Sinopsis Dating in the Kitchen episode 4 part 1

Anysti
0

Semua gambar dan konten bersumber dari WeTV



Sheng Nan akhirnya menerima keputusan Manajer Shen untuk memecatnya. Dikiranya hotel di Hunai hanya Bauhinia? Dikiranya Ia koki muda dan cantik nggak akan menemukan pekerjaan lain? Ia lalu pergi.

Manajer Shen memanggilnya dan memberitahu kalo itu arah ke dapur. Pintu keluar ada di sebaliknya. Ia lalu berbalik dan berjalan ke arah yang benar.



Xin Jie mengajak Lu Jin makan di luar. Tepatnya di tempat yang dulu pernah dapat pujian dari Lu Jin. Mereka memesan hidangan kesukaan Lu Jin saat datang ke sana sebelumnya. Kaviar Danau Qiandao dengan simping.

Nggak tahu kenapa Lu Jin jadi nggak nafsu bahkan hanya dengan melihatnya saja. Ia bahkan ragu apa dia pernah memuji makanan itu sebelumnya? Xin Jie paham dan minta hidangannya diganti.

Dan bahkan saat sudah diganti Lu Jin tetap nggak suka. Ia hanya makan segigit dan nggak melanjutkannya lagi. Lah padahal Xin Jie dah lapar banget itu. Lu Jin merasa kalo indera perasaanya rusak. Atau sudah naik level? Rasanya sudah naik level. Ia lalu bangkit dan meninggalkan makanannya. Xin Jie juga ikutan bangkit dan menyusul Lu Jin.



Sheng Nan sedang ada di rumah. Ia sudah melamar ke banyak hotel tapi nggak ada yang menanggapi. Apa HR hotel itu pada nggak punya komputer?

Tiba-tiba ada yang nelpon. Ia pikir itu salah satu dari HR hotel. Lah ternyata Xin Jie. Padahal dia sudah bicara manis di awal tadi. Tahunya enggak.

Xin Jie minta Sheng Nan untuk membayar hutang. Sheng Nan malah membentaknya. Ia pasti akan membayarnya. Xin Jie mengancam akan membawa Sheng Nan ke pengadilan kalo dia nggak bayar juga.

Sheng Nan nangis. Ia merasa kalo hidupnya tamat. Ia nggak punya harapan lagi. Tiba-tiba ia tersenyum setelah melihat fotonya bersama kakek. Ia masih punya harapan.



Zhao Di sedang menunggu taksi. Xin Jie yang sedang membawa mobil Lu Jin berhenti dan menawarkan tumpangan. Zhao Di meledek kalo sekarang dia jadi grab? Xin Jie membantahnya. Emang ada grab bawa Ferrari? Ih, paling bosnya ganti mobil.

Zhao Di akhirnya menerima tawaran Xin Jie. Ia masuk ke mobil Xin Jie sambil telponan dengan Sheng Nan. Sheng Nan memintanya untuk menemaninya minta uang ke kakeknya. Kalo enggak Zhao Di haris menemaninya ke pengadilan.

Xin Jie mengonfirmasi kalo teman Zhao Di yang minta ditemani ke pengadilan adalah seorang koki dan namanya adalah Gu Sheng Nan.  Zhao Di nggak nyangka kalo demi mendekatinya Richard Meng sampai berubah profesi jadi supir dan detektif.

Xin Jie memberitahu kalo orang yang mereka bicarakan adalah bosnya. Lu Jin. Zhao Di kaget. 1123???



Sheng Nan menyatakan maksudnya ke kakek kalo dia mau pinjam uang. Kakek nggak mau ngasih. Biarpun Sheng Nan adalah cucu kandungnya, tapi kalo soal uang tetap harus dihitung.

Sheng Nan melarang kakek untuk mengupas kacang lagi. Ia meminta angpao yang ia berikan ke kakek sebelumnya agar dikembalikan. Kakek menjanjikan akan mengembalikannya tahun depan bersama bunganya.

Sheng Nan kesal karena kakek nggak mau meminjaminya uang. Ia lalu mengancam akan mencari ayahnya. Kakek malah menantang Sheng Nan untuk melakukannya. Setelah orang tuanya bercerai, nggak sekalipun kakek ketemu sama ayahnya Sheng Nan. Kalo sampai Sheng Nan menemukannya maka kakek akan memberinya hadiah.

Sheng Nan kembali merengek minta pinjaman uang. Kakek akhirnya mengalah. Ia menanyakan berapa banyak yang Sheng Nan butuhkan? Sheng Nan lalu menunjukkan lima jari.

Kakek menebak 500. Sheng Nan bilang enggak. 5000? Bukan juga. 50.000 bukan juga. Tapi 70.000. Kakek nggak ngeh. Ngapain nunjukin 5 hari kalo gitu. Tapi ternyata maksudnya 5 digit. Kakek menanyakan apa Sheng Nan habis menulis orang? Sheng Nan membantahnya. Orang lain yang memecatnya.



Lu Jin telponnya sama ibunya. Besok akan ada pariwisata Australia yang akan datang ke rumah dan Lu Jin diminta untuk segera pulang.

Lu Jin mengaku nggak bisa karena masih ada masalah dengan akuisisi. Ibu meremehkan hotel itu yang katanya Li Man memiliki penilaian yang buruk. Dan ibu pikir Lu Jin hanya membuang waktu. Lu Jin meyakinkan kalo harganya bisa ditekan lagi. Ibu memintanya untuk segera menyelesaikannya.

Lu Jin lalu kembali ke Xin Jie. Ia mengaku lapar. Xin Jie lega akhirnya mendengarnya. Ia mengingatkan kalo Lu Jin bisa makan di bawah. Lu Jin nggak mau dan memintanya untuk segera memesankannya makanan.

Xin Jie mengiyakan dan segera pergi. Ia kembali dan memberitahu kalo Gu Shengnan sudah dipecat. Lu Jin marah. Siapa yang memecatnya? Xin Jie memberitahu kalo Manajer Shen yang melakukannya. Gu Shengnan sudah membuat Lu Jin marah makannya dia dipecat.

Lu Jin membenarkan. Siapa yang membuatnya marah pantas dipecat. Xin Jie mendadak takut. Lu Jin lalu minta diambilkan air putih. Xin Jie memberikannya sambil bergumam kalo asalkan saling mencintai, minum air putih aja bisa bikin kenyang.

Lu Jin marah dengarnya dan kembali meletakkan gelasnya.



Sheng Nan merengek ke kakek minta dipinjami uang. Ia bahkan memijit kakek. Ia menjanjikan akan segera mengembalikannya setelah mendapat pekerjaan. Ia akan membayarnya dengan cara dicicil.

Kakek mengiyakan. Dan berdasarkan kemampuan memasaknya kakek akan menjadikannya asisten. Mencuci piring dan melaksanakan perintah. Sheng Nan langsung mengiyakan. Tapi dia mau digaji perhari.

Kakek menyetujuinya. Ia lalu minta diambilkan kacang nya. Sheng Nan mengiyakan dan membantu kakek mengupasnya. Kakek memberitahu kalo untuk itu nggak digaji.

Sheng Nan langsung meletakkannya kembali. Nggak digaji nggak dibantu.


Xin Jie nyupirin Lu Jin mencari tempat makan. Dari sekian banyak yang mereka lewati nggak ada satupun yang Lu Jin mau. Xin Jie sampai khawatir kalo Lu Jin nggak akan bisa bertahan. Mereka terus berjalan sampai saat Lu Jin melihat restoran tumis sedunia milik kakek. Xin Jie langsung mengerem dan membuat Lu Jin terbentur. Ia memukul Xin Jie dan menyuruhnya untuk bilang dulu kalo mau mengerem.

Mereka lalu masuk ke restoran kakek.


Sheng Nan sedang masak di dapur. Kakek yang baru kembali dari toilet langsung memarahinya karena datang ke dapur. Sheng Nan mengikuti kata-kata yang selalu kakek katakan tiap kalo dia ke dapur.

Aku sudah masak puluhan tahun jangan sampai hancur gegara kamu. Pergi! Pergi! Pergi! Kamu jangan datang ke dapur ini.

Kakek marah dan minta Sheng Nan untuk nggak mengikuti gaya bicaranya. Ia menyuruhnya keluar dan membantu Doupao. Sheng Nan menurut. Tapi sebelum pergi dia ngasih tahu kalo yang itu sudah selesai.

Kakek mengambil masakan Sheng Nan lalu berniat untuk membuangnya. Seseorang tiba-tiba mencegahnya. Dia mau yang itu.

Bersambung...

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)