Postingan Terbaru

Rabu, 23 September 2020

Sinopsis Dating in the Kitchen episode 3 part 1


Semua gambar dan konten bersumber dari WeTV




Sheng Nan melepas baju kokinya dan memakai baju biasa saat meninggalkan dapur. Ia memakai masker agar nggak bisa di kenali dan melewati Lu Jin begitu aja.

Mendadak Lu Jin memintanya untuk berhenti dan berbalik menghadapinya. Sesaat ia memperhatikan Sheng Nan lalu mengakui kalo dia salah orang. Ia lalu berbalik dan mau jalan. Sheng Nan juga lega karena Lu Jin nggak mengenalinya.

Mendadak Lu Jin mengembalikan slayer yang Sheng Nan jatuhkan tadi. Dan b*dohnya Sheng Nan malah menerimanya sambil mengucapkan terima kasih. Hadeuh🤦‍♀️ ketahuan. Lu Jin berbalik dan berjalan sambil senyum. Dengan sekali lihat aja dia bisa tahu kalo Sheng Nan adalah orang yang koki yang membuat kebakaran.

Lah Sheng Nan juga nggak bisa mengelak lagi. Ia lalu berjalan sambil menahan kesal. Ih sebel banget deh kayaknya.

Hari berikutnya




Sheng Nan berdiam di dapur sambil melepas kelopak sawi sambil menebak Lu Jin mengenalinya, Lu Jin nggak mengenalinya?

Manajer Shen tiba-tiba menghampirinya dan memberikan pesanan tamu 1123. Sheng Nan nggak masalah dan menerimanya. 10 hidangan kentang? Ia lalu minta Toa Besar untuk menyiapkan bahan.

Manajer Shen melarang. Tamu 1123 ingin kalo Sheng Nan sendiri yang menyiapkan bahan dan memasaknya. Selain itu kamar 1123 ingin 10 hidangan yang berbeda dari menu kentang itu, nggak boleh ada yang sama.

Sheng Nan mau menolaknya. Apa 1123 bisa memakan itu semua? Manajer Shen menekankan kalo Sheng Nan nggak perlu memikirkan hal itu. Yang harus ia pikirkan adalah bagaimana membuat semua hidangan itu selesai pada jam 10 nanti.

Sheng Nan nggak bisa membantah lagi. Manajer lalu pergi meninggalkannya. Toa Besar menghampirinya dan menggodanya. Bukannya dia nggak mau membantu, tapi 1123 ingin Sheng Nan sendiri yang menyiapkan dan membuat masakannya. Ia lalu menyerahkan sekotak kentang pada Sheng Nan dan meninggalkannya.






Sheng Nan mulai menyiapkan bahannya dan memasaknya. Ada kentang panggang, mangga, alpukat, jamur dan udang. Nggak lama kemudian 10 menu serba kentang menghiasi meja makan Lu Jin.

Lu Jin menikmati semua itu bersama sekretarisnya. Ia nampak menikmati semuanya. Mendadak ia terpikir sesuatu dan mengirimkannya ke sekretarisnya. Tapi menurut sang sekretaris, Xin Jie itu sepertinya kurang pantas. Tapi Lu Jin tetap menginginkannya.

Dan ternyata Lu Jin mengerjai Sheng Nan dengan memesan banyak makanan. Dia ingin Sheng Nan membuatkan makanan berbahan telur,  tomat, labu kuning dan kentang. Masing-masing terdiri dari 10 menu dan nggak boleh ada yang sama.

Sheng Nan paham maksudnya kalo Lu Jin ngajakin perang. Ia mulai menyiapkan bahan dan memasak berbagai masakan seorang diri. Awalnya semuanya berjalan lancar sampai hidangan berhenti di bahan labu kuning.



Masakan terakhirnya adalah mie hitam. Xin Jie meragukan kalo makanan itu bisa dimakan mengingat bentuknya yang hitam pekat. Tapi Lu Jin tahu kalo itu mie tinta sorong. Xin Jie pikir koki sedang memaki Lu Jin yang berhati hitam.

Lu Jin mengingatkan kalo sotong akan mengeluarkan tinta saat melarikan diri. Ia menyimpulkan kalo koki sedang minta ampun. Ia menyudahi dan menyuruh Xin Jie agar nyuruh koki istirahat. Istirahat dengan baik.

Xin Jie mengiyakan dan segera pergi. Lu Jin senyum-senyum lihat mie hitam itu.


Xin Jie menikmati berenang di kolam renang. Padahal sebelumnya dia bilangnya mau meriksa kolam renang saat Lu Jin menelpon. Zhao Di melihatnya dan ingat kalo Xin Jie menginap di hotel Bauhinia.

Sayang saat Zhao Di mau ke kolam renang malah nggak diijinkan karena nggak bisa menunjukkan kartu kamarnya.



Lu Jin bertemu dengan Presdir Yang selaku pemilik hotel. Ia yang duduk sambil membaca buku dan minum air putih ditawari teh dari Inggris khas hotel menolak. Menurutnya air putih lebih sehat. Presdir Yang lalu menanyakan pendapatnya mengenai hotelnya. Secara Lu Jin sudah menginap selama 3 hari di sana. Apakah Lu Jin puas? Lu Jin menyuruhnya untuk melihatnya sendiri.

Peesdir Fang lalu melihat evaluasi yang sudah Lu Jin tulis. Hasilnya kurang bagus. Ia pun meminta Lu Jin untuk mempertimbangkannya kembali, mengingat hotel Bauhinia sudah berusia puluhan tahun dan Lu Jin juga lumayan puas pada makanan mereka.

Lu Jin menutup bukunya dan merasa kalo Presdir Dang suka bercanda. Ia menekankan kalo yang ia ingin akuisisi adalah hotel dan bukannya restoran. Sebagus apapun makanan dan minumannya, apa ia menganggapnya sebagai restoran dan menjualnya padanya?




Zhao Di datang ke dapur untuk mencari Sheng Nan dan bertemu dengan Toa Besar. Dia juga nggak melihat Sheng Nan tapi tadi ada di sana. Ia menyuruh Zhao Di untuk mencari pelan-pelan. Zhao Di mengiyakan dan meninggalkan Dia besar yang sedang sibuk.

Akhirnya ia menemukan Sheng Nan yang sedang tidur di bawah meja. Ia membangunkannya dan malah membuat kepala Sheng Nan terbentur meja karena mengira kalo Zhao Di adalah tamu 1123. Ia memberitahu kalo ia adalah sahabat baiknya lalu membantu Sheng Nan keluar dari sana.

Sambil menahan sakit Sheng Nan menyuruh Zhao Di untuk mundur. Ia sudah paham akan maksudnya dengan mengatakan sahabat baik. Pasti sedang butuh bantuan. Ia mengingatkan hutang Zhao Di sebelumnya saat ia membantunya.

Zhao Di menjanjikan akan membayarnya separuh kalo Sheng Nan membantunya kali ini. Sheng Nan menolak. Ia menyuruh Zhao Di untuk mencari orang lain karena belakangan dia sudah sangat sial. Zhao Di meraih tangan Sheng Nan. Sheng Nan menyuruhnya untuk melepaskannya. Zhao Di meyakinkan kalo bantuan yang ia butuhkan berada dalam lingkungan kemampuannya.

Sheng Nan menekankan biarpun begitu Zhao Di berada di luar kemampuannya. Ia lalu kembali ke bawah meja. Zhao Di menjanjikan akan membayar ganti rugi mobil kalo Sheng Nan mau membantunya.

Sheng Nan merasa tertarik. Ia lalu keluar dari bawah meja dan menanyakan apa yang Zhao Di butuhkan? Zhao Di lalu membawanya pergi dari sana.



Mereka mendatangi ruang ganti. Sheng Nan mengambilkan baju pelayan dan memberikannya pada Zhao Di. Ia memberinya waktu 5 menit. Lebih satu detik saja maka ia akan membunuhnya.

Zhao Di mengiyakan. Ia meminta Sheng Nan untuk ikut dengannya dan mengawasinya.

Dengan memakai seragam itu dan membawa makanan ia bilang ke penjaga kalo ia barusan menerima surat penerimaan kerja dan sekarang mereka adalah rekan kerja. Penjaga mengucapkan selamat padanya.

Nggak lama kemudian Zhao Di memasuki area kolam renang dengan memakai baju s*ksi.




Orang yang bajunya dipakai oleh Zhao Di datang ke dapur dan menanyakan siapa yang telah memakai seragamnya? Koki yang kebanyakan pria nggak ada yang mau mengaku. Untuk apa juga mereka memakai pakaian wanita?

Pelayan itu pikir ada yang menyukainya diam-diam makanya mengambil pakaiannya. Ia menunjuk beberapa koki tapi tetap nggak ada yang mau mengaku.

Manajer Shen datang dan mengeluhkan kalo dapur pasti kacau kalo nggak ada dirinya. Ia memarahi pelayan itu. Tugasnya adalah mengantarkan makanan. Untuk apa ia ke dapur?

Pelayan memberitahu kalo seragam nya hilang dan salah satu dari mereka telah mengambilnya. Manajer Shen nggak percaya. Apa mereka naksir padanya sampai mengambil seragamnya segala? Pelayan wanita itu mengangguk membenarkan.

Manajer Shen memarahinya dan menyuruhnya untuk kembali ke tempatnya. Manajer yang melihat Sheng Nan nggak ada menanyakan keberadaannya. Pelayan wanita menunjukkannya sebelum akhirnya ia pergi.


Rupanya Sheng Nan sedang tiduran sambil duduk. Manajer membangunkannya dan memarahinya. Di saat semua orang sedang sibuk bekerja dia malah enak-enakan tidur. Ia mengancam akan memotong bonusnya kalo Sheng Nan malas-malasan.

Sheng Nan bangun dan mengeluhkan kalo ia sangat lelah. Manajer Shen menyuruhnya untuk keluar mencari udara segar Se telah itu kembali ke dapur. Sheng Nan menurut. Ia pergi sambil menarik kursi.

Manajer Shen melarangnya membawa kursi dan menyuruhnya untuk mencari udara segar sambil berdiri. Sheng Nan menurut dan meninggalkan kursinya.

Bersambung...

1 komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊