Sinopsis The Three GentleBros Episode 12

Anysti
0

All content from GMM 25




Ringkas drama sebelumnya


Krit menanyakan hubungan Nueng dan Thames. Ia melihat kalo itu bukan seperti hubungan palsu lagi. Nueng lalu mengakui kalo ia menyukai Thames. Krit sudah menduganya. Ia lalu menanyakan apa yang akan dilakukannya dengan ibunya. Belum juga Nueng menjawab, Vivi datang. Ia menanyakan keadaan Nueng. Nueng memberitahu kalo itu bukan luka serius. Ia lalu menanyakan alasan Vivi bilang ke Win kalo ia masih menyukainya. Vivi mengaku kalo itu yang dipikirkannya. Nueng lalu bertanya kenapa harus saat ia membuka kafe? Vivi langsung nangis dan meminta maaf pada Nueng. Ia membenarkan saat Krit bertanya kalo dia disuruh sama ibunya Thames. Dan insiden penyerangan itu juga ibunya Thames yang ada di baliknya. Nueng tahu kalo ibunya Thames sangat membencinya. Tapi ia nggak nyangka kalo ia akan sampai sejauh itu. 


Tewis 6 


Begitu sampai rumah Thames langsung menemui ibu dan mengeluhkan apa yang dilakukanya pada Nueng. Ibu merasa nggak melakukan apapun. Tapi setelah Thames terus mendesak akhirnya ibu membenarkan kalo ia adalah dalang di balik berita skandal itu. Tapi semuanya bukannya sudah teratasi? Thames kaget ternyata ibu juga melakukan hal itu. Ia pun menyimpulkan kalo ibu juga yang menyuruh orang untuk menyerang Nueng. Ibu membantahnya, ia nggak pernah melakukan hal semacam itu. 


Thames kadung nggak percaya sama ibu. Ia pun memberi tahu ibu kalo alasannya memacari Nueng bukan karena Nueng ingin membalasnya tapi karena ia yang ingin melakukannya. Karena itulah kalo ibu ingin menyerang seseorang harusnya ia yang diserang. Ia akan di sana dan nggak akan lari ke manapun. Ibu bahkan juga bisa langsung membunuhnya. Thames lalu pergi setelah mengatakannya sementara ibu nangis. 


Nueng sudah boleh keluar dari rumah sakit. Seseorang datang. Ia pikir itu Thames, tapi tahunya perawat yang memberikan bukti terima pembayaran rumah sakit. Selanjutnya Krit datang untuk menjemputnya. Krit menanyakan apa Nueng sudah mengirim pesan kalo ia pulang dari rumah sakit? Nueng mengiyakan tapi Thames nggak membalasnya, 


Thames mengemasi pakaiannya dan berniat pergi. Saat Arty bertanya, ia bilang akan pergi ke rumah ayahnya. Ayahnya juga ingin menghabiskan waktu dengannya. Arty merasa kalo mereka bisa menghabiskan waktu bersama saat bekerja. Setahunya ia nggak dekat dengan ayahnya. Thames mengatakan kalo ia juga nggak dekat dengan ibu. Kalo memang dekat maka ia sudah pasti sangat mengenalnya. Arty mengaku mengenal ibu. Ia orang yang sangat tegas tapi nggak mungkin malakukan hal yang kejam. Polisi datang untuk menemui ibu. Thames meminta mereka untuk melakukan tugasnya dan setelahnya ia pun pergi. 


Nueng mencoba nelpon Thames tapi nggak dijawab. Ternyata Thames ada di hotel. Teringat apa yang Nueng sampaikan yang nggak ingin Thames membenci ibunya. 


Hari berikutnya Nueng datang ke kafe. Ia mengaku bosan terus berada di rumah. Selain itu ia juga ada rapat. Krit pikir ia akan rapat dengan Thames. Dua polisi datang dan bicara dengan keduanya. Mereka sudah menginteroigasi ibu dan meriksa panggilan ponselnya. Ia bukan pelakunya dan nggak ada panggilan lain selain ke anaknya pada hari itu. Mereka sudah meriksa plat nomor mobil pelaku dan menemukan kalo tu terdaftar atas nama Rata. Tapi karena ia adalah putri dari anggota dewan, kemungkinan kasusnya nggak bisa dilanjutkan. 


Setelahnya ibu datang dan menemui Nueng. Ia menanyakan keberadaan Thames. Ia mendatangi tempat kerjanya tapi Thames nggak ada. Ia bilang akan tinggal dengan ayahnya tapi juga nggak ada di sana. Nueng mengaku nggak tahu tapi ibu nggak mempercayainya. Ibu merasa nggak habis pikir, apa yang Nueng katakan pada Thames sampai menjadi sangat membencinya. Nueng nyuruh ibu untuk bertanya pada dirinya sendiri, apa yang sudah ia lakukan sampai bisa seperti itu. Oh mungkin karena ia sibuk mencari ayah baru sehingga nggak punya waktu untuk anak-anaknya. 


Ibu meminta Nueng untuk nggak berkata seperti itu karena ia nggak punya ibu dan ayahnya juga sangat sibuk. Nueng berdalih kalo seenggaknya ia disayangi oleh ibunya. Ia tahu seperti apa ibu yang baik itu tapi ibu bukan salah satunya. Ibu nangis. Apa sering bercerai itu buruk? Ia hanya ingin mencari ayah yang baik untuk anak-anaknya. Dan apa itu salahnya? Ia sudah berusaha sekeras mungkin tapi tetap saja gagal. Ia tahu kalao Nueng nggak tulus pada Thames. Ia mendekatinya untuk membalasnya. Karena itulah ia ingin Nueng pergi dari hidup Thames. Dan kalo memang itu benar, maka Nueng sudah menang. 


Nueng seperti menyesali perkataannya pada ibu. Ibu lalu menanyakan keberadaan Thames. Nueng nggak tahu. Ibu berharap ia nggak membohonginya. Dan nanti kalo Nueng mendapat kabar dari Thames, ia minta agar Nueng mengabarinya. 


Setelahnya Nueng kembali pada krit. Ia sama paniknya sama ibu dan ingin menemukan thames. Krit punya ide agar Thames datang. Ia akan mengirim pesan kalo Nueng dalam bahaya dan Thames akan langsung datang. Nueng melarang karena Thames akan marah padanya setelahnya. Ia akan menemui Vivi dan Krit bisa memberitahu Thames. 


Thames ke taman dan teringat saat sepedaan sama Nueng. Krit lalu mengirim pesan ngabarin kalo Nueng menemui salah satu tersangka sendirian. Ia sangat mencemaskannya tapi ia harus tetap berada di kafe. 


Ibu menemui Rata. Ia membenarkan kalo penyerangan itu adalah ulahnya. Karena Nueng pantas mendapatkannya. Dan alasan Rata menyalahkan ibu adalah ide rekannya ibu. Vivi menemuinya setelah ibu memintanya nggak melakukan apapun. Ia ngasih ide ke Rata untuk membalas dendam pada Nueng dan bisa lolos begitu saja. 


Nueng menemui Vivi. Ia mengaku sudah mengetahui yang sebenarnya dan bertanya kenapa Vivi membohonginya? Vivi nyuruh Nueng untuk bertanya pada dirinya sendiri. Apa ia penah menganggapnya sebagai temannya? Ia tahu kalo ia menyukai Tewis tapi Nueng tetap memacarinya. Nueng mengaku nggak tahu dan menyayangkan Vivi yang nggak pernah memberitahunya. Vivi malah menangkap kalo Nueng sedang menyalahkannya. Ia sama sekali nggak pernah mengakui kesalahannya. Nueng pun menanyakan apa yang harus ia lakukan. 


Vivi minta Nueng untuk mengembalikan Tewis padanya. Seperti ia tahu ibunya ingin ia menikah dengan Tewis. 


Ibu kesal karena Rata dan Vivi berusaha menyalahkannya atas apa yang mereka lakukan. Rata menunjukkan kalo ibu nggak dipenjara dan menganggap kalo masalahnya sudah selesai. Ia meu pergi tapi ibu menahannya dan menuntutnya untuk bertanggung jawab. Gegara apa yang mereka lakukan, putranya sampai membencinya. Rata nggak mau peduli. Ia merasa kalo itu bukan sesuatu yang bisa membuat putranya membenciya. Ia yakin kalo ada sesuatu yang terjadi sebelumnya dan ibu harus menyelesaikannya sendiri. 


Setelah turun Nueng bertemu dengan Thames. Ia menyesalkan Nueng yang datang sendirian dan khawatir kalo ia kenapa-napa. Nueng nangis dan bersandar pada Thames. Ia mengeluh sakit dan rasanya lebih sakit saat ia diserang. 


Keduanya lalu bicara di hotel. Nueng merasa sakit setelah dihianati oleh orang yang dekat dengannya selama 10 tahun. Thames mengaku merasakan hal yang sama. Ia merasa malu atas apa yang ibunya lakukan. Nueng mengatakan kalo Thames ngggak perlu merasa malu lagi karena ibunya bukan pelaku dari penyerangan itu. Polisi sudah melakukan penyelidikan dan pelaku sebenarnya adalah Rata. jauh di dalam hatinya Nueng berharap kalo pelakunya memang ibu sehingga ia bisa menganggapnya jahat dan semakin membencinya. Tapi semua itu malah berbalik padanya. 


Thames merasa kalo ia nggak punya ibu. Ibunya selalu nggak punya waktu untuknya tapi punya banyak waktu untuk memacari pria dan mengajaknya ke rumah. 


Ibu nangis di kamarnya. Arty dan Itch masuk menemuinya. Itch memberitahu kalo ia dan Kaew sudah menyiapkan makanan untuk ulang tahun ibu besok. Arty juga sudah membagikan undangannya. Ibu menanyakan apa Thames sudah pulang? Arty sudah mencoba untuk menelponnya tapi telponnya nggak bisa dihubungi. Ibu jadi nggak mau pesta ulang tahun lagi dan minta agar semuanya dibatalkan. Itch panik. Itu sudah nggak bisa dibatalkan, ia menjanjikan kalo besok ia akan membuat Thames datang. Ibu bertanya apa ia ibu yang buruk? 


Itch membantah tapi Arty malah mengatakan kalo ibu suka mengomel dan mengatur mereka. Tapi ia tahu kalo maksud ibu baik. Itch menenangkan kalo ibu boleh melakukannya. Arty bersandar ke ibu dan berterima kasih karena ibu sudah menyayangi mereka. Ibu menghapus air matanya dan memeluk kedua putranya. 


Nueng merasa kalo ibu Thames sangat menyayanginya. Ia sangat khawatir Thames nggak pulang. Ia menyarankan agar Thames memaafkan ibunya. Thames mengaku sudah melakukannya seumur hidupnya. Nueng memberitahu kalo Thames orang yang beruntung masih bisa bersama ibunya. Ia ingin Thames memberikan kesempatan pada ibunya. Siapa tahu ibunya sudah tahu caranya menjadi ibu yang baik. Ia mengingatkan kalo besok adalah ulang tahun ibunya. Dan kontrak mereka juga aka berakhir. Ia melepaskan cincinnya dan mengembalikannya pada Thames. 


Thames mengeluhkan hubungan mereka yang berakhir seperti itu saja. Nueng menanyakan seperti apa yang Thames inginkan? Thames mendekat dan menciumnya. Setelahnya ia bilang kalo ia akan menuruti apa yang Nueng inginkan dan ia akan pulang. Thames lalu meninggalkan Nueng. Nueng sampai bingung melihat Thames pergi begitu saja. Sehingga ia menyusulnya dan menanyakan arti ciuman tadi. Thames menanggapinya dengan santai karena Nueng juga sering menciumnya dan ia nggak pernah mempermasalahkannya. Nueng membenarkan. Itu memang sesuatu yang wajar. Thames meminta Nueng untuk datang ke pesta ibunya. Ia akan menjemputnya besok. Jadi mereka bisa mengakhirinya dengan pantas. Sudah malam. Ia nyuruh Nueng untuk pulang. Dan saat Nueng mau pergi, Thames menahannya. Kirain mau ngapain, tahunya mau balikin tas Nueng yang ketinggalan. 


Itch cemas menunggu Thames yang belum juga datang. Padahal sebentar lagi para tamu akan datang. Kaew datang dan memberitahu kalo makanannya sudah siap. Ia mengajak Itch untuk masuk. Itch masih ingin menunggu Thames. Ia sudah janji akan datang. Kaew mengingatkan kalo Thames bukan anak kecil. Kalo ia janji akan datang maka ia pasti akan datang. Ia pun mengajak Itch untuk masuk. 


Ibu ada di kamarnya dan sedang bersiap. Ia nampak sangat cantik tapi ada kesedihan di wajahnya karena salah satu putranya nggak ada. 


Thames sendiri sedang menjemput Nueng. Nueng menemuinya dan menariknya ke rumah. Ia meminta Thames untuk mengepang rambutnya untuk yang terakhir kali. Thames melakukannya dengan sabar. Setelahnya Nueng berterima kasih dan menjanjikan nggak akan melupakannya. 


Malam akhirnya tiba. Itch menemani ibu menyapa para tamunya. Vivi juga datang atas undangan Arty. Ternyata ibu yang memintanya. Nggak lama kemudian Thames datang bersama dengan Nueng. Ibu seperti kecewa lihatnya. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)