Sinopsis Dating in the Kitchen episode 2 part 2

Anysti
0

Semua gambar dan konten bersumber dari WeTV


Sheng Nan sedang bersiap-siap. Toa besar masuk dan memuji penampilannya. Apa dia harus memanggilnya guru Gu kedepannya? Lah Sheng Nan malah minta dipanggil guru Gu sekarang aja. Ia bahkan menyiapkan telinganya.

Toa besar mengingatkan kalo sebelum bergabung sama perusahaan, mereka sudah janji nggak boleh melupakan yang lain kalo dah kaya. Sheng Nan membenarkan. Tapi dia juga mau lihat performanya Toa besar dulu. Ia lalu pergi duluan. Toa besar mengikutinya sambil memanggilnya guru Gu.
**




Di dapur sudah mendapat pesanan. Sheng Nan mengambilnya dan menyuruh Toa besar untuk... . Manajer Shen tahu-tahu merebutnya dan memberikannya pada Koki Yu. Ia lalu mengingatkan kalo Sheng Nan cuman khusus melayani tamu 1123.

Sheng Nan pikir tamu 1123 kan hanya memesan beberapa makanan saja selama sehari. Manajer Shen membenarkan. Selama tamu 1123 nggak memesan makanan Sheng Na bisa istirahat. Tiduran juga nggak papa. Tapi kalo tamu 1123 sudah memesan makanan, nggak peduli kapanpun itu Sheng Nan harus mengucapkannya. Sekalipun tengah malam dia sudah tidur di rumah, ia harus bangun dan datang ke hotel untuk menyiapkannya.

Sheng Nan nggak masalah. Sambil berbisik ia minta manajer Shen untuk menyiapkan isi dompetnya juga. Manajer Shen akan membicarakannya nanti. Ia lalu meninggalkan dapur.
**

Toa besar menghampiri Sheng Nan sambil membawa panci. Sheng Nan pikir panci itu akan diberikan padanya. Tahunya enggak. Toa besar cuman bilang kalo dia iri sama Sheng Nan yang digaji cuman dengan berdiri aja.





Hari sudah malam. Sheng Nan bersiap untuk pulang. Mendadak Zhao Di dan pamannya mengirim pesan akan merayakan Sheng Nan yang sudah naik jabatan. Ia lalu mendatangi keduanya di kamar suite yang mereka pesan. Sheng Na marah pada mereka. Saat ia mau pinjam uang ke mereka, mereka sangat pelit. Sekarang giliran dan sekarang pesan kamar suite untuk meratakannya. Ia nenanyakan siapa yang dapat uang? Dan parahnya lagi ternyata mereka menyuruh Sheng Nan yang membayar mengingat sekarang dia sudah naik jabatan.

Paman mau membuka anggur yang dibawanya sendiri. Sheng Nan langsung nggak setuju. Ia mengaku nggak bisa bayar biaya sewa kamar itu dan mengajak mereka untuk ke tempat bakar sate. Di sana mereka bisa makan sepuasnya.

Paman dan Zhao Di nggak mau. Mereka bahkan bilang kalo Sheng Nan pelit. Lagian kamar mereka kan nggak kamar bisnis yang dihitung perjam. Sekalipun mereka pergi sekarang akan tetap dihitung semalam. Selain itu juga paman pikir sebagai seorang koki makan di tempat bakar sate nggak sesuai untuk Sheng Nan. Sheng Nan sendiri nggak masalah sebenarnya.

Mereka lalu menanyakan berapa banyak uang yang Sheng Nan punya? Sheng Nan menjawab sepertiga. Mereka lalu memutuskan akan membayar masing-masing. Paman lalu membuka akhirnya.

Lah suaranya sampai di kamar sebelah. Tepatnya di kamarnya Lu Jin. Dia yang sedang bekerja sampai keganggu gegara itu.




Sheng Nan habis mandi. Alangkah terkejutnya dia saat melihat paman dan Zhao Di mengambil banyak anggur dari bar. Lah itu kan mahal banget. Ia menyuruh paman dan Zhao Di untuk mengembalikannya. Lah keduanya malah membukanya. Sheng Nan nggak bisa marah lagi. Ia ikutan nyanyi-nyanyi kayak mereka.

Di sebelah Lu Jin makin pusing karena suara berisik di sebelah. Akhirnya ia melepas kacamatanya dan menulis nggak puas dengan pengedap suaranya hotel itu.

Di sebelah Sheng Nan sudah mabuk sedangkan paman sama Zhao Di malah enggak sama sekali. Ia mengeluhkan mereka yang jahat. Mereka menariknya kalo lagi butuh. Kalo enggak membuangnya gitu aja. Dikiranya dia yoyo? Sedetik kemudian dia membenarkan kalo ia adalah sebuah yoyo.


Paman membenarkan kalo Sheng Nan adalah yoyo bagi hotel  Bauhinia. Dia langsung datang dengan senang hati saat dipanggil. Tapi Zhao Di pikir sekarang Sheng Nan pintar memperjuangkan haknya. Paman pikir mereka juga harus berterima kasih pada insiden kenakaran di hotel. Kalo enggak, dengan karakternya Sheng Nan yang suka diperbudak itu, pasti akan tinggal di lingkungan hidup yang menyedihkan seumur hidupnya.

Zhao Di membenarkan. Ia rasa Sheng Nan harus berterima kasih sama alarm kebakaran yang membantunya mengenali kenyataan. Paman baru ingat kalo yang harus mereka harus ucapkan terima kasih adalah  kamar 1123 yang menyelamatkan mereka.

Sheng Nan mendadak bangun. Ih habis itu malah tidur lagi. Zhao Di pamit sama paman karena dia mau pergi ke diskotik. Dia titip Sheng Nan sama paman. Paman nggak mau. Justru dia mau nitipin Sheng Nan sama Zhao Di, Karena ia sudah harus sampai rumah sebelum jam 12. Zhao Di menertawakannya. Lah emang paman Cinderella? Kalo nggak pulang apa kereta kudanya akan berubah jadi labu?

Paman membantahnya dan memberitahu kalo dia telat pulangnya maka Zenan akan menguncinya di luar. Ih, Zhao Di meledaknya. Cuman teman sekamar doang mengaturnya ketat banget. Ia curiga kalo ...

Mendadak Zhao Di dapat telpon kalo dia diminta segera datang. Zhao Di bohong bilang kalo dia di jalan. Paman bingung gimana sama Sheng Nan kalo mereka berdua pergi? Ia memanggil Sheng Nan tapi Sheng Nannya nggak merespon. Karena berpikir Sheng Nan sudah tidur akhirnya mereka meninggalkannya. Ia yakin kalo Sheng Nan nggak akan membuat masalah lagi.





Nggak lama kemudian Sheng Nan bangun. Dia mau mencari kamar 1123 untuk membalas budinya. Sambil membawa botol minuman ia menyeberang ke kamar sebelah dan akhirnya terjatuh.

Lu Jin yang mendengar suara Sheng Nan keluar untuk melihat apa yang terjadi.
**

Sementara itu Zhao Di g*la-g*akan di diskotik dan ternyata di sana ada sekretarisnya Lu Jin juga.

Sheng Nan tahu-tahu meluk Lu Jin dan berterima kasih karena telah menyelamatkan hidupnya. Lu Jin kaget banget lihat kalo orangnya adalah Sheng Nan. Sheng Nan menumpahkan minumannya ke baju Lu Jin lalu jatuh. Lu Jin yang berpikir kalo Sheng Nan cuman pura-pura mabuk menyuruhnya untuk bangun tapi Sheng Nan nggak bangun juga. Ia lalu menelpon resepsionis hotel tapi orangnya sudah tidur.

Lu Jin mencoba membangunkan Sheng Nan pakai banyak tapi Sheng Nan tetap nggak mau bangun. Akhirnya ia mengangkat Sheng Nan dan memindahkannya ke tempat tidur.  Ih posisi mereka dekat banget. Mendadak tangan Lu Jin malah nggak bisa ditarik. Dan setelah berusaha akhirnya bisa lepas juga.

Ia lalu melihat kalo kaki Sheng Nan masih di bawah. Dia hanya memakai sepatu sebelah doang dan pakaiannya sangat pendek. Lu Jin mengangkat kakinya ke tempat tidur. Ia lalu ke kamar mandi untuk mengganti bajunya. Karena nggak Sheng Nan menghadap ke arahnya akhirnya ia menutup pintunya.


Zhao Di duduk di meja bar. Sekretaris Lu Jin memesan minuman di sebelah Zhao Di dan nggak sengaja menjatuhkan kunci mobilnya. Zhao Di menemukannya dan memberikannya padanya. Sekretaris Lu Jin mengenalkan kalo namanya Richard Meng dan menanyakan nama Zhao Di. Zhao Di mengulurkan namanya dan memberitahu kalo ia Celine Xu. Mereka bersalaman.

Sekretaris Lu Jin duduk di sebelah Zhao Di dan mmenawarkan akan mentraktirnya minum segelas. Ia lalu memesan segelas XO untuk mereka. Bartender memberikan kartu akses kamar hotel Bauhinia milik sekretaris Lu Jin. Ia menanyakan dengan apa sekretaris Lu Jin akan membayarnya. WeChat Pay atau Alipay? Zhao Di meremehkan kalo palingan juga pakai Ant Credit alias cicilan.


Mendadak Lu Jin nelpon. Sekretaris pamit untuk menjawab telpon. Bartender bertanya pada Zhao Di apakah minumannya mau dibuka apa enggak? Zhao Di minta bartender untuk menyimpannya lagi. Ia meremehkan kalo dah sering ketemu sama orang kayak tadi. Ia yakin sekembalinya nanti ia akan langsung pergi karena masih ada urusan dan ujung-ujungnya minta tukeran nomor telpon.

Dan benar saja. Begitu sekretaris Lu Jin kembali ia langsung pamit karena ada urusan mendadak. Zhao Di meledek kalo dia mau pergi ke pasar pagi? Sekretaris Lu Jin membantahnya. Sekali lagi Zhao Di benar. Dia minta tukeran nomor dan ngajakin Zhao Di janjian sarapan bareng besoknya.

Zhao Di menolaknya. Ia memberitahu kalo wanita kayak dia nggak makan sarapan. Sekretaris Lu Jin lalu pergi. Nggak lama kemudian Zhao Di ikutan pergi.




Lu Jin membuka pintu kamar mandi karena mendengar suara teriakan. Ternyata Sheng Nan jatuh dari tempat tidur. Ia lalu menghampirinya dan menaikkannya kembali ke tempat tidur. Karena khawatir Sheng Nan akan jatuh lagi, akhirnya ia meletakkan beberapa bantal di lantai. Maksudnya sih kalo Sheng Nan jatuh nanti nggak akan sakit. Duh manis banget sih Shūshu😅
**

Zhao Di keluar dan melihat mobilnya Sekretaris Lu Jin. Wow.
**

Nggak lama kemudian dia sampai di kamar hotelnya Lu Jin. Ih lihat Sheng Nan ada di atas tempat tidur membuatnya berpikir yang enggak-enggak. Ia memuji kehebatan Lu Jin. Apalagi lihat Lu Jin keluar dari kamar mandi.



Lu Jin menyuruhnya diam dan mengajaknya bicara di luar. Sekretaris Lu Jin kembali memujinya. Ia menanyakan siapa wanita itu. Kenapa dia nggak pernah lihat? Lu Jin memberi tahu kalo wanita itulah yang mencelakaianya dan mobilnya. Sekretaris Lu Jin nggak nyangka kalo dia orangnya. Jadi hutangnya belum Lu Jin tagih?

Lu Jin menjelaskan kalo gadis itu yang datang mencarinya dan ia nggak melakukan apa-apa. Sekretaris membenarkan. Kelihatan sih. Lu Jin melanjutkan kalo gadis itu mabuk dan datang mencarinya hingga membuat sekujur tubuhnya kena alkohol. Karena itulah ia melepaskan bajunya. Tapi itu nggak seperti yang dia pikirkan.

Sekretaris Lu Jin mengangguk paham. Ia memberi tahu kalo ia hanya ingin tahu gimana caranya dia masuk sedang dia nggak punya kartu akses kamar. Lu Jin malah menunjuk Sekretarisnya. Dia juga pingin nanyain itu. Ngapain gadis itu mendadak muncul di balkonnya? Sekretarisnya pikir gadis itu memanjat dari balkon sebelah. Ia yakin. Tapi ia pikir itu juga nggak mungkin secara gadis itu bilangnya nggak punya uang. Gimana bisa dia menginap di kamar suite? Lu Jin juga nggak tahu. Ia juga nggak peduli. Dia menyuruh sekretarisnya untuk meriksa latar belakang Sheng Nan,  pekerjaannya dan alasannya mengikutinya.



Sekretaris Lu Jin mengiyakan dan pergi untuk melakukannya. Lu Jin mendadak menariknya lagi dan nyuruh besok aja meriksanya. Sekretaris Lu Jin mikirnya Lu Jin terlalu baik pakai acara nunggu besok segala. Ia meyakinkan kalo ia akan menanyakannya saat ini juga. Ia lalu jembali dan melihat kalo Sheng Nan sudah nggak ada di sana. Ia lalu kembali ke Lu Jin dan melapor kalo orangnya sudah nggak ada. Selain itu pintu di balkon terbuka. Mereka berpikir kalo Sheng Nan pergi dengan cara yang sana saat ia datang. Ia lega karena nggak perlu melakukan apapun.

Bersambung...

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)