All content from iQiyi/ One 31
Ringkas drama sebelumnya
Thong mulai menjalankan yayasan sosialnya dan membuat popularitas Prajak semakin meningkat. Ia yang habis melakukan kunjungan disebuah desa membawa banyak kain. Thong terpikir untuk membuat boneka dari kain-kain itu untuk menemani anak-anakyang sedang berjuang melawan penyakit. Mendengarnya membuat Prajak semakin bangga. Ia jadi menyesal kenapa nggak dari dulu ia ketemu sama Thong. Thong juga merasakan hal yang sama.
Nong melihat Ben sedang menatap Thong yang sedang berenang. Ia kembali menegur Thong karena memakai pakaian yang nggak pantas saat di rumah. Thong minta Nong untuk nggak melihatnya kalo ia terus bicara seperti itu.
Setelah berganti pakaian, Nong minta Thong untuk mendorongnya karena kursi rodanya kehabisan baterai. Thong enggan dan mau minta bibi Sai untuk membelikan baterai baru tapi Nong maksa minta didorong ke rumah dulu soalnya sudah kepanasan di luar. Thong baru juga mau mendorongnya tahu-tahu Nong menjalankan kursi rodanya dan menjatuhkan diri di tangga.
Ben datang dan menolong ibunya. Ia membawanya ke kamarnya dan mengobatinya. Prajak pulang. Nong mengadu kalo Thong sudah mencelakaianya. Thong membantah dan meremehkan cara Nong yang memfitnahnya seperti anak kecil. Prajak memilih untuk percaya pada Thong. Ia yakin kalo Thong nggak akan melakukan hal seperti itu. Setelah mereka pergi, Nong minta Ben untuk nggak tergoda dengan Thong seperti ayahnya. Sekarang dia sudah buta. Ben mengiyakan. Ia juga sudah meriksa kursi rodanya dan ternyata nggak ada masalah dengan baterainya. Nong terdiam seketika.
Saat Thong sedang sarapan, Nong menghampiri dan menunjukkan surat nikahnya dengan Prajak. Secara hukum mereka masih suami istri. Thong ingat kalo Nong sudah menandatangani surat cerai sebelumnya. Ternyata sebelumnya Nong mencoret surat cerainya setelah menandatanganinya. Prajak menemuinya dan memprotesnya. Nong sendiri nggak mau warisannya dan Ben nantinya akan jatuh ke tangan Thong dan anaknya. Prajak menekankan kalo semua itu akan dibagi dua begitu mereka bercerai. Kalo Nong nggak mau menandatanganinya maka ia yang akan menggugat cerai dan Nong nggak akan mendapatkan apapun. Nong mengancam akan muncul dan mengungkap ke media tentang bagaimana Prajak memperlakukannya hingga keadaannya seperti sekarang.
Nong memberitahu Thong kalo Prajak nggak akan menceraikannya karena baginya citranya lebih penting dari apapun. Ia menikah dengan Thong hanya untuk mendongkrak popularitasnya. Dan pernikahan mereka nggak berarti apa-apa.
Thong meninggalkan rumah dan meletakkan cincin kawinnya di meja. Prajak menemukannya dan menanyakan Thong ke bibi Sai. Bibi Sai menyuruhnya untuk bertanya ke Nong. Nong tertawa merasa menang karena berhasil mengusir Thong. Prajak marah dan menc*kik Nong. Setelahnya ia nyuruh Lome untuk membantunya menemukan Thong. Thong sendiri ada di pinggir jalan. Ia nangis mengingat semuanya. Sri mendadak mengirim pesan mengabarkan kabar terbarunya. Istri sah suaminya meninggal. Ia pindah ke luar negeri dan sekarang tengah hamil. Ia harap Thong juga bisa nyusul. Thong malah jadi nangis lagi setelahnya. Beberapa orang lewat dan melihatnya nangis. Mereka pikir Thong sudah ditinggalin sama suaminya.
Lome lalu datang untuk menjemputnya. Thong menolak untuk pulang karena itu bukan rumahnya. Lome lalu mengajaknya ke hotel. Ia meyakinkan kalo Prajak sangat mencintainya. Ia sendiri belum pernah melihatnya seperti ini selain sama Thong.
Thong akhirnya ke hotel. Prajak datang dan langsung memeluknya. Thong marah padanya yang sudah membohonginya. Ia belum bercerai dengan Nong dan surat nikah mereka sama sekali nggak ada artinya. Prajak menjelaskan kalo Nong masih belum mau bercerai makanya ia menikahi Thong lebih dahulu. Thong masih belum mau pulang sebelum Prajak menceraikan istrinya. Kalo ia membohonginya lagi maka ia akan meninggalkannya selamanya. Prajak megerti. Ia mencium Thong kemudian pergi.
Di rumah, Ben mendengarkan keterangan dari ibunya tentang pertengkarannya dengan ayahnya. melihat ibunya memakai syal membuatnya curiga kalo ayahnya menyakiti ibunya. Dan ternyata benar. Ia marah tapi ibunya menghentikannya dan mengingatkan kalo ia adalah ayahnya.
Prajak pulang dan menemui Nong untuk menyuruhnya menandatangani surat cerai. Nong nggak mau karena nggak mau kehilangan rumah dan warisan untuk Ben. Prajak akan memberikan separuh hartanya dan memintanya untuk pergi. Nong menolak dan memberitahu tentang Ben dan ibu tirinya yang masih muda. Apa yang akan terjadi? Prajak tersulut dan menemui Ben di kamarnya. Ia memukul Ben karena berpikir Ben melakukan sesuatu pada istrinya. Nong datang berniat melerai tapi Prajak nggak menghiraukannya. Pengawal lalu datang dan memisahkan mereka.
Thong minum ditemani Lome sambil mengeluhkan tentang hidupnya yang sulit. Lome bilang hidup itu seperti permainan kartu. Kadag kita dapat kartu bagus yang membuat kita menang dan kadang dapat kartu yang nggak bagus. Thong memberitahu kalo ia pernah dapat kartu bagus. Mereka saling mencintai tapi Tuhan mengambilnya dalam sebuah kecelakaan.
Nggak lama kemudian Thong yang sudah m*buk akhirnya tidur. Lome menciumnya kemudian memindahkannya ke kamar tidur. Saat itulah ia melakukannya. Thong terbagun paginya dan melihat Lome hanya memakai piyama handuk. Ia juga nggak berp*kaian. Kesal dan marah ia pun menampar Lome. Prajak mendadak menelpon. Thong mau mengadukannya tapi Lome membekap mulutnya. Prajak minta Lome untuk menghubungi dokter Omh, dokter yang memiliki suntikan mematikan yang apabila disuntikkan ke seseorang maka orang itu akan meninggal seperti terkena serangan jantung. Dan orang yang akan diberi suntikan adalah Nong.
Thong terdiam seketika. Air matanya jatuh. Nggak nyangka Prajak akan melakukan hal seperti itu untuk menjadikannya satu-satunya istrinya.
Di hari lainnya Lome yang sudah mendapatkan apa yang Prajak inginkan, menemui Prajak. Prajak marah dan nyaris menembaknya. Ia sudah tahu tentang kejadian malam itu setelah Thong mengadu padanya. Lome langsung berlutut meminta maaf. Pajak memberinya satu kesempatan. Ia harus bisa menyingkirkan Nong dan ia akan melepaskannya.
Setelah semua pekerjaannya selesai, Prajak menemui Thong di hotel. Ia menjanjikan kalo ia akan segera bercerai dengan Nong. Thong berpesan agar Prajak melakukannya dengan tenang dan jangan gegabah.
Prajak pulang dan menemui Ben. Ia akan mengirimnya untuk belajar di AS. Ben nggak mau. Nong datang. Seharusnya yang diusir itu Thong dan bukannya anak mereka. Prajak nggak mau tahu. Bulan depan Ben sudah harus ke luar negeri. Kalo ia nggak mau maka Prajak akan mengikatnya dan memasukkannya ke dalam kotak lalu mengirimnya.
Prajak kembali bekerja dan Lome masih di sampingnya. Thong menelpon saat Prajak sedang rapat. Ia menyesalkan Lome yang masih belum dipecat. Lome sesumbar kalo Prajak nggak akan bisa memecatnya karena ia punya banyak rahasianya. Thong mengulik tentang rencana mereka membunuh Nong. Lome memberitahu kalo ia akan mulai beraksi saat Ben sudah ke luar negeri.
Segera setelahnya Thong pulang untuk menemui Nong dan memberitahu tentang semua itu. Ia nyuruh Nong untuk lari bersama Ben sambil membawa barang-barang berharga. Nong nggak mau. Orang seperti dirinya nggak akan bisa lari. Alih-alih menghindar, ia lebih memilih untuk menghadapinya. Meski begitu ia berterima kasih pada Thong yang sudah memberitahunya.
Setelah memikirkannya, Nong pun nyuruh Ben untuk ke luar negeri seperti yang diinginkan ayahnya. Ben sendiri merasa berat karena nggak mau meninggalkan ibunya. Nong meyakinkan Ben kalo ia ingin Ben ada di tempat yang aman. Hanya satu tahun. Dan saat ia kembali, mereka akan hidup bahagia.
Prajak memberitahu Thong kalo Nong akan menandatangani surat cerainya dan Thong bisa tinggal di rumahnya tanpa rasa khawatir. Besok malam akan ada acara makan malam perpisahan Ben yang akan berangkat ke luar negeri.
Saat makan malam itulah Thong mendengar cerita tentang mereka bertiga saat mendaki gunung Hokaido. Prajak mengalami serangan jantung, Nong melakukan CPR dan Ben yang berusia 6 tahun turun gunung menggunakan ski untuk meminta bantuan.
Usai makan malam, Prajak mendorong Nong berjalan-jalan disekitar kolam renang. Ia berterima kasih karena sudah diingatkan tentang kejadian waktu itu. Nong menyadari kalo pernikahan mereka nggak didasari atas cinta, tapi setiap hari libur ia selalu menemani Prajak agar rasa cinta itu muncul. Tapi sekarang bukan hanya cinta yang ia harapkan. Ia harap mereka nggak saling membenci.
Dari dalam Thong melihat mereka. Gegara itusetibanya di hotel ia mengatakan ke Prajak kalo ia ingin putus. Ia menyadari kalo masalah sebenarnya adalah dirinya. Malam ini ia melihat kalobetapa manisnya hubungan Prajak denga Ben dan Nong.
Paginya Prajak mengantar Thong. Suasananya sudah lain. Mereka beneran putus. Sebelum pergi Prajak menanyakan apa Thong akan kembali menjadi istrinya kalo ada perubahan di masa depan? Thong menanyakan maksudnya tapi Prajak nggak menjelaskan lebih lanjut.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊