Postingan Terbaru

Minggu, 27 September 2020

Sinopsis Dating in the Kitchen episode 3 part 2


Semua gambar dan konten bersumber dari WeTV




Lu Jin sedang telponan di luar membicarakan tentang kekurangan dan kelebihan hotel Bauhinia dengan seorang wanita. Ia juga berpesan pada wanita itu agar sering-sering mengunjungi ibunya di sana.

Sheng Nan juga berada di tempat yang sama dengan Lu Jin. Ia tertarik dengan balon yang tangannya bisa bergerak sendiri. Di dekatnya ada balon yang sama yang belum terisi angin. Ia menyalakan pompanya dan seketika baliknya langsung menggembung dan malah menjatuhkan Lu Jin ke kolam renang.

Xin Jie yang sedang bersama Zhao Di langsung pergi begitu dia dapat telpon kalo bosnya mengalami masalah. Setelah dia pergi Zhao Di baru ngeh. Bos?



Manajer Shen dan Sheng Nan datang ke kamar 1123 dan bertemu dengan Xin Jie. Mereka meminta maaf atas kecelakaan itu. Manajer Shen menyalahkan Sheng Nan yang nggak sengaja menekan tombol pompa hingga membuat Lu Jin terjatuh ke kolam renang.

Sheng Nan meminta maaf tanpa melihat Xin Jie dan memanghilnya presdir Lu. Manajer Shen menyuruh Sheng Nan untuk melihatnya dengan baik kalo dia bukan presdir Lu. Sheng Nan melihatnya lagi dan kembali meminta maaf.

Xin Jie mengaku nggak ingin memperpanjang. Ia mengungkit kejadian sebelumnya dan minta Sheng Nan untuk mengganti kerugian mobil dalam 2 hari kedepan. Dan untuk masalah lainnya ia akan menunggu keputusan Presdir Lu.

Xin Jie mau masuk. Manajer Shen menanyakan kemana bunga itu harus diletakkan? Xin Jie menyuruh agar diletakkan di dekat pintu. Setelah diletakkan manajer Shen merasa kalo itu pertanda sial. Xin Jie lalu minta agar diletakkan di dalam.





Lu Jin terdiam syok di atas tempat tidurnya dengan ditemani Xin Jie di sebelahnya. Xin Jie merasa kalo itu adalah dua hari paling sial selama dua tahun ia bekerja dengan Lu Jin. Tapi bagi Lu Jin itu adalah dua hari terdiam dalam hidupnya.

Xin Jie bertanya-tanya apa sebenarnya tujuan gadis itu melakukannya. Ia mengungkit apa saja yang sudah Sheng Nan lakukan pada Lu Jin dari kesialan di darat dan air. Tinggal kesiapan di udara.

Lu Jin turun dari tempat tidurnya. Ia memikirkan apa tujuan Sheng Nan dan menduga kalo Sheng Nan ingin mencegahnya untuk mengakuisisi hotel Bauhinia.

Tapi menurut Xin Jie malah lebih dari itu. Dia menyukai Lu Jin. Lu Jin membantahnya karena gadis itu membuatnya sial. Xin Jie menjelaskan kalo itu perasaan saling mencintai dan saling membunuh.

Xin Jie menggumamkannya sambil melangkah pergi. Lu Jin malah menyimpulkan kalo Sheng Nan ingin membunuhnya.



Malamnya Lu Jin nggak bisa tidur karena memikirkan apa yang Xin Jie katakan. Saling mencintai dan saling membunuh. Ia lalu mengingat apa saja yang sudah Sheng Nan lakukan padanya sampai ia menarik kesimpulan kalo Sheng Nan mrncoba merayunya. Ia lalu menelpon dapur dan memesan sup penyihir.

Semua koki sudah selesai bersih-bersih. Mereka lalu bersiap untuk pulang. Toa Besar melihat pesanan kamar 1123 dan memberikannya pada Sheng Nan. Sepertinya dia nggak bisa pulang lagi malam ini.

Sheng Nan membaca pesanannya. Sup penyihir. Dia malah marah karena Lu Rewel memesan sup yang bahkan dia nggak tahu apa artinya. Sambil jalan ke mejanya ia akan membuatkannya sup jamur.

Toa Besar menghampiri Sheng Nan dan menanyakan alasannya nggak mau membuatnya.

Sheng Nan menjelaskan kalo Sup Penyihir adalah hidangan rahasia yang diwariskan turun temurun oleh wanita Gipsi. Setiap musim dingin tiba para wanita akan memasak sup itu dengan panci kecil dengan bahan-bahan istimewa dengan wine untuk orang yang dicintai. Dengan kata lain sup penyihir adalah sebuah kode.

Toa Besar menyimpulkan kalo 1123 menyukai Sheng Nan. Ih, Sheng Nan sebal dengarnya dan menyuruhnya untuk pulang. Atau kalo enggak dia minta diambilkan panci. Toa Besar menolak dan milih pulang. Masih ada yang harus dia lakukan soalnya. Lagian dia juga nggak mau terlibat dalam pembuatan sup buat pacar.



Sheng Nan mulai memasak sup jalurnya. Ia memasukkan semua bahan dan menunggunya sampai mendidih. Sembari menunggu ia pergi meninggalkan sup itu.

Sementara itu Lu Jin sudah merasa nggak sabar di kamarnya. Ia menelpon pihak hotel tapi nggak ada yang menjawab. Akhirnya ia pergi ke dapur untuk mengecek.






Sampai sana ada peringatan di depan dapur kalo selain yang nggak berkepentingan dilarang masuk. Lu Jin mengabaikannya dan tetap masuk juga. Dapur dalam keadaan kosong. Ia memanggil-manggil orang dan menuntut kenapa supnya nggak juga diantarkan?

Karena nggak ada orang jadinya nggak ada yang menjawab pertanyaannya. Di atas kompor ia melihat depan di sup yang masih dimasak. Ia lalu mencicipi kuahnya. Rasanya enak. Ia lalu lanjut mencicipi jamurnya. Rasanya sangat enak. Dan saat ia mau menyendok kuah lagi mendadak pandangannya kabur. Ia mencoba bertahan denagn berpegangan pada meja tapi malah menjatuhkan semua bahan-bahan yang ada di atas meja.

Sheng Nan datang. Ia panik melihat Lu Jin di dapur dan mendorongnya. Apa yang dia lakukan? Lu Jin mencoba untuk berdiri dengan berpegangan pada Sheng Nan tapi malah menjatuhkan Sheng Nan ke atas meja dapur.

Sheng Nan meyakinkan kalo ia akan membayar hutangnya tapi ia nggak bisa membayarnya dengan tubuhnya. Ia lalu mendorong Lu Jin sampai jatuh je lantai dan nggak bangun lagi.

Ia kembali menjanjikan akan membayar hutangnya. Dan secara nggak sengaja ia melihat kalo tutup panci nya terbuka. Ia pikir Lu Jin sudah memakan supnya. Ia mematikan kompor dan mengonfirmasikannya.

Lu Jin nggak bisa menjawabnya. Sheng Nan memintanya menunggu sebentar. Ia mengambil mangkuk dan mengisinya dengan air dan tambahan sabun cuci piring.

Sheng Nan lalu meminumkannya pada Lu Jin sambil menyuruhnya untuk memuntahkannya. Lu Jin nggak juga memuntahkannya. Sheng Nna menamparnya beberapa kali. Setelah itu ia menepuk-nepuk punggung Lu Jin. Berhasil. Lu Jin akhirnya memuntahkan supnya. Sheng Nan mengguncang-guncangkan tubuh Lu Jin dan malah membuatnya mengeluarkan gelembung. Sheng Nan senang melihat gelembung-gelembung itu dan mengguncangkan tubuh Lu Jin lagi.



Keadaan Lu Jin makin mengenaskan setelahnya. Ia hanya bisa tiduran di kasur. Xin Jie mengirimkan video saat Sheng Nan melakukan pertolongan padanya dan menertawakannya. Lu Jin melihatnya sambil terbatuk. Ia meminta agar itu segera dihapus.

Xin Jie mengiyakan. Ia menyalahkan. Para satpam yang nggak berjaga dengan baik. Ia menenangkan kalo nggak ada yang serius dengan keadaan Lu Jin. Ia hanya perlu makan makanan hambar selama 2 hari ini.

Xin Jie meyakinkan kalo Lu Jin nggak bersikap canggung maka orang-orang juga nggak akan merasa canggung saat berhadapan dengannya. Ia menjanjikan akan mengajaknya makan di luar agar suasana hatinya membaik setelah makan makanan enak.




Mereka lalu meninggalkan kamar. Nggak nyangka kalo di depan pintu ada manajer Shen beserta para koki dan para pelayan berbaris dan membungkuk meminta maaf padanya. Tak ketinggalan Sheng Nan juga ikut meminta maaf.

Lu Jin mendadak jadi merasa malu lagi. Teringat apa yang Xin Jie katakan tadi. Ia meyakinkan kalo ia sama sekali nggak merasa canggung dan meminta mereka agar nggak canggung juga. Lu Jin merasa makin malu. Ia berniat kembali ke kamar tapi nggak bisa masuk karena nggak memegang kartu.

Manajer Shen memberikan kartu kamar Lu Jin pada Sheng Nan dan menyuruhnya untuk membukakan. Sheng Nan membukakan dan mempersilakannya untuk masuk. Lah malah sia juga ikutan masuk.

Sheng Nan keluar dan hampir membuat pintu kembali tertutup. Lu Jin menahannya lalu masuk ke kamarnya



Gegara kejadian itu akhirnya Sheng Nan dipecat. Berakhir sudah hubungan mutualisme mereka. Sheng Nan nggak terima. Ia pikir kamar 1123 hanya emosi dan nggak maksud mengatakannya.

Manajer Shen menyesalkan Sheng Nan yang tahu tentang promosi dan naik gaji tapi nggak paham tentang merasa bersalah dan mengundurkan diri. Sekali lagi ia menyuruh Sheng Nan agar pulang.

Sheng Nan akhirnya menerima keputusan itu. Dikiranya di Suhai hanya ada hotel Bauhinia? Ia adalah koki yang muda dan cantik. Dikiranya dia nggak bisa dapat pekerjaan lain?

Bersambung...

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊