dan paranoid. Tiap kali marah ayahnya selalu mengurungnya. Kalo Shuang Shuang membantah maka ayahnya akan mengurungnya di dalam lemari.


Dia nggak tahu sudah berapa kali dia dikurung.


Sampai suatu saat dia melihat seekor tikus. Shuang Shuang senang karena dia nggak sendiri. Tapi ternyata itu hanyalah bayangannya saja.


Ia merasa kalo dia sudah g*la. Tapi sekalipun hanya bayangan, itu adalah bagian dari dunia.


Shuang Shuang tersenyum. Sejak saat itu dia mulai bicara sendiri. Dia merasa nggak bisa terus begitu jadi dia memutuskan buat lari.


Kun Lan merasa kalo itu bukan keputusan yang bagus. Gimana dengan ayahnya?


Shuang Shuang meyakinkan kalo ayahnya baik-baik saja. Ia menganggap kalo itu hanyalah kerikil yang dilemparkan ke air yang tenang. Itulah yang membuat hidup terasa menyenangkan.





Shuang Shuang mengembalikan gelas Kun Lan lalu pamit. Kun Lan menanyakan Shuang Shuang mau kemana? Shuang Shuang mengatakan kalo dia akan mencari tempat untuk menginap.


Dia lalu pergi.


Ayah terbangun dan melihat foto Shuang Shuang yang tertempel di dinding. Ia lalu nggak sengaja melihat logo perusahaan Qi. MIST.





Tian tertidur dan bermimpi bertemu dengan seorang pria diantara pepohonan. Mereka saling menatap. Ia terbangun lalu menggambar apa yang ia impikan.




Shuang Shuang tidur di galeri tapi nggak bisa tidur. Bai Fang mengiriminya pesan buat datang ke MIST besok. Shuang Shuang bangun dan melanjutkan lukisannya. Lagian dia juga nggak bisa tidur.






Tian datang ke kamar Qi. Qi menyuruh adiknya untuk duduk di hadapannya. Tian menurut. Qi menanyakan sekolah Tian belakangan. Apa ada yang merayunya?


Tian menggeleng. Qi beryanya apa Tian gemukan? Tian terkejut. Iyakah? Gimana Tian mengenal seorang gadis. Tian bilang kalo dia akan bicara dan mengetahuinya.


Qi bertanya bicara tentang apa? Tian menyarankan kalo Qi bisa mencari tahu latar belakangnya, minatnya.. . Qi mengiyakan.


Tian lalu mengajukan sebuah pertanyaan untuk mengetes Qi. Qi mendengarkan dengan serius.


Tian menanyakan kalo seorang gadis bilang kalo dia nggak enak badan, Qi akan bilang apa? Qi mengatakan kalo dia akan ngasih cuti 3 hari. Ha?


Tian menyarankan kalo Qi harus meluangkan waktunya di sekitar gadis itu. Dia kan tampan. Gadis itu pasti merasakan sesuatu. Tian turun dari tempat tidur kakaknya lalu kembali ke kamarnya.




Shuang Shuang datang ke MIST pagi-pagi sekali dan bertemu dengan Bai Fang. Bai Fang mengajaknya berkeliling.


Ia memberitahu kalo Qi sengaja merancang studio luas seperti stasiun radio. Dia suka kebisingan di lingkungan kerja. Dengan ruangan yang luas maka orang akan menurunkan volumenya.


Shuang Shuang merasa kalo dia tahu Qi orang seperti apa. Pelit! Bai Fang menegur Shuang Shuang. Baru masuk juga.


Bai Fang lalu ngajak Shuang Shuang ke ruangan lain dan memperkenalkan para karyawan. Shuang Shuang melihat kebanyakan orang pada tidur.


Ia bertanya pada Bai Fang, apa mereka tidur disana? Bai Fang membenarkan. Shuang Shuang berpikir kalo dia lembur maka dia juga akan tidur di sana.







Seseorang datang dan memberitahu kalo Tuan Qi akan datang dan meminta mereka semua untuk bangun. Semua orang langsung bangun dan menyingkirkan semua bantal, menyisir rambut, menyalakan komputer seolah mereka sedang bekerja.


Qi menuruni tangga bersama sekretarisnya dan... . Shuang Shuang menanyakan wanita yang satunya pada Bai Fang. Kelihatannya dia hebat. Bai Fang memberitahu kalo itu adalah saingannya Shuang Shuang. Ha?


Bai Fang tersenyum. Ia lalu memberitahu kalo dia adalah mitra bisnis MIST dan wakil CEO. Wan Tian.


Qi bilang ke Wan Tian kalo desain yang sebelumnya akan mempengaruhi sistem kebakaran. Mereka nggak akan bisa mengubahnya. Wan Tian menanyakan biayanya.


Qi santai dan nyuruh Wan Tian buat memakai batu bata. Wan Tian kesal karena Qi bilangnya mendadak. Qi bertanya buat apa gunanya Wan Tian ada di sana? Wan Tian tersenyum.


Tiba-tiba ponselnya Shuang Shuang bunyi. Wan Tian marah dan menanyakan ponsel siapa itu? Sebelumnya nggak ada yang pernsh melakukan kesalahan seperti itu.


Shuang Shuang mengangkat tangannya dan mengakui kalo itu miliknya. Wan Tian nggak tahu Shuang Shuang siapa?


Qi memberitahu kalo dia karyawan baru dan nyuruh Shuang Shuang untuk datang ke ruangannya.


Qi mau kembali ke ruangannya. Sebelumnya dia nyuruh Wan Tian buat makan malam menggantikannya. Bai Fang mendorong Shuang Shuang agar segera ke ruangan Qi.





Qi sedang melihat beberapa foto saat Shuang Shuang datang. Shuang Shuang mengingatkan kalo dia nggak tahu apa-apa soal desain konstruksi. Qi mengaku sudah tahu. Shuang Shuang merasa nggak ngeh kenapa Qi mempekerjakannya?


Qi menunjukkan desain Shuang Shuang dan memberitahu kalo rumah itu nggak bisa dibangun. Sudutnya 60 derajat. Dengan bahan yang berkualitas pun rumah itu nggak akan bertahan lama.


Shuang Shuang langsung merasa rendah diri dengarnya. Qi lalu memuji gaya seni Shuang Shuang. Ia ingin mempekerjakannya untuk menggambar lukisan dekorasi buat I.D. departemen. Ia ingin Shuang Shuang menggambar croquis buat proyek yang selesai. Dengan bakat yang Shuang Shuang punya, sayang banget kalo cuman membuang-buang waktu buat proyek yang nggak signifikan buat mencari nafkah.






Ayah Shuang Shuang datang ke MIST dan membuat keributan. Dia mencari Shuang Shuang dan ingin ketemu dengan CEO. Sekretaris Qi berusaha menghalanginya tapi nggak berhasil.


Shuang Shuang dengar suara ayahnya memberitahu Qi kalo itu adalah ayahnya. Dia nggak akan bisa kerja kalo ayahnya menemukannya.


Qi nyuruh Shuang Shuang buat sembunyi. Dia ngasih waktu lima detik.


Shuang Shuang panik nyari tempat buat sembunyi dan akhirnya sembunyi di bawah meja Qi. Tepat saat ayahnya mau masuk.


Ayah menanyakan Shuang Shuang ke Qi. Dia ayahnya. Qi memberitahu kalo mereka bekerjasama dalam sebuah proyek. Baru setengah jalan Feng Shuang Shuang kabur dengan membawa semua uang.


Ayah bilang ke Qi kalo dia akan mengganti uang itu. Sebelum pergi ia berpesan agar Qi menjauhi putrinya.







Qi hendak melihat Shuang Shuang, berbarengan dengan Shuang Shuang yang keluar dari bawah meja dan protes siapa yang...?


Dengan jarak yang begitu dekat membuat mereka jadi terdiam canggung.


Qi bangkit karena merasa nggak nyaman. Shuang Shuang mengikutinya. Qi bertanya apa Shuang shuang tahu dimana mendapatkan croquis?


Shuang Shuang nggak ngerti. Qi lalu memberinya beberapa dokumen. Qi juga meminta agar Shuang Shuang mengembalikan kancingnya. Shuang Shuang penasaran kenapa Qi selalu memintanya. Apa harganya mahal? Qi mendekat dan membenarkan.


Mahal banget.


Bersambung...


Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)