All content from GMM 25
Ringkas drama sebelumnya
Nueng akhirnya bergabung dengan ayah dan ibu. Ia dengan sengaja memamerkan cincin barunya ke ayahnya. Itu adalah cincin pertunangan. Ayah memprotes Nueng yang bertunangan tanpa memberitahunya. Nueng menyalahkan ayah yang sering ke luar negeri. Padahal semua orang sudah tahu. Untuk lebih jelasnya Nueng nyuruh ayah untuk bertanya pada ibu. Ibu nggak ingin membahasnya dan mengalihkannya dengan ngasih makanan ke piringnya ayah. Nggak tahu sengaja apa enggak, ibu malah menumpahkannya ke tangan ayah. Ibu mengambil tisu dan membersihkan tangan ayah taoi Nueng merebut tisunya. Ayah lalu pamit mau ke toilet.
Setelahnya ibu kembali meminta Nueng untuk meninggalkan putranya. Nueng nggak mau. Ayahnya aja dia nggak mau mendengarkan apalagi ibu yang bukan siapa-siapanya. Ibu tahu kalo Nueng mendekati Thames karena ingin membalasnya. Nueng nggak membenarkan dan bahkan bilang kalo itu hanya hayalannya ibu. Ia nyuruh ibu untuk bertanya pada anak-anaknya gimana rasanya punya ibu sebagai ibunya. Ibu kesal. Ia mengancam akan melakukan apapun terhadap ayahnya karena Nueng nggak mau mendengarkannya. Ia bisa melakukan hal yang nggak ia duga.
Tewis 5
Di kamarnya ibu menyisir rambutnya sambil mengingat apa yang Nueng katakan tentang anak-anaknya. Sementara itu Nueng malah teringat Thames saat mengepang rambutnya. Ayah masuk menemuinya. Katanya ia sudah melihat video konferensi persnya dan bertanya apa ia beneran akan menikah? Kalo ibu masih ada kira-kira apa yang akan ia tanyakan? Nueng mulai berandai-andai. Mungkin ibu bertanya kenapa ia mau menikah dengan pria ini dan kenapa ia memilihnya? Ayah lalu mewakili ibu menanyakannya. Ia lalu teringat apa yang pernah Thames lakukan padanya. Ia merasa kalo Thames seperti ibu yang melakukan hal-hal kecil untuknya yang ia bahkan nggak pernah sadari. Mendengarnya membuat ayah berpikir kalo ia adalah ayah yang buruk. Nueng membantahnya. Ayah sudah melakukan yang terbaik. Ia hanya minta agar ayah nggak dekat dengan Pimpatra. Dan tentang pernikahannya mungkin nggak akan pernah terjadi. Nueng mengatakannya sambil meraba cincinnya.
Sementara itu Thames juga sedang melihat cincinnya. Ia minum anggur sambil mengingat apa yang Nueng katakan kalo ia membenci ibunya melebihi dirinya. Ia lalu melihat ibu keluar dari kamarnya dan nggak mengajaknya bicara.
Hari berikutnya ibu rapat dengan Kaew, Itch dan Arty tentang hidangannya di hari ulang tahunnya nanti. Kaew lalu menunjukkan menunya pada ibu. Ibu memprotes hidangan pedas. Ia nggak mau itu ada di menu. Ternyata Arty yang meminta menu itu. Ia ingin orang tahu kalo ibu adalah orang yang kuat. Thames datang. Ibu langsung bangkit dan pergi. Thames duduk di tempat ibu tadi. Arty mengaku bingung dengan Thames yang seperti orang asing sejak ia punya pacar. Ia sampai merasa nggak mengenalnya lagi. Itch juga merasa kalo ibu beneran marah padanya dan menyarankan agar Thames meminta maaf pada ibu.
Thames seperti menolak. Kayaknya cuman dia anak nakal di sana. Ia menunjuk hubungan Itch dengan Kaew yang juga nggak seperti harapan ibu. Kaew memberi saran agar Thames berusaha untuk mendekatkan pacarnya dengan ibunya. Thames rasa itu akan sulit karena mereka terlalu mirip. Kaew tersenyum dengarnya. Ia sangat menyayangi ibunya sampai punya pacar yang seperti ibunya. Arty memberi saran agar Thames mengundang pacarnya di pesta ulang tahun ibu. Thames nggak menjawab dan mau pergi padahal hari ini adalah hari liburnya. Dan karena Kaew ada di sana, ia mau meminta bantuannya. Kaew mengiyakan dan pergi dengan Thames.
Ternyata ibu mendengarkan semua yang mereka bicarakan.
Nueng melakukan panggilan video dengan Krit. Krit menyarankan agar ia memposting sesuatu di ig nya agar orang-orang yakin dengan rencana pernikahannya dan nggak berpikir kalo itu hanya bohongan. Dan saat melihat penampilan Nueng, ia terkejut lihat Nueng berpakaian sopan. Itu seperti bukan dirinya. Nueng merasa kalo ia nggak harus selalu menunjukkan kulitnya. Krit lalu memberitahu kalo ia masih belum bisa menghubungi Win. Nueng juga penasaran dengan siapa dalang di balik semua itu. Ia lalu menyudahi karena akan pergi.
Thames datang ke rumah untuk menjemput Nueng. Ayah menemuinya dan memintanya untuk menjaga Nueng karena ia adalah putrinya satu-satunya. Thames mengiyakan. Ayah memberitahu kalo kata Nueng, Thames itu seperti ibunya. Semenjak ibunya meninggal, ayah berusaha semampunya untuk membuat Nueng merasa nggak kehilangan apapun. Tapi ia hanya seorang pria. Ia nggak bisa melakukan hal-hal yang ibunya lakukan. Ia merasa kalo Thames perhatian seperi ibunya. Thames merasa kalo ibunya bukan orang yang seperti itu tapi ayah bilang ibu seperti itu.
Nueng datang dan menanyakan apa yang mereka bicarakan? Ayah nggak mau mengatakannya dan malah bilang akan merahasiakannya.
Thames mengajak Nueng pinik di taman. Ia membawa roti lapis yang dibuat oleh pacar kakaknya. Nueng mengeluh minta ke restoran yang ada pendingin ruangannya karena di luar panas. Thames memintanya berhenti mengeluh dan makan saja karena mereka butuh tenaga untuk melakukan kegiatan selanjutnya. Lah pikiran Nueng sudah kemana-mana. Melakukannya di ruang terbuka???
Ternyata kegiatan yang Thames maksud adalah bersepeda. Nueng terus mengeluh lelah tapi Thames terus mengayuh sepedanya mendahuluinya. Setelahnya mereka duduk sambil melepas lelah. Nueng minta agar temoat selanjutnya ia yang akan milih. Thames nggak boleh pulang lebuh awal dan ia harus setuju dengan apa yang akan ia lakukan nanti.
Tempat yang Nueng maksud adalah hotel. Thames nggak ngerti kenapa mereka ke sana padahal Nueng punya rumah. Nueng sengaja menggoda Thames seakan mau melakukannya. Thames menolak dan mengatakan kalo ia nggak melakukan hal semacam itu. lah Nueng malah semakin menggodanya dan mengajaknya untuk mandi bersama. Thames menolak. Ia merasa kalo wanita jaman sekarang sangat menakutkan.
Nueng memesan makanan. Katanya ia nggak mau meninggalkan hotel dan ingin terus bersama Thames. Mungkin mereka akan melakukannya setelahnya. Thames heran, apa Nueng selalu melakukannya? Nueng pikir hal seperti itu sangat wajar belakangan. Orang saling mengenal melalui aplikasi, berkencan dan melakukannya. Thames menekankan kalo ia bertanya tentang dirinya dan bukannya orang lain. Ia merasa kalo meski Nueng tampak mandiri dan penuh percaya diri, tapi sebenarnya ia membutuhkan seseorang. Nueng pikir semua wanita seperti itu. Termasuk ibunya.
Sementara itu di rumah ibu sangat khawatir karena Thames belum juga pulang.
Thames dan Nueng minum anggur. Nueng cerita kalo ia habis ketemu dengan ibunya. Ia nggak suka ibunya dekat dengan ayahnya. Ia benci dengan apa yang ibu Thames katakan, benci tatapannya dan semuanya. Tapi ia nggak ingin Thames membenci ibunya. Ia mengatakannya sebagai orang yang nggak punya ibu. Waktu kebersamaan mereka sudah nggak lama lagi. Jangan sampai Thames menyesalinya. Ia lalu bersandar pada Thames. Ia sudah mengalami banyak kesulitan. Demikian juga dengan dirinya.
Selanjutnya Thames mengambil bantal dan mau tidur di sofa tapi Nueng nggak mengijinkannya. Thames nggak bisa tidur dengan seseorang sedang Nueng bilang ia nggak bisa tidur sendiri. Thames membantahnya dan mengatakan kalo selama ini ia selalu tidur sendiri. Nueng mengatakan kalo karena itulah ia mengalami insomnia. Thames sinis. Nueng ingin ia mengalami insomnia menggantikannya? Nueng yang sudah mabuk merengek. Ia merindukan ibunya dan ingin tidur sambil memeluk Thames. Ia janji nggak akan melakukan apapun. Kenapa nggak ada orang yang mencintainya?
Akhirnya mereka tidur bersama. Seperti yang Nueng katakan kalo ia hanya memeluknya.
Itch yang mau berangkat ke kantor melihat ibu tidur di sofa. Ibu bangun dan menanyakan Thames sudah pulang apa belum? Itch duduk di samping ibu dan minta agar ibu membiarkannya karena Thames bukan anak kecil. Ibu khawatir Thames mengalami kecelakaan. Dia tahu betul kalo Thames nggak akan bisa tidur nyenyak kalo nggak di ranjangnya. Ia meminta Itch untuk menelponnya. Itch mengantar ibu ke kamarnya dan menjanjikan kalo ibu bangun nanti Thames sudah ada.
Nueng bangun. Ia merasa kalo tidurnya semalam sangat nyenyak. Thames duduk di sofa. Ia sama sekali nggak bisa tidur semalam karena ada Nueng.
Krit melihat unggahan Nueng di ig dan menambahkan hati. Nggak lama kemudian Nueng datang bersama Thames. Ia memuji mereka sebagai pasangan paling manis sedunia. Thames justru merasa kalo mendekati aja enggak. Ia lalu mendapat pesan dari Itch yang menyuruhnya pulang. Thames lalu pamit. Nueng sendiri akan diantar Krit nanti pulangnya. Setelah Thames pergi, Krit memberitahu kalo Win ingin ia datang bersama Nueng. Atau kalo enggak ia nggak mau bicara.
Itch dan Arty menunggu Thames. Nggak lama kemudian orangnya pulang. Panik ia menanyakan yang terjadi. Itch menunjukkan ke Arty kalo mengirim pesan singkat lebih baik daripada menelpon. Ia menanyakan kemana saja Thames semalam sampai membuat bu nggak tidur. Ia nyuruh Thames untuk menemui ibu. Thames merasa kalo ia bukan anak kecil lagi. Itch menyuruhnya untuk mengatakannya ke ibu. Kaew datang dan mengatakan kalo semua ibu menganggap anaknya seperti itu. Ia baru saja membuat bubur dan nyuruh Thames untuk mengantarkannya.
Thames melakukannya. Ia melihat ibu masih tidur dan meletakkannya di atas meja. Ibu terbangun dan merasa kalo Thames berniat membunuhnya. Ia meminta Thames untuk menjauhi Nueng. Ia memberitahu kalo Nueng mendekatinya karena ingin membalas ibu. Thames merasa kalo Nueng nggak seperti itu. Ia mengungkit kalo ibu juga nggak mendengarkannya saat memacari seseorang. Ibu sampai kesal. Apa ia harus melakukan sesuatu baru Thames mau mengerti? Thames meminta ibu untuk mengerti dirinya. Ia sudah dewasa dan biarkan ia melakukan apa yang ia inginkan.
Setelah Thames pergi, ibu nangis.
Nueng dan Krit menemui Win. Win ingin mereka bicara santai mengingat ia rela mengambil risiko demi menemuinya. Krit mengungkit Win sendiri yang menginginkannya. Ia meminta Nueng harus ada. Ia dan Nueng ingin Win segera mengatakannya. Kenapa ia melakukan semua itu? Win mengaku masih mencintai Nueng. Nueng merasa heran. Secara mereka sudah lama putus dan nggak pernah ketemu juga. Kenapa mendadak Win punya perasaan lagi padanya? Win bilang kalo temannya Nueng bilang padanya kalo Nueng masih menyukainya. Krit langsung membantahnya. Ia mengaku nggak pernah mengatakannya. Win memberitahu kalo yang ia maksud adalah temannya yang lain. Vivi????
Merasa ingin tahu dengan apa yang Vivi lakukan, Nueng dan Krit berniat untuk datang ke rumah Vivi agar semuanya menjadi jelas. Siapa sangka di parkiran mereka dihadang sama dua preman dan dipukuli setelah memastikan kalo ia adalah Nueng. Akibatnya Nueng pingsan dan berakhir di rumah sakit. Nggak tahu apa motif mereka. Hanya saja sebelum pergi mereka memperingatkan agar Nueng menjauh dari Tewis.
Di rumah sakit Krit menelpon Thames dan memberitahu yang terjadi. Panik, Thames pun segera ke rumah sakit. Sampai di sana Nueng masih belum sadarkan diri. Ia sudah meminta karyawannya untuk memeriksa kamera pengawas dan ia sendiri yang akan melaporkannya ke polisi. Krit merasa nggak habis pikir kenapa mereka sekejam itu, Nueng hanya seorang wanita. Thames menanyakan apa ada orang yang Krit curigai? Krit mengaku nggak tahu. Selama ini Nueng memang sering membuat orang kesal, tapi ia nggak pernah menyakiti orang lain. Ia lalu bertanya apa Thames berselisih paham dengan ibunya? Secara orang-orang itu nyuruh Nueng untuk menjauh darinya.
Thames memikirkan apa yang ibu katakan terakhir kali untuk melakukan sesuatu yang kejam agar Thames mau mendengarkannya.
Selanjutnya Thames kembali menjaga Nueng. Ia sampai nangis dan meminta maaf pada Nueng. Nueng tersadar dan melarang Thames untuk menangis. Bukan ia yang memukulinya. Ia gemas melihat Thames yang nangis untuknya. Selama ini orang biasa mengutuknya. Thames merasa kalo Nueng sangat buruk. Melihat Nueng sudah baikan, Thames pun mau pergi tapi Nueng melarangnya. Ia minta diambilkan cermin. Kirain mau ngapain, ia hanya mau memastikan kalo ia masih cantik. Thames sampai nggak habis pikir, ia ada di rumah sakit dan hanya khawatir tentang wajahnya? Nueng merasa kalo semuanya akan membaik selama ia masih cantik.
Semalaman Thames menjaga Nueng. Dalam mimpinya Nueng bersama ibunya. Ia sampai mengigau memanggil ibunya dan membuat Thames salah paham. Dikiranya ibunya dalang di balik semuanya. Ia pun pergi dan menitipkan Nueng pada Krit. Sampai rumah ia langsung menemui ibu dan mengaluhkan kenapa ibu bisa sekejam itu?
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊