Sinopsis The Three GentleBros Episode 13

Anysti
0

All content from GMM 25




Ringkas drama sebelumnya


Itch menemani ibu menyabut para tamu. Vivi menghampiri Arty. Ia kira Arty yang mengundangnya, tahunya ibu. Nggak lama kemudian Thames datang bersama Nueng. Ibu tampak kecewa. Nueng lalu memberikan tangan Thames ke ibu dan bilang kalo itu kadonya. Thames mengucapkan selamat lang tahun pada ibu. Ibu berterima kasih karena sudah datang dan minta Itch untuk membawa Thames untuk duduk. Itch nyuruh Thames untuk membantu tapi ibu melarang. Dia nggak akan tahu karena nggak membantu dari awal.  


Tewis 7


Itch dan Tewis menyampaikan sambutan mereka tentang bagaimana ibu mereka dan berterima kasih sudah membantu mereka menemukan pasangan mereka. Setelahnya giliran ibu menyampaikan sambutannya. Ia juga berterima kasih pada ketiga putranya yang sudah membantunya mengadakan pesta ulang tahun untuknya. Ia juga berterima kasih pada Nueng yang sudah merawat Thames. Ia berharap mereka bisa bersama dalam waktu yang lama. Vivi yang mendengarnya merasa kesal. 


Nueng bicara dengan Thames di luar. Nueng merasa kalo semuanya di luar kendali dan bagaimana sekarang mereka akan mengakhiri kontrak mereka? Thames memakaikan cincin Nueng kembali. Dengan itu ia ingin mengakhiri hubungan palsu mereka dan memulai hubungan yang sebenarnya dengan Nueng. Nueng nggak bisa melakukannya karena mereka nggak saling menyukai. Thames meyakini kalo semua orang tahu kalo mereka saling menyukai, jadi nggak ada masalah. Nueng masih nggak bisa menerima. Pantas saja Thames nggak pernah punya pacar. Thames nggak menanggapi dan meninggalkan Nueng. Nueng sendiri masih bingung tapi akhirnya tersenyum. 


Vivi menemui ibu dan menuntut kenapa ibu membiarkan Thames dan Nueng bersama? Padahal sebelumnya ia bilang akan menikahkan Thames dengannya. Ibu lalu mengungkit apa yang Vivi lakukan dengan menggunakan namanya dan menghianatinya. Vivi yang nggak mau mengakuinya mengatakan nggak tahu apa yang ibu maksud. Ibu lalu mengatakan kalo ia sudah mendengar semuanya dari Rata. Ia beruntung karena ibu nggak memenjarakannya. Ibu lalu nyuruh Vivi untuk pergi. Vivi yang nggak bisa mengelak lagi minta ibu untuk mendengarkan penjelasannya. Ibu nggak mau melakukannya dan meninggalkan Vivi. 


Di luar Vivi bertemu dengan Nueng. Ia marah karena Nueng nggak menepati janjinya untuk mengembalikan Thames padanya. Nueng sendiri nggak punya alasan untuk melepaskan orang yang ia cintai untuk Vivi. Vivi kesal dan menyebutnya penghianat. Lah yang ada juga Vivi yang penghianat. Ia nggak pernah menganggapnya sebagai teman. Ia nggak akan lagi tertipu olehnya. Nueng pergi setelah memamerkan cincinnya pada Vivi sebelum akhirnya meninggalkannya. 


Ibu melihat anak-anaknya bersama dengan pasangan mereka dan tersenyum. Dan senyumnya lebih lebar lagi saat melihat Arty bercanda dengan teman-temannya. 


Thames mengajak Nueng berkencan di luar sekalian berolahraga. Nueng malas dan mengeluhkan Thames apa nggak tahu ada yang namanya gym di luar sana? Di sna panas dan Nueng nggak suka. Apalagi ia nggak suka diatur. Thames lalu menanyakan apa yang Nueng inginkan sekarang? Nueng memberi kode kalo ia ingin dicium tapi Thames menolak karena mereka ada di tempat umum. Ada banyak yang melihat nanti. Nueng nggak peduli. Ia menangkap wajah Thames dan menciumnya. 


Arty yang sedang bosan di rumah langsung bangkit saat lihat ibu mau keluar. Ia mengingatkan kalo sudah lama mereka nggak shoping bersama. Kakak-kakaknya sedang sibuk dengan pasangan masing-masing dan ia hanya membutuhkan ibu. Ibu paham kalo nggak ada yang bisa ia ganggu. Ia harap Arty nggak akan berubah pikiran dan menemukan orang yang dicintainya. Arty meyakinkan kalo ia nggak akan melakukannya karena hanya ibu yang ia butuhkan. Ibu memeluk Arty dengan sayang dan mengatakan kalo ia lah harapannya satu-satunya. 


Itch dan Thames mempengaruhi Arty untuk bertarung melawan ibu. Itu adalah hidupnya. Jangan biarkan ibu menghalangi cinta sejatinya. Arty sudah mau bangkit dan menghampiri ibu tapi ia malah balik lagi. Ia nggak bisa melakukannya karena ia masih bergantung sama ibu. Itch meyakinkan Arty dan memintanya untuk nggak berpikir kalo ia meniru ibu. Ia dan Thames akan menjadi sponsornya. Mereka akan membayar apa yang Arty butuhkan dan ia hanya perlu bertarung. 


Arty pun mendapatkan keberaniannya. Ia bangkit dengan penuh percaya diri berhadapan dengan ibu yang nggak memiliki pendukung di belakangnya. 


Ashira 1


View sedang menggambar komik dengan judul "Unicorn tanpa tanduk dan gadis tanpa wajah". Ia tampak sangat menikmati apa  yang ia kerjakan tersebut. Sementara itu Arty di kelas sedang berdebat dengan dosennya sehubungan dengan tesisnya yang diminta untuk direvisi kembali. Padahal ia sudah merevisinya sebanyak dua kali. Dua gadis yang juga sekelas dengan Arty membicarakan tentang Arty yang adalah anak manja keluarga Pimpatra. Jadi dia adalah kakaknya View yang tadi pagi melihat Arty diantar sama ibunya naik mobil mewah. Selain itu ibu memeluk dan mencium Arty di depan umum. Arty sampai merasa malu dilihat sama banyak orang. Kembali ke kelas, judul tesis Arty adalah "Sebuah study tentang penderitaan yang nggak seorangpun mengerti". 


Arty ingin mendengarkan mereka dan menjadikannya sebagai informasi yang bukan hanya untuk tesis. Ia ingin mencatat penderitaan anak-anak generasi Z yang nggak ada orang yang mengerti. Dosen menanyakan seperti apa penderitaan yang ia alami. Arty lalu menyampaikan kalo ia sedih saat melihat sosis dimasukkan ke dalam minyak yang sangat panas. Ia membengkak, meledak dan hancur. Sosia goreng? Dosen dan teman-teman Arty sampai bingung dengan apa yang Arty katakan. Mereka pikir Arty seperti itu karena dimarahin sama ibunya. Tapi mereka nggak pernah tahu siapa ayahnya Arty. 


Dan ternyata ayahnya Arty adalah dosennya sendiri. Saat jam istirahat ia menemuinya. Ayah sengaja memakai nama ibunya agar nggak ketahuan kalo ia adalah ayahnya Arty. Arty pikir ayah malu punya anak kayak dirinya, tapi bukan itu maksud ayah. Ia hanya nggak ingin orang berpikir kalo Arty mendapatkan kemudahan karena dirinya adalah ayahnya. Sebagai profesor, ayah memberikan beberapa saran kepada Arty tentang tesisnya. Mereka juga membicarakan tentang ibu. Dan dengan penuh percaya diri Arty mengatakan kalo ia nggak akan membiarkan ibu membelikannya lagi karena ia nggak ingin ibu mengaturnya. Dalam hati ia mengatakan kalo alasan yang sebenarnya adalah karena ia sudah dibeli sama Itch dan juga Arty. 


Seorang penagih hutang datang ke keluarga View. View yang sudah bekerja membayar hutang ibunya. Dan semua uangnya adalah koin. Bibi Nid sangat cerewet. Ia mengomentari View yang nggak kuliah dan bahkan bekerja sebagai ilustrator alih-alih penulis. Ia seorang vegetarian tapi makan sosis. View sampai kesal dengarnya. Karena hutangnya sudah dibayar, ia meminta Wa, kakaknya untuk mengantar bibi Nid keluar. Sekembalinya Wa, View mengaku sangat kesal dan ingin memperbaiki mood-nya dengan makan sosis. Wa mengajaknya makan di tempat yang biasa tapi View nggak mau. Ia mau ke tempat yang lebih jauh karena ia adalah wanita dewasa yang sudah bekerja. Ibu berpesan agar View jangan menghabiskannya karena mereka harus membayar hutang lagi. 


Ibu membawa Arty bertemu dengan 3 gadis yang katanya untuk membantunya menyelesaikan tesisnya. Ia malah memperhatikan sosisnya alih-alih 3 gadis yang ibu bawa. Ibu lalu mengenalkan ketiganya satu persatu. Tapi dari ketiga gadis itu nggak ada yang mau benar-benar membantunya menyelesaikan tesisnya, tapi malah pada sibuk menggodanya. 


Di parkiran Arty menyampaikan protesnya ke ibu. Ia nggak menyukai mereka. Lah padahal ibu menyukai ketiganya. Arty menekankan kalo ibu nggak bisa memaksakan kehendaknya seperti yang ibu lakukan pada kakak-kakaknya. Ia memberitahu kalo ia adalah generasi baru yang kuat dan mandiri. Ia lalu masuk ke mobilnya dan meninggalkan ibu. Tanpa Arty sadari, ibu sudah memasang GPS di mobil Arty sehingga ibu bisa memantau keberadaannya. Setelahnya ibu lalu menelpon Lamay, temannya dan mengajaknya bertemu. 


View dan Wa pergi ke festival sosis. Saat penjualnya mau mengangkat sosis dari minyak, View menahan dan minta dimasukkan kembali. Ia ingin melihat sosis itu terbelah sempurna. Ia bahka nmengeluarkan ponselnya dan merekamnya. Arty mendadak datang dan mengambilnya. Keduanya bertengkar perkara sosis dan sampai sosis itu terlempar ke udara. Ingin memiliki sosis itu, Arty dan View mengejarnya sampai saling dorong segala. Akhirnya Arty jatuh kesandung dan sosinya jatuh lalu kelindes sama sepeda jadi gepeng. Baik View maupun Arty nggak ada yang bisa mendapatkannya. View menyalahkan Arty, padahal ia hanya ingin melihat sosis itu matang sempurna. Tapi Arty nggak akan membiarkannya selama ia ada di sana. Melihat sosis itu digoreng hingga membengkak dan berubah bentuk sangat menyakitinya. Arty lalu pergi. Wa menghampiri View dan membawakannya sosis. Sambil memakan sosisnya View mengatakan kalo ia menyukai Arty karena ia lucu. Kenapa sosis goreng membuatnya sakit? Wa memperingatkan kalo itu nggak akan mudah karena Arty adalah orang kaya. Dan itu nggak seperti ilustrasi yang View buat. 


Ibu berbelanja tas dengan temannya. Ada 3 tas koleksi terbaru di toko itu. Lamay nyuruh ibu untuk memilih lebih dulu baru settelahnya dirinya. Lah ibu malah memilih semuanya. Ia lalu memberikannya pada Lamay temannya. Dan sebagai gantinya ia ingin putri Lamay untuk salah satu putranya. Ibu Lamay pikir putrinya akan dijodohkan dengan Itchaya atau Tewis. Lah tahunya sama si bungsu. Tapi ia nggak bisa memaksa putrinya. Ibu menenangkan dan mengatakan kalo membuat seseorang melakukan apa yang diinginkannya adalah keahliannya. 


Arty sedang ada di toko buku. Ia membeli beberapa buku. Sampai di buku yang terakhir, seseorang mendadak datang dan juga mau membelinya. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)