All content from iQiyi/ One 31
Ringkas drama sebelumnya
Thong minum anggur dengan Prajak. Ia juga diajarin main catur. Ben pulang. Prajak memanggilnya tapi Ben mengabaikannya dan masuk ke kamar. Bibi Sai memanggil Ben untuk makan. Menunya sup sirip ikan hiu. Biasanya menu itu untuk acara istimewa. Ben pun heran. Bibi memberitahu tentang Thong yang jadi tamu istimewa ayahnya.
Di meja makan, Thong yang nggak pernah makan sup sirip ikan hiu minta Prajak untuk menyuapinya. Ben datang bersama ibunya dan menyindir Thong. Ibunya Ben duduk di kursi roda. Mereka juga mau makan bersama tapi Prajak nggak bolehin dan nyuruh mereka untuk makan di tempat lain.
Setelahnya Thong merasa nggak nyaman. Sebelumnya ia sudah mencari tahu tentang Prajak. Ia pikir istrinya sudah meninggal karena nggak ada pemberitaan tentang kebersamaan mereka. Hubungan Prajak dengan istrinya memang nggak baik. Ia nggak mencintai istrinya dan begitu juga sebaliknya. Mereka hanya diharuskan menikah dan nggak ada cinta. Lah tapi kok punya anak dan bisa bertahan beberapa puluh tahun.
Prajak menyudahi dan minta Thong untuk nggak membicarakannya lagi. Mereka kembali makan. Thong sangat menyukai rasanya setelah mencicip satu suap. Ia ingin membawa pulang kokinya biar bisa makan tiap hari. Prajak nggak bolehin. Kalo Thong mau makan lagi maka ia harus datang ke rumahnya.
Di luar Ben menghibur ibunya agar nggak sedih sementara di dalam Prajak dan Thong saling suap-suapan anggur.
Lome sedang membuat minuman saat Ben menemuinya dan menanyakan apa ayahnya serius dengan Thong. Lome sendiri nggak bisa menjawabnya. Prajak menelponnya dan memintanya untuk mengantar Thong sehingga ia harus pergi.
Prajak mengantar Thong sampai di depan. Thong merasa sangat senang. Ia jadi menyesal menolak ajakan Prajak selama 1 bulan. Kalo ada yang Prajak mau lakukan lagi ia akan melakukannya. Mereka lalu berpisah. Dalam perjalanan Thong bertanya pada Lome apa Prajak serius dengannya atau hanya main-main? Lome sendiri nggak bisa menjawabnya karena ia nggak tahu apa yang dipikirkan sama bosnya. Kalo Thong ia serius. Berada di dekat Prajak membuatnya merasa nyaman. Prajak punya kharisma seorang ayah.
Setibanya di rumah Thong menceritakannya pada Sri. Sri yakin kalo Prajak menyukai Thong. Thong merasakan hal yang sama. Tapi masalahnya adalah anak dan istrinya. Mereka nggak menyukai Thong.
Di rumah, Prajak menegur Ben yang nggak sopan sama tamunya. Ben nggak peduli. Toh Prajak juga nggak sopan pada ibunya yang masih istrinya secara sah. Prajak menekankan kalo pernikahan mereka hanya pernikahan politik yang nggak ada cinta sama sekali. Ia menunjukkan kondisi ibunya yang nggak bisa memenuhi tugasnya sebagai seorang istri. Lah padahal istrinya ada di belakangnya.
Lome kembali dan memberitahu Prajak kalo Thong menyukainya. Prajak lalu nyuruh Lome untuk memesan tempat di bar favoritnya. di sana Prajak melamar Thong dan memintanya untuk menjadi istrinya. Thong awalnya ragu secara mereka baru bicara selama sehari. Prajak meyakinkannya kalo semakin cepat mereka menikah maka semakin cepat mereka bisa bahagia. Akhirnya Thong menerimanya. Tapi ia minta Prajak untuk menyelesaikan masalahnya dengan istrinya karena Thong nggak mau jadi yang kedua. Ia ingin menjadi satu-satunya istrinnya Prajak.
Segera setelahnya Prajak mendesak Nong untuk menandatangani surat perceraian. Nong menolak. Pengacara Prajak lalu menyebutkan tentang alasan Prajak mengajukan gugatan cerai karena Nong nggak bisa memenuhi tugasnya sebagai seorang istri. Ben juga minta ibunya untuk menandatanganinya agar ia bisa bahagia juga. Nong akhirnya mau menandatanganinya.
Pernikahan Thong dan Prajak pun segera dilangsungkan. Banyak tamu penting yang datang. Kebanyakan dari mereka meragukan hubungan keduanya dan merasa kasihan pada Nong. Saat seharusnya mereka menayangkan foto dan video prewedding, yang muncul malah foto dan video Prajak dengan Nong. Prajak dan Lome panik tapi Thong tetap tenang. Ia berterima kasih pada Nong yang sudah mau hadir ke pernikahannya dan secara langsung mengantarkan Prajak kepadanya.
Seusai acara mereka pun berfoto dengan para tamu. Saat berfoto dengan Nong dan Ben, bukannya memberikan selamat, mereka malah menyumpahi Thong dan Prajak agar segera berpisah.
Semua acara akhirnya selesai. Thong yang berharap bisa melakukan malam pertama dengan Prajak terpaksa harus menelan kecewa. Prajak menggunakan pelindung punggung karena punggungnya sering sakit. Itu membantunya agar tetap tegap. Ia juga memakai pelindung lutut agar bisa berjalan lama. Setelah melepaskan semua itu, Prajak langsung tidur dan membuat Thong bingung harus ngapain.
Malam itu Ben menemui ibunya dan tidur dengannya karena berpikir kalo ibunya pasti nggak bisa tidur. Sementara itu Lome yang duduk di ruang tamu tampak nggak suka dengan pernikahan Prajak dan Thong. Ia menutup foto Prajak menggunakan kakinya sehingga hanya Thong yang nampak.
Paginya Thong mengantar Prajak berangkat kerja layaknya pasangan suami istri pada umumnya. Dari sinilah ia merasa kalo ada yang nggak beres sama Lome yang seakan ingin mendekatinya. Ia sengaja menyentuh tangan Thong saat mengambil tasnya Prajak.
Setelahnya Thong sarapan. Ben datang mengantar ibunya untuk sarapan sementara ia pergi kuliah. Thong merasa nggak nyaman dan mau pergi tapi Nong malah minta Thong untuk pergi sekalian dari rumahnya. Thong nggak jadi pergi karena separuh dari rumah itu adalah milik Prajak.
Di kantor, Prajak bertanya pada sekretarisnya, tentang pernikahannya di mata masyarakat. Sambutannya nggak terlalu bagus. Mereka akan menggrebek tempat perjudian dan membuat Thong menangani proyek sosial.
Ben pulang sorenya dan melihat Thong tiduran di sofa yang biasaya ia tempati. Thong akhirnya pindah. Ben duduk di depannya dan sambil mainan ponsel sambil sesekali melihat ke arah Thong. Nong datang menyapa anaknya. Ia melihat pakaian terbuka Thong dan menyuruhnya ganti karena itu nggak cocok dipakai di rumah. Awalnya Thong nggak mau tapi akhirnya ia pergi begitu saja.
Hari berikutnya Prajak akan bekerja padahal ini adalah hari Minggu. Thong protes dan ingin ikut. Ia nggak mau di rumah karena selalu diganggu sama Nong dan Ben. Prajak mau menegur mereka tapi dilarang sama Thong. Kalo Prajak menegur mereka maka mereka akan semakin mengganggunya.
Akhirnya Prajak mengijinkan Thong untuk ikut. Ben sarapan dengan ibunya. Ia heran karena Thong belum ada di meja makan. Bibi Sai memberitahu kalo Thong ikut bekerja dengan Prajak dan akan menginap di hotel dan pulang bersama Prajak malamnya. Nong malah senang karena nggak perlu melihat Thong lagi.
Lome mengantar Thong ke kamarnya. Setelahnya ia nggak juga pergi. Katanya ia ditugaskan untuk menemani Thong agar ia nggak kesepian. Merasa bosan, Thong pun minta ditemani jalan-jalan. Tapi ia minta agarLome menjaga jarak darinya karena ia nggak mau ada rumor tentang mereka.
Saat sedang jalan-jalan itulah Thong melihat anak laki-laki yang sedang ditarik-tarik sama ibunya. Thong menghentikannya dan membuat ibu itu makin kesal. Mereka jadi pusat perhatian gegara itu. Akhirnya ibu itu janji nggak akan menyakiti anaknya makanya Thong melepaskannya.
Saat sedang melihat berita bersama dengan Prajak, muncul berita tentang Thong yang membela anak kecil yang mendapatkan kekerasan dari ibunya. Thong khawatir kalo itu akan mempengaruhi citranya tapi Prajak mengatakan kalo itu membawa pengaruh baik untuknya. Thong lega dengarnya. Prajak melanjutkan kalo ia akan membangun yayasan perlindungan anak untuk Thong. Thong ragu karena nggak tahu apa yang harus ia lakukan. Prajak menenangkan kalo ia hanya perlu melakukan seperti apa yang ia lalukan tadi. Thong lalu menawarkan untuk memijat kaki Prajak. Ben yang baru pulang melihat mereka dari pintu.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊