All content from GMM 25
Ringkas drama sebelumnya
View ngasih ide agar mereka memanfaatkan acara pertunangan itu alih-alih menghindarinya. Arrty pikir itu antara dirinya dan View, tahunya Arie dan Pim. Baik Pim maupun Arie nggak merasa takut lagi untuk ngasih tahu hubungan mereka. View membantu Pim memilih gaun terbaik secara ini adala penampilan publik pertama mereka. Arty juga mau membelikan View sebuah gaun tapi View menolak. Ia akan memakai bajunya yang sudah ada. Ia kan nggak membutuhkan gaun yang cantik tapi yang bisa dipakai buat lari. Bam kayak iri lihat mereka karena ia sendirian lagi.
Ashira 6
Arty dan View memberi makan ikan. Arty memuji View yang membantu Arie dan Pim meraih kebahagiaan mereka. View bertanya-tanya apa semuanya berjalan lancar?
Sementara itu di acara tunangan suasana terasa nggak enak. Bam bangkit dan mengajak semuanya untuk memberi selamat pada Arie dan Pim. Arie meminta maaf pada ibunya. Ia pikir ibu marah padanya karena terus diam. Ia merasa ngga bisa lagi menyembunyikan hubungannya. Ia kasihan pada Pim. Ibu nangis dan meminta maaf pada Arie. Ia nggak marah pada Arie tapi marah ke diri sendiri. Ibu kayak apa yang membuat anaknya takut untuk bicara padanya saat punya masalah. Ia juga berterima kasih pada Pim karena sudah menyayangi Arie. Dan untuk Ibu Pim ibu Lamay juga meminta maaf karena mereka nggak bisa jadi keluarga. Ibu Pim mengaku nggak papa. Kalo ada yang harus disalahin mungkin itu dirinya.
Arty meyakinkan View kalo semuanya pasti berjalan lancar. View sudah memberi mereka keberanian untuk menjalani kebahagiaan dengan cara mereka sendiri. Ia lalu meraih tangan View dan menggenggamnya. Ia berterima kasih karena View sudah membantu semuanya. Ia lalu mengirimkan 5000 bath ke View. Ia tahu kalo ia membutuhkan uang. Nggak nyangka kalo 5000 bath bisa menyelesaikan masalah mereka.
View nangis karena Arty menganggapnya sebagai orang yang melakukan segala sesuatu demi uang. Arty meminta maaf. Ia nggak pernah menganggap dirinya sebagai atasan dan View adalah bawahan. View menunjukkan kalo baru aja Arty melakukannya. ia lalu mengirim kembali semua yang Arty kirimkan kepadanya termasuk uang untuk menjamin ibunya. Ia nggak pernah menggunakannya karena semua yang ia lakukan berasal dari hatinya. Arty pun nggak bisa apa-apa saat View meninggalkannya.
Di rumah Wa sedang memijat ibu yang kelelahan setelah bekerja seharian. Ibu melihat View pulang dan menanyakan pekerjaan apa yang ia lakukan sampai berdandan rapi segala? View nangis sehingga Wa dan ibu menghampirinya dan menanyakan yang terjadi. Sambil nangis View mengeluhkan apa orang kayak mereka harus selalu dinilai dengan uang? Apa mereka nggak boleh punya perasaan? Ibu membenarkan kalo uang memang penting, tapi jangan biarkan orang merendahkan mereka karena uang. Mulai sekarang jangan biarkan orang lain merendahkan mereka karena uang. Ketiganya berpelukan dan menangis bersama.
Setelahnya Arty mencoba meminta maaf pada View dan memberikannya perhatian tapi View terus mengabaikannya. Wa menemuinya dan menyuruhnya untuk pergi karena View masih belum siap untuk menemuinya. Arty meminta Wa untuk nyuruh View membaca pesannya.
Ibu Pim teringat wajah Arty sangat bahagia saat bersama dengan View. Ia lalu membandingkannya dengan foto yang ia jadikan wallpaper. Sun menelpon dan mendesak ibu untuk masalah ilustrator karena naskah akan diserahkan ke percetakan pekan nanti. Ternyata ibu ada di depan rumah View. Ia melihat kedekatan antara View dan ibunya.
Arty menyerahkan tesisnya ke ayahnya. Ia menyelesaikannya lebih cepat. Arty bilang itu karena ia punya banyak waktu. Ia nggak sibuk dan nggak ada yang peduli padanya. Ayah meletakkan tesis Arty dan menanyakan yang terjadi. Ia bertanya bukan sebagai penasehatnya tapi sebagai ayahnya.
Ternyata ayah selalu mengawasi ibu. Termasuk saat ibu mengirim Arty ke asrama. Ia menyindir ibu yang membawa Arty bersamanya tapi nggak punya waktu untuk mengurusnya. Ia sampai berpikir ibu beneran ingin bersama dengan Arty atau hanya karena nggak ingin kalah darinya? Ibu mengatakan kalo itu adalah yang terbaik untuk semua orang. Arty juga nggak perlu menderita selagi ibu menata perasaannya. Ayah berpikir kalo ada baiknya ibu mengirimnya ke asrama. Seenggaknya Arty nggak akan mewarisi sifat buruk ibu. Ayah hanya berpesan agar jangan sampai ibu membuat Arty merasa nggak punya siapapun dan berpaling ke orang lain saat punya masalah. Mereka yang bercerai jadi biar mereka yang kesepian dan bukannya Arty.
Ayah menghampiri Arty dan mengatakan kalo meski ayah dan ibu sudah bercerai, tapi mereka nggak pernah berhenti menjadi orang tuanya. Ia lalu memeluk Arty dan menanyakan masalahnya. Arty membalas pelukan ayah. Ia juga nggak pernah berhenti menyayangi mereka. Hanya saja ia nggak cukup pintar menangani orang-orang di sekitarnya. Ibu datang. Ayah menyindir ibu yang merinduknnya sampai datang menemuinya. Ibu datang karena masalah Arty. Ia nggak menjawab telponnya jadi ibu pikir ia pergi dengan pacarnya. Melihat wajah sedihnya ia pun menanyakan yang terjadi. Padahal seharusnya ia bahagia setelah membuat ibu bingung tempo hari.
Arty memberitahu kalo ia melakukan kesalahan sehingga View marah padanya. Ibu menanyakan kalo Arty beneran menyukai View dan bukan hanya untuk mengalahkan ibu. Arty membenarkan kalo awalnya ia hanya mempekerjakan View. Tapi setelah berpisah ia menyadari kalo ia beneran mencintainya. Ibu memberitahu kalo ibu punya masalah, ia selalu mencari cara untuk menyelesaikannya. Dan kenapa juga Arty menemui ayahnya. Ia hanya diam dan nggak melakukan apapun. Ia lalu menarik Arty dan mengajaknya untuk menyelesaikan masalahnya.
Ibu membawa Arty ke rumah View. Arty pesimis karena View bahkan nggak mau bicara dengannya. Lah orang ibu yang mau bicara sama View. Arty berusaha untuk mencegah ibu tapi ibu keburu pergi. View heran lihat ibu menemuinya. Ia nggak mungkin mau beli sosis kan? Ibu menanyakan apa View sibuk? Ia mau memintanya untuk bekerja. View menekankan kalo ia bukan pegawai tetap mereka sehingga ibu bisa datang dan menyuruhnya bekerja. Ibu mengejar View yang menghindarinya. Ia memberitahu kalo nggak ada ilustrator yang seperti View. Karena itulah ia meminta ibu untuk kembali bekerja. View bertanya apa ibu beneran menyukai karyanya? Ibu mengiyakan. Dan satu lagi. Tantang Arty, kalo ia mau menyalahkan seseorang, ia bisa menyalahkan dirinya. Tapi apapun yang Arty lakukan, itu adalah niat baiknya.
Arty langsung turun dari mobil dan memastikan View nggak kenapa-napa. Ibu memberitahu Arty kalo ia adalah ibunya dan bukannya penyihir. Ia meminta keduanya untuk bicara dan menyelesaikan masalah mereka.
Setelah ibu pergi, Arty langsung meegang tangan View biar dia nggak pergi lagi. View menarik tanganya dan bertanya pekerjaan apa lagi yang akan Arty berikan padanya? Arty meminta maaf. Pikirannya terlalu dangkal dan menilai semuanya dengan uang. View lalu mengungkit kebersamaan mereka selama ini, termasuk ciuman mereka. Ia meminta Arty untuk memberinya penjelasan terkait hal itu. Arty nggak punya penjelasan apa-apa karena ia sangat menyukainya. Sejak View datang ke hidupnya, ia nggak kesepian lagi. View langsung melompat ke pelukan Arty dan memintanya untuk nggak menilai perasaannya dengan uang lagi. Arty mengiyakan. Tapi ia boleh kan menggunakan uang untuk membelikannya makanan enak?
View langsung melepaskan pelukannya. Arty menunjukkan naskah Unicorn tanpa tanduk dan Gadis tanpa wajah dan mengajak View untuk membacanya bersama-sama. Setelah mengalahkan penyihir, mendadak gadis itu mendapatkan kembali wajahnya. Padahal ia belum memakai kekuatannya. Unicorn tanpa tanduk itu hidup kembali setelah panyihir pergi. Tanduknya pun tumbuh. Dan setelah itu nggak ada yang melihat penyihir itu lagi.
Keduanya berada di perpustakaan. Arty menanyakan pendapat View tentang yang terjadi pada penyihir itu. View pikir mungkin dia mengawasi dari suatu tempat. Bisa juga ia sudah berubah dan nggak jahat lagi. Arty lalu bertanya gimana dengan mereka? View mwnjawab kalo ia akan menyelesaikan lustasinya sebelum tenggat. Dan saat bukunya sudah rilis, ia akan menggunakannya sebagai portofolio untuk karyanya selanjutnya.
Lah padahal yang Arty maksud adalah tentang hubungan mereka dan bukannya pekerjaan. Pacaran? View merasa malu. Ia aja belum diajak pacaran. Arty lalu bertanya apa View mau menjadi pacarnya? View menanyakan ibunya Arty. Kalo ibunya nggak keberatan maka ia akan lebih bahagia. Arty lalu nelpon ibunya tapi nggak diawab. Ia lalu mengajak View untuk menemui ibunya dan menanyakannya secara langsung.
Di rumah Itch dan Thames juga sedang mencari ibu. Arty datang dan juga menanyakan ibu. Lah mereka pikir ibu sama Arty. Mereka lalu bertanya pada bibi Ju yang baru pulang belanja. Katanya ibu pergi ke rumah sakit. View khawatir kalo ibu sakit. Mereka pun segera pergi ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit mereka langsung menemui dokternya ibu dan menanyakan apa ada masalah dengan ibu mereka. Dokter bilang nggak papa dan memberitahu kalo ia habis ketemu ibu di belakang taman rumah sakit. Ketiganya langsung ke sana.
Ibu yang duduk sendirian nangis sambil mengingat yang terjadi selama ini. Itch, Thames dan Arty menemui ibu dan menanyakan yang terjadi. Ibu nggak bisa dihubungi dan mereka mencemaskannya. Ibu meminta maaf. Ia meninggalkan ponselnya di mobil. Ibu bilang kalo ia selalu ke sana saat ingin menenangkan pikiran. Di sanalah mereka bertiga lahir. Tapi hanya ibu yang memiliki kenangan itu. Di pernikahan pertamanya, ibu nggak nyangka kalo ia menikahi seorang perayu sehingga ia harus ke sana sendirian. Ia bahkan sampai nggak merasakan rasa sakit karena bahagia melihat Itch. Di pernikahan kedua ibu, mereka sangat berbeda sehingga ibu kembali harus datang sendiri lagi. Karena sudah punya pengalaman sebelumnya, jadi itu nggak terlalu berat. Dan ibu lah yang pertama melihat Thames. Dan di pernikahan ibu yang terakhir, mereka melakukan hubungan jarak jauh karea ayah Arty sedang mengejar gelar doktor. Karena kesibukannya ibu harus datang sendiri. Dan semua itu tentang Arty.
Itch dan yang lain memeluk ibu dan meminta maaf. Arty berlutut di depan ibu dan mengatakan kalo nggak ada hari tanpa ia menyayangi ibu. Dan begitu juga dengan ibu. Mungkin selama ini ia membuat mereka kecewa, tapi semua yang ia lakukan berasal dari niat baiknya. Menjadi ibu juga sesuatu yang harus ia pelajari.
Kaew dan Nueng mendorong View agar menemui mereka. Ibu menanyakan keputusan View tentang kembali menjadi ilustrator. View akan mengambilnya karena itu adalah pekerjaan yang sangat ingin ia lakukan. Arty memberitahu ibu kalo View nggak menolak lamarannya untuk pacaran sebelum mendapat restu ibu. Ibu bilang ke Arty kalo ia akan bahagia melihatnya bahagia. Arty lalu menunjukkan ke View kalo ibu mengijinkan mereka untuk pacaran. Dih View jadi merasa malu.
Arty ke toko buku untuk membeli buku Unicorn tanpa tanduk dan gadis tanpa wajah. Lah malah berebut lagi sama Arie. Pim sampai meledek mau menjodohkan mereka. Arty menolak karena ia sudah nggak lajang lagi sekarang. Ia keluar dan memberikan buku itu pada View. Kirain mau dikasih ke View tahunya mau minta tandatangan karena View adalah ilustratornya. View memberikannya tapi Arty minta dikasih tulisan untuk pacarku.
Bam datang dan menunjukkan undangan dari ibunya. Dia akan mengadakan pesta lagi. Arty lalu menelpon Itch dan juga Thames. Mereka juga mendapat undangan dari ibu. Bahkan Kaew an Nueng juga. Dan ternyata View juga. Bam sih nggak berharap ibu mau menjodohkan Arty lagi.
Mereka semua datang. Bam sampai mengira kalo ibu mau menjodohkannya dengan Wa secara nggak ada tamu lain. Ibu lalu datang dan memberitahu kalo pesta ini untuk mereka. Ia akan bahagia saat melihat anak-anaknya bahagia. Dan yang ia maksud bukan hanya Itch, Thames dan juga Arty, tapi juga Kaew, Nueng dan juga View. Wa dan Bam merasa kalo itu harus dirayakan. Ia mengambil sampanye dan menyiramkannya ke mereka. Semua orang gembira. View mengambil tablet dan menggambar mereka bertujuh.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊