Semua gambar dan konten bersumber dari tvN
Yeom Sang Cheol mengambil beberapa kartu identitas, beberapa berkas dan ponsel yang ada di atas meja. Ia memasukkan semuanya ke dalam kotak lalu menumpahkannya di dekat Hyun Su dan menuangkan bahan bakar ke atasnya. Hyun Su sendiri diikat tangannya dan digantung di lemari.
Yeom Sang Cheol mengatakan kalo nggak adil memberikan kematian yang mudah untuk Hyun Su karena telah menghianatinya. Ia memaki-maki Hyun Su dan menyalahkannya. Ia ingin Hyun Su mati dengan kematian yang mengerikan, yang paling menyakitkan dan brutal.
Hyun Su menatapnya. Ia meminta agar seenggaknya dibiarkan mati dengan mengetahui siapa yang menghianatinya. Ia pikir itu akan membuatnya lebih sakit.
Yeom Sang Cheol meletakkan bahan bakarnya dan mengambil tombol sakelar yang Hyun Su sembunyikan di dalam tas. Ia marah melihat Hyun Su menipunya sampai akhir. Ia menunjukkannya pada Hyun Su. Ia mengaku memikirkan perihal apa yang Hyun Su dan komplotannya rencanakan. Ia menjatuhkannya dan menginjaknya.
Yeom Sang Cheol kembali menuangkan bahan bakar yang tersisa lalu mengambil tas uangnya. Ia berjalan ke pintu dan memberitahu kalo Hyun Su telah mengacau pada orang yang salah. Ia lalu mengambil pemantik api dan menyalakannya.
Hyun Su panik dan berusaha untuk melepaskan tangannya tapi susah. Seseorang mendadak datang dan menodongkan senjata tepat ke kepalanya Yeom Sang Cheol.
Yeom Sang Cheol menutup pemantik apinya lalu menjatuhkannya. Hyun Su memperhatikan orang itu. Yeom Sang Cheol didorong masuk. Dan orang itu ternyata adalah Ji Won. Ji Won menatap Hyun Su dan memanggilnya sayang. Ia menanyakan apa Hyun Su nggak papa?
Ketua tim dan yang lain menemukan para korban. Dan ternyata salah satunya ada In Seo. Para anak buah Yeom Sang Cheol dimasukkan ke mobil polisi. Begitu juga dengan para korban. Mereka akan segera diantar pulang.
Ho Jun melihat In Seo di dorong dan menanyakan apa yang terjadi? Dengan suara lemah In Seo menanyakan apa ia bisa pulang sekarang? Ho Jun mengiyakan. In Seo merasa lega dan merasa akan baik-baik aja selama dia bisa pulang. Ho Jun meminta petugas untuk menjaga In Seo.
Ho Jun lalu kembali ke timnya setelah mobil ambulans pergi. Ketua tim menanyakan Ji Won. Jae Seop berbohong dengan bilang kalo Ji Won dapat telpon kalo demam Eun Ha naik jadi ia menyuruhnya pulang.
Ketua tim melepas earphone-nya. Ia merasa harus memahaminya. Jae Seop mengulangi kalo itu soal anaknya. Tanpa menatap Jae Seop Ketua tim meyakini kalo Jae Seop nggak akan membohonginya tanpa alasan yang bagus. Ia lalu berjalan meninggalkan Jae Seop. Jae Seop sendiri hanya bisa menghela nafas.
Sebelumnya Ji Won bilang padanya kalo dia masih punya tugas. Ia hanya akan memeriksa keadaan Hyun Su. Jae Seop memikirkannya. Ia lalu memberitahu kalo besok ia akan melakukan tugasnya dan menangkap Do Hyun Su sebagai petugas polisi. Ia menyuruh Ji Won untuk melakukan semua keinginannya malam ini. Ia menjanjikan kalo ia nggak akan menghiraukannya.
Hyun Su syok banget lihat ada Ji Won. Dia nangis sambil menyebut nama Ji Won. Nggak nyangka kalo Ji Won tahu.
Ji Won menendang kaki Yeom Sang Cheol agar dia jatuh. Ia lalu menyuruhnya untuk mengangkat tangannya. Yeom Sang Cheol menurut. Ji Won menyimpan senjatanya lalu berniat memborgol tangan Yeom Sang Cheol.
Hal itu justru dimanfaatkan oleh Yeom Sang Cheol untuk menyerang Ji Won. Hyun Su yang merasa khawatir teriak manggil Ji Won. Yeom Sang Cheol memukuli punggung Ji Won beekali-kali. Hyun Su nggak tega melihatnya. Ia berusaha melepaskan diri dengan menarik tangannya sekuat tenaga. Yeom Sang Cheol mencekik leher Ji Won.
Nggak mau terjadi sesuatu dengan sang istri akhirnya Hyun Su berhasil melepaskan diri. Tali itu terlepas bersama pegangan pintu lemari. Ia lalu menghampiri Yeom Sang Cheol dan menendangnya berkali-kali. Merasa belum puas, ia lalu bangkit dan memukulinya habis-habisan. Sama seperti yang Yeom Sang Cheol lakukan pada Ji Won, Hyun Su juga mencekik Yeom Sang Cheol.
Ji Won menghampiri Hyun Su dan menariknya sambil meminta agar ia berhenti. Ia memperingatkan kalo Hyun Su nggak punya waktu untuk itu. Para polisi mungkin mendapat surat perintah penggeledahan rumah Yeom Sang Cheol, kantor dan juga toko. Mereka juga akan segera ke sana. Ia lalu menarik Hyun Su dan melarangnya untuk pulang karena detektif Choi sudah menemukan bukti yang bisa membuktikan kalo ia adalah Do Hyun So. Dan besok Hyun Su akan ditangkap.
Hyun Su terdiam menatap wajah istrinya. Ji Won mendorongnya dan menyuruhnya untuk pergi. Lari sejauh yang ia bisa. Ia hanya bisa diam. Ji Won membentaknya dan kembali menyuruhnya untuk pergi. Pergi ke tempat yang nggak bisa ditemukan dan jangan muncul lagi di depannya. Dia nangis karena Hyun Su nggak pergi juga. Bukannya Hyun Su pintar kabur dan sembunyi?
Ji Won menarik kerah baju Hyun Su. Apa dia beneran ingin membusuk di penjara atas nama kakaknya? Dia mendorong Hyun Su dan menyuruhnya untuk pergi berkali-kali. Pelan-pelan Hyun Su mundur berbalik lalu pergi. Sesampainya di luar ia sempat terhenti. Rasanya nyesek. Perlahan ia melangkah lagi. Pergi seperti yang Ji Won minta.
Polisi sudah datang dan menyelamatkan Moo Jin dari anak buah Yeom Sang Cheol. Moo Jin teringat Hyun Su dan segera menuju tempat Hyun Su tadi. Ia terkejut melihat ada Ji Won di sana dan Yeom Sang Cheol sudah nggak sadarkan diri di lantai. Ia lalu memberitahu Ji Won kalo ia di sana untuk mengumpulkan informasi untuk artikel.
Ji Won yang mau nelpon hanya menatap Moo Jin. Ia menelpon kantor untuk meminta bantuan.
Hyun Su sudah di jalan. Sambil menyetir ia mengingat semua perkataan Ji Won. Saat Ji Won bilang nggak ada alasan lagi di balik menyukainya dan gimana saat itu Ji Won bilang membencinya. Ji Won sudah nggak menyukainya lagi.
Hyun Su nangis sambil memegangi kepalanya. Ingat perkataan Ji Won saat memeluknya. Ji Won berharap kalo mereka bisa bertukar tubuh sehari aja agar Hyun Su bisa merasakan gimana ia mencintainya.
Perkataan Ji Won saat itu: ia ingin membesarkan Eun Ha di tempat yang tenang dengan udara bersih setelah menyelesaikan kasus. Ia menanyakan pendapat Hyun Su Tentang hal itu.
Rasanya nyesek. Ia lalu menepi dan menghentikan mobilnya saat menyadari kalo Ji Won telah mengetahui semuanya. Ia lalu mengambil ponselnya dan menelpon Ji Won tapi Ji Won nggak mau menjawabnya. Nggak mau menyerah ia pun kembali menelpon dan berharap Ji Won menjawab telponnya.
Ji Won sendiri juga bingung untuk menjawabnya apa enggak. Dia juga nangis. Nggak lama kemudian sebuah mobil taksi berhenti di depan Hyun Su dan Ji Won turun dari sana.
Hyun Su segera turun dari mobilnya dan menghampiri Ji Won. Ji Won menuntut alasan kenapa Hyun Su melakukannya? Ia mengungkit kalo Hyun Su nggak akan bisa hidup sebagai Baek Hee Sung lagi. Identitasnya sudah terungkap dan dia harus kabur. Ia mengingatkan kalo ia akan membantunya untuk kabur.
Tangis Ji Won pecah. Ia menatap Hyun Su dan menanyakan apa lagi yang Hyun Su pingin darinya? Dia harus membantu apa lagi? Hyun Su juga ikut nangis. Ia menanyakan gimana bisa Ji Won tahu semuanya? Dan walaupun sudah tahu semuanya kenapa Ji Won nggak meninggalkannya? Ia mengaku nggak mengerti.
Ji Won merasa heran mendengar Hyun Su nggak mengerti. Dia nggak ngerti kenapa ia berusaha keras untuk melindunginya padahal sudah tahu identitasnya.
Hyun Su nangis sambil memegangi dadanya. Rasanya makin nyesek. Berkali-kali ia meminta maaf pada Ji Won dan mengakui kesalahannya. Ia salah karena sudah menyakiti dan menjadikan Ji Won sakit. Ia mengakui kalo ia hanya membuat Ji Won sakit. Ia nggak ngerti kenapa Ji Won melakukannya padahal dia sudah tahu semuanya.
Ji Won lalu menarik Hyun Su dan memeluknya. Ia memberitahu kalo hanya itu yang bisa ia lakukan. Keduanya menangis bersama. Kali ini Ji Won yang menepuk punggung Hyun Su dan menenangkannya. Sama seperti yang biasa Hyun Su lakukan padanya.
Setelah sedikit tenang, Hyun Su memberitahu Ji Won kalo ia ingin pulang. Ji Won mengiyakan dan mengajak Hyun Su untuk pulang. Dan apapun yang terjadi ia mengajaknya untuk mulai dari sana. Hyun Su mempererat pelukannya dan kembali nangis.
Hae Su memohon pada ayah. Ayah mengatakan akan mencarinya tapi ia meminta agar Hae Su nggak terlalu berharap karena itu sudah 20 tahun yang lalu. Ia sendiri nggak tahu apakah mereka masih memiliki dokumen relawan. Hae Su mengatakan kalo di antara dokumen yang ia berikan pada ayah adalah catatan dari mereka yang terpilih sebagai relawan. Mereka harus menyerahkan banyak dokumen yang berbeda.
Ayah mengangguk dan mengatakan akan membacanya secara rinci. Hae Su merasa lega bisa mengandalkan ayah. Ia berterima kasih karenanya. Ayah mengiyakan. Ia menganggap hubungan mereka dengan Hyun Su adalah sesuatu yang nggak bisa dihindari.
Hae Su lalu pamit. Ibu bangkit dan menyusul Hae Su. Ia menanyakan adakah sesuatu yang menonjol saat Hae Su bertemu dengan kaki tangan itu. Dari tempatnya sembunyi Hee Sung menatap tajam pada Hae Su. Hae Su merasa nggak nyaman dengan pertanyaan ibu.
Ibu menatap ayah sekilas seakan takut. Dengan tergugup ia mengatakan kalo apapun yang Hae Su tahu akan membantu suaminya menemukan kaki tangan itu.
Hae Su memberitahu kalo wajahnya nggak terlihat jelas. Tapi kuku jari tangannya lebih pendek seakan dia punya kebiasaan menggigit kuku jari kirinya.
Hee Sung langsung terhenti begitu dengar hal itu. Ia lalu menatap kuku jarinya dan membandingkannya dengan yang sebelah.
Kita lalu dibawa ke masa lalu. Ternyata Hee Sung lah yang menulis nomor telpon di tangan Hae Su saat pemakaman.
Dan orang yang menelpon nyonya Jang juga adalah Hee Sung.
Orang yang nyonya Jang lihat bersama Jung Mi Suk juga Hee Sung.
Hee Sung juga yang menjatuhkan mantel Do Min Suk dan memberikannya berserta kunci mobil di baliknya.
Hee Sung mengingat jelas semua itu.
Yeom Sang Cheol diobati di rumah sakit dengan diawasi oleh polisi. Dokter selesai mengobatinya dan menyuruh polisi untuk membayar. Mendadak datang pasien gagal jantung. Dokter dan para pasien langsung pergi ke sana. Yeom Sang Cheol melihat kunci borgol di saku polisi.
Polisi menyuruh Yeom Sang Cheol untuk bangkit dan segera pergi dari sana. Yeom Sang Cheol pura-pura kesakitan. Ia bahkan jatuh dari tempat tidur dan meminta bantuan. Polisi itu mendekat dan membantunya bangkit. Mendadak Yeom Sang Cheol malah menyerangnya. Dan saat polisi itu nggak bergerak, ia segera membuka borgol nya dengan kunci tadi.
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊