Postingan Terbaru

Rabu, 16 September 2020

Sinopsis My Bubble Tea episode 7 part 2


Semua gambar dan konten bersumber dari VIU Thailand



Paman Hoy terdiam ingat sesuatu. Di belakang bibi Shell sedang membuatkan teh untuknya. Wifi menghampirinya dan mengonfirmasi kalo paman Hoy adalah ayah dari P Light. Bibi Shell membenarkan. Ia lalu menyuruh Wifi untuk mengambil gelembung ingatan.

Bibi mengakuinya dengan arah berlawanan dengan jarum jam dengan harapan kalo tek itu akan menghapus ingatan orang yang akan meminumnya.

Paman mendengarnya dan memilih pergi.



Light dan orang tuanya sudah selesai makan. Pelayan datang untuk mengambil piring. Karena kurang berhati-hati akhirnya ayah memarahinya. Ternyata itu adalah restoran milik ayah.

Ibu menegur ayah yang telah membuat Light takut karena memarahi pelayan tadi di depannya. Ayah menanyakan pada Light apa dia menakutkan? Light tersenyum dan mengangguk.

Ibu meminta ayah untuk tersenyum sedikit saja di depan kamera apa enggak. Gegara ayah nggak pernah senyum wartawan sampai menulis kalo ia dipaksa nikah sama penjahat.

Ayah sendiri nggak peduli dan membiarkan mereka untuk menulis apa aja. Ia menekankan ke ibu kalo dia itu tangguh di luar dan ceria di dalam. Ayah bahkan melemparkan ciuman ke ibu. Ibu tersenyum lihatnya.

Karena mereka sudah selesai makan, ayah pun mengajak mereka untuk segera pergi. Ibu menahan ayah dan mengingatkan kalo hari ini Light berulang tahun. Ayah bingung dan mengaku lupa tapi sambil menunjukkan sebuah kado. Ia lalu memberikannya pada Light. Ih Light kayak kecewa lihat hadiahnya.

Ibu juga nggak nyangka ayah memberinya kotak pensil secara Light kan dah gede. Ayah memberitahu kalo kotak itu seperti nggak berarti tapi isinya sangat berarti. Ayah membukanya dan ternyata di dalamnya kosong. Ia bisa memberikan barang mewah kapan aja. Tapi mulai sekarang Light bisa menyimpan sesuatu yang berharga di sana. Light akhirnya bisa menerimanya dengan senang hati.




Mereka lalu berniat pulang. Ayah pamit mau mengambil mobil. Ibu juga pamit sama Light mau ke toilet. Tiba-tiba pak Sombat yang juga ada di sana menarik ibu dan memaksanya untuk minum. Ibu menolak tapi Pak Sombat terus memaksa. Ia bahkan sampai di larang sama pelayan tapi pelayan itu malah di dorongnya.

Light takut lihatnya. Pak Sombat melarangnya untuk takut padanya karena ia adalah bintang film. Ayah lalu datang dan melarang Pak Sombat untuk melakukan keributan di tempatnya. Ia menyuruh Pak Sombat untuk pergi. Ayah lalu mengajak ibu dan Light untuk pergi.

Pak Sombat merasa kalo ayah cemburu. Ia lalu memberitahu kalo ia bisa melakukan apapun pada ibu. Memeluk dan juga hal yang lebih lagi. Bahkan semua orang ingin ia bercinta dengan ibu. Ayah marah dan langsung memukul pak Sombat. Pak Sombat malah mengeluarkan senjata api.

Ayah berusaha untuk merebutnya sampai tiba-tiba terdengar suara tembakan. Nggak tahu apa yang terjadi baik ayah dan Pak Sombat keduanya sama-sama terdiam.




Light mengalami perdarahan di kepala akibat kecelakaan itu. Modem bangun dan menanyakan keadaannya. Light menaiki motornya dan menyuruh Modem untuk naik. Ia bahkan membentak Modem. Modem menanyakan yang mau dia lakukan tapi Light nggak menjawabnya.

Di rumah paman Hoy melihat foto Light. Dari yang awalnya dia sendiri mendadak ibu muncul di belakang Light. Saat itu juga Light pulang dan menatapnya tajam.




Yang tertembak adalah Pak Sombat. Hal itu langsung jadi berita. Bahkan sampai disebutkan kalo ayah adalah seorang mafia. Karena hal itu juga Light diejek oleh teman-temannya.

Light yang merasa nggak terima akhirnya memukuli temannya. Akibatnya ibu dipanggil ke ruangan kepala sekolah. Tapi ibu sama sekali nggak marah pada Light. Malah Light yang jadi benci banget pada ayah yang menembak orang itu.

Ibu berusaha menjelaskan kalo ayah melakukannya untuk melindungi mereka. Bagi ibu ayah adalah pahlawan. Nggak peduli apapun yang akan orang lain katakan. Ibu lalu memeluk Light dan menciumnya.




Suatu saat ibu sedang berkemas dan akan pergi. Ia memasukkan barang-barangnya ke dalam bagasi sambil bicara di telpon akan membebaskan ayah. Mendadak para wartawan datang dan meminta konfirmasi darinya perihal peristiwa penembakan.

Ibu menjelaskan kalo senjata itu bukan milik suaminya melainkan milik Pak Sombat. Para wartawan meragukannya karena hanya ibu yang mengatakan hal itu. Ibu nggak peduli lagi dan pergi.

Ada dua wartawan yang mengikuti ibu naik motor. Mereka berharap mendapatkan berita yang bagus setelahnya. Dalam perjalanan mereka terus memotret ibu dan membuatnya nggak bisa konsentrasi menyetir. Akhirnya mobil ibu menabrak pagar jalan dan mobilnya rusak parah.

Para wartawan itu ketakutan dan melarikan diri. Di kantor polisi ayah mendapat telpon dari rumah sakit yang mengabarkan kalo ibu meninggal rumah sakit. Hati ayah hancur dengarnya.

Bersambung...

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊