All content from tvN/ iQiyi
Ringkas drama sebelumnya
Kenyataan kalo orang itu tahu tentang dirinya membuat kepala Suyeol menjadi sakit. Mendadak ia kembali ke lorong penuh pintu itu lagi. Ia langsung menuju pintu itu. 10 02, 2 Oktober. Ia lalu menyadari kalo itu sebuah kode. Ia membuka pintu itu dan melihat orang yang terbunuh adalah ayahnya dan dirinya lah yang telah membunuhnya. Kepalanya kembali sakit. Ia nggak percaya kalo ia yang sudah membunuhnya. d Ia lalu mencari tahu tentang kebakaran itu dan meyakini kalo itu bukan pembakaran tapi pembunuhan. Tapi apa yang dikatakan ibunya nggak seperti itu. Ia pun menelpon ibu tapi ibu nggak menjawabnya. Sampai di rumah ibu juga nggak ada. Ia mencoba untuk nelpon ibu tapi ibu meninggalkan ponselnya di laci. Di sana ia juga melihat obat ibu.
Selanjutnya Suyeol membangunkan Dongyeol. Ia juga kaget ibu nggak ada. Mereka lalu keluar untuk mencarinya. Dongyeol nelpon saat Suyeol di kantor polisi dan memberitahu kalo ia sudah menemukan ibu. Ibu ada di depan toko. Ia bingung karena toko mereka berubah jadi toko sepatu. Dongyeol ngasih tahu kalo itu sudah 10 tahun yang lalu. Suyeol datang dan langsung memakaikan jaketnya ke ibu. Dongyeol mengeluhkan kalo ibu bersikap aneh belakangan. Suyeol menggenggam tangan ibu dan mengajaknya pulang.
Sampai rumah Suyeol dan Dongyeol merawat ibu bersama-sama. Lagi-lagi ibu nyuruh Suyeol untuk pindah. Ibu nggak mau membebani Suyeol. Ia sudah menabung dan mencari panti jompo. Ia ingin Suyeol menjalani hidupnya sendiri. Suyeol dengan sabar mengatakan kalo ibu nggak pernah menjadi bebennya. Paginya Suyeol ke kamar ibu dan melihat dia nggak ada. Panik. Ih tahunya ibu ada di meja makan, menunggunya untuk bicara. Ia nyuruh Suyeol untuk bertanya apapun padanya. Suyeol menanyakan tentang ibu dan penyakitnya. Ibu menekankan kalo bukan pertanyaan tentang dirinya tapi tentang Suyeol.
Suara Suyeol jadi bergetar. Ia bisa saja membunuh ayahnya. Kenapa ibu membesarkannya? Ibu lalu cerita saat Dongyeol membawanya pulang. Ia terluka dan penuh darah. Ibu dengan sabar membersihkan lukanya. Suyeol tidur selama 2 hari saat itu. Setelah Suyeol bangun, ibu menanyakan nama dan tempat tinggalnya. Ibu lalu membawa Suyeol ke sana bareng sama Dongyeol juga. Polisi sedang ada di sana dan mengajukan pertanyaan ke Suyeol.
Karena melihat Suyeol kebingungan, ibu pun bicara sama polisi kalo Suyeol bersamanya. Mungkin ia kabur setelah dipukul sama ayahnya jadi nggak tahu tentang kebakaran itu. Tiba-tiba Suyeol pingsan dan demam selama 7 hari. Ibu merawatnya. Dokter bilang kalo Suyeol nggak boleh mengalami trauma lagi. Ia juga yakin kalo ingatannya akan kembali suatu hari nanti. Awalnya ibu berniat untuk menceritakannya setelah ingatannya kembali.
Suyeol terus berpikir kemungkinan kalo ia membunuh ayahnya. Ibu pikir kalo polisi sudah menangkapnya kalo memang itu benar. Ibu lalu memberitahu kalo ibu akan kehilangan ingatannya. Ia juga mungkin akan bertanya siapa Suyeol. Suyeol adalah anaknya yang kabur untuk menyelamatkan diri sendiri. Ia percaya padanya dan meminta agar Suyeol mengendalikan diri dan diri dan melndungi diri karena ibu juga akan melakukannya.
Kyungtae menemui Shim Junghun. Ada luka di lehernya. Kyungtae bertanya tentang kejadian itu. Itu adalah pertama kalinya ia melihat kejadian semacam itu dan yang ia herankan sikap Junghun sangat tenangt. Dan saat Kyungtae melihat bekas luka di tangannya ia pun menjadi penasaran. Apa Junghun sudah melaporkannya? Junghun mengabaikannya karena masih bisa menahannya. Ia lalu pergi karena harus kembali mengantar makanan. Suyeol yang mau pergi melihat K. Aneh, K malah berlari menjauhinya. Suyeol mengejarnya dan sampai menuruni tangga dan terjatuh. K kembali karena mengkhawatirkannya dan Suyeol pun menangkapnya. Ia yakin kalo K tahu sesuatu tapi nggak mau memberitahunya. Kenapa ia melarangnya membuka pintu itu? K mengaku takut kalo-kalo ia membunuhnya. Suyeol langsung diam nggak percaya.
Selanjutnya Suyeol menemui dokternya. Lah dia malah mau melaporkan Suyeol. Ih kalo emangSUyeol melakukannya maka ia akan menyerahkan diri. Ia datang karena ingin meminta dokter menyampaikan pendapat ahli. Dokter pikir ada pintu lain. Suyeol ingat kalo pintu itu tertulis tangga 2 Oktober sedang ayahnya meninggal tangga 23 Oktober. Dokter mengatakan kalo pikiran kita cenderung melupakan, menyimpan dan mendistorsi ingatan secara selektif. Suyeol menyimpulkan kalo apa yang mereka lihat itu jauh dari kebenaran. Dokter melanjutkan kalo pikiran kita melakukannya biasanya untuk menyembunyikan kenyataan yang jauh lebih mengerikan.
Selanjutnya Suyeol mencari tentang kasus pembunuhan yang terjadi di tanggal 2 Oktober mulai dari tahun 1999. Higyeom datang dan memberinya kopi lalu membentunya mencari. Suyeol lalu menemukan kasus pembunuhan pengedar narkoba, Jeong Gangjae. Putranya Jeong Yunho dijadikan sebagai tersangka. Nggak lama setelahnya seseorang bernama Seong Bokjun ditangkap. Bukti ditemukan bersama jas hujan kuning. Setelah mengetahui hal itu Suyeol pun menemui Seong Bokjun. Ia menceritakan semuanya pada Suyeol dengan detil padahal itu sudah 22 tahun yang lalu.
Di luar Suyeol telponan sama Higyeom. Ia sendiri meragukan pengakuan Seong Bokjun yang seperti direkayasa. Higyeom pergi menemui pengacara Seong Bokjun. Selesai telponan K muncul dengan menaiki sepedanya. Ia mau membawa Suyeol pergi untuk mengembalikan ingatan mereka. Mereka bersepeda ke lingkungan lama Suyeol tapi ia nggak ingat apapun. Ih habis itu jalannya menurun. Karena nggak ada remnya akhirnya mereka nyebur ke sungai. K menangkap kalo Suyeol pernah ke sana.
Higyeom yang menemui pengacara Seong Bokjun dan mengetahu kalo selama di penjara 10 tahun lebih, Seong Bokjun selalu mendapat surat dari orang yang sama. Suyeol dan K pergi ke rumah Seong Bokjun tapi orangnya nggak ada. Ih K main asal masuk. Katanya ia mendengar banyak surat yang memanggil namanya. Akhirnya ia menemukannya. Itu adalah surat yang didapatkan oleh Seong Bokjun dan semuanya dari Jeong Yunho. Setelah dibuka isinya semuanya adalah apa yang dikatakan Seong Bokjun dalam interogasi.
Mendadak Seong Bokjun pulang. Saat Suyeol bilang kalo Seong Bokjun nggak membunuh Jeong Gangjae, Seong Bokjun kekeuh bilang kalo ia lah yang telah membunuhnya. Ia menjadi marah dan mencelupkan Suyeol ke ember berisi air. Saat itulah Suyeol ingat kalo saat ia mau bunuh diri ke sungai, Jeong Yunho mencegahnya dan mengajaknya pergi ke penampungan anak muda impian. Sambil nangis Seong Bokjun minta Suyeol untuk membiarkannya mempercayai kalo ia yang sudah membunuhnya.
Malamnya Suyeol kembali berkirim pesan di situs itu. Benar dugaan Suyeol kalo orang itu adalah Jeong Yunho. Ia nyuruh Suyeol untuk mencari tahu dan memberi tahu kalo yang mereka bagi sangat istimewa. Suyeol lalu teringat apa yang Jeong Yunho katakan saat itu kalo penderitaan mereka nggak akan berakhir sebelum mereka menghilang selamanya. Suyeol mendatangi rumah dokter. Dokter melihat penampilannya dan menyadari kalo dia bukan Suyeol tapi K. Mereka duduk bersama. Katanya K ingat kenangan pertamanya sebagai K. Dan saat dokter menanyakan apa yang diingatnya ia malah bilang kalo ia ingin membunuh seseorang. Dih dokternya jadi takut.
Suyeol mendatangi penampungan remaja impian untuk mencaritahu tentang Jeong Yunho. Tanggal 21 Mei adalah tanggal ia bertemu dengan Jeong Yunho. Ia juga ingat ada pintu dengan nomor 215. Ada fotonya juga. Shin Juhyuk pikir seenggaknya Suyeol tahu dengan siapa ia berhadapan. Ia juga minta Suyeol untuk menemuinya kalo ada apa-apa. Suyeol ke atap dan memikirkan semuanya.mendadak ada seorang gadis yang ia pikir mau bunuh diri makanya ia melarangnya tapi kemudian gadis itu pergi.
Kyungtae pergi ke rumah Sim Junghun bersama wanita pekerja sosial. Karena pintunya nggak terkunci jadinya mereka langsung masuk. Dih kaget banget. Kakak Sim Junghun meninggal dan Sim Junghun ada di hadapannya. Suyeol menginterogasi Sim Junghun. Ia membunuh kakaknya dengan menghantam kepalanya dengan penggorengan. Ia duduk di depannya untuk memastikan kalo kakaknya sudah mati. Dengan begitu penderitaannya sudah berakhir.
Kyungtae datang dan memberitahu Suyeol kalo bukan Sim Junghun pelakunya. Saat kejadian Sim Junghun ada di toko. Ia mencuri uang di sana dan tertangkap kamera CCTV. Suyeol lalu kembali menemui Sim Junghun. Ia menekankan kalo ia nggak membunuh kakaknya tapi ia senang kakaknya mati. Suyeol lalu mengungkir apa yang dikatakannya tentang penderitaan yang sudah berakhir. Ia yakin kalo ia mengenal Baek Yeongju dan ada orang di balik itu semua. Kyungtae menemui Suyeol yang mengawasi kepergian Sim Junghun. Ia merasa ada yang aneh dengan rekaman CCTV. Mustahil Sim Junghun nggak tahu kalo ada kamera CCTV di sana. Ia mencuri uang receh saat kakaknya terbunuh. Ia merasa kalo itu baru awal. Firasatnya nggak enak.
Jaesun dan Kyungtae membuntuti Junghun. Jaesun memprotes Kyungtae yang kaku banget saat membuntuti orang dan menunjukkan sikap santainya. Ia lalu jalan melewati Junghun dan membeli es krim. Lah karyawan toko es krim adalah gadis yang pernah ia wawancarai, yang beli jokbal. Jaesun membantah kalo ia adalah detektif. Kyungtae kehilangan Jungsun. Lah orangnya malah mendadak muncul di dekatnya. Ia merasa kalo Kyungtae sedang membuntutinya. Nggak mau ketahuan ia lalu berlari ke arah Jaesun dan memperlakukannya seperti penjahat.
Di kantor Kyungtae merawat Jaesun setelah melukainya sebelumnya. Suyeol yang melihat rekaman CCTV melihat wanita yang mau bunuh diri sebelumnya. Ia bertemu dengannya di penampungan dua hari yang lalu, tepat sebelum kakaknya Sim Sunghun meninggal. Semuanya jadi yakin kalo dia ada hubungannya. Suyeol kembali ke penampungan. Kyungtae melaporkan apa yang didapatkannya kalo namanya Gi Soyeon, usianya 23 tahun. Suyeol sendiri fokus lihat ke bawah. Keduanya lalu turun dan melihat ke saluran air. Di dalamnya ada kantong plastik yang isinya jas hujan kuning. Suyeol lalu menyimpulkan kalo wanita itu nggak berniat untuk bunuh diri. Ia nyuruh Kyungtae untuk membawanya ke forensik dan nyuruh Jaesun untuk meriksa Gi Suyeon
Jaesun ke tempat Gi Suyeon dan mendapati ada banyak polisi dan warga. Dia terluka parah. Dia lalu nelpon Suyeol dan Suyeol lantas ke rumah sakit. Gi Suyeon sedang dioperasi. Kyungtae datang. Dalam jas hujan itu ada darah kakaknya Junghun dan di sarung tangannya ada DNA Gi Suyeon. Kyungtae juga menunjukkan foto mantan pacar Gi Suyeon yang terobsesi pada Gi Suyeon. Sebelumnya Gi Suyeon pernah melaporkannya dua kali atas kasus penyerangan. Park Seonggwan, mantannya Gi Suyeon selalu muncul saat ada Junghun. Setelah memikirkan semuanya Suyeol lalu menangkap kalo Gi Suyeon dan Junghun membantu saling membunuh. Mereka lalu pergi untuk menyelamatkan Park Seonggwan.
Orangnya mau pergi. Ia menyetop taksi tapi taksinya nggak mau berhenti. Seorang pengendara motor mendadak menyerangnya. Ternyata dia adalah Junghun. Seonggwan memukulinya. Suyeol datang dan memisahkan mereka. Seonggwan lari dan Junghun mengejarnya. Ia sempat menusuknya sampai Suyeol datang dan menariknya. Ada petir. Suyeol teringat masa kecilnya. Ia membunuh ayah Jeong Yunho dan Jeong Yunho juga akan segera menyelamatkannya. Suyeol ternyata tertusuk. Junghun panik lalu lari. Suyeol yang kemungkinan pingsan seperti berada di lorong pintu. Ia membuka pintu 1002 dan nampak Jeong Yunho membunuh ayahnya. Ia mau ke sana tapi K melarang. Ia akan tersesat selamanya kalo ke sana. Suyeol juga nggak tahu kenapa ia ada di sana. K mengingatkan kalo Suyeol habis ditusuk tadi.
K dan Suyeol sudah sama-sama ingat kalo Jeong Yunho yang sudah membunuh ayahnya. Suyeol mau menangkapnya tapi K melarang. Gimana dengan dirinya. Mendadak ada pisau di tangannya K dan tubuhnya terluka. Katanya ingatan pertama tentang dirinya adalah membunuh seseorang. Dih kaget.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊