All content from iQiyi/ One 31
Ringkas drama sebelumnya
Mitr bersikap sangat manis ke Thong. Ia menyiapkan makanan untuk Thong dan memintanya untuk pindah ke rumahnya. Thong senang dengarnya dan langsung mengiyakan. Selesai makan Mitr mengajaknya berkeliling. Thong sangat senang melihat kolan renang karena biasanya hanya melihat sungai kalo di desa. Ia mengajak Mitr untuk berenang bersamanya tapi Mitr nggak bisa karena masih ada pekerjaan.
Thong pun menikmati kolam renang sendiri. Saat itulah Malee mendadak datang dan menendangnya. Thong kaget lihat Malee di sana. Keduanya bertengkar dan berebut jadi istri Mitr. Mitr lalu datang dan menenangkan mereka. Mereka sama-sama adalah istrinya. Saat ketiganya duduk bersama, para gadis datang. Mereka juga akan menjadi orangnya Mitr, sama seperti Thong dan Malee. Thong nampak nggak habis pikir. Mitr mengatakan mencintainya tapi kenapa mereka ada di sana? Mitr mengatakan kalo ia akan mencintai mereka semua. Cintanya cukup untuk dibagi rata sama semuanya. Ia lalu memeluk Malee dan Thong dan minta semuanya untuk saling berpelukan juga.
Malam itu Mitr mengadakan pesta kolam renang dan mengundang band. Thong sedih lihat Mitr bersama dengan banyak gadis di kolam. Ia pergi dan menangis di dalam. Vokalis band melihatnya. Ia menanyakan kamar mandi ke Thong. Setelah dari kamar mandi ia melihat Thong masih menangis dan memberikan saputangannya. Tangannya bersih dan ia habis mencuci tangannya. Thong mengambilnya dan mengembalikannya setelahnya tapi vokalis itu menolaknya. Ia biasa menyeka semuanya pakai lengan baju.
Mitr yang bersama Malee dan yang lain menanyakan Thong. Malee memberitahu kalo Thong ngantuk dan kembali ke kamarnya.
Vokalis itu namanya Mon. Ia masih tidur saat ibunya masuk ke kamarnya dan mengambil pakaian kotor untuk dicuci. Ibu melihat saputangan Mon nggak ada dan menanyakannya saat Mon bangun. Mon malah menanyakan menu sarapan pagi ini. Ia lalu memberitahu ibu kalo ia memberikan saputangannya ke seorang gadis. Ibu malah jadi panik, dikiranya Mon menyakiti hati wanita itu. Mon pun menceritakan yang terjadi di rumah isnpektur Mitr. Ibu miris dengarnya dan berpikir kalo Thong lelah menjalani hidupnya. Mon sendiri hanya ingin menghibur Thong dengan memberikan saputanganya dan ngasih tahu kalo dunia nggak sepenuhnya kejam. Ibu setuju dengan yang Mon lakukan. Tapi ia berpesan agar Mon nggak terlibat terlalu jauh, mengingat itu adalah gadisnya inspektur.
Mon mengiyakan tapi habis itu ia malah terus mengingat Thong. Thong sendiri masih merasa gelisah. Ia mengingat perhatian yang Mitr berikan padanya dan kedekatan mereka selama ini. Ia nggak terima Mitr juga memberikannya pada Malee dan yang lain. Terus merasa nggak tenang, ia pun menemui Mitr di kamarnya dan menyampaikan masalah itu. Mitr mengatakan mencintai Thong sedangkan yang lain hanya tambahan. Meski begitu Mitr merasa nggak terima kalo Thong memiliki lelaki tambahan seperti dirinya memiliki wanita tambahan. Thong hanya ingin Mitr mencintai dirinya seorang. Mitr mencium kening Thong dan menekankan kalo cinta pria lebih besar dari cinta seorang wanita. Ia lalu pamit karena mau bekerja.
Thong berlari karena ingin pergi tapi pintu pagar segera menutup setelah mobil Mitr pergi. Malee datang dan menyorakinya bersama para gadis yang lain. Thong berhasil memanjat pagar. Malee senang. Tapi ia yakin kalo Thong akan kembali dalam 10 menit. Benar aja, Mitr yang sudah pergi kembali lagi dan berhasil meyakinkan Thong untuk kembali ke rumah. Ia menegur Malee dan yang lain yang menyoraki Thong agar pergi dan meminta mereka untuk saling menjaga. Ia mengaku mencintai Thong dan memintanya untuk nggak berusaha kabur lagi.
Setelah Mitr pergi, Thong bertanya ke Malee tentang sikap Mitr dan apakah mereka nggak jijik dengan itu? Malee memberitahu Thong tentang Mitr yang nggak bisa mengalahkan kakaknya sejak kecil. Dan memiliki gadisnya Boon adalah satu-satunya kemenangan yang bisa Mitr capai. Dan tentang jijik mereka sama sekali nggak merasakannya. Mereka justru senang bisa tinggal di rumah besar, bisa makan enak dan belanja. Nggak perlu bekerja juga.
Mereka lalu meninggalkan Thong karena mau berenang. Saat sedang mengganti pakaian, mereka bertanya ke Malee tentang kenapa ia menahan Thong di rumah Mitr. Malee sendiri masih sakit hati karena Thong dan nggak akan membiarkannya pergi karena dendamnya itu. Salah satu dari mereka memberitahu Malee tentang apa yang dikatakan Boon pada Thong saat masih di bar. Malee yang ingin membalas dendam pada Thong, memberitahukannya ke Mitr saat Mitr pulang kerja kalo Thong menghianatinya.
Merasa marah, Mitr langsung menghantam Thong menggunakan kursi saat Thong sedang menata meja makan dengan yang lain.
Thong pingsan. Ia tersadar di kamarnya. Dan saat ia turun dari tempat tidurnya, ia yang belum pulih sepenuhnya kembali pingsan. Mitr datang dan menyiramnya dengan segelas air. Thong kembali sadar dan bertanya pada Mitr siapa yang sudah menyakitinya. Mitr mengatakan kalo Thong sendiri yang sudah melakukannya. Ia lalu mengungkit tentang Thong yang menghianatinya sementara ia tulus padanya. Thong hanya memanfaatkannya.
Thong justru merasa sebaliknya. Ia merasa kalo uang dan emas yang Thip tawarkan padanya lebih nyata ketimbang omong kosong Mitr. Dan tentang tulus, Ia merasa kalo Mitr nggak ada tulus-tulusnya sama sekali. Kalo ia tulus ia nggak akan mendatangkan para gadis itu ke rumahnya. Semua itu hanya untuk memenuhi hasratnya menang dari kakanya. Mitr marah. Ia nyuruh Thong untuk bersiap karena mereka akan pergi ke luar. Ia juga minta Thong untuk menutupi luka di tubuhnya. Thong mengatakan kalo pakaiannya masih ada di kondominium Sri dan mau mengambilnya dulu.
Mitr menemani Thong ke tempatnya Sri. Ternyata orangnya sudah nggak ada di sana. Sebelumnya saat Mitr meminta Sri untuk tinggal dengannya, Sri menolak karena ingin hidup bebas. Mereka lalu ke depan dan menanyakannya ke resepsionis. Ternyata Sri sudah mengemas pakaian Thong dan menitipkannya di sana.
Mereka lalu ke bar. Di sana band-nya Mon manggung. Setelah menyelesaikan satu lagu, Mon menyapa pengunjung dan memberitahu kalo mereka tampil di sana setiap hari Jumat. Thong pamit ke toilet dan Mitr minta Malee untuk mengantarnya. Sebelum ke toilet ia minta pulpen ke pelayan kafe karena mau request lagu. Dan di toilet ia menghapus riasannya sehingga semua luka lebamnya kelihatan.
Sekembalinya ke sisinya Mitr, Mon membaca pesan yang Thong tulis. Ia sendiri belum lahir saat lagu itu keluar sehingga ia sempat mencarinya di google. Karena nggak tahu lagunya ia minta yang minta lagu untuk menyanyikannya sendiri. Thong mengangkat tangannya. Ia mau naik ke atas panggung tapi Mitr menahan tangannya. Mon menggunakan kekuatan tepuk tangan penonton untuk membuat Thong naik ke panggung karena menganggapnya malu.
Selama bernyanyi Thong menunjukkan lukanya ke Mon. Mon syok sekaligus sedih lihatnya. Apalagi di akhir Thong nggak sanggup fokus nyanyi dan malah jadi nangis.
Di rumah Mon terus melihat tulisan Thong. Ibu pulang dari belanja dan mengajak Mon ke kuil. Mon cerita tentang kejadian di kafe ke ibunya. Ia merasa kalo Thong sedang meminta tolong padanya. Ibu melarang Mon untuk menolong kalo itu akan membahayakan dirinya.
Mon lalu menelpon Mitr dan mendatangi rumahnya setelahnya. Ia mengaku kehilangan sesuatu dan mau mencarinya. Ia mau memeriksa kamar mandi tapi Mitr menyuruhnya mencarinya di kolam renang dulu. Malee dan yang lain melihat dari dalam rumah. Diam-diam Thong melambaikan tangannya.
Karena nggak ada di kolam renang, Mon lalu diijinkan masuk dan mencari di dalam. Mitr memberitahu para gadis kalo Mon kehilangan saputangan dan menanyakan apa ada yang melihatnya? Thong mengatakan kalo ia menemukannya tergeletak sembarangan dan menyimpannya. Ia pun mengambilnya dan menuliskan sesuatu di dalamnya.
Mon mengaku lega saputangannya ketemu. Itu adalah pemberian ibunya. Ia akan dijewer kalo ibunya tahu saputangannya hilang. Sejak sekolah ia memang sering kehilangan barang-barang. Thong kembali dan mengembalikan saputangan Mon. Mitr mengambilnya dan mau memastikan kalo itu milik Mon dan membukanya. Mon menunjukkan sulaman ibu yang menulis namanya. Ia mengambilnya lalu pergi.
Di luar Mon membuka saputangannya dan menemukan pesan yang Thong tulis. Ia minta dijemput tengah malam nanti.
Thong kembali ke kamarnya dan mau mengemasi pakaiannya. Mitr malah masuk. Ia memprotes Thong yang menyimpan saputangannya Mon. Thong mengaku ingin punya saputangan. Ia juga nggak bisa minta pada Mitr. Dan saat menemukannya ia pun menyimpannya. Mitr nggak lekas percaya. Ia adalah seorang polisi dan merasa kalo Thong bohong. Ia menduga kalo Thong menyukai Mon. Thong membenarkan. Ia menyukai Mon sebagai penggemar. Ia sendiri sadar kalo ia adalah milik Mitr dan nggak akan meninggalkannya.
Malam harinya Mon beneran datang. Tepat jam 12 malam Thong meninggalkan kamarnya dengan membawa pakaiannya. Nggak disangka alarm malah bunyi dan membangunkan Mitr juga yang lain. Thong tetap pada rencananya untuk kabur. Di jalan mendadak mereka dihentikan sama lampu merah. Padahal nggak ada mobil sama sekali. Keduanya berkenalan. Thong berusia 22 tahun sedang Mon 25 tahun.
Mendadak mereka dikejar sama polisi. Thong mulai panik. Mon menenangkannya. Nyatanya mereka malah dihentikan sama polisi karena mobilnya Mon nggak bisa melaju cepat. Thong panik nggak mau kembali ke Mitr. Mon menenangkan dan bilang kalo ia akan mengatasinya. Ia pun turun dari mobil.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊