Sinopsis Flower of Evil episode 13 part 3

Anysti
1

Semua gambar dan konten bersumber dari tvN



Jung Mi Suk mengangkat wajahnya dan menatap Yeom Sang Cheol. Ingat gimana g*lanya Park Kyung Chun saat mau menenggelamkan Hyun Su menanyakan keberadaan Jung Mi Suk. Presentasi Ji Won yang menyampaikan kalo Park Kyung Chun, suami Jung Mi Suk melaporkan kalo Jung Mi Suk menghilang saat itu, jadi mereka tahu di mana dia sampai menghilang tanggal 11 Mei 2002.

Jung Mi Suk ditarik dan dibawa masuk ke sebuah mobil.

Korban terakhir, Jung Mi Suk nggak bisa ditemukan jasadnya. Jung Mi Suk, 27 tahun menghilang tanggal 12 Mei 2002.

Jung Mi Suk bertanya pada Yeom Sang Cheol kenapa ia memanggil namanya Jung Mi Suk? Yeom Sang Cheol nggak menjawab dan hanya tersenyum.

02:31



Hyun Su mendadak terbangun. Ia turun dari tempat tidur. Ada yang menelponnya. Ia pun keluar untuk menjawabnya. Orang itu mengonfirmasi kalo itu nomornya Baek Hee Sung. Hyun Su membenarkan dan menanyakan siapa yang menelponnya.

Orang itu nggak menjawab. Ia memastikan kalo nama istrinya adalah Cha Ji Won, yang bekerja di unit kejahatan kekerasan di kantor polisi Gangsu. Nama putrinya adalah Baek Eun Ha. Sekolah di TK Burung Kecil.

Hyun Su kembali menanyakan siapa orang itu. Orang itu menjawab kalo ia adalah penggemarnya. Ia mengaku sangat menyukai karya seni Baek Hee Sung. Hyun Su pingin membentaknya. Gimana dia... . Karena takut akan membangunkan Ji Won akhirnya ia menekankan suaranya menanyakan gimana orang itu bisa tahu keluarganya?

Dengan santainya orang itu mengingatkan kalo ia adalah penggemarnya jadi sudah sewajarnya kalo dia tahu. Ia merasa kalo Hee Sung sangat sensitif. Hyun Su nggak mau dengar lagi dan mematikan telponnya. Dia nangis.




Ia lalu mencari tahu nomor itu dan menemukan kalo itu adalah nomor telpon umum yang terletak di persimpangan jalan Makmun. Ia lalu pergi ke sana.

Di sana ia menemukan telpon umumnya tapi sudah nggak ada siapa-siapa karena memang sudah malam. Di dekatnya ada mobil yang terdapat nomor telponnya. Ia menelpon nomor itu. Sebelumnya ia meminta maaf karena menelpon malam-malam gini. Ia ingin menanyakan untuk melihat rekaman kamera dasbornya. Sayangnya orang itu sedang berlibur dan bilang akan menelpon Hyun Su sekembalinya ke Seoul.

Hyun Su merasa kesal. Ia lalu melihat tulisan di telpon umum itu. Petak umpet. Aku bisa melihatmu tapi kamu nggak bisa melihatku. Hyun Su geram lihatnya.



Beberapa orang sedang membersihkan sampah di gunung. Salah satunya melihat sebuah scarf dan menariknya. Ternyata itu scarfnya ahjumma. Sontak mereka semua teriak histeris lihat ada mayat dikubur di gunung.






Seperti biasa Hyun Su membuat sarapan untuk istri dan anaknya. Kali ini ia membuat jus. Ia menuang jus ke dalam gelas sambil melamun mikirin perkataan penelpon semalam. Nada bicaranya sama dengan rekaman nyonya Jang.

Ji Won keluar dari kamar dan melihat apa yang dilakukannya. Ia memanggil Hyun Su tapi dianya nggak dengar. Ji Won memberitahu kalo busnya tumpah ke meja. Hyun Su baru menyadarinya. Ia meminta maaf lalu mengambil lap.

Ji Won menanyakan apa yang Hyun Su pikirkan? Ia mendekat tapi Hyun Su melarang. Nanti pakaiannya kotor. Eun Ha menghampiri Hyun Su dan menunjukkan jepit rambut yang ingin ia pakai hari ini.

Hyun Su membersihkan tangannya lalu menghampiri Eun Ha. Ia mengambil jepit rambut itu dan menanyakan di sebelah mana Eun Ha pingin memakainya? Eun Ha menunjukkan kalo dia pingin memakainya di sebelah kanan. Hyun Su memakaikannya di tempat yang Eun Ha ingin. Cantiknya.

Ji Won tersenyum melihat kedekatan mereka.

Eun Ha mendadak menanyakan kemana ayahnya pergi semalam. Ia mengaku Ter bangun pas mau ke kamar mandi dan melihat ayah keluar. Hyun Su melirik ke Ji Won seakan nggak pingin dia tahu.




Ji Won menanyakan kalo dia pergi ke suatu tempat semalam? Ke mana? Hyun Su mengulur untuk menjawabnya. Mendadak ponselnya Ji Won bunyi. Hyun Su menyuruhnya untuk menjawabnya dulu. Ji Won mengiyakan.

Yang nelpon Jae Seop. Dia kaget dan langsung bangkit. Ia pamit sama Hyun Su kalo dia harus pergi. Eun Ha menyemangati ibunya. Ji Won mencubit pipi Eun Ha lalu berjalan keluar. Ia bilang ke Jae Seop kalo itu bukan yurisdiksi mereka. Ia ngajak ketemuan di TKP.

Hyun Su menghadap Eun Ha setelah Ji Won nggak kelihatan. Ia menanyakan apa belakangan Eun Ha bicara dengan orang asing? Eun Ha menggeleng dan menjawab enggak. Hyun Su menyesalkan karena Eun Ha bahkan nggak memikirkannya dulu.

Eun Ha mengambil nafas panjang dan memikirkannya lagi dan jawabannya nggak berubah. Enggak. Hyun Su melarang Eun Ha untuk pergi ke manapun dengan orang asing. Ia lalu menanyakan peraturannya.

"Aku nggak akan pergi ke manapun sama orang asing. Orang dewasa nggak akan minta bantuan ke anak kecil. Ibu, ayah sama nenek nggak akan pernah minta orang lain untuk menjemputku"

Hyun Su tersenyum dan memuji Eun Ha. Mendadak Eun Ha mengeluhkan kalo perutnya bunyi lagi dan menanyakan apa ayahnya juga mendengarnya? Hyun Su berniat untuk memeriksanya dan menempelkan kupingnya ke perutnya Eun Ha. Ia lalu menawarkan sup telur. Eun Ha semangat mengiyakan.


Jae Seop sudah ada di lokasi dan menanyai orang yang pertama kali melihat mayat itu. Ji Won yang baru datang langsung menghampirinya. Ia meminta maaf mengenai yang semalam. Jae Seop nggak terlalu mempermasalahkannya. Ia ngajakin buat nanti lagi aja ngomongnya dan meminta Ji Won untuk bergegas.

Sambil jalan ia menanyakan apa Ji Won sudah mendengar tentang mayat itu? Ji Won menjawab sudah.



Moo Jin dan (dih lupa) Kepala redaksi ketemu dengan Han Su, sutradara produksi All Perspectives. Moo Jin berjabatan dengannya dan mengaku selalu menonton acaranya. Kepala redaksi mempersilakan mereka untuk duduk dan bicara.

Han Su mengutarakan keinginannya yaitu ingin Moo Jin duduk di panel mereka. Moo Jin bingung. Kenapa? Kepala redaksi memberitahu kalo itu karena siaran langsung yang Moo Jin lakukan. Han Su memuji kalo Moo Jin sangat keren. Pertama rekaman suara kaki tangannya, dan kali ini penyamaran untuk menangkap kelompok perdagangan manusia. Ia menanyakan kenapa Moo Jin selalu selangkah di depan polisi?

Moo Jin menjawab kalo ia selalu berusaha keras jadi bisa bertemu dengan banyak informan yang bagus. Ia mengaitkan kalo peramal mengatakan kalo ia diberkati dengan orang baik.

Seseorang datang dan memberitahu kalo mereka menemukan mayat di hutan Makmun-dong. Ia rasa pak Lee harus pergi. Moo Jin nggak ngerti kenapa dia? Kepala redaksi juga memprotes kenapa Moo Jin yang harus pergi? Orang itu memberitahu kalo kuku tangan kiri korban hilang. Seketika wajah Moo Jin berubah tegang.




Ji Won dan Jae Seop sedang mengidentifikasi korban. Kuku jari kirinya hilang. Gimana cara mereka menafsirkan itu? Itu terjadi tepat setelah Yeom Sang Cheol kabur. Jae Seop pikir mereka sedang memprovokasi.

Ji Won bangkit. Ia pikir satu-satunya hal yang pasti adalah itu akan membingungkan penyelidikan mereka. Ia menanyakan apa korban sudah diidentifikasi?

Ho Jun menjawab belum karena nggak ada tas, dompet atau ponsel di dekatnya. Kemungkinan dia dibunuh di tempat lain lalu dibawa ke sana.

Jae Seop melihat sebuah buku catatan. Petugas mengambilnya dan memotretnya.






Hae Su menemui Hyun Su dan memberitahu kalo kemungkinan bukan direktur Baek Man Wu kaki tangannya. Hyun Su menanyakan maksudnya.

Hae Su memberitahu kalo saat semalam Hyun Su bersama dengan Direktur Baek Man Wu, seseorang sedang diam-diam mengawasinya. Hae Su masih ingat sama jejak tangan yang tertinggal di kaca jendela.

Hyun Su menanyakan pada kakaknya apa dia sudah menghubungi polisi? Hae Su mengiyakan tapi polisi juga nggak bisa bertindak karena nggak terjadi apa-apa. Hyun Su memberitahu kalo semalam dia juga menerima telpon aneh.

Hae Su heran dengarnya. Hyun Su juga meyakini kalo itu bukan direktur Baek Man Wu. Tapi saat memikirkan suara itu, ia teringat pada kaki tangan yang suaranya dipublikasikan sama Moo Jin.

Ih panjang umur. Yang diomongin mendadak datang. Dia nanya ke mereka tahu enggak tentang mayat yang ditemukan di hutan pagi ini. Hae Su dan Hyun Su terdiam. Moo Jin melanjutkan kalo kuku kirinya hilang. Suasana mendadak tegang.


Petugas sedang meriksa sidik jari yang tertinggal menggunakan blue light.




Jae Seop dan timnya sedang mengumpulkan bukti. Di antaranya ada tulisan pada suatu catatan.

"Aku nggak pernah memberi tahu siapapun. Nggak ada yang tahu"

Di catatan yang lain.

"Kamu nggak bisa memperlakukannya seperti ini. Jangan sentuh aku"

"Kalo kamu mengulangi ini, aku akan memberitahu Nyonya dan Direktur Baek"

Jae Seop memberi tahu kalo nggak ada hal lain di buku itu setelah itu. Ia pikir itu seperti percakapan korban dengan pembunuh sebelum kematiannya. Ketua tim menanyakan pada Jae Seop apa ia yakin kalo itu miliknya? Jae Seop mengiyakan mengingat kalo hanya sidik jarinya yang ditemukan di sana.

Ketua tim berpikir kalo itu percakapan antara korban bisu dengan pembunuh, artinya korban mengenal pembunuhnya. Ho Jun penasaran dengan maksud Nyonya dan Direktur Baek. Ia lalu dapat telpon kalo korban berhasil dikenali. 2 Makmun-dong, Makmun-gu Seoul. Vila Rose Unit 303, Park Sun Young. Ia lalu memberitahukan ke semua kalo telah ditemukan sidik jari di perekat yang terikat dengan korban.

Jae Seop juga merasa senang dengarnya. Artinya mereka akan menemukan petunjuk. Ji Won menanyakan apa yang ditemukan saat sidik jarinya diperiksa? Ho Jun memberitahu kalo mereka sedang memeriksanya. Dan Letnan akan memvalidasinya saat hasilnya keluar. Ketua tim menugaskan Ji Won dan Ho Jun untuk pergi dan menunggu di sana. Dan segera bergerak saat hasilnya keluar. Dan detektif Choi ia tugaskan untuk pergi ke rumah Park Sun Young.

Yang lain mulai bergerak tapi Ji Won masih terpaku pada catatan yang menyebutkan nyonya dan Direktur Baek.


Di ruangan rumah sakitnya ayah juga mencari berita itu. Seseorang datang dan menyerahkan daftar sukarelawan tahun 1999 sampai 2002 yang ayah minta. Ayah mengambilnya dan berterima kasih.





Ji Won melihat sidik jari itu dan merasa heran dengar kalo sidik jarinya nggak ada di sistem. Petugas mengiyakan. Dan bahkan itu bukan sidik jari sebagian. Ia menunjukkan kalo sidik jari itu jelas menunjukkan pola uang unik tapi sistem mereka nggak bisa menemukannya. Ia menyimpulkan kalo itu nggak ada di pangkalan data.

Ho Jun berpikir kalo si pembunuh nggak punya KTP. Petugas membenarkan. Ia pikir itu adalah seseorang yang usianya di bawah 17 tahun atau orang yang pindah-pindah tanpa tempat tinggal yang tetap yang nggak pernah menerima KTP. Mungkin karena itulah si pembunuh nggak waspada dan meninggalkan sidik jari.

Ho Jun membenarkan. Ia juga merasa aneh mengingat semuanya berjalan dengan sangat lancar. J

Ji Won hanya diam tapi pikirannya nggak tenang. Jae Seop menelponnya dan mengonfirmasi apa benar Ji Won nggak tahu apa-apa sial Park Sun Young? Ji Won bertanya Kenapa? Jae Seop memberitahu kalo Park Sun Young adalah asisten rumah tangga untuk Rumah Direktur rumah sakit Universitas Ilshin, Baek Man Wu, mertuamu.

Ji Won syok banget dengarnya. Terlebih lagi pas ingat Eun Ha nanya tadi pagi ayah pergi kemana semalam. Dan keinginan Hyun Su untuk nemuin perawat itu. Tanpa sadar tangannya mengepal geram. Ia lalu bilang ke Sunbae kalo dia akan nelpon lagi nanti.

Ia lalu berbalik dan minta kunci mobil sama Ho Jun. Ho Jun menanyakan alasannya. Ji Won memberitahu kalo dia mau meriksa sesuatu yang mendesak. Ho Jun memberikannya dan Ji Won pun segera pergi.

Ji Won menyetir dalam kecepatan tinggi.




Moo Jin kaget dengar Hyun Su dapat telpon iseng tengah malam dan dipikirnya itu kaki tangan Do Min Suk. Yakin? Hyun Su mengiyakan. Moo Jin menanyakan kenapa dia nelponnya?

Hyun Su mengatakan kalo sebelumnya orang itu juga memberinya gantungan kunci ikan Jung Mi Suk. Ia merasa kalo orang itu terobsesi dengannya. Hae Su menanyakan kenapa dia mendadak muncul setelah 18 tahun?

Moo Jin pikir itu karena pembunuh berantai nggak bisa berhenti membunuh sendiri. Mungkin dia terjebak pada situasi di mana dia nggak bisa membunuh orang. Moo Jin mencontohkan kalo dia dipenjara seperti pembunuh Hwaseong.

Hyun Su menghampiri Moo Jin dan menyuruhnya untuk mencari tahu siapa yang si penjara pada tahun 2002 dan dibebaskan belakangan ini. Moo Jin mengiyakan. Dan pada kakaknya, ia meminta agar ia tetap bersama dengan Moo Jin sekarang ini sampai mereka tahu kalo Noona aman.



Hae Su hanya menatap Hyun Su dan nggak menjawab. Hyun Su duduk dan mengingatkan kalo Noona melihat wajah pembunuhnya. Dan mungkin juga ia adalah target berikutnya. Ia juga meminta Moo Jin untuk berjanji padanya agar nggak meninggalkan noonanya seorang diri. Moo Jin mengiyakan.

Hyun Su lalu mengatakan akan menemui Yeom Sang Cheol. Ia akan memanfaatkannya untuk mendekati kaki tangannya.





Yeom Sang Cheol bersama Jung Mi Suk mendatangi sebuah rumah (kayaknya itu rumahnya Do Min Suk, deh). Jung Mi Suk menanyakan apa di tempat itu ya bisa ketemu sama keluarganya? Yeom Sang Cheol mengonfirmasi kalo Jung Mi Suk nggak ingat apa-apa? Jung Mi Suk menggeleng. Yang Ia ingat hanya ...

Jung Mi Suk mengatakannya sambil membayangkan. Ia ingat ia berjalan tanpa tujuan. Ia sendiri juga nggak tahu kenapa. Ia berjalan dengan pakaian lusuh dan robek menyusuri terowongan dengan badan yang penuh luka. Dan ia terus berjalan. Setelah itu ia berpindah-pindah sampai berakhir di rumah sakit jiwa.

Yeom Sang Cheol duduk. Ia merasa kalo hidupnya Jung Mi Suk pasti berat. Jung Mi Suk berterima kasih pada Yeom Sang Cheol karena telah menemukan keluarganya untuknya. Yeom Sang Cheol mengatakan kalo dia nggak perlu berterima kasih karena ia akan dibayar untuk itu. Ia menekankan kalo Jung Mi Suk sangat penting bagi mereka semua.

Bersambung...

Posting Komentar

1Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar