Sinopsis The Three GentleBros Episode 9

Anysti
0

All content from GMM 25




Ringkas drama sebelumnya


Thames makan dengan Nueng. Ia nggak suka dengan pakaian Nueng yang sangat terbuka. Nueng memberitahu kalo itu namanya mode. Thames mengatakan kalo mode yang tertutup juga ka ada. Ia yang nggak tahan akhirnya melepas jasnya dan memakaikannya ke Nueng. Ia nggak suka orang-orang melihat Nueng. Nueng malah melepasnya dengan alasan kepanasan. Ia mengeluhkan selera Thames yang seperti kakek-kakek usia 70-an. 


Selanjutnya Thames menemani Nueng melihat persiapan kafenya. Jadi ia akan menggunakan furniturnya untuk kafenya dan menaruh katalog di dekat kasir. Jadi yang tertarik bisa membelinya. Mereka juga menyediakan pengiriman. Thames seperti kagum dengan ide Nueng tersebut tapi nggak mau mengakuinya. Ia lalu mengajak Nueng untuk pergi. Nueng nggak suka didominasi dan pergi duluan. Tukang memanggil Nueng dan memberikan tas juga ponsel Nueng yang kelupaan. \


Tewis 3


Ibu bicara dengan Vivi. Ia punya cara untuk mengatasi masalah itu. Skandal. Tapi ia minta Vivi untuk membantunya. Vivi punya satu orang yang bisa dijadikan skandal, Win. Ia menunjukkan fotonya pada ibu. Ia adalah putra pemili hotel dan akan segera menikah dengan putri seorang politikus. Selama ini Win terkenal sering dekat dengan artis dan ia juga adalah mantan pacar Nueng. 


Sementara itu Rata dan Win sedang memilih cincin. Rata menginginkan cincin yang nggak biasa dan lebih mewah. Win yang merasa lelah akhirnya meninggalkan Rata. Rata mengejarnya dan memintanya untuk berjalan lebih pelan karena ia sedang hamil. Win makin kesal dan menganggap kalo Rata ingin semua orang tahu kalo mereka menikah hanya karena ia hamil. Rata sendiri merasa nggak masalah dengan itu. Win lalu melihat Nueng dan menyapanya. Rata yang nggak ingin Win dekat dengan wanita lain langsung mengapit lengan Win dan mengenalkan diri ke Nueng kalo ia adalah pacarnya Win. Nueng nggak begitu peduli. Win menanyakan kabarnya. Ia mengaku baik lalu pergi bersama dengan Thames. 


Vivi menenangkan ibu kalo ia akan mencari tahu sesuatu lalu mengirimkannya ke tabloid. Selebihnya biar warganet yang mengambil alih. Ibu memuji Vivi yang pintar dan merasa kalo ia sering melakukan penghianatan. Vivi yang tadinya tersenyum berubah tegang. Kalo Nueng adalah teman baiknya, maka ia nggak akan melakukannya. 


Nueng mengajak Thames ke rumahnya. Waktu mereka masih banyak jadi ibunya akan senang kalo ia pulang awal. Thames sendiri merasa kalo apa yang ia lakukan kurang pantas. Apalagi Nueng seorang wanita. Nueng malah menjadikannya sebagai candaan. Ia merasa kalo Thames sangat kuno. Jangan-jangan ia nggak pernah punya pacar dan masih perjaka? Thames rasa nggak ada salahnya dengan hal itu. Ia juga mengingatkan Nueng kalo itu adalah masalah pribadinya. Dalam kontrak mereka nggak diperbolehkan mencampuri urusan pribadi masing-masing. Ia nggak kayak Nueng yang mantannya ada di mana-mana. Nueng memberitahu kalo mantannya hanya ada satu, Win. Dan itu pun ia yang mencampakkannya. Ia menunjukkan tatapan Win tadi yang seperti merindukannya. Thames nggak peduli. Ia nggak nanya. Nueng malah terus menggoda Thames. Ia mengapit tangannya dan mengajaknya menginap di rumahnya. Thames langsung menolak dan mempertanyakan gimana Nueng dibesarkan sama ibunya. 


Thames melihat foto-foto Nueng bersama ibu dan ayahnya. Ibunya sudah meninggal lama. Thames merasa kalo Nueng punya masa kecil yang bahagia. Nggak seperti dirinya. Nggak ada momen yang bisa dibingkai. Nueng lalu menanyakan alasan Thames membenci ibunya. Thames pikir alasannya sama kayak Nueng. Ibunya selalu memaksakan kehendaknya ke orang lain. Nueng kemudian menuangkan anggur untuknya dan Thames. Semoga mereka sukses membuat ibu menderita. Hanya Nueng yang minum. Thames merasa kalo bersulang untuk nasib buruk orang lain itu terasa aneh. Nueng nggak peduli dan meminum anggurnya. Thames kekeuh nggak mau minum karena berpikir kalo Nueng akan membuatnya mabuk. 


Thames membaca buku di kamarnya. Itch dan Arty duduk menghadapnya. Keduanya sama-sama nggak percaya kalo Thames pacaran dengan Nueng. Itch pikir Thames melakukannya agar nggak dijodohin sama ibu. Selain itu Arty juga sangat yakin kalo Nueng itu bukan tipenya Thames. Tipenya itu adalah wanita yang lemah lembut, sopan, pakaiannya tertutup. Thames membantahnya karena Arty kan nggak pernah melihatnya pacaran. Itch dan Arty meminta Thames untuk mengatakan yang sebenarnya dan menjanjikan nggak akan ngasih tahu siapapun. Thames tetap nggak mau mengatakannya dan mengusir keduanya dengan mengibaskan selimunya. Sekalian saja keduanya membuat selimut Thames berantakan biar dia nggak bisa tidur karena selimutnya berkerut. 


Sementara itu Nueng malah senyum-senyum sendiri ingat apa yang Thames katakan. Heran lihat orang seperti itu masih ada. 


Kafe Nueng resmi dibuka. Dalam pembukaannya banyak orang yang datang karena penasaran dengan konsepnya. Thames juga ada di sana mengawasi jalannya acara. Dan di antara banyaknya tamu, hadir juga ibu yang datang bersama dengan Vivi. Nueng menyapa mereka. Vivi lalu mengajak Ibu untuk duduk. Setelahnya Vivi balik lagi dan ngasih tahu kalo ibu ingin bicara dengan Nueng. Nueng pun ke sana. Ibu tahu kalo Nueng hanya ingin ,e,balasnya. Nueng juga membenarkan hal tersebut. Ibu menekankan kalo Thames nggak ada hubungannya dengan hal itu dan minta agar Nueng menjauhinya. Nueng mengungkit kalo ia juga memintanya dulu tapi ibu mengabaikannya. 


Saat itu ibu Nueng baru saja meninggal. Ibu datang ke kehidupannya karena dekat dengan ayahnya. Hari itu ibu menyingkirkan foto Nueng bersama ibunya. Nueng nggak menyukainya tapi ibu berdalih kalo ia hanya ingin Nueng dan ayahnya bahagia. Nueng menolak dan minta ibu untuk menjauhi ayahnya. Tapi ibu malah bilang kalo Nueng egois karena nggak mau memahami kalo ayahnya juga butuh seseorang untuk merawatnya. Nueng nggak mau tahu dan mengancam nggak akan sopan lagi kalo ibu tetap nggak mau meninggalkan ayahnya. 


Nueng bangkit dan meminta agar ibu nggak egois dan lebih pengertian kalo Thames juga butuh seseorang untuk merawatnya. Ibu kesal dengarnya dan memperingatkan Nueng kalo sesuatu terjadi padanya nanti, maka itu adalah kesalahannya sendiri. Nueng mengiyakan sambil tersenyum. Thames datang dan menyapa ibunya. Nueng malah memanfaatkannya untuk mencium pipi Thames. Hal itu membuat ibu dan Vivi yang mengawasi menjadi kesal, sementara Nueng langsung pergi dengan santainya. 


Krit kaget lihat Win datang sambil bawa bunga. Padahal dia sudah punya pacar dan sebentar lagi akan menikah. Win mengaku hanya ingin mengucapkan selamat atas pembukaan kafenya. Nueng datang dan menerima bunga dari Win. Seketika para wartawan berkumpul mengelilingi mereka. Nggak jauh dari sana Vivi tersenyum menyaksikan rencananya berjalan sesuai keinginannya. 


Ibu berusaha untuk mempengaruhi Thames kalo Nueng nggak sebaik yang ia pikir. Ia sudah berhubungan dengan banyak pria dan mungkin ia juga sudah sering melakukannya. Thames membantahnya dan merasa kalo Nueng nggak seperti itu. Lah baru aja Thames belain Nueng, Nueng lalu lewat sama Win sambil bawa bunga. Ibu lalu menunjukkannya ke Thames. Thames langsung bangkit untuk bergabung dengan Nueng dan Win. Para wartawan masih mengikuti mereka. Thames menanyakan Rata dan mengungkit kalo mereka akan segera menikah. Tapi dengan santainya Win mengatakan kalo mereka masih belum yakin. 


Ibu nggak tahan lihatnya dan mau pergi tapi Vivi menahan ibu. Sebelum pergi ibu menagih kemampuan Vivi., 


Win menemui Vivi yang ternyata bilang padanya kalo Nueng masih menyukainya tapi tadi sepertinya nggak begitu. Vivi mengatakan kalo itu karena Nueng sedang sibuk dengan acaranya dan nyuruh Win untuk lebih berusaha lagi. Ia tahu betul karena selama ini ia sangat dekat dengan Nueng. 


Nueng menghampiri Thames dan merasa kalo ia cemburu. Thames membantahnya dan mengatakan kalo tadi ada banyak reporter dan Nueng dekat dengan pria yang sukanya merayu wanita dan sebentar lagi akan menikah. Ia merasa Nueng terlalu lama tinggal di luar negeri sampai lupa sana adat Thailand kayak apa. Nueng merasa nggak ada masalah selama itu nggak mempengaruhi pekerjaannya. 


Malamnya Thames nggak bisa tidur dan terus teringat saat Nueng menciumnya tadi. 


Paginya Arty membacakan berita tentang nona N yang kembali dekat dengan casanova yang dulunya adalah pacarnya. Arty yakin kalo yang dimaksud adalah Nueng. Itch jadi khawatir kalo ibu melihatnya. Ibu lalu datang dan membahas berita tersebut. Untungnya hal itu nggak sampai melibatkan Thames. Thames menenangkan kalo itu nggak berpengaruh apa-apa terhadapnya. Ibu sampai bersumpah nggak akan melepaskan Nueng kalo sampai sesutu yang buruk menimpa Thames. 


Nueng bersama dengan Krit. Desain baru mereka sudah terjual habis. Bahkan ada yang memesan untuk produk yang selanjutnya. Rata mendadak datang dan menyindir Nueng yang mau merebut suaminya. Ia menunjukkan foto yang ada di tabloid sebagai buktinya. Nueng meremehkan Rata yang nggak menyaring berita lebih dulu. Ia hanya menyapa Win seperti yang lain. Dan ia sama sekali nggak mengundangnya. Dia datang dengan sendirinya. Rata bisa menanyakannya ke Win kalo nggak percaya. 


krit panik dan menelpon Thames. Ia juga minta petugas keamanan untuk darang. Nggak lama kemudian Thames datang. Rata memintanya untuk menjaga pacarnya baik-baik dan jangan sampai mengganggu suami orang lain. Setelah Rata pergi, Nueng membersihkan keringat di wajah Thames dan memberinya minum. Thames mengomeli Nueng karena nggak mau mendengarkan perkataannya. Ia sudah memperingatkannya sebelumnya. Nueng hanya diam mendengarkan apa yang Thames katakan. Setelahnya ia melihat bibir Thames tampak kering. Ia mau memberinya pelembab bibir tapi Thames nggak mau. Nueng lalu memakainya sendiri lalu mencium Thames. Sontak Thames jadi salah tingkah. 


Setelah apa yang terjadi, Krit jadi sangat mencemaskan Nueng. Apalagi ayah Rata adalah seorang politikus. Ia menyarankan agar Nueng minta pada Thames agar mengantarnya dan menjemputnya agar ia nggak sendirian. Nueng yakin kalo Thames pasti nggak akan mau. Krit mengungkit kalo tadi Thames langsung datang setelah ia menelponnya. Selain itu melakukannya untuk pasangan merupakan hal yang wajar. Nueng mengingatkan kalo mereka berhubungan hanya untuk membuat ibu Thames merasa kesal. 


Thames lalu datang. Krit mengungkit kejadian tadi dan minta agar Thames melakukan sesuatu. Thames mengatakan akan lapor polisi dan minta satpam untuk sering datang ke kafe. Karena Thames nggak uga tanggap, Krit lalu memintanya untuk mengantar jemput Nueng dan memastikan mereka selalu aman. Thames menolak karena rumah mereka berlawanan arah. Kalo ia mengantarnya maka itu hanya akan membuang waktu. Ia menyarankan agar Nueng sama sopir aja. 


Saat diparkiran Nueng merasa ada yang mengikutinya. Ia berusaha mempercepat langkahnya dan mengambil kunci mobilnya agar bisa segera pergi dari sana. Mendadak orang itu menarik tangannya. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)