Sinopsis Flipped episode 3 part 2

Anysti
0

 

Semua gambar dan konten bersumber dari Youku








Shuang Shuang ketiduran pas lagi mengerjakan tugas. Ia terbangun dengar bunyi alarm ponsel. Shuang Shuang mematikan alarmnya dan lanjut nulis dengan mata tertutup.


Boneka monyet mendekat dan menyuruhnya bangun. Kun Lan mengingatkan kalo Shuang Shuang akan telat kalo tidur terus.


Shuang Shuang sudah selesai mandi dan mau langsung berangkat kerja. Kun Lan menariknya dan memaksanya minum susu dulu. Shuang Shuang minum seteguk lalu mengemasi tasnya.


Kun Lan juga bersiap-siap. Ia akan mengantar Shuang Shuang. Shuang Shuang menilai kalo Kun Lan terlalu baik.


Kun Lan mendekat sambil menyuapi Shuang Shuang roti lapis ia memberitahu kalo dia harus menjaga Shuang Shuang karena dia terlalu cantik. Shuang Shuang makan segigit dan tersenyum menatap Kun Lan. Kun Lan lalu mengajaknya pergi.





Kun Lan mengantar Shuang Shuang sampai depan kantor. Dan sepanjang jalan tadi Shuang Shuang terus saja mengucapkan terima kasih ke Kun Lan.


Kun Lan keluar lebih dulu dan membukakan pintu mobil buat Shuang Shuang. Mereka langsung jadi pusat perhatian karyawan lain.


Salah satunya ada Wan Tian. Kun Lan melambaikan tangannya sambil memanggil Shuang Shuang. Shuang Shuang jadi malu dan berjalan sambil menutup wajahnya.





Bai Fang mengantar Shuang Shuang menuju meja kerjanya. Mulai hari ini Shuang Shuang resmi jadi karyawan magang jadi nggak boleh gegabah lagi.


Shuang shuang senang dan langsung duduk di kursinya. Bai Fang memanggilnya dan memperkenalkannya dengan karyawan lain.


Wan Tian tiba-tiba datang dan menegur Bai Fang dan Shuang Shuang. Dikiranya itu pertemuan sosial? Ia mengingatkan kalo mereka datang untuk bekerja dan bukannya untuk mencari teman.


Dia lalu menatap tajam ke Shuang shuang dan menyuruhnya untuk datang ke ruangannya.





Shuang Shuang datang ke ruangan Wan Tian. Wan Tian meminta Shuang Shuang untuk memanggilnya Direktur Du. Wan Tian memberitahu sepanjang perjalanan karirnya di MIST, baru Shuang Shuang yang dipekerjakan tanpa memiliki pengalaman kerja dan Shuang Shuang bahkan nggak memiliki gelar.


Shuang Shuang mengaku tahu akan hal itu dan dia janji akan bekerja keras.


Wan Tian buru-buru memotong. Dia melarang Shuang Shuang untuk kebanyakan ngomong. Dia juga nggak mau Shuang Shuang buru-buru memberikannya jaminan.


Dia nggak peduli meski Qi yang membawanya, kalo Shuang Shuang melakukan kesalahan maka ia akan langsung memecat Shuang Shuang. Shuang Shuang diam dan nggak ngomong apa-apa.


Wan Tian lalu menelpon sekretarisnya dan memberikan banyak sekali tugas buat Shuang Shuang. Dari semua itu ia meminta Shuang Shuang untuk menandai sumbu pemosisian dan menarik rendering aktual berdasarkan semua gambar itu. Dan kalo Shuang Shuang nggak ada pertanyaan maka dia boleh keluar.


Shuang Shuang mengiyakan. Ia mengambil gambar itu lalu pergi. Wan Tian hanya bisa geleng-geleng meligat Shuang Shuang meninggalkan semua dokumen.









Shuang Shuang kembali ke mejanya dengan wajah murung. Rekan Shuang Shuang, Meng Tao menanyakan apa Shuang Shuang baik-baik saja?


Shuang Shuang menggeleng. Meng Tao memberitahu kalo sebenarnya Wan Tian cukup baik. Cuman sedikit keras kepala aja karena terlalu serius dengan pekerjaannya.


Bai Fang menambahkan kalo Wan Tian sudah melakukan banyak hak semalam suntuk. Ia menasehati agar Shuang Shuang nggak terlalu memikirkannya.


Shuang Shuang merasa kalo Wan Tian benar. Dia memang nggak tahu apa-apa. Meng Tao meminta Shuang Shuang untuk bertanya padanya kalo punya pertanyaan. Dia akan membantu.


Shuang Shuang lalu mengajukan pertanyaan. Apa itu sumbu pemosisian? Bai Fang menyuruh Meng Tao untuk memberi penjelasan ke Shuang Shuang. Shuang Shuang mendekat dan siap menerima pelajaran.


Nggak jauh dari sana Qi diam-diam sedang memperhatikan Shuang Shuang. Lihat Shuang Shuang dekatan dengan pria lain membuat Qi merasa kesal.


Dia merebut buku itu dari tangan Meng Tao. Shuang Shuang mengatakan kalo dia cuman nanya sama Meng Tao. Qi meminta Shuang Shuang buat nanya ke dia aja. Mana yang nggak ngerti? Bilang gih!


Shuang Shuang duduk dan menanyakan apa itu bangunan virtual? Qi ngerti. Dia mendekat dan pelan-pelan menyentuh jari Shuang Shuang sambil mencari kembali rasa tenang yang ia rasakan kemarin.


Anehnya sekeras apapun Qi mencarinya, rasa itu nggak ada lagi.


Karena Qi nggak juga Shuang Shuang menanyakan apa pertanyaannya terlalu sulit? Dengan sok keren Qi minta supaya lain kali Shuang Shuang nggak usah nanyain pertanyaan sederhana seperti itu.








Qi kembali ke ruangannya. Dia masih nggak habis pikir gimana bisa sentuhan itu nggak memberinya reaksi apa-apa? Ia berpikir apa gara-gara rambut?


Shuang Shuang datang ke ruangan Qi dan menyerahkan dokumen yang Qi minta. Dia sudah mau pergi tapi Qi malah memanggilnya.


Qi membuka dokumen yang diserahkan oleh Shuang Shuang dan menanyakan apa maksudnya. Shuang Shuang mendekat dan melihat itu lebih jelas. Qi berniat menyentuh rambut Shuang Shuang tapi bungung gimana caranya.


Shuang Shuang minta maaf. Dia akan menkoreksinya. Ia berbalik dan mau pergi tapi Qi malah dengan sengaja menjatuhkan semua pulpennya.


Shuang Shuang terpaksa mengambilkannya. Qi mendekat dan menyentuh rambut Shuang Shuang yang dicepol. Shuang Shuang kaget. Qi bilang kalo dia hanya ingin tahu apakah itu kosong?


Shuang Shuang mengiyakan. Qi merasa kalo stukturnya unik. Lah? Ia lalu mempersilakan Shuang Shuang untuk pergi. Shuang Shuang mengembalikan pulpen Qi lalu pamit.


Qi makin bingung. Kalo nggak gara-gara rambut, apa mungkin gara-gara ciuman itu?




Saat jam istirahat makan siang Shuang Shuang keluar dan membeli makanan. Sambil makan dia mengerjakan ulang tugasnya.









Karena mesti mengulang dari awal membuat Shuang Shuang mesti lembur. Ia pergi ke perpustakaan dan mengerjakannya di sana. Qi menghampirinya. Sebelum mendekat dia memakai lip balm terlebih dahulu.


Lah, apa Qi berencana buat mencium Shuang Shuang? Habis iti dia mendekat dengan tiba-giba dan membuat jantung Shuang Shuang berasa mau copot. Dengan lembutnya Qi bertanya apa Shuang Shuang lelah?


Shuang Shuang gugup. Dia menjawab kalo dia baik-baik saja.


Qi memberitahu kalo ini disini, ini disini, ini disini. Dia nggak ngerti gimana Shuang Shuang mengerjakannya. Shuang Shuang keberatan diremehkan seperti itu. Dia mau protes tapi saat menoleh dan melihat wajah Qi begitu dekat dengan wajahnya membuatnya nggak bisa berkata-kata.


Qi langsung menatap bibirnya Shuang Shuang dan Shuang Shuang malah langsung memejamkan matanya.


Anehnya perasaan seperti kemarin nggak bisa Qi rasakan lagi. Dia memutar kepala Shuang Shuang dan menyuruhnya untuk mengulang semuanya lalu pergi.


Shuang Shuang masih tersipu-sipu dengan adegan barusan. Tapi setelah dia ingat apa yang Qi bilang,...ulangi semuanya? Duh, berasa disambar petir. Arrggg! Jadi kesal banget rasanya.


Qi sudah sampai di luar. Dia juga kesal banget kayaknya. Nggak tahu gimana caranya mendapatkan rasa itu lagi.


Ponsel Shuang Shuang bunyi. Pesan dari Qi masuk. Dia berpesan agar Shuang shuang nggak lupa buat pergi dengannya untuk inspeksi bersamanya besok. Habis baca pesannya Qi membuat Shuang Shuang jadi lebih enjoy mengulangi tugasnya.






Qi ketemu dengan Shi Lang. Shi Lang memastikan apa Qi benar-benar akan membawa Shuang Shuang kesana? Qi nggak langsung menjawabnya. Tapi akhirnya ia mengiyakan. Shi Lang kembali bertanya, gimana kalo Shuang Shuang menunjukkan reaksinya?


Qi menjawab kalo itu akan membuktikan kalo identitas Shuang Shuang sama dengannya.


Shi Lang mengangguk lalu bangkit dan duduk di meja. Gimana kalo nggak ada reaksi apapun? Dengan santainya Qi mengatakan kalo Shuang Shuang hanya manusia biasa dan bukannya tabib.


Shi Lang mengulangi apa yang Qi katakan. Manusia bisa. Rasanya semakin menarik. Kalo iya apa yang akan Qi lakukan selanjutnya? Dengan tenang Qi mengatakan akan melihat apa Shuang Shuang bisa melewati masa percobaan.


Shi Lang tiba-tiba tertawa. Qi tersinggung. Apa yang sedang Shi Lang tertawakan? Shi Lang mengaku kasihan ke Shuang Shuang. Qi sedikit gugup dengarnya. Menurutnya Shuang Shuang nggak akan kehilangan apa-apa.


Shi Lang kembali duduk di hadapan Qi. Gimana kalo Shuang Shuang berpikir kalo Qi jatuh cinta padanya? Qi hanya menatap Shi Lang dan nggak menjawabnya. Shi Lang pun mengajukan pertanyaan selanjutnya. Gimana kalo dia jatuh cinta pada Qi?


Qi menatap Shi Lang tajam. Shi Lang tersenyum lalu bangkit. Sementara Qi kayaknya makin galau.




Shuang Shuang senang ingat kalo besok dia akan pergi dengan Qi. Ia memilih baju terbaiknya sambil menari-nari di depan cermin. Setelah mendapatkan pakaian yang tepat ia pun melompat ke tempat tidur.


Bersambung...


Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)