All content from tvN/ iQiyi
Ringkas drama sebelumnya
Suyeol seakan tenggelam di lautan lalu berada di sebuah pertarungan. Lah tahunya ia hanya tenggelam di buthup. Ternyata itu karena dia habis minum banyak. Setelahnya ia ke parkiran dan mendapati mobilnya rusak parah. Nggak terima ia datang ke kantor keamanan dan melihat rekaman CCTV. Dan pelakunya adalah dirinya sendiri. Selanjutnya Suyeol ke kantor polisi. Di depan ia ketemu dengan Higyeom yang marah-marah padanya karena ia menjadikan kaptennya sebagai tersangka. Ia mengira kalo Suyeol melakukannya hanya agar mendapatkan promosi. Suyeol mengingatkan kalo mereka sudah putus dan ia sekarang adalah atasannya dan ia melakukannya karena memang sudah tugasnya. Dih Higyeom makin kesal dan menjatuhkannya habis itu pergi gitu aja.
Di dalam Jaesun sudah menyiapkan kopi untuknya untuk dibawa ke ruang interogasi seakan ia terlambat karena mengantre membeli kopi. Orang yang Suyeol interogasi adalah Kim Gyesik, kaptennya Higyeom terkait kematian Tak Minsu. Menurut pengakuan Kim Gyesik, saat sedang bertugas, ia melihat Tak Minsu jatuh dari lantai dua. Ia melihat pelakunya lalu ke atas dan sempat berkelahi dengannya. Orang itu menusuk perutnya lalu kabur. Gyesik yang memegang senjata lalu menembaknya. Suyeol berpikir kalo ada keanehan dari apa yang KIm Gyesik katakan karena Tak Minsu pernah membantu Sim Sangho saat terlibat kasus narkoba jadi nggak mungkin ia membunuh Tak Minsu. Kim Gyesik bilang kalo itu karena pengaruh narkoba tapi dalam pemeriksaan darah nggak terdapat narkoba atau alkohol dalam diri Sim Sangho saat itu. Suyeol lalu mengungkapkan kalo di TKP, saat itu ada 3 orang. Tak Minsu, Sim Sangho dan Kim Gyesik. Di sebelah para komisaris sedang mengawasi mereka.
Usai melakukan interogasi, Suyeol menemui Gwak Bongpil di ruangannya dan minum-minum untuk merayakan promosi yang akan Suyeol dapatkan setelah kasus Kim Gyesik. Setelah menjalani semuanya ia pergi ke sauna. Tiba-tiba muncul pria dengan memakai jaket dan helm masuk. Ia menarik Suyeol keluar dari sana, memukulinya dan menjatuhkannya di kolam. Hhh Suyeol tenggelam.
Hari itu Kyung Tae melihat anak perempuan menempelkan pengumuman orang hilang. Ternyata itu adalah ibunya. Bermaksud membantu, ia pun membawa anak itu ke kantor polisi. Rupanya orang itu sudah pernah dilaporkan. Kyungtae pun bicara dengan polisi yang menangani kasus itu. Rupanya wanita yang dicari anak itu kabur dari rumah. Dia juga pernah dipenjara karena kasus narkoba. Kyungtae lalu mengantar anak itu pulang yang ternyata ia hanya tinggal dengan neneknya. Ia sangat berharap Kyungtae akan membantunya menemukan ibunya.
Suyeol melaporkan penyerangan yang dialaminya tapi anehnya dalam rekaman CCTV nggak ada orang yang Suyeol sebutkan. Ia malah dianggap mengiginkan uangnya kembali. Habis itu ia lalu pergi setelah mendapat telpon. Ia kembali ke kantor polisi sambil membawa seragamnya karena berpikir akan mendapatkan promosi hari itu. Di tempat parkir ia bertemu dengan Daewon yang datang dengan mobil baru. Katanya ia membelinya untuk merayakan ulang tahun pertama anaknya. Jaesun lalu datang. Dan Saat itulah Suyeol tahu kalo yang mendapat promosi bukan dirinya tapi Daewon.
Setelahnya Suyeol menemui Kwak Bongpil dan menyampaikan keluhannya. Ia bahkan menganggap kalo Kwak Bokpil nggak mau membantunya. Kwak Bongpil lalu mengingatkan kalo ia sudah membawa Suyeol sampai sekarang. Suyeol pun menerima keadaan karena nggak bisa memaksakannya juga. Kyungtae masih berusaha untuk menemukan Jeong Yuna, ibu dari anak yang sebelumnya. Ia yang mau makan bahkan langsung pergi saat dapat informasi tentang Jeong Yuna. Ia datang ke alamat yang diberitahu dan bertemu dengan petugas keamanan di sana. Petugas itu mengaku nggak tahu tapi saat Kyungtae menempelkan pengumuman di sana mendadak ada seorang wanita yang mengaku tetangga Jeong Yuna.
Selanjutnya Kyungtae datang ke unit yang dimaksud. Ada banyak pamflet di pintu dan beberapa barang di samping pintu. Sepertinya rumahnya sudah lama nggak ditempati. Ia lalu memanggil tukang kunci untuk membukanya. Tanpa Kyungtae tahu, petugas keamanan nelpon seseorang dan melaporkan apa yang Kyungtae lakukan dengan rumah Jeong Yuna. Akhirnya Kyungtae bisa masuk. Ia meriksa rumah itu dan nggak menemukan keanehan sampai ia masuk ke kamar mandi. Di sana ia mencium bau pemutih dan saat membuka penyaring saluran air, ia menemukan rambut dengan noda darah. Detektif Do Inbeom datang dan ia pun menunjukkannya tapi anehnya detektif Do Inbeom malah memukulinya tanpa henti.
Kwak Bongpil memanggil Suyeol dan meyakinkan kalo ia masih punya kesempatan untuk mendapatkan promosi. Kali ini ia harus membantu seorang anggota dewan dengan menjauhkannya dengan detektif Do inbeom yang dinilainya menyebabkan masalah. Awalnya Suyeol menolaknya karena nggak ingin berhubungan dengan Do Inbeom. Tapi setelah dengar apa yang dikatakan Kwak Bongsil, akhirnya ia pun mengambilnya. Selanjutnya Suyeol menemui anggota dewan Do di restorannya. Ia minta Suyeol untuk mengatasi masalah Do Inbeom diam-diam untuk memenangkan PEMILU selanjutnya. Setelah kepergiannya ibu datang bersama kakaknya. Suyeol mengomeli ibu yang datang karena ingin menggantikan pekerja paruh waktu yang hari ini nggak datang. Padahal ibu habis operasi punggung. Biaya operasinya mahal dan pemulihannya lama. Ibu yang kesal menjanjikan akan mengganti uang Suyeol.
Suyeol menemui Kyungtae yang sudah melaporkan Do Inbeom atas penyerangan terhadap dirinya. Suyeol memintanya untuk berdamai secara Kyungtae juga nggak mengenal Jeong Yuna. Kyungtae mengatakan kalo ia menemukan rambut dengan noda darah di rumah itu. Ia dan Kyungtae pergi ke sana tapi saringan pembuangan air sudah nggak seperti sebelumnya. Suyeol pikir Kyungtae menganggap kalo ada pembunuhan di sana dan ia nggak terlalu menanggapinya. Ia bahkan menganggap kalo Kyungtae terlalu banyak nonton drama. Sampai dengan yakinnya Kyungtae bilang kalo gimana seandainya memang ada pembunuhan di sana.
Selanjutnya Suyeol menemui Do Inbeom. Do Inbeom beralasan memukul Kyungtae karena telah menerobos masuk. Suyeol menjanjikan akan membuat Kyungtae mengakui kesalahannya tapi Do Inbeom juga harus minta maaf. Do Inbeom menolak dan menyombongkan kakaknya yang seorang anggota dewan. Suyeol mulai jengah dan menekankan kalo ia mau membuat kesan baik pada anggota dewan dan bukan padanya. Ia juga mengingatkan kalo posisinya lebih tinggi dari Inbeom dan menyarankannya untuk mengikuti perkataannya.
Di kantor polisi Suyeol berusaha untuk mencari kelemahan Kyungtae tapi nggak nemu. Jaesun aja sampai tersentuh sama apa yang dilakukan sama Kyungtae yang membantu anak kecil mencari ibunya. Melihat Suyeol masih berusaha seperti itu membuatnya berpikir kalo Suyeol masih menginginkan promosi karena Do Inbeom berhubungan dengan anggota dewan Do. Suyeon berlagak nggak tahu kalo mereka saudaraan. Kyungtae kembali mendatangi rumah itu. Ia membawa beberapa peralatan untuk pemeriksaan. Ia lalu melihat boneka beruang yang masih terbungkus plastik. Ingat apa yang anak Jeong Yuna bilang kalo ibunya janji mau ngasih hadiah untuknya.
Mendadak ada yang datang. Kyungtae sudah waspada, tahunya tetangganya Jeong Yuna. Sama sperti Kyungtae, ia juga merasa ada yang aneh. Karena ingin tahu, Kyungtae pun mengikutinya. Wanita itu bersaksi kalo seminggu yang lalu ia mendengar suara seseorang di pukul di rumah itu. Mendadak wanita itu permisi. Habis itu ia berteriak. Kyungtae ke sana. Wanita itu tampak berantakan kayak habis dipukul. Petugas keamanan datang dan wanita itu bilang kalo Kyungtae adalah pelakunya.
Kyungtae pun diinterogasi di kantor polisi. Orang yang menginterogasinya adalah Jaesun. Ia yakin kalo terjadi sesuatu sama Jeong Yuna tapi Jaesun nyuruh Kyungtae untuk mengkhawatirkan diri sendiri yang dilaporkan atas kekerasan dan petugas keamanan yang menjadi saksinya. Sementara itu Suyeol menginterogasi korban yang masih di rumah sakit. Kayaknya dia bohong deh. Ngomongnya malah nggak jelas. Pernyataannya berubah-ubah. Suyeol langsung tahu kalo kesaksiannya bohong. Ia lalu nelpon Do Inbeom dan mengingatkan agar mengikutinya bukannya menyewa aktor hanya karena ia tetangganya. Kalo seperti itu mereka akan kalah di pengadilan karena korbannya nggak bisa bersaksi di hadapan jaksa. Bisa-bisa ia dipenjara. Dih wanita itu berubah takut kalo dimasukkan ke penjara.
Di rumahnya. Suyeol yang habis mandi memikirkan Do Inbeom, Kyungtae dan anggota dewan Do yang kemungkinan akan kembali terpilih. Dih pusing. Ia lalu berpikir untuk mengabaikan semuanya dan hanya memikirkan diri sendiri. Dih mendadak pria berhelm itu kembali muncul dan membenturkan kepalanya ke kepala Suyeol. Nggak tahu gimana ceritanya Suyeol sadar di kamar mandinya jeong Yuna. Di sana sudah dikasih cairan sesuatu yang kalo lampunya dimatiin nampak bercak yang sebenarnya adalah darah. Pria berhelem itu muncul lagi. Suyeol mau menyerangnya tapi nggak bisa dan malah jatuh di bathup.
Pria itu keluar dan Suyeol mengejarnya. Dih pria itu malah pergi dengan naik motor. Nggak mau nyerah gitu aja, Suyeolpun mengejarnya. Dan pas sampai di tikungan mendadak pria itu hilang. Nggak lama kemudian pria itu muncul lagi. Kejar-kejaran lagi. Dih pria itu mau nabrak Suyeol. Dan mendadak..Suyeol terbangun di depan tv di rumahnya sendiri. Dih mimpi doang apa ya? Ia bangun dan mencari pria tadi tapi nggak ada.
Sidang disipliner diadakan. Do Inbeom meminta maaf karena telah melakukan kekerasan pada Kyungtae. Dih habis itu malah Kyungtae yang kayak salahnya besar banget karena sudah menerobos masuk dan menyerang tetangganya Jeong Yuna. Usai sidang Kyungtae menemui Suyeol dan Jaesun. Setelah semua yang terjadi ia masih ingin menyelesaikan kasus Jeong Yuna. Jaesun mengingatkan Kyungtae agar nggak usah nyari masalah lagi karena itu bukan wilayahnya. Do Inbeom juga menemui Suyeol di parkiran. Ia berterima kasih atas bantuannya dan menunjukkan video kalo kartu kredit Jeong Yuna dipakai kemarin. Habis itu Suyeol dapat telpon dari anggota dewan Do.
Kyungtae kembali datang ke rumah Jeong Yuna tapi malah ada pekerja yang mau merenovasi tempat itu. Kyungtae sebenarnya nggak mau memaksa lagi tapi seenggaknya ia mau ngasih boneka beruang yang dilihatnya sebelumnya ke putrinya Jeong Yuna. Di luar Kyungtae melihat para pekerja membuang barang-barang. Dan setelah mencari akhirnya ia pun menemukan boneka itu. Petugas keamanan yang juga ada di sana lagi nyapu hanya melihatnya sekilas.
Anggota dewan Do mengadakan pesta untuk merayakan ulang tahun anaknya. Banyak juga yang diundang. Ia juga berfoto bersama istri dan anaknya. Malamnya Suyeol juga hadir. Ia melihat anggota dewan Do dan mau menghampirinya tapi malah ketemu sama Do Inbeom. Ih suasananya nggak enak. Habis itu Suyeol juga ketemu sama komisaris. Dia dah nyapa tapi malah dicuekkin. Baru setelah anggota dewan Do mengenalkannya ke komisaris, dia pun disapa. Sayang anggota dewan Do harus pergi untuk menidurkan putrinya. Kayak dia sayang banget sama anak perempuannya. Setelahnya ia turun dan tanpa sengaja melihat boneka beruang yang kayak sama kayak punya anaknya Jeong Yuna. Di luar ada petir. Kayak mau hujan. Di dalam anggota dewan Do juga kayak kena petir.
10 hari yang lalu
Anggota dewan Do berantakan banget dan dalam keadaan mabuk marah-marah ke seseorang. Dan orang yang ia marahi adalah Jeong Yuna yang tergeletak di lantai dengan kepala yang bocor. Dih darahnya banyak banget. Dan di dekat Jeong Yuna ada boneka itu.
Kyungtae datang ke rumah neneknya anaknya Jeong Yuna untuk ngasih boneka itu tapi orangnya sudah pindah. Induk semang mengusir mereka karena nggak membayar uang sewa. Kyungtae mencoba untuk menanyakan kemana mereka pergi tapi wanita itu bilang nggak mau. Akhirnya Kyungtae pergi dari sana tapi maleh ditabrak sama pengendara motor pengantar makanan. Ia mengambil boneka itu. Dih hidungnya rusak. Dan ternyata di dalamnya ada micro SD nya. Ia buru-buru pulang untuk melihat isinya. Ternyata ada Do Inbeom di rumahnya. Ia menyerang Kyungtae dan memintanya untuk menyerahkan micro SD itu. Kyungtae berpikir kalo Do Inbeom lah yang sudah melakukan sesuatu pada Jeong Yuna. Keduanya pun berkelahi.
Suyeol ada di mobil dalam perjalanan pulang. Ia melihat kartu nama yang didapatkannya dari pesta tadi. Kayaknya dia mabuk banget deh. Kyungtae masih berusaha untuk bertahan. Ia bahkan berniat untuk menelan micro SD itu tapi Do Inbeom berhasil mendapatkannya dan menuang bahan bakar di tempat itu.
Suyeol merasa mual. Ia pikir mobilnya masih jalan makanya minta sopir untuk pelan-pelan bawa mobilnya tapi ternyata mobil dalam posisi berhenti. Di luar ada pria berhelem yang menggoncang-goncangkan mobilnya. Ia keluar dan mengeluarkan semuanya. Ia mau menyerang pria itu tapi ia bukanlah tandingannya. Ia lalu nelpon pusat bantuan tapi pria itu merampas ponselnya dan menginjaknya. Habis itu ia ditarik menaiki tangga. Rupanya pria itu membawa Suyeol ke rumahnya Kyungtae karena ia berhutang maaf sama Kyungtae. Pintu di buka dan keduanya terlempar sama api yang keluar dari tempat itu.
Hujan turun. Suyeol mau pergi tapi pria itu menariknya dan mendorongnya masuk. Di dalam Kyungtae nggak sadarkan diri. Ia mau pergi tapi pria itu menghalangi, belum lagi pintunya ketutup api jadi mereka nggak bisa keluar. Pria itu merusak jendela pakai meja seakan nyuruh Suyeol untuk keluar dari sana. Dan pas ia lihat kebawah…tempatnya tinggi banget. Dah g#la apa? Apinya mendekat ke kompor sampai saluran gas. Pria itu menarik Kyungtae ke jendela dan keduanya terlempar ke bawah begitu gas meledak. Beruntung mereka menimpa mobil di bawah. Dih sampai mobilnya penyok. Pria itu turun nggak lama kemudian. Ada api di kedua pundaknya dan ia menyekanya dengan santainya lalu melepas helmnya. Eh Wi HajunðŸ¤ðŸ¤. Ia tertawa dan mendekat ke Suyeol; Senang bertemu denganmu, Ryu Suyeol!!!
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊