All content from iQiyi/ MBC
Ringkas drama sebelumnya
Joo In datang menemui Bi Soo. Angin segar datang begitu ia membuka pintu. Lah Bi Soo sama sekali nggak terkesan. Apalagi saat Joo In mengajaknya salaman sambil sesumbar kalo ia artis papan atas. Dengan dinginnya Bi Soo nyuruh dia balik untuk menutup pintu. Joo In merasa kesal tapi ia tetap melakukannya.
Mereka lalu duduk bersama. Sama seperti sebelumnya kali ini Bi Soo kembali menolak Joo In. Yang pertama dulu karena ia pendatang baru. Yang kedua karena ia aktris yang paling banyak dicari di kalangan pengiklan. Dan sekarang karena Bi Soo meyakini kalo ia akan merusak proyeknya. Padahal Joo In adalah pemenang dua Anugerah Aktris Terbaik. Tapi rupanya itu belum cukup untuk menjadi bagian dari drama Bi Soo. Bahkan di depan Joo In ia menelpon Dae Young untuk merekrut Kim Ji Yeon. Dan tanpa basa-basi dia lalu meninggalkan Joo In.
Joo In yang kesal mengikat rambutnya dan berlatih bertinju sambil maki-maki Bi Soo.
Bi Soo jalan sambil melihat iklan lipstik Joo In. Ia mengakui kalo Joo In emang cantik. Tapi dia nggak cocok. Dia sendiri lebih milih Kim Ji Yeon. Dan saat nyebrang tahu-tahu ada truk yang menabrak Bi Soo. Ia terlempar. Dalam keadaan setengah sadar ia melihat seorang pria berbaju putih jalan menghampirinya dan ngasih tahu kalo dia di sana untuk menyelamatkannya. Rumah Sakit Sein
Akhirnya Bi Soo sadar. Ia bangun dan ada ibu di dekatnya. Bi Soo ingat kalo ia ketabrak truk tapi ia merasa nggak cedera. Ia bahkan ingat nama dan pekerjaannya. Tapi siapa pria berbaju putih itu? Ibu bangun dan lega banget Bi Soo nggak papa. Ternyata dia sudah koma selama 3 hari. Ibu takut banget kehilangan Bi Soo.
Dokter yang juga adalah ayah Bi Soo masuk dan memberitahu kalo MRI dan pindai CAT menunjukkan tidak ada trauma benda tumpul. Bi Soo nggak terlalu mendengarkan. Ibu memberitahu kalo ayah melakukan banyak tes selama Bi Soo koma. Ayah merasa kalo doa ibulah yang sudah menyelamatkan Bi Soo. Dokter Jung Sang masuk dan juga melaporkan kondisi Bi Soo yang nggak kenapa-kenapa. Ia anak yang beruntung. Bi Soo sendiri juga heran dengan hal itu. Ia nggak pingin ada efek samping nantinya. Dokter nyuruh Bi Soo untuk berterima kasih pada ibunya. Bi Soo mengiyakan. Ia akan berterima kasih nanti.
Bi Soo kembali kerja. Bersama Dae Young dan asistennya dia menemui produser. Syuting akan segera dimulai. Produser mendesak Bi Soo untuk menyelesaikan naskah episode ketiga. Dengan dinginnya Bi Soo nyuruh produser untuk fokus saja pada syuting dengan apa yang ia miliki. Ia akan segera mengirim dua naskah lagi. Dan jangan mengotak-atik visinya karena ia ingin setiap dialog dilontarkan persis seperti di naskah.
Ibu membawa seorang agen perumahan untuk.melihat rumah Bi Soo. Ia akan menjualnya. Kata agennya ada seseorang yang tertarik membelinya dan ia dari kalangan selebritas. Bi Soo tahu-tahu pulang sambil megangin perut. Ia yang lagi buru-buru lalu masuk ke toilet. Ibu yang penasaran sama yang mau beli menanyakan siapa orangnya.
Joo In pulang sambil bawa banyak kotak. Habis mandi ia lalu mengambil minum di kulkas. Ada banyak catatan di pintu kulkas. Ia lalu menonton tv. Lah malah ada Bi Soo. Ia kesal dan mematikan tv-nya.
Bi Soo keluar dari toilet dan menghampiri ibu yanh sedang menonton tv. Ia mengeluhkan Bi Soo yang nggak mau ke toilet umum. Padahal sekarang toilet umum juga sudah bersih. Bi Soo mencontohkan kalo itu sama kayak ibu yang hanya pakai pakaian hitam selama 40 tahun ini. Mereka lalu menonton tv yang menayangkan acara Bi Soo. Tentang pembunuhan dan merasakan. Seram deh. Ibu mengusulkan agar Bi Soo menulis sesuatu yang lain. Misalnya pria yang bertemu wanita dan jatuh cinta. Bi Soo merasa kalo itu nggak menarik. Ia nggak suka. Ibu lalu nyuruh Bi Soo untuk datang dan makan malam di rumah. Bi Soo malas dan nyuruh ibu untuk makan malam sama pria itu. Ibu heran sama Bi Soo yang manggil ayahnya seperti itu. Ia masih yakin kalo Bi Soo akan pulang nanti. Ia pamit. Ih ibu iseng banget menutup tv pakai tubuhnya dan melarang Bi Soo untuk melihatnya.
Joo In membuka kotak yang ia bawa tadi. Itu untuk ibunya. Gwang Ja datang dan ngomongin kerjaan. Bu Kim menunggunya. Joo In lalu dapat telpon dari Bu Lee yang ngasih tahu kalo rumah yang Joo In inginkan dijual. Ih Joo In senang banget. Dia sampai meluk Gwang Ja.
Di depan rumah ada kucing. Ih kayak kucingku. Bi Soo masih tidur. Ia terbangun dan keluar. Asistennya tidur di sofa. Bi Soo mau menyelimutinya. Ih males. Sekalian aja selimutnya buat nitupin muka. Ia lalu membuka jendela dan minum air putih sambil mikirin dia yang nggak papa habis ditabrak truk. Keajaiban. Ia lalu ingat pria yang ia lihat sebelum kehilangan kesadarannya. Aku di sini untuk menyelamatkan nyawamu.
Joo In datang ke agen perumahan untuk pembelian rumah. Sebelumnya ibu ngasih tahu kalo rumah itu aktanya atas namanya tapi anaknya tinggal di sana. Sebelum Yoo In pindah, ibu melarangnya untuk nggak ngasih tahu anaknya tentang penjualan rumah karena dia akan membatalkan penjualan dan membayar klausul pemutusan. Joo In mengiyakan. Dan sebelumnya ia ingin melihat-lihat rumahnya. Ibu merasa senang mengenal Joo In. Ia yang tersenyum membuatnya tersenyum juga. Ia merasa kalo Joo In akan sangat bahagia di rumah itu. Joo In sendiri nggak sabar banget untuk tinggal di rumah itu.
Joo In lalu datang ke rumah itu. Baru lewatin jalannya aja sudah membuatnya gembira. Apalagi pas sampai di depan rumahnya, rasanya pingin nangis. Ia lalu berswafoto lalu mengirimkannya ke ibu. Eomma, tebak aku dimana. Ia lalu mengintip ke dalam. Di dalam Bi Soo lagi ada di ruang kerjanya. Di luar Joo In ngintip dari pagar dan kelihatan sama Bi Soo dari jendelanya. Dia lalu keluar setelah maki Joo In kepala besar. Joo In panik. Dia mau kabur tapi Bi Soo keburu sampai luar dan menyuruhnya berhenti. Joo In berbalik dan kaget tahu kalo ternyata yang tinggal di sana adalah Bi Soo.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊