Sinopsis Flipped episode 5 part 2

Anysti
0

 

Semua gambar dan konten bersumber dari Youku 



Kun Lan ditelpon sama Zha Zha dan dikasih tahu tentang keberadaan He Zheng Chang. Di hutan dekat panti jompo. Kun Lan yang sedang menyetir pun segera kesana.


Shuang Shuang. Di sekap di hutan. Seseorang menodongkan pisau ke wajahnya. Qi datang dan bertarung dengan orang yang menyekap Shuang Shuang. Dia kena tusuk.


Tian terbangun. Itu adalah mimpinya.


TV yang Qi tonton bersama Shi Lang tahu-tahu mati setelah orang itu mengatakan kalo tabib memiliki tahi lalat metah di belakang lehernya.

Tian datang dan memberitahu Qi kalo dia melihat Shuang Shuang mengalami bahaya dalam mimpinya. Qi bertanya dimana Tian melihatnya? Di hutan. Qi langsung tahu kalo itu pasti di panti jompo.

Tanpa tunggu lama Qi langsung pergi kesana. Padahal Tian belum sempat ngasih tahu kalo Qi akan berada dalam bahaya juga.


Kun Lan jalan bareng Zha Zha untuk mencari Zheng Chang.


Sementara itu pria yang menculik nona Wang membuka lakbannya dan memintanya buat ngomong. Nona Wang ketakutan. Dia nggak tahu apa yang pria itu inginkan darinya.

Pria itu merasa kalo ada orang dan ia lalu kembali menutup mulut nona Wang. Ia lalu membawa nona Wang pergi dari sana.

Nona Wang terus berteriak meski mulutnya ditutup. Kun Lan mendengarnya dan mengejarnya.


Pria itu sudah memindahkan nona Wang dan ia Sen membuka penutup mulutnya. Nona Wang bertanya apa yang ia inginkan? Pria itu menanyakan kenapa nona Wang melakukannya pada saudaranya?

Nona Wang bingung. Dia nggak tahu saudara pria itu. Dia juga nggak tahu siapa pria itu. Ia memohon agar ia dilepaskan.

Pria itu mengatakan kalo hari ini  ia akan mengekspos kejahatan yang nona Wang lakukan agar orang tahu seperti apa tabib itu. Nona Wang makin bingung. Tabib? Dia nggak tahu apa yang pria itu bicarakan.

Pria itu lalu menyadari kalo nona Wang bukanlah Xun Xue yang ia cari. Dan benar aja. Nona Wang bahkan nggak tahu siapa itu Xun Xue.


Kun Lan dan Zha Zha menemukan pria itu, Zheng Chang. Zheng Chang kabur. Nona Wang berteriak minta bantuan. Kun Lan meminta Zha Zha untukmembawanya ke rumah sakit sementara Kun Lan mengejar Zheng Chang.

Sayang Kun Lan kehilangan jejaknya.


Qi sampai di hutan dengan berteleportasi. Dia mendarat di atas pohon. Ia melompat turun lalu mencari Shuang Shuang.


Zheng Chang mendatangi Shuang Shuang yang ia sekap di tempat lain. Ia memakai masker lalu membuka penutup mata Shuang Shuang. Shuang Shuang menanyakan apa yang Zheng Chang inginkan darinya?

Zheng Chang memperhatikan Shuang Shuang. Dia lalu mengeluarkan pisau dan menyuruh Shuang Shuang untuk diam.

Ternyata pisau itu untuk membuka ikatan Shuang Shuang. Ia menasehati agar Shuang Shuang nggak berkeliaran di malam hari.


Qi tiba-tiba datang dan mendorong Zheng Chang. Ia memukulinya habis-habisan dan sempat membuka maskernya.

Zheng Chang merasa terancam dan menusuk perut Qi pakai pisau habis itu kabur.

Shuang Shuang menghampiri Qi dan bertanya apa dia nggak papa? Qi mengaku nggak papa. Dia bertanya apa Shuang Shuang nggak papa? Apa dia melihat wajahnya?

Shuang Shuang mengaku nggak yakin. Ia akan mengantar Qi ke rumah sakit. Mereka lalu pergi dari sana.

Shuang Shuang memapah Qi meninggalkan tempat itu.



Zheng Chang mengunjungi makam kakaknya. Ia bercerita kalo hari ini dia putus sama Jin Bai. Jin Bai bilang kalo ia penuh dengan kebencian. Ia nggak menyalahkannya karena nggak tahu seberapa pentingnya kakak baginya.

Zheng Chang mengaku merindukan kakaknya. Dia nangis. Dia janji akan membalas dendam dan akan menemukan Xun Xue. Ia ingin tahu kenapa saat itu Xun Xue nggak mau menyelamatkan mereka. Zheng Chang mengambil sebotol minuman dan menyiramkannya ke makam kakaknya.



Shuang Shuang dan Qi sampai di rumah. Niatnya sih mereka mau langsung masuk. Tian tiba-tiba membuka pintu. Qi dan Shuang Shuang kaget. Qi langsung menutupi lukanya. Ia bertanya kenapa Tian nggak ditempat tidur? 

Tian menatap Qi dan memberitahu kalo dia nungguin mereka.



Shuang Shuang memapah Qi ke kamarnya dan mendudukkannya di atas tempat tidur. Qi mau membuka jasnya tapi nggak jadi gara-gara Tian datang.

Ternyata Tian sudah tahu tentang luka Qi. Dia membawakan kotak obat dan memeriksanya sendiri. Ia lalu memberikan kotak obat pada Shuang Shuang dan mempercayakan kakaknya pada Shuang Shuang.

Shuang Shuang merasa nggak yakin apa dia bisa?




Qi membuka pakaiannya. Shuang Shuang bertanya-tanya gimana Tian bisa tahu kalo Qi terluka? Qi mengaku nggak tahu.

Shuang Shuang menuang alkohol ke kapas sambil menatap Qi. Ia menanyakan kenapa Qi bisa tahu kalo ia disana? Qi memberitahu kalo dia sedang memeriksa proyek.

Shuang Shuang membersihkan luka Qi lalu menutupnya. Qi meringis kesakitan.


Sudah selesai. Shuang Shuang menutup kotak obatnya dan mau pergi. Qi tiba-tiba megangin tangannya dan menatapnya tajam. Shuang Shuang nampak takut menanyakan apa ada yang ingin Qi katakan?

Qi nggak bilang apa-apa dan tahu-tahu pingsan.



Shuang Shuang merawatnya dan membersihkan keringat di wajahnya. Qi mendadak merubah posisi tidurnya jadi menghdapnya.

Shuang Shuang yang merasa bosan lalu melukisnya.


Kun Lan yang nggak mendapatkan apa yang ia cari akhirnya pulangdengan jalan kaki.



Tian mengambil minum dan nggak sengaja lihat ponsel Shuang Shuang bunyi. Ada telpon masuk dari Kun Lan. Ia lalu mengangkatnya.

Kun Lan menanyakan keberadaan Shuang Shuang sekarang. Tian memanggil Kun Lan. Kun Lan bingung dan bertanya dia siapa?

Tian mengingatkan kalo beberapa hari yang lalu Kun Lan membawa banyak makanan ke kantor. Kun Lan langsung ingat dan mengira kalo Tian adalah rekannya Shuang Shuang. Kun Lan lalu menanyakan Shuang Shuang. Ia ingin bicara.

Tian memberitahu kalo sekarang Shuang Shuang nggak membawa ponselnya. Ia akan menyampaikannya nanti. Kun Lan berterima kasih lalu menutup telponnya.




Tian ingat kalo Qi melarangnya melihat masa depan sendiri. Tapi menurutnya kalo cuman ngintip nggak papa kan?

Ia lalu meletakkan ponsel Shuang Shuang lalu menyilangkan tangannya sambil memejamkan mata.

Ia lalu melihat Kun Lan berlari ke arahnya. Kun Lan menatapnya sambil senyum. Nggak seberapa lama ia malah pergi sambil melambaikan tangan.

Mendadak Tian jadi lemas dan akhirnya pingsan.

Bersambung...

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)