semua gambar dan konten bersumber dari tvN
Anak buah Yeom Sang Cheol meletakkan uang itu di brankas sementara Yeom Sang Cheol menuliskan alamat kedua 57-37 Jaerim-ro. Ia lalu memberikannya pada Hyun Su dan menyuruhnya untuk mengabaikannya. Hyun Su membatalkannya dan terdengar oleh Moo Jin di mobil.
Yeom Sang Cheol memberitahu kalo barangnya akan siap kalo Hyun Su kesana. Ia hanya tinggal mengambilnya lalu pergi. Moo Jin mengirimkan alamat itu pada Ji Won. Ji Won mengambil ponselnya dan memberitahu kalo ia mendapat telpon dari informan. Semua orang langsung menatapnya.
Seseorang menelpon Ji Won dan mengaku sebagai Do Hyun Su. Lah yang ngomong Mo Jin ternyata. Ia memberitahu Ji Won kalo anak buahnya Yeom Sang Cheol sedang menuju ke 57-37 Jaerim-ro dengan orang-orang yang mereka culik.
Ji Won mencatatnya dan memberi tahu ketua tim kalo dia sudah mendapatkan lokasi transaksi. 57-37 Jaerim-ro, Jaerim-gu. Ketua tim mengatakan akan mengirimkan lokasinya dan mengajak semuanya untuk segera bergerak.
Ji Won yang mau ikut dengan yang lain kembali dihadang sama Jae Seop. Ia diminta untuk tetap di sana. Ia juga diminta membuat alasan untuk meninggalkan kasus itu. Menurutnya itulah hal yang benar.
Ji Won berat. Pikirnya Jae Seop lah orang yang paling tahu kalo dia pingin menyelesaikan kasus itu lebih dari siapapun. Jae Seop menekankan kalo itulah masalahnya. Menurutnya Ji Won terlalu terlibat secara emosional.
Ji Won menunjukkan kalo Do Hyun Su menelpon mereka untuk minta bantuan. Dan Jae Seop ingin dia diam sambil nunggu? Kalo sunbae ada di posisinya apa dia juga bisa begitu?
Jae Seop nggak menjawab. Ji Won mengingatkan kalo tujuan mereka malam Ini adalah menangkap semua orang Yeom Sang Cheol. Dan lagi Do Hyun Su hanya akan menghubunginya. Jadi masih mikir nggak membutuhkannya? Ji Won mendesak Sunbae-nya untuk menjawab. Ia akan menurutinya.
Yeom Sang Cheol membakar kertas catatan itu. Hyun Su menanyakan informasi mengenai kaki tangan. Yeom Sang Cheol memberitahu kalo dia juga sudah mengucapkannya. Ia mengambil berkas di belakangnya dan menyodorkannya pada Hyun Su. Di dalamnya aja foto, nama dan alamatnya.
Hyun Su sedikit tersenyum dan mengambilnya. Dan sebelum Yeom Sang Cheol melepaskan tangannya, mendadak telponnya bunyi. Baek. Ia tersenyum dan mengambil berkas itu kembali lalu mengangkat telponnya. Ia menyapa orang yang di seberang. Sudah lama.
Dan orang yang nelpon ternyata adalah ayah Baek Hee Sung. Ia tahu kalo Yeom Sang Cheol sedang dalam situasi nggak untuk menjawab telpon dengan suara ceria. Yeom Sang Cheol tertawa dan mengaku nggak paham maksudnya.
Ayah mengatakan akan langsung ke intinya. Ia memberitahu kalo ada dua alasan kenapa Yeom Sang Cheol harus menyingkirkan orang yang ada di depannya.
Pertama: Do Hyun Su bekerja sama dengan polisi.
Kedua: ia akan memberinya uang dua kali lipat dari uang yang Do Hyun Su berikan.
Ayah melanjutkan kalo Do Hyun Su hidup dengan identitas palsu dan walaupun bekerja sama dengan Polisi, dia nggak mungkin bisa bertemu langsung dengan polisi. Nggak akan ada polisi yang melindunginya.
Yeom Sang Cheol mengangguk paham. Ia berterima kasih karena ayah telah menghubunginya. Ia lalu mengakhiri pembicaraannya.
Tampak Hyun Su menunggunya untuk menyerahkan berkas itu tapi Yeom Sang Cheol malah melihatnya dan menyimpannya di saku celananya. Dia lalu memanggil anak buahnya dan menyuruhnya untuk mengeluarkan semua uang di lemari besi dan memasukkannya di tas karena mereka harus meninggalkan tempat itu.
Hyun Su menyindir kalo dia harus tahu situasi ini. Ssstt!!! Yeom Sang Cheol malah menyuruhnya diam. Ia lalu mengeluarkan pisau lalu meletakkannya di atas meja. Ia mau mengajukan pertanyaan. Ia bertanya apa Hyun Su lebih suka gunung atau laut. Dimana ia ingin dikuburkan?
Di mobil Moo Jin merasa takut mendengarkan yang terjadi sementara ayah merasa lega karena masalah sudah diatasi. Ia kembali menyimpan ponsel itu di laci lalu keluar.
Di luar ternyata ada Hee Sung yang duduk di kursi roda. Ia mengaku nggak bisa tidur karena terlalu takut. Dengan santainya ayah menanyakan apa yang Hee Sung takutkan?
"Do Hyun Su"
Hee Sung takut kalo Do Hyun Su nggak akan menyerahkan identitasnya. Takut kalo Do Hyun Su nggak akan membiarkannya hidup. Ayah meyakinkan kalo itu nggak akan terjadi. Ayah juga nggak akan membiarkannya.
Seseorang menekan bel pintu dan hal itu makin membuat Hee Sung takut.
Ibu ke depan untuk melihat siapa yang datang melalui interkom. Ayah juga keluar. Ia penasaran siapa yang datang larut malam gini? Ibu mengaku nggak tahu dan merasa nggak kenal. Ibu bertanya siapa yang ada di luar?
Lah, Hae Su. Hae Su mendekat. Ia meminta maaf karena datang larut malam gini. Ia memberitahukan namanya dan memberi tahu kalo Do Hyun Su adalah adiknya.
Ayah dan ibu langsung menatap Hee Sung. Suasana terasa tegang. Hae Su mengatakan kalo ia harus segera mendiskusikan sesuatu dengan ayah. Karena itulah ia mencari alamatnya. Sebelumnya Hae Su meminta maaf karena sudah nggak sopan.
Pintu mendadak terbuka dan Hae Su pun masuk.
57-37 Jaerim-ro Lokasi perdagangan manusia
Anak buah Yeom Sang Cheol sudah siap di tempat. Polisi mendadak datang. Ketua tim berada di depan. Dia memberitahu para anak buah Yeom Sang Cheol kalo mereka adalah polisi Gangsu, Unit kejahatan dan kekerasan. Mereka menerima informasi transaksi perdagangan manusia.
Para anak buah itu langsung melarikan diri. Ketua tim dan yang lain langsung mengejar mereka. Ada yang sembunyi di mobil. Ho Jun menariknya dan menghajarnya sementara Ji Won dan Jae Seop mengejar yang kabur.
Ketua tim mengawasi. Melihat penjahat yang menodongkan pisau ke Polisi, ia lalu menghampiri mereka dan menyuruh anak buahnya untuk mundur. Dengan berbekal tongkat (kayaknya) ia dengan mudahnya mengalahkan mereka. Anak buahnya lalu mendekat dan memborgol penjahat itu.
Sementara itu Ji Won dan Jae Seop masih mengejar penjahat. Ji Won yang berada di belakang Jae Seop memutar dan kemudian muncul di depan penjahat sehingga dia nggak bisa kabur.
Merasa terjepit, penjahat itu berniat kabur dengan melompati pagar. Jae Seop menariknya. Penjahat itu mengeluarkan pisau dan berniat untuk menusuk Jae Seop. Ji Won yang melihatnya sigap mendorong Jae Seop dan menjatuhkan pisau itu dari tangan penjahat.
Jae Seop bangkit dan menendang kaki penjahat sehingga membuatnya roboh seketika. Ia lalu mengeluarkan borgol untuk memborgol tangan penjahat itu.
Ji Won memarahi Jae Seop karena nggak mengenakan alat pelindung. Jae Seop mengaku sudah tahu kalo t*kus itu menyembunyikan pisau. Ji Won khawatir gimana kalo Jae Seop ditikam? Ia masih beruntung dengan Park Kyung Chun. Tapi bisa aja dia mati hari ini. Nggak mikirin keluarga apa?
Jae Seop malah balik memarahi Ji Won dan memintanya untuk nggak bercanda lagi ke depannya. Nggak tahu kalo dia takut banget? Ji Won memberitahu kalo dia nggak punya ke depannya.
Ji Won lalu melapor ke ketua tim kalo mereka sudah menangkap Lee Tae Seob. Ia lalu memberitahu Jae Seop kalo mereka juga sepertinya sudah selesai. Jae Seop mengiyakan dan mengajak Ji Won untuk bicara sambil jalan. Ji Won memanggil Sunbae-nya dan memberi tahu kalo dia masih ada urusan.
Tubuh Hyun Su di lembar ke kursi. Ia bangkit dan menyerang anak buah Yeom Sang Cheol yang tubuhnya lebih besar dari tubuhnya. Pukulannya sama sekali nggak berasa. Ia malah dilempar beberapa kali. Yeom Sang Cheol melihatnya sambil makan snack.
Hyun Su yang sudah jatuh ditarik dan dijedotin ke kaca lemari. Seketika itu juga dia jatuh. Yeom Sang Cheol bangkit dan menghampirinya. Ia duduk di hadapan Hyun Su. Anak buah Yeom Sang Cheol menarik Hyun Su dan mendudukkannya.
Yeom Sang Cheol menanyakan apa yang Hyun Su dapatkan dengan bekerja sama dengan Polisi? Hyun Su membantahnya. Siapa yang bilang dia bekerja sama dengan Polisi? Yeom Sang Cheol nggak percaya. Ia menekankan ke Hyun Su kalo polisi nggak akan membantunya.
Hyun Su kekeuh membantah. Siapa???? Yeom Sang Cheol malah tertawa. Ia menyuruh Hyun Su untuk memikirkannya dengan baik-baik kepada siapa ia akan memberikan rahasia itu? Siapa yang membuat Hyun Su marah padanya? Polisi? Teman? Pacar? Penasaran? Dan untuk itu Hyun Su harus keluar dari sana kalo ingin menemukan penghianat tapi sayangnya dia nggak akan bisa. Dan seenggaknya Hyun Su harus hidup. Yeom Sang Cheol lalu menyuruh anak buahnya untuk mengikat Hyun Su.
Hyun Su lalu didorong oleh anak buah Yeom Sang Cheol. Tangannya lalu diikat. Tiba-tiba terdengar suara alarm kebakaran. Yeom Sang Cheol menyuruh anak buahnya untuk keluar dan memeriksanya.
Ternyata di luar Moo Jin sedang membunyikan alarm kebakaran. Anak buah Yeom Sang Cheol menghampirinya dan menanyakan siapa Moo Jin. Moo Jin memberitahu kalo ia sedang melakukan pemeriksaan dan ternyata itu bekerja dengan baik.
Anak buah Yeom Sang Cheol nggak menaruh curiga sama sekali. Melihat nggak ada apa-apa, ia pun mau kembali ke ruangan yang tadi.
Moo Jin mengambil alat pemadam kebakaran dan memanggil anak buah Yeom Sang Cheol. Setelah orang itu berbalik ia langsung menyemprotkannya. Ia lalu memanggil Hyun Su dan menyuruhnya untuk keluar. Dan saat gasnya sudah habis ia malah kabur.
Yeom Sang Cheol menginjak dada Hyun Su dan mengejeknya. Hyun Su mau mengatakannya ke polisi tapi pengalamannya hanya si b*doh itu. Hyun Su mengatakan kalo dia jadi Yeom Sang Cheol maka ia akan mengambil uangnya dan keluar dari sana karena itu sudah berakhir untuknya.
Yeom Sang Cheol menyalahkan Hyun Su yang membuatnya berakhir dan bukannya dirinya. Hyun Su syok.
Moo Jin berlari menuruni tangga secepat yang ia bisa. Ia bahkan terus berlari sesampainya di parkiran. Anak buah Yeom Sang Cheol terus mengejarnya. Ia lalu bersembunyi di balik mobil dan sebisa mungkin nggak membuat suara apapun selagi sang anak buah mencarinya.
Hae Su duduk di ruang tamu keluarga Baek. Di depan ia melihat foto keluarga dengan ukuran sangat besar dan ada Hyun Su juga di sana. Ibu datang dan menyajikan teh. Ia lalu duduk di hadapan Hae Su dan menatapnya tajam. Ia nggak tahu kalo Hae Su berhubungan dengan adiknya. Hae Su memberitahu kalo mereka nggak pernah ketemu selama 18 tahun. Dan baru-baru ini mereka ketemu lagi.
Ayah mengambil cangkir teh nya dan memberitahu kalo itu bukan situasi yang menyenangkan untuk mereka. Ia meletakkan cangkirnya kembali dan memberitahu kalo sampai Hyun Su memberitahu pihak ketiga perihal peraturan mereka maka itu akan merepotkan.
Hae Su menunduk dan meminta maaf. Ibu memanggil Hae Su dan menanyakan apa yang ia dengar dari Hyun Su tentang mereka? Dengan takut-takut Hae Su memberitahu kalo putra mereka terbaring koma. Karena itulah mereka mengijinkan Hyun Su untuk mengambil identitasnya. Walaupun mereka tahu latar belakang Hyun Su, mereka tetap mengasihaninya. Itulah yang ia dengar.
Ayah menatap ibu sambil senyum. Ibu berusaha untuk mencari tahu apa nggak ada hal lain lagi? Hae Su menambahkan kalo Hyun Su juga bilang kalo mereka orang baik. Ayah menyela dan mengaku ingin mendengar kenapa Hae Su berusaha keras untuk menemukan alamat mereka cuman agar Hae Su bisa bicara dengan mereka.
Di belakang, di balik pintu diam-diam Hee Sung mengawasi dan mendengarkan apa yang mereka bicarakan.
Hae Su mengambil beberapa gambar dari tasnya. Gambar gelang hijau yang ia temukan sebelumnya. Ia menunjukkannya pada ayah dan memintanya untuk melihatnya. Ayah mengambilnya. Ia memberitahu kalo itu adalah gelang peringatan yang mereka berikan pada relawan asing mereka. Ia heran kenapa...
Hae Su meminta ayah agar bisa memberinya nama dan foto para relawan itu selama tahun 1999 dan 2002. Ia menyadari kalo penyelidikan ulang kasus pembunuhan di kota Yeonju juga membuat mereka gelisah.
Ibu seperti nggak sependapat. Kenapa mereka harus gelisah? Hae Su terkejut melihat respon ibu. Ayah meletakkan gambar itu kembali. Ia membenarkan apa yang Hae Su katakan kalo mereka khawatir Hyun Su akan terjebak di dalamnya karena itulah mereka gelisah dan menonton berita.
Hae Su menekankan kalo Hyun Su bukanlah penjahat. Hyun Su juga nggak ada hubungannya dengan kejahatan ayahnya. Ayah mengiyakan dan mengaku sudah mengetahuinya. Ia menekankan kalo mereka percaya pada Hyun Su. Ia lalu menanyakan apa hubungannya kasus itu dengan gelangnya?
Hae Su memberitahu kalo pada 10 Juni 2002, seorang pria datang untuk memberikan penghormatan di pemakaman ayahnya dan dia memakai gelang itu. Belakangan dia mengetahui kalo dia adalah mantan kaki tangan ayahnya. Seketika ayah dan ibu nampak tegang. Hae Su melanjutkan kalo dia bisa melihat wajahnya lagi, maka ia mungkin akan mengingatnya.
Di belakang Hee Sung mendengarkan sambil menggigit kuku jarinya.
Anak buah Yeom Sang Cheol masih mencari Moo Jin. Moo Jin sendiri bersembunyi di bawah mobil dan berusaha untuk nggak membuat suara. Ia merangkak ke mobil yang lain setelah anak buah Yeom Sang Cheol lewat.
Ia mengambil ponselnya dan melakukan siaran langsung di ig. Ia, Kim Moo Jin, melaporkan dari Hanjoongan. Ia memberitahu kalo itu bukan video ASMR. Ia sedang menyamar untuk melaporkan kejahatan dari organisasi perdagangan manusia. Tapi ia dalam kesulitan. Suasana terasa menakutkan. Terdengar suara kaki. Moo Jin berpesan agar mereka menghubungi polisi kalo terjadi sesuatu padanya. Ia memberitahu keberadaannya di tempat parkir bawah tanah di gedung Hakjin Jaerim-dong.
Tiba-tiba kaki Moo Jin ditarik sama anak buahnya Yeom Sang Cheol. Dia ditendang beberapa kali lalu diangkat dan dipukuli. Ia masih fokus sama siaran langsungnya. Memberitahu semuanya kalo mungkin ia akan mati di sana hari ini tapi jurnalisme akan tetap hidup. Moo Jin kembali dipukuli. Ponselnya dirampas dan dibuang.
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊