All content from iQiyi/ One 31
Ringkas drama sebelumnya
Dalam perjalanan Thong maksa sopir untuk berhenti setelah mendengar kaloPrajak menyetir sendiri ke rumah. Ia mengemudikan mobilnya ke rumah menyusul Prajak.
Lome tiba lebih dulu sebelum Prajak. Ia nyuruh para bibi untuk pergi dengan alasan nyuruh belanja. Prajak tiba setelahnya. Usai memastikan nggak ada orang lain lagi di rumah selain Nong, ia pun masuk dan menemui Nong. Ia berterima kasih untuk semua yang sudah ia lewati bersama dengan Nong.
Nong melihat Lome menyiapkan suntikan dan menjadi panik. Prajak mencium keningnya kemudian membelenggu kedua tangannya. Ia menanyakan pesan terakhir Nong. Lome mendekat dan bersiap menyuntikkan suntikan mematikan. Nong berteriak ketakutan. Thong sampai di luar. Ia memanggil bibi Sai tapi nggak ada jawaban. Akhirnya ia masuk melalui pintu samping.
Di luar dugaan, Lome malah menyuntikkannya ke Prajak dan bukannya Nong. Melihat Prajak terkulai lemas membuat Nong tertawa puas. Ia memperingatkan Prajak kalo saat ia berencana memb*nuh orang lain maka orang itu juga berencana memb*nuhnya. Lome mengaku tahu kalo Prajak menyewa pemb*nuh bayaran untuk memb*nuhnya setelah tugasnya selesai. Karena itulah ia menghianatinya. Prajak mengeluarkan senjatanya dan menembakkannya ke Nong. Lome menendangnya tapi tembakan itu tetap mengenai Nong. Thong mendengar suara letusan dan berlari ke atas. Ia langsung memeluk Prajak sambil nangis. Prajak meminta maaf. Ia sudah melakukan semampunya untuk membuat Thong bahagia.
Lome membawa Prajak dan Nong ke mobil dengan dibantu sama Thong. Ia juga membawa bahan peledak di bagasi. Ia akan mendorong mobil itu ke jurang dan membuatnya seperti kecelakaan. Dengan begitu nggak ada lagi bukti yang akan menyeret mereka. Setelah Lome pergi, Thong membersihkan noda darah di kamar Nong.
Bibi Sai kembali. Thong mengaku baru datang dan menanyakan orang-orang.
Lome menyetir sambil bicara dengan Prajak. Ia akan terus bekerja padanya dengan menjaga Thong. Dua orang pengendara motor mengikuti mobil yang dikendarai Lome dan menembaknya. Mobil yang ia kendarai lalu menabrak tiang listrik dan meledak.
Paginya polisi datang ke rumah dan memberitahukan tentang kecelakaan itu pada Thong. Thong terkulai lemas dengarnya.
Ben kembali setelah mendapat kabar tentang kematian orang tuanya. Usai pemakaman ia kembali ke rumah bersama dengan Thong. Sambil nangis ia menanyakan bagaimana orang tuanya meninggal. Thong memberitahu kalo mereka berbaikan dan berencana untuk berlibur. Ben merasa terharu. Saat Thong menelponnya dan mengabarkan kalo orang tuanya meninggal, ia pikir mereka saling memb*nuh. Selama hidupnya ia selalu melihat orang tuanya bertengkar. Kenapa saat mereka berbaikan ia malah nggak sempat melihatnya. Thong berusaha menenangkan Ben.
Bibi Sai datang memberitahu kalo ada pengacara yang mencarinya. Thong pikir itu untuk warisan dan ia akan pergi. Bibi Sai mengatakan kalo Thong juga diminta untuk mendengarkan. Prajak memberikan semua hartanya untuk Thong. Rumah, uang, saham dan benda berharga sementara Ben hanya mendapatkan uang 5 juta untuk pendidikannya. Thong yang merasa nggak enak berniat untuk mengembalikan semuanya pada Ben tapi Ben menolak. Ia lebih memilih untuk pergi dan memulai hidup baru. Thong memintanya untuk kembali ke rumah kapan aja tapi Ben nggak mau. Rumah itu mengingatkan pada pertengkaran ayah dan ibunya. Setelah Ben pergi, pengacara memanggil Thong dan memberikan pesan Prajak untuknya berupa video. Dalam video itu Prajak mengatakan kalo ia bahagia mengenal Thong dan berharap Thong juga akan bahagia.
Sendirian Thong menempati rumah itu. Para bibi pergi saat hari libur. Thong memberikan banyak boneka dan sejumlah uang untuk anak-anak mereka.
Setelahnya Thong mengemasi pakaiannya dan menemukan gelang kakinya saat ia masih bayi. Ia lalu memutuskan untuk pulang. Sampai di toko ibu ia melihat pot yang rusak yang ia injak-injak dulu. Seseorang memanggilnya dan ternyata itu adalah ibu. Thong terkejut melihatnya masih hidup. Ibu nyuruh ayah Pete untuk bilang kalo ia sudah mati karena ia benci sama Thong. Meski begitu, ternyata mengikuti pemberitaan tentangnya yang sekarang sudah menjadi orang kaya setelah mewarisi semua harta suaminya. Ia nyuruh Thong pergi biar nggak merusak citranya.
Thong mengajak ibu untuk tinggal dengannya tapi ibu menolak. Thongnya maksa menarik ibu dan akhirnya mengetahui kalo kaki ibu lumpuh. Ibu bilang itu karena Thong. Ia sangat membencinya sampai ke tulang. Thong pikir ibu bohong. Ia menunjukkan surat kabar dengan berita tentangnya yang ibu simpan. Thong lalu membersihkan toko ibu dan memberinya cek senilai 10 juta. Sepuluh tahun lalu ibu minta 10 juta untuk menebusnya. Meski begitu ia berterima kasih pada ibu yang sudah merawatnya dan membesarkannya. Ia akan datang lagi nanti dan menunggu sampai ibu berubah pikiran dan mau tinggal dengannya.
Setelahnya Thong pulang. Ia menelpon orang untuk datang ke toko ibu seminggu 3 kali untuk bersih-bersih. Ia juga membelikan tanaman baru untuk ibu.
Setibanya di rumah Thong kaget lihat ada bayi perempuan di ruang tamu. Ternyata itu adalah anaknya Sri. Thong memeluknya sambil nangis. Keduanya lalu duduk bersama sambil menceritakan kehidupan masing-masing. Sri menyarankan agar Thong mencari suami lagi tapi Thong nggak mau. Sri lalu cerita kalo ia berpisah dengan David. Ia menderita kanker usus dan dipulangkan ke Thailand. Hidupnya nggak akan lama lagi. Karena itulah ia ingin menitipkan anaknya pada Thong. Ia tahu kalo Thong menyayangi anak-anak.
Thong memakaikan gelang kakinya ke anaknya Sri sambil mengingat kisah hidupnya selama setahun ke belakang. Ini adalah babak baru dalam hidupnya. Dimulai dengan panggilan ibu. Thong menggendong anak itu dan menidurkannya dalam gendongannya.
T A M A T
Akhirnya selesai juga. Kayak panjang banget nggak selesai-selesai. Nyesek, kesel tapi ada yang bikin senyum juga. Paling suka saat Thong sama Mon, yang paling tulus di antara para pria yang bersama dengan Thong. Sayang aja kenapa harus dibikil meninggal sih.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊