Semua gambar dan konten bersumber dari Youku
Seseorang memakaikan helm ke Tiantian. Nggak lama kemudian mereka melayang di atas pantai menggunakan parasut.
Tiantian terbangun di kelas. Ternyata tadi hanyalah bagian dari mimpinya. Ia melihat sekitar. Semua temannya sudah pulang.
Ia lalu memikirkan mimpinya barusan. Paralayang. Ia lalu membuka bukunya dan menggampar apa yang ia mimpikan. Ia nampak bahagia.
Qi duduk di atas motornya dan menelpon Shi Lang dan mengingatnya utuk diam di rumah. Ia memintanya bersiap-siap untuk segala keadaan darurat. Nanti ia akan membawa Shuang Shuang kesana.
Shuang Shuang menghampirinya. Qi buru-buru menutup telponnya. Ia menyuruh Shuang Shuang untuk naik. Apa Shuang Shuang sudah siap? Shuang Shuang mengiyakan.
Qi memberinya helm dan menyuruhnya untuk memakainya. Shuang Shuang nggak tahu cara memakainya. Qi menarik Shuang Shuang dan mengaitkan pengaitnya.
Tiantian datang ke rumah Shi Lang. Shi Lang bertanya kenapa Tiantian datang ke rumahnya padahal baru saja ia dan Qi mengantarkannya ke sekolah.
Tiantian tersenyum dan mengingatkan kalo dia adalah seorang oportunis sejati. Shi Lang membenarkan. Tiantian melanjutkan kalo dia menemui Shi Lang dan bolos sekolah sekolah pasti karena ada yang penting.
Shi Lang mengiyakan dan menanyakan apa itu? Tiantian meraih tangan Shi Lang dan mengajaknya untuk membeli parasut. Shi Lang nggak langsung setuju. Dia nggak habis pikir, jadi yang lebih penting dari sekolah adalah membeli parasut? Tiantian mengiyakan dan menarik Shi Lang agar segera pergi.
Qi membawa Shuang Shuang melintasi jalanan dengan naik motor.
Shi Lang melihat-lihat parasut yang Tian Tian maksud di internet. Ia menunjukkannya ke Tiantian tapi katanya bukan itu. Tiantian merasa nggak sabar dan berniat mencarinya sendiri. Shi Lang berencana membawa Tiantian ke tokonya langsung untuk melihat apa yang ia inginkan.
Kun Lan menatap sebuah monitor sementara temannya malah tertidur di dekatnya.
Qi berjalan bersama Shuang Shuang ke tempat yang dimaksud. Shuang Shuang yang ngfak ngerti apa-apa menanyakan apa mereka akan menggambar disana? Qi mengiyakan. Shuang Shuang merasa kalo tempat itu terlalu sepi.
Qi memberitahu kalo itu nggak akan menghalangi pekerjaan mereka. Qi berjalan di depan sementara Shuang Shung di belakangnya. Sambil menulis ia menanyakan apa Qi sedang nggak mood hari ini? Qi tiba-tiba berhenti dan membuat Shuang Shuang menabraknya. Ia bilang tidak.
Ia memberitahu kalo mereka sudah sampai. Shuang Shuang maju dan melihat-lihat. Batu yang berada nggak jauh dari mereka tiba-tiba mengeluarkan cahaya hijau.
Kun Lan mendekati monitor. Ada cahaya hijau disana. Esper penyembuh.
Shuang Shuang terus melangkah masuk ke dalam lingkaran gelombang itu sementara Qi tetap di tempatnya. Ia bertanya-tanya tempat apa itu? Ia sendiri nggak tahu kenapa tempat itu terasa nggak asing sama sekali.
Ia lalu teringat masa kecilnya. Shuang Shuang kecil menatap bayangannya di cermin. Seseorang masuk ke dalam rumah.
Ibunya memanggilnya dan menyuapinya. Ibu menjauh. Ia meminta Shuang Shuang untuk mendekat.
Shuang Shuang ingat kalo itu adalah ibunya. Buku dan pensil yang ia pegang seketika terjatuh. Ia sendiri nggak mengerti. Jelas-jelas dia nggak pernah datang kesana. Tapi kenapa rasanya sudah lama ia tinggal disana?
Qi memanggil Shuang Shuang tapi Shuang shuang sama sekali ngfak bisa mendengarnya. Ia pun mendekat. Batu yang tadinya berwarna hijau seketika berubah warna menjadi merah. Qi merasa kesakitan tapi ia tetap memaksakan diri untuk menghampiri Shuang Shuang.
Kun Lan merasa nggak habis pikir menyaksikan seorang esper muncul bersama dengan seorang penyembuh. Ia lalu membangunkan Zaza dan menunjukkan monitornya. Zaza juga merasa nggak habis pikir. Kun Lan menyuruh Zaza untuk segera kesana dan melihat yang terjadi.
Qi berhasil sampai di tempat Shuang Shuang dan menanyakan apa yang terjadi? Tiba-tiba Shuang Shuang oleng dan akhirnya pingsan. Qi menggendongnya dan membawanya pergi dengan berteleportasi. Sementara buku dan pena Shuang Shuang masih tertinggal disana.
Shi Lang sedang BAB sambil melihat-lihat perlengkapan untuk melakukan paralayang. Tiba-tiba Qi yang menggendong Shuang shuang muncul di depannya.
Shi Lang berteriak kaget. Qi sendiri juga terkejut menyadari kalo dia muncul di tempat yang nggak tepat.
Tiantian mendengat teriakan Shi Lang dan mendekat. Apa yang terjadi? Oopps!!! Ia segera menutup matanya lihat Shi Lang nggak pakai celana.
Qi juga heran lihat Tiantian ada di rumah Shi Lang. Ngapain disana? Bukannya sekolah?? Ia lalu menyuruh Tiantian untuk membukakan pintu. Tiantian menurut. Mereka lalu pergi meninggalkan Shi Lang sendiri. Shi Lang buru-buru memakai celananya.
Qi menidurkan Shuang Shuang. Ponsel Shuang Shuang bunyi. Dari Kun Lan. Qi nggak punya waktu untuk menanggapinya dan mematikannya. Ia meminta Tiantian untuk menjaga Shuang Shuang.
Qi lalu mendatangi Shi Lang dan menatapnya dengan tatapan tajam. Shi Lang merasa nggak nyaman dan menawari Qi minum. Qi nggak mau menanggapi. Shi lang lalu meminumnya sendiri. Ia menanyakan apa yang terjadi saat Qi membawa Shuang Shuang ke rumah tua?
Qi bukannya menjawab tapi malah balik nanya. Kenapa Shi lang membawa adiknya ke rumahnya? Shi lang mengaku nggak bisa nolak saat adiknya Qi mengajaknya untuk belanja. Ia menunjukkan betapa pintarnya Tiantian sekarang. Sekarang ini belanja online sangat mudah.
Qi merasa nggak yakin. Benarkah seperti itu? Shi lang memberitahu kalo Tiantian bilang padanya tentang mimpinya. Tiantian bilang ingin melakukan paralayang. Paralayang?
Mendadak Qi merasa tertarik. Ia mendekat dan menanyakan mimpi macam apa itu? Ia duduk di samping Shi Lang dan meminum air yang tadi diberikan oleh Shi Lang.
Shi Lang nggak tertarik membahasnya. Ia meminta Qi untuk kembali ke topik. Ia menanyakan apa yang terjadi hari ini saat Qi membawa Shuang Shuang ke rumah tua? Qi menghela nafas sebelum menjawabnya. Ia memberitahu kalo Shuang Shuang nggak seperti dirinya. Shuang Shuang nggak merasa nggak nyaman.
Shi Lang mengerti. Menurut Qi, Shuang Shuang bukannya nggak merasakan apa-apa tapi apa yang Shuang Shuang rasakan berbeda dengan apa yang ia rasakan. Dia menangis.
Shi Lang menanyakan cuca hari ini disana? Qi memberitahu kalo hari ini mendung dan berawan. Dan berangin.
Shi Lang bangkit dan menganalisa. Mendung, berawan, berangin. Ia duduk di hadapan Qi. Menurutnya mereka nggak bisa mengesampingkan kemungkinan debu yang masuk ke mata Shuang Shuang.
Qi langsung menatap Shi Lang. Shi Lang melanjutkan kalo mereka nuga nggak bisa mengesampingkan kemungkinan kalo Shuang Shuang punya keterkaitan dengan tempat itu. Qi mengangguk dan merasa kalo itu masuk akal.
Shi Lang bangkit dan menyebutkan kemungkinan kalo bisa saja Shuang Shuang adalah seorang tabib.
Shuang Shuang sadar. Ia heran melihat ada Shi Lang dan Tiantian disampingnya. Dia ada dimana? Qi mendekat dan memberitahu kalo Shuang Shuang pingsan saat melakukan inspeksi jadi ia membawanya ke rumah temannya.
Shuang Shuang mengulangi dan menanyakan dia pingsan? Qi yang berdiri di depan Shuang Shuang membenarkan. Tiantian bangkit dan berdiri di samping kakaknya. Qi menanyakan hal lain lagi yang Shuang Shuang ingat. Shuang Shuang mencoba untuk mengingat tapi nggak bisa ingat apa-apa.
Qi mengingatkan kalo sebelum pingsan Shung Shuang menangis. Shuang Shuang nampak makin bingung. Qi merasa kalo Shuang Shuang pengulang. Shuang Shuang mengulangi apa yang Qi katakan. Hal itu malah membuat Tiantian tertawa.
Shuang Shuang merasa pusing. Ia merasa kalo itu pasti karena ia telah membakar minyak tengah malam. Dia sudah kehilangan akal sehat.
Qi menyindir kalo kemampuan bahasa Shuang Shuang kembali normal saat mengeluh tentang pekerjaan. Shuang Shuang menatap Qi dan memberitahu kalo itu karena Qi nggak pernah melihatnya mengeluh. Ia bahkan bisa menembus batas kemampuan bahasanya.
Qi mengiyakan. Ia menyuruh Shuang Shuang untuk tetap seperti itu. Ia lalu mengajak Tiantian untuk pulang. Ia juga mengajak Shuang Shuang untuk pulang bersamanya.
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊