Semua gambar dan konten bersumber dari Youku
Shuang Shuang mencoba menebak-nebak hubungan antara Qi dan Tiantian. Mereka pulang ke rumah yang sama karena menyewa rumah bersama?? Ah, nggak! Nggak!
Kemungkinan lain, apa mereka sudah menikah? Ia rasa juga enggak. Karena Tiantian sepertinya belum memasuki usia legal.
Atau,...mereka bersama sebelum menikah? Nggak mungkin juga. Padahal sebelumnya ia mengira kalo Qi menyukainya.
Shi Lang duduk di sebelah Shuang Shuang dan asik berselfie ria pakai ponsel Shuang Shuang.
Tiantian khawatir pada Shuang Shuang dan menyuruh Qi untuk mengantar Shuang Shuang. Qi nggak mau. Tiantian gimana nanti?
Shuang Shuang melarang. Ia meminta Qi untuk mengantar pacarnya pulang saja. Ia akan pulang sendiri. Shuang Shuang mengambil ponselnya dan mencari tahu lokasinya melalui ponsel.
Qi, Tiantian dan Shi Lang cuman senyum-senyum. Shuang Shuang nggak nyangka kalo jaraknya lebiu dari 300 km.
Shuang Shuang keluar dan melihat pemandangan laut yang indah. Ia lalu berjalan mendekat. Qi mengikutinya.
Shi Lang dan Tiantian mengawasi dari dalam rumah. Shi Lang mengaku iri. Pelan-pelan ia bersandar pada Tiantian. Tiba-tiba Tiantian bangkit dan ia pun terjatuh.
Tiantian mengajak Shi Lang untuk ke toko sungguhan setelah tadi mereka melihat-lihat toko online.
Shi Lang nggak nyangka kalo Tiantian masih ingat soal itu. Tiantian mengaku lebih nyaman kalo membeli langsung. Shi Lang mengangguk setuju.
Kun Lan datang ke tempat yang Shuang Shuang dan Qi datangi tadi bersama dengan Zha Zha. Zha Zha yang Kun Lan tugaskan untuk memeriksa menemukan buku dan pena milik Shuang Shuang. Ia lalu memberikannya pada Kun Lan.
Kun Lan membuka buku itu dan langsung mengenali kalo itu milik Shuang Shuang.
Shuang Shuang berlari-lari di tepi pantai dan menggambar di pasir. Ia menghampiri Qi dan bertanya gimana mereka akan pulang? Qi memberitahu kalo mereka akan naik mobil.
Shuang Shuang mengkonfirmasi kalo Tiantian adalah adiknya Qi. Qi cuek. Kenapa? Shuang Shuang keberatan? Shuang Shuang menyangkal. Ia merasa kalo itu bagus.
Qi menanyakan apa yang bagus? Shuang Shuang tersenyum dan memberitahu kalo pria itu tampan dan gadis itu cantik. Itu yang hebat.
Qi malas dan nggak mau menanggapi. Shuang Shuang mengajaknya untuk pergi.
Qi mengajak Shuang Shuang naik kereta. Shuang Shuang menyindir kalo mobil yang Qi maksud adalah kereta? Qi mengiyakan. Shuang Shuang nggak puas. Ia kembali mengingatkan kalo keuntungan perusahaan nggak buruk. Qi kembali mengiyakan.
Shuang Shuang nggak pernah nyangka kalo seorang bangsawan yang sombong seperti Qi akan naik kereta. Qi menanyakan apa maksud Shuang Shuang. Shuang Shuang nengalihkan dengan bertanya apa Qi nggak tahu gimana caranya menyetir?
Qi seperti nggak nyaman dengan pertanyaan seperti itu. Ia lalu memberitahu kalo probabilitas kecelakaan mobil adalah yang paling tinggi diantara kecelakaan lalu lintas. Dan menurutnya kereta bawah tanah lebih aman.
Shuang Shuang nggak bikang apa-apa lagi. Ia yang lupa pegangan hampir aja jatuh. Untung Qi sigap menangkapnya dan memeluknya. Ia meminta Shuang Shuang untuk hati-hati.
Mereka berdua berjalan menuju rumah Shuang Shuang. Shuang Shuang berterima kasih karena Qi sudah mrngantarnya pulang. Qi mengiyakan. Shuang Shuang berbasa-basi menanyakan apa Qi sudah makan? Apa dia mau...?
Belum juga Shuang Shuang menyelesaikan kalimatnya Qi buru-buru bilang nggak usah! Ia merasa kalo Shuang Shuang sebaiknya segera pulang dan makan malam dengan pacarnya.
Shuang Shuang berhenti melangkah dan menghadap Qi. Pacar? Pacar yang mana? Qi mengingatkan yang tinggal dengan Shuang Shuang??!! Shuang Shuang memberitahu kalo itu bukan pacarnya.
Qi malah makin salah paham. Maksudnya Shuang Shuang bisa hidup bersama seorang pria meski itu bukan pacarnya?
Shuang Shuang makin nggak ngerti. Logika macam apa itu? Kenapa Qi menguntitinya kalo nggak menyukainya? Qi bahkan melakukan ini itu kepadanya di kereta bawah tanah tadi. Qi malas meladeni Shuang Shuang dan pergi.
Shuang Shuang kembali berjalan menuju rumahnya. Ih, kesal banget rasanya sama Qi.
Qi berjalan sambil bertanya-tanya, berapa harga seorang penyembuh untuk menyembuhkan esper? Apakah api selama waktu itu berkaitan dengan harga ini?
Ia lalu berbalik dan menatap Shuang Shuang yang kian menjauh. Nggak tahu kenapa ia merasa khawatir pada Shuang Shuang.
Shuang Shuang merasa kalo apa yang ia katakan tadi sangat memalukan. Tadinya ia mengira kalo bisa mengetahui perasaan Qi dengan berbasa-basi.
Dia sendiri penasaran, sebenarnya Qi menyukainya apa enggak??!! Dan lagi apa orang kaya seperti Qi tahu tentang menyewa bersama? Gimana bisa dia berpikir kalo Kun Lan adalah pacarnya?
Saat Qi sudah nggak terlihat lagi tiba-tiba muncul seorang pria misterius di belakang Shuang Shuang. Pria itu berjalan di belakang Shuang Shuang dan mengikutinya tanpa Shuang Shuang sadari.
Shuang Shuang tertidur di sofa dengan masih menggunakan handuk. Kun Lan masuk ke kamarnya dan menatapnya dengan membawa buku yang Shuang Shuang tinggalkan di rumah tua.
Kun Lan memasukkan buku itu ke dalam tas Shuang Shuang. Ia mendekat lalu menyelimuti Shuang Shuang. Shuang Shuang terbangun. Ia menyapa Kun Lan yang duduk di hadapannya.
Kun Lan langsung menanyakan apa yang terjadi pada Shuang Shuang hari ini? Apa ia pergi sendirian? Apa Shuang Shuang tahu betapa khawatirnya ia?
Shuang Shuang memberitahu kalo dia pingsan. Mungkin karena belakangan ia terlalu lelah. Jadi ia bisa tidur dimana saja saat seharusnya dia membuat sketsa.
Ia meminta maaf karena lupa menelpon Kun Lan saat ia sadar. Shuanh Shuang janji akan lebih memperhatikannya. Ia meminta agar Kun Lan nggak marah padanya. Kun Lan kembali bertanya apa Shuang Shuang pergi melukis benda mati? Shuang Shuang mengangguk membenarkan.
Kun Lan kembali bertanya, dengan siapa Shuang Shuang kala itu? Shuang Shuang menjawab dengan koleganya. Kun Lan bertanya lagi, apa Shuang Shuang dekat dengan orang itu?
Shuang Shuang merasa nggak nyaman karena Kun Lan menanyakan hal pribadi. Apa ada sesuatu yang terjadi? Kun Lan nggak bisa mengontrol. Ia membentak Shuang Shuang dan menyuruhnya untuk menjawab agar ia bisa tahu apa yang terjadi sebenarnya.
Shuang Shuang ketakutan. Ia merasa kalo Kun Lan hari ini aneh. Caranya bertanya sama seperti ayahnya menginterogasinya dulu. Ia merasa takut seolah ia akan terkunci sama seperti sebelumnya.
Kun Lan meminta maaf dan memberitahu kalo dia hanya mencemaskan Shuang Shuang. Shuang Shuang mengiyakan. Ia meminta agar Kun Lan kembali ke kamarnya. Dia juga pastinya lelah hari ini. Kun Lan mengucapkan selamat malam lalu pergi.
Tiantian masih belum tidur. Ia asik menggambar tentang mimpinya. Qi mengetik pintunya dan bertanya apa Tiantian sudah tidur? Tiantian melompat ke tempat tidurnya dan mengiyakan.
Qi masuk dan menatapnya tajam. Ia bertanya kenapa hari ini Tiantian nggak masuk kelas? Tiantian memgatakan kalo dia ingin merasakan perasaan membolos.
Qi duduk di tepi tempat tidur dan memberitahu kalo sebelumnya Tiantian harus bilang padanya kalo ingin bolos. Kalo enggak maka dia akan sangat khawatir.
Tiantian mengingatkan kalo bagian paling penting dari membolos adalah nggak ketahuan orang tua. Qi menanyakan siapa yang mrngajari itu? Tiantian hanya tersenyum dan nggak menjawabnya.
Qi memperingatkan kalo ini adalah yang terakhir. Ia nggak mau ada lain kali kalo enggak maka ia akan marah. Tiantian mengiyakan.
Qi bangkit mau ke kamarnya. Tiantian menghentikannya dan bertanya kenapa Qi membawa Shuang Shuang yang pingsan ke rumah Shi Lang?
Qi mengingatkan kalo dia sudah bilang sebelumnya. Ia mengajak Shuang Shuang untuk melakukan inspeksi proyek dan dia pingsan. Tiantian seolah nggak percaya.
Qi menyuruh Tiantian untuk tidur dan mau bangkit. Tiantian kembali menahannya. Ia menanyakan apa ada sesuatu yang terjadi saat Qi mengantar Shuang Shuang tadi? Qi menjawab nggak ada.
Tiantian duduk dan menatap kakaknya. Ia merasa kalo Qi benar-benar id*ot dalam hal cinta. Kemajuannya sangat lambat.
Qi menatap Tiantian dan mengingatkan kalo dia aja belum menghukum Tiantian karena bolos sekolah. Tiantian malas. Ia kembali tidur dan mengaku mengantuk. Qi tersenyum lalu pergi.
Tiantian kembali memimpikan pria yang biasanya. Ia meniup gelembung sementara pria itu bersamdar di pohon dan menatapnya. Tiantian menghampirinya. Mereka bercanda dan lari-larian. Tiantian merasa sangat bahagia.
Zha Zha duduk di depan kantor Shuang Shuang dan mengawasi Shuang Shuang seperti yang Kun Lan minta. Ia berpura-pura sedang selfie padahal sebenarnya sedang memotret Shuang Shuang.
Rekan-rekan kerja Shuang Shuang membahas tentang kejadian yang sering terjadi belakangan. Bahkan di Weibo juga sangat ramai diberitakan kalo ada seorang pria yang menguntit seorang wanita. Apa yang diinginkannya? Pembunuhan? Rekan yang lain menyangkal. Menurutnya itu hanya perampokan.
Mereka tiba-tiba mengkhawatirkan Shuang Shuang karena seharian kemarin nggak terlihat. Mereka juga nggak bisa menghubunginya. Shuang Shuang tiba-tiba datang. Mereka membubarkan diri dan lega karena Shuang Shuang baik-baik saja.
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊