Sinopsis Flipped episode 7 part 2

Anysti
0

 

Semua gambar dan konten beesumber dari Youku





Warning: 18+

Jadilah Pembaca yang bijak




Shuang Shuang bangun pagi banget dan ngehadang mobil. Rekan-rekannya kaget lihat dia. Kenapa Shuang Shuang ada disana? Shuang Shuang memberitahu kalo dia sudah membuat kesepakatan dengan Wan Tian semalam.

Wan Tian hanya meliriknya. Ia nyuruh Shuang Shuang untuk duduk di belakang. Shuang Shuang menurut.




Di dalam mobil Shuang Shuang terus teringat kata-kata Qi yang menganggap terlalu berlebihan kemampuannya dan mengira kalo ia nggak tertarik pada pekerjaannya.

Salah seorang rekan mereka tiba-tiba bicara. Ia memuji-muji kehebatan Wan Tian dan proyek baru mereka nantinya.

Wan Tian dan Shuang Shuang hanya diam dan nggak menanggapi. Apalagi saat mereka menyindir Shuang Shuang yang nggak sebanding dengan Wan Tian. Bahkan nggak pantas sebagai desainer.

Shuang Shuang nampak sedih dengarnya.


Mereka sampai di hotel malam harinya. Mereka lalu pergi ke kamar masing-masing. Wan Tian tiba-tiba manggil Shuang Shuang dan ngajak bicara.

Mereka berendam bersama dengan posisi berjauhan. Wan Tian berbasa-basi memberitahu kalo katanya pemandian disana bagus. Shuang Shuang tahu kalo Wan Tian mengajaknya kesana bukan cuman nikmatin pemandian aja.

Wan Tian berterus terang kalo dia membenci Shuang Shuang. Jangan kira kalo mereka bisa dekat cuman gara-gara mereka minum bareng. Dia masih benci Shuang Shuang.

Shuang Shuang tersenyum dan mengaku tahu. Tapi dia nghak membenci Wan Tian meski benar-benar nggak menyukainya. Dia tahu banget kalo Wan Tiaj memintanya kareba nggak melakukannya dengan baik.



Sebenarnya ia iri pada Wan Tian. Di hari pertama mereka ketemu, Wan Tian mempresentasikan pikirannya tanpa ragu pada Qi. Ia berpikir kalo wanita ini sangat keren. Ia ingin sepertinya. Tapi ternyata itu di luar kemampuannya.

Wan Tian terdiam. Dia nggak nyangka Shuang Shuang berpikir begitu. Shuang Shuang melanjutkan kalo dia nggak seperti  Wan Tian yang menyajikan pemikiran pemikirannya dengan baik pada orang lain. Itu terlalu sulit untuknya. Dan dia nggak bisa melakukannya.

Wan Tian bertanya seolah memastikan, Shuang Shuang iri padanya? Shuang Shuang mengangguk membenarkan. Wan Tian menekankan kalo dia sungguh-sungguh saat bilang membenci Shuang Shuang. Ia adalah seseorang yang nggak punya latar belakang. Ia mengganggu pesanan perusahaan tanpa alasan.



Shuang Shuang kembali sedih diingatkan tentang hal itu. Wan Tian melanjutkan kalo dia nggak akan membiarkan kehidupan pribadi mengganggu pekerjaannya. Hasilnya akan dinilai oleh kinerjanya. Sama seperti presentasi terakhir Shuang Shuang. Akhir ceritanya nggak bagus. Tapi bagian yang ia lakukan cukup adil.

Shuang Shuang tersenyum. Wan Tian menjelaskan kalo sejak Shuang Shuang datang, Qi bertingkah aneh. Ia ingin tahu apa yang Qi lakukan untuk Shuang Shuang. Tapi untuk MIST, Qi adalah seseorang yang sangat penting. Dan hal sama berlaku untuknya. Kalo Shuang Shuang nggak tertarik pada Qi atau punya maksud lain, maka Shuang Shuang harus menjauh dari Qi.


Wan Tian bangkit dan mau pergi. Shuang Shuang memanggilnya. Ia menanyakan apa Wan Tian menyukai Qi? Wan Tian malah nanya balik. Apa yang Shuang Shuang pikirkan? Ia yakin kalo Shuang Shuang pasti tahu apa yang sudah ia lakukan pada Qi. Itu akan memberikan jawabannya.

Shuang Shuang nggak bilang apa-apa lagi. Ia hanya menatap Wan Tian. Wan Tian mengingatkan untuk bertemu di aula 10 menit lagi. Kalo terlambat maka Shuang Shuang kembali sendiri. Shuang Shuang menghela nafas dan mencoba buat nggak nangis.


Shuang Shuang kembali ke kamarnya. Teman sekamarnya heran gimana bisa Shuang Shuang mendapatkan kuncinya? Shuang Shuang memberitahu kalo Wan Tian yang menyuruhnya untuk tinggal di sana.

Teman Shuang Shuang merasa kalo itu nggak mungkin. Shuang Shuang memberitahu kalo semua kamar sudah dipesan.



Shuang Shuang duduk di tempat tidur dan mengeluarkan barang-barang dari tasnya. Teman sekamar Shuang Shuang menutup telponnya dan melepas maskernya. Ia melihat tas Shuang Shuang dan merasa kalo itu sudah tua.

Shuang Shuang membenarkan. Ia sudah memakainya lebih dari 10 tahun. Ayahnya yang memberikannya padanya. Teman Shuang Shuang menyinggung tentang pacar Shuang Shuang yang kaya. Kenapa nggak minta dibelikan yang baru?

Shuang Shuang nggak paham. Pacar yang mana? Temannya mengingatkan yang nengirimi mereka banyak makanan waktu itu. Shuang Shuang memberitahu kalo itu bukan pacarnya. Temannya bertanya jadi cuman teman baik? Dia berharap bisa punya teman seperti itu.


Shuang Shuang nggak menanggapi. Orang itu bertanya lagi. Apa hubungan Shuang Shuang dengan tuan Qi? Apa mereka berdua diam-diam jatuh cinta?

Shuang Shuang berdiri. Dia berubah serius. Pertama, pria yang mengirimi makanan waktu itu adalah temannya. Dia bukan pacarnya dan bukan pengusaha kaya. Kedua, hubungannya dengan tuan Qi sama sepertinya. Ia seorang karyawan MIST

Dan ketiga, ia datang untuk bekerja. Ia nggak punya kewajiban buat mengungkapkan kehidupan pribadinya padanya untuk memenuhi kebutuhannya pada gosip.

Teman Shuang Shuang langsung terdiam. Shuang Shuang memintanya untuk berhenti berimajinasi.


Shuang Shuang mengambil tasnya lalu duduk di sofa. Ia melepas sepatunya lalu tidur disana.


Pagi harinya semua karyawan naik bus untuk meninjau lokasi.

Mereka langsung disambut sesampainya disana. Shuang Shuang pergi melihat pemandangan. Meng Tao memanggilnya dan menyuruhnya untuk nyusul. Shuang Shuang mengiyakan dan bergabung dengan yang lain.

Mereka masuk. Wan Tian menyapa ramah seorang wanita yang duduk disana. Wanita yang mengantar mereka memintanya untuk nggak melakukannya. Ia memberitahu kalo wanita itu nggak bisa mendengar.

Shuang Shuang melihat wanita itu dan merasakan sesuatu.


Rekan mereka melihat kalo ada jembatan disana. Ia kesana tapi malah membuat haknya terjepit di dalam kayunya.

Wan Tian berjalan pada jembatan itu dan berpikir kalo jembatannya nggak berfungsi. Pun kalo diperbaiki akan membutuhkan banyak dana. Wan Tian mengatakan kalo desain secara keseluruhan nggak memiliki arti yang signifikan. Ia meminta Meng Tao untuk menulis kalo jembatannya harus dihapus.

Teman sekamar Shuang Shuang merasa sayang kalo jembatannya dihapus.


Wanita tadi tahu-tahu bangkit dan berjalan di jembatan. Shuang Shuang terus memperhatikannya. Ia mengikuti wanita itu menuruni tangga. Semua orang sudah pergi.


Langit mendung. Wan Tian dan yang lain kembali ke bus untuk kembali ke hotel. Meng Tao meminta semua orang untuk meriksa teman sekamar dan memastikan kalo semua sudah ada disana.

Teman sekamar Shuang Shuang mengiyakan kalo semua sudah ada. Mobilnya pergi. Mereka dengar kalo nanti akan ada badai jadi mereka harus segera kembali.



Mereka nggak menyadari kalo Shuang Shuang tertinggal. Hujan benar-benar turun. Shuang Shuang mencari yang lain tapi sudah nggak ada. Ia lalu masuk ke sebuah ruangan.

Di kantornya Qi merasa nggak tenang. Sekretarisnya datang dan membawakan kopi. Tiba-tiba ada suara petir. Sekretaris memberitahu kalo peringatan merah untuk badai guntur diumumkan di berita. Ia penasaran dengan proyek di hotel.

Qi merasa khawatir pada Shuang Shuang.

Shuang Shuang berlari di bawah hujan mencari yang lain.



Qi mencoba buat nelpon Shuang Shuang tapi nggak diangkat. Ia lalu nel0on Wan Tian dan menanyakan Shuang Shuang.

Wan Tian nggak ngerti kenapa Qi menelponnya buat nyari Shuang Shuang? Dia kan bukan bayangannya. Qi mulai kehilangan kesabaran dan menanyakan dimana Shuang Shuang.

Wan Tian lalu menanyakan Shuang Shuang pada yang lain. Tapi mereka juga nggak tahu dimana Shuang Shuang.

Qi menutup telponnya bahkan sebelum Wan Tian mengatakan sesuatu.



Ia mencari gambar hotel di komputernya dan mencoba melakukan teleportasi.

Wan Tian menugaskan yang lain untuk ke atas dan mencari apa Shuang Shuang sudah ada disana apa belum. Sementara dia juga mencoba menghubungi Shuang Shuang.

Qi menatap foto hotel dan mencoba berteleportasi. Anehnya dia kembali lagi setelah menghilang.

Bersambung...

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)