Sinopsis Dating in the Kitchen episode 2 part 3

Anysti
0

Semua gambar dan konten bersumber dari WeTV


Sheng Nan cerita ke Zhao Di kalo yang tinggal di kamar 1123 adalah pemilik mobil sport itu. Zhao Di nggak nyangka kalo Sheng Nan selain lompat ke kamarnya dia juga muntah di sekujur tubuhnya. Sheng Nan merasa kalo saat itu sangat mendebarkan.

Sheng Nan mengingat saat itu. Ia langsung meluk Lu Jin sesaat setelah Lu Jin membuka pintu balkon. Dia nggak tahu kalo itu Lu Jin. Ia meminum minumannya dan saat menyadari kalo itu Lu Jin, ia memuntahkan minumannya dan pura-pura tidur.






Ia bahkan sadar saat Lu Jin membangunkannya pakai bantal dan memindahkannya ke tempat tidur. Dih malu banget rasanya. Dia juga melihat Lu Jin membuka pakaiannya dan pindah ke kamar mandi.

Di kamar mandi Sheng Nan mendengar Lu Jin telponan sama seseorang dan memintanya untuk segera datang dalam waktu lima menit. Lah pikirannya Sheng Nan dah kemana-mana aja dengar ada yang akan datang lagi.

Ia lalu bangun dan melakukan beberapa jurus silat. Lah malah terjatuh. Lu Jin menghampirinya dan kembali memindahkannya ke tempat tidur. Lu Jin juga meletakkan beberapa bantal di lantai. Sheng Nan langsung sinis. Dikiranya Lu Jin mau mendapatkan cintanya.

Lu Jin lalu kembali ke kamar mandi. Sheng Nan bangun. Dia baru menyadari kalo sepatunya hilang sebelah. Ia bangun dan mencarinya. Lah sekretaris Lu Jin datang. Sheng Nan pun segera melompat kembali ke tempat tidur.

Dan saat Lu Jin bicara dengan sekretarisnya, ia menggunakan kesempatan itu untuk pergi. Ia juga memakai sepatu Lu Jin yang sebelah lalu melarikan diri lewat pintu.



Zhao Di nggak habis pikir dengan yang Sheng Nan lakukan. Ia yakin banget kalo Sheng Nan akan jadi koki di hotel Bauhinia dengan masa kerja yang sangat pendek.

Sheng Nan justru berpikir sebaliknya karena Lu Jin hanya tahu kalo ia adalah orang yang tinggal di sebelah kamarnya dan yang meletakkan mie di mobilnya. Ia yakin selama ia bermain dengan aman, Lu Jin nggak akan tahu kalo ia adalah koki. Dan ia tetap akan menjadi koki termuda di hotel Bauhinia.

Zhao Di mengajak Sheng Nan salaman. Ia mendoakan agar Sheng Nan berhasil.


Semua orang di dapur sedang sibuk. Tapi hanya Sheng Nan yang bersantai. Itu karena kamar 1123 belum memesan makanan.

Mendadak Toa Besar melihat pesanan kamar 1123 dan memberikannya pada Sheng Nan. Anggur merah. Sheng Nan pikir kamar 1123 salah tempat. Ia lalu me nyuruh Dia Besar untuk member ikannya pada departemen minuman.

Tapi ternyata itu adalah soal ujiannya. Kamar 1123 ingin Sheng Nan memasak dengan anggur merah. Hmm Sheng Nan jadi merasa tertantang.






Nggak lama kemudian hidangan buatan Sheng Nan sudah jadi dan diantarkan pada Lu Jin. Daging sapi dengan anggur merah dan kacang. Lu Jin makan sesuap dan langsung bisa merasakan semua bahan di dalamnya juga proses pembuatannya.

Menu selanjutnya adalah steik daging domba lada hitam dengan anggur merah, pir panggang dengan anggur merah (ih, lihat bentuknya untuk sesaat mengingatkan Lu Jin pada insiden di mobilnya), merpati panggang dengan truffle hitam dan anggur merah, minuman spesial anggur merah dan stroberi, puding mawar anggur merah.

Lu Jin menikmati semuanya sambil tersenyum. Ia sangat suka dengan semua hidangan itu. Puncaknya ia ingin ketemu dengan kokinya. Manajer Shen menyampaikan keinginan Lu Jin pada Sheng Nan. Dan tanpa pikir panjang Sheng Nan langsung menolaknya.


Manajer Shen aja sampai heran. Cuman nemuin pelanggan doang kayak mau kencan buta aja. Ngapain malu? Sheng Nan justru berpikir sebaliknya. Ia khawatir kalo kamar 1123lah yang akan malu. Lagian untuk apa dia mau menemuinya?

Manajer Shen pikir mungkin dia ingin berterima kasih atas semua hidangannya dan ingin memberinya hadiah. Sheng Nan merendah kalo dia itu nggak begitu menginginkan uang. Lah manajer Shen menyayangkan padahal dia mau ngasih bonus ke Sheng Nan. Mendadak Sheng Nan berubah pikiran. Kalo dikasih bonus dia mau karena itu menandakan kalo kemampuannya diakui.

Manajer Shen mengatakan kalo ia akan memberikannya setelah Sheng Nan menemui tamu 1123. Lah Sheng Nan dah nggak bisa menghindar lagi.




Lu Jin menunggu kokinya di kamarnya. Sekretarisnya nggak habis pikir lihat Lu Jin menghabiskan waktunya hanya untuk menunggu wanita. Lu Jin membantah kalo dia lagi menunggu wanita. Ia adalah orang yang lebih pintar dari sang sekretaris. Dalam waktu yang sesingkat itu bisa membuat hidangan diluar ekspektasi.

Seseorang mengetuk pintu. Mereka pikir koki itu datang nggak tahunya malah Toa besar. Dia mewakili koki wanita yang mereka tunggu. Dia membawakan makanan untuk Lu Jin.

Lu Jin menanyakan kenapa koki itu nggak datang sendiri? Dia besar memberitahu kalo koki wanita khawatir kedatangannya akan membuat Lu Jin merasa nggak nyaman.

Sekretaris penasaran seperti apa penampilannya. Ia memberitahu kalo busnya sudah pernah menghadapi wanita terjelek sekalipun nggak ada masalah.

Toa besar meminta Lu Jin untuk percaya padanya. Dia yang sudah lama bekerja dengannya aja nggak berani menatap wajahnya. Takutnya Lu Jin nggak akan nafsu makan setelah melihatnya.

Lu Jin tetap minta Toa besar untuk membawa koki itu kepadanya. Yang dia makan itu hidangannya bukan orangnya. Ia laku menanyakan apa yang Toa Besar bawa?

Toa besar meletakkannya di meja dan membukakannya. Ia memberitahu kalo itu dari koki wanita. Katanya Lu Jin akan tahu setelah melihatnya.

Dan ternyata isinya adalah telur yang dihias seperti ayam. Sekretaris pikir koki itu sedang memaki Lu Jin. Tapi Lu Jin menangkapnya lain. Kalo telur itu enak maka nggak perlu mengenal ayam yang telah bertelur. Toa Besar mengangguk membenarkan.

Sekretaris lalu menyimpulkan kalo air putih itu maksudnya minum air jangan lupa sama yang menggali sumur. Lu Jin membantahnya. Maksudnya setelah makan telur minum seteguk air biar nggak tersedak.

Toa besar kembali membenarkan. Ia merasa kalo apa yang Lu Jin katakan sama persis dengan yang dikatakan koki wanita mereka. Hal itu malah membuat Lu Jin pingin kenalan dengan koki itu. Toa Besar merentangkan tangannya untuk menghalanginya.



Sekretaris memperingatkan kalo apa yang terjadi pada orang uang telah menghalangi langkah Lu Jin? Toa Besar jadi takut dan akhirnya menyingkir. Lu Jin berjalan melewatinya. Toa Besar menanyakan apa yang terjadi pada orang itu? Sekretaris menjawab nggak terjadi apa-apa.

Toa Besar nelpon Sheng Nan dan memberitahu kalo Lu Jin sedang menuju ke sana.

Sheng Nan yang mau pergi malah mau berpapasan dengan Lu Jin. Ia lalu berbalik dan nggak sengaja menjatuhkan slayernya.

Lu Jin mengambilnya dan berjalan ke arah Sheng Nan tadi. Ia bahkan melarang sekretarisnya untuk ikut. Nggak lama kemudian Sheng Nan yang sudah berganti pakaian keluar dengan memakai masker. Ia melangkah melewati Lu Jin. Mendadak Lu Jin menyuruhnya berhenti.

Bersambung...

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)