Sinopsis Flower of Evil episode 15 part 3
September 20, 2020
0
Semua gambar dan konten bersumber dari tvN
Moo Jin syok dengarnya. Ji Won melanjutkan kalo mereka menganggap Baek Man Wu dan Gong Mi Ja sebagai kaki tangan. Mereka kan ke sana segera setelah mendapat surat perintah. Ia meminta Moo Jin untuk meninggalkan rumah itu secara diam-diam.
Moo Jin lalu menutup telponnya dan menatap ibu tajam. Ibu tergugup dan menanyakan ada apa? Moo Jin menanyakan di mana anaknya sekarang? Baek Hee Sung?
Di kantor polisi Ji Won panik karena Koo Jin menutup telponnya. Ia lalu bilang ke ketua tim untuk keluar tanpa surat perintah. Ia memberitahu kalo Wartawan Kim hilang kendali dan mungkin dalam bahaya.
Dan benar saja. Moo Jin bangkit dan mencari ruangan Baek Hee Sung. Ibu berusaha untuk menghalanginya tapi Moo Jin mendorongnya. Moo Jin membuka semua pintu yang ia temui. Ibu menyusulnya dan memperingatkan kalo Moo Jin nggak boleh menggeledah rumah mereka seperti itu.
Moo Jin sama sekali nggak bisa dihentikan. Ia teriak memanggil nama Baek Hee Sung. Ibu mendekat dan memintanya untuk duduk dan membicarakannya. Ia merasa kalo mereka punya salah paham. Moo Jin nggak mau dengar. Ia mendorong ibu dan kembali mencari. Ibu meminta Moo Jin untuk memberitahunya apa yang sebenarnya terjadi.
Di ruangannya ayah merobek catatan tentang Hee Sung dan membuangnya ke tong sampah.
Sementara itu Moo Jin sudah sampai di depan kamar Hee Sung. Ibu kembali menghalanginya. Moo Jin menyuruhnya untuk minggir tapi ibu nggak mau. Moo Jin memberitahu kalo itu nggak akan bisa dihindari. Lagipula polisi sedang dalam perjalanan ke sana. Ia lalu mendorong ibu dan membuka pintu itu.
Nggak ada siapa-siapa di sana. Ayah datang dan melihat yang terjadi. Moo Jin menghampirinya dan mengatakan kalo Hee Sung nggak ada di sana. Bukannya putranya harusnya terbaring nggak sadarkan diri di tempat tidur? Ibu nggak bisa jawab.
Moo Jin menatap ayah tajam lalu pergi.
Ayah membuka laci dan mengambil suntikan yang susah ia iso dengan obat. Ia menghadang jalan Koo Jin dengan suntikan itu. Ia nggak mengijinkan Moo Jin untuk keluar.
Moo Jin merasa nggak habis pikir melihat ayah masih nggak mengerti kalo semua itu nggak ada artinya. Ayah malah balik nanya kenapa nggak ada artinya? Ia pikir yang harus ia lakukan hanya membunuh Moo Jin dan setelah itu ia akan menyerahkan diri.
Moo Jin menanyakan apa bedanya? Ayah nangis sambil teriak ia menjawab kalo mungkin aja putranya akan berubah. Ia meyakini kalo anaknya akan berubah kalo ia berkorban. Ia memberitahu kalo Hee Sung biasanya nggak seperti itu. Kalo aja dia nggak ketemu dengan Do Min Suk dia akan baik-baik saja. Ia hanya ingin memberi anaknya satu kesempatan terakhir.
Moo Jin mengulangi seakan nggak percaya. Kesempatan? Ia lalu memberitahu kalo saat ia masih muda, ia menemukan karung besar di ruang bawah tanah bengkel Do Min Suk.
Moo Jin ikut meyakini kalo itu rusa setelah Do Min Suk mengatakan kalo itu adalah rusa.
Sampai sekarang Moo Jin terus bilang pada dirinya sendiri kalo itu adalah rusa. Karena kalo enggak itu akan terlalu menakutkan. Tapi nggak peduli gimanapun dia percaya, nggak akan mengubah kenyataan kalo apa yang ada di dalam karung itu adalah manusia dan bukannya rusa.
Moo Jin mendekat dan membuat ayah goyah. Ia meyakini kalo ayah dari awal tahu apa yang Baek Hee Sung lakukan. Masa depan putranya bukan dari apa yang ingin ia ubah. Itu adalah momen ia menyadari sifat asli putranya dan memilih untuk mengabaikannya. Ayah nangis. Begitu juga dengan ibu. Moo Jin meminta agar ayah nggak berharap Hee Sung akan sembuh.
Moo Jin lalu berjalan melewati ayah. Ayah malah mau menyuntikkan obat itu pada diri sendiri. Moo Jin kembali untuk mencegahnya. Ayah minta agar Moo Jin membiarkannya pergi. Moo Jin merebut suntikan itu dan membuangnya. Ia memberi tahu kalo mereka (wartawan) berkewajiban untuk mengungkapkan kebenaran. Ia harus tetap hidup sampai tugasnya selesai.
Ibu menghampiri ayah setelah Moo Jin pergi. Ia duduk di depan ayah dan menatapnya. Mereka tahu kalo itu adalah akhirnya. Tapi ia penasaran kenapa mereka memilih untuk melangkah sejauh ini. Ayah kembali nangis.
Tiap orang tua pasti sayang banget sama anaknya sampai nggak rela kalo anaknya sampai terluka. Dan tanpa orang tua sadari hal itu malah membuat sang anak jadi kebal. Padahal anak perlu jatuh untuk mendapatkan pelajaran. Anak perlu sakit untuk punya hati.
Hyun Su mengikat Hee Sung di kursi. Biarpun begitu Hee Sung tetap nggak mau mengakui kesalahannya. Ia menanyakan perasaan Hyun Su ditipu olehnya. Hyun Su yang berdiri di hadapan Hee Sung mengaku paham gimana Hee Sung membuatnya jatuh dalam perangkatnya. Hee Sung melarangnya bersikap sombong hanya karena telah menangkapnya karena Hyun Su hanya akan selalu sembunyi di balik bayangannya.
Hyun Su menatap Jung Mi Suk. Jung Mi Suk menggeleng seakan bilang kalo itu nggak benar. Ia menanyakan kenapa Hee Sung melakukan itu padanya? Hee Sung mengatakan kalo ia nggak menyesali perbuatannya. Lagian juga ia akan dihukum seumur hidup. Jung Mi Suk nangis.
Hyun Su menghadap Hee Sung dan menanyakan ponselnya. Ponsel yang digunakannya untuk menelpon Yeom Sang Cheol.
Hee Sung menatap Hyun Su dan mengatakan kalo ia mungkin akan berada di bawah sorotan. Hyun Su kembali memintanya untuk memberikan ponselnya. Hee Sung bertanya-tanya apa ia harus menerbitkan buku saat ia menghabiskan waktunya di penjara? Ia akan menulis gimana ia tumbuh. Hal yang ia dan Do Min Suk lakukan untuk bersenang-senang. Pembicaraan mereka dan gimana mereka merencanakan pembunuhan menjadi tindakan seni. Ia pikir orang akan penasaran sampai jadi g*la. Ia kembali bertanya-tanya berapa banyak yang akan terjual?
Hyun Su mendekat dan menasehati agar ia nggak terlalu bersusah payah karena ia nggak akan bisa melakukan apapun untuk memprovokasinya.
Hee Sung menatap Hyun Su seakan tertantang. Ia lalu memberitahu kalo ponselnya ada di saku. Ia menantang Hyun Su untuk menyuruh polisi agar segera menangkapnya. Dan ia minta dipanggilnan ambulans juga karena sepertinya ia membutuhkannya.
Hee Sung teringat apa yang Do Min Suk katakan saat mereka duduk memancing di dermaga. Do Min Suk memberitahu kalo Hyun Su itu beda. Dia gagal. Dan meskipun ia sudah bekerja keras.
Hee Sung terdiam. Do Min Suk menatapnya dan menanyakan arti ekspresinya. Ia rasa kalo Hee Sung berhak untuk gembira karena ia adalah karya terbaik yang pernah dibuatnya.
Hyun Su mengambil ponsel itu. Selain ponsel juga ada sebuah tanda pengenal. Milik Ji Won? Hyun Su syok. Hee Sung mengembalikan ID itu padanya. Itu adalah suvenir. Hyun Su menanyakan kenapa itu ada padanya?
Hee Sung tersenyum. Hyun Su masih nggak percaya. Ia mengira kalo Hee Sung bohong. Hee Sung mengatakan kalo rumahnya Hyun Su bagus. Ia menanyakan siapa yang membeli perahu di belakang tv? Ia mengaku menyukainya.
Hyun Su tetao nggak percaya. Ia menarik kerah baju Hee Sung dan tetap menganggapnya bohong. Ia mendesak Hee Sung agar mengakui kalo itu bohong.
Hee Sung hanya diam. Ia memberitahu kalo Do Min Suk membuatnya menjadi pembunuh. Karena itulah ia akan melakukan hal yang sama pada Hyun Su. Dengan begitu barulah adil.
Jung Mi Suk minta Hyun Su agar segera menghubungi polisi. Ia minta agar ia tetap pada rencana. Hyun Su mulai terpengaruh tapi ia mengatakan kalo ia nggak mempercayainya.
Hee Sung mengulangi apa yang Hae Su katakan pada Eun Ha yang ia kira adalah Ji Won. Eun Ha, berjanjilah untuk nggak membuka pintu untuk siapapun kecuali ibu. Bisakah kamu melakukan itu Eun Ha?
Hyun Su hancur. Hee Sung menyindir kalo itu sangat menyentuh dan membuatnya ingin nangis. Hyun Su melepaskan Hee Sung. Perasaannya kacau.
Hee Sung menenangkan kalo dia nggak menyentuh anaknya Hyun Su karena ia nggak melakukan hal seperti itu.
Hyun Su nangis. Ia nelpon Ji Won. Ji Won sedang dalam perjalanan menuju rumah ayah. Melihat nomor nggak dikenal menelponnya membuatnya ragu antara mau menjawab atau enggak. Hyun Su nangis berharap Ji Won mengangkat telponnya. Ji Won akhirnya memilih untuk nggak menjawabnya.
Hyun Su lalu menelpon 112, layanan darurat. Ia melapor kalo ia punya laporan kejahatan dan minta dihubungkan ke kantor polisi Gangsu unit kejahatan dan kekerasan Tim tiga Detektif Cha Ji Won.
Petugas memintanya untuk menutup telpon menunggu karena detektif akan menelponnya nanti.
Nggak lama kemudian ponselnya bunyi. Dari kantor polisi Mapo Unit kejahatan dan kekerasan. Ia menyinggung tentang petugas polisi yang diserang dan menanyakan informasi apa yang ingin dilaporkan.
Sambil nangis Hyun Su menanyakan apa detektif Cha Ji Won menjadi korban? Polisi membenarkan. Hyun Su menanyakan kondisinya. Detektif memberitahu kalo Ji Won sudah tewas. Hyun Su sangat terpukul. Syok, sedih nyampur jadi satu. Ia lalu menanyakan anaknya. Detektif memberitahu kalo anaknya aman.
Hati Hyun Su hancur. Remuk. Ia menjatuhkan ponsel itu dan nangis sejadi-jadinya. Ia bahkan nggak sanggup untuk berdiri. Jung Mi Suk sampai nggak tega lihatnya.
Hee Sung meyakini kalo apapun yang terjadi ia pasti akan menang. Ia menang kalo Hyun Su menyerahkannya ke polisi. Ia juga menang sekalipun Hyun Su membunuhnya. Ia menekankan kalo Hyun Su nggak akan bisa menang dalam permainan itu.
Hyun Su mengangkat wajahnya. Ia melihat pisau Hee Sung tadi dan mengambilnya. Digenggamnya pisau itu dan meminta Jung Mi Suk untuk menghubungi polisi. Jung Mi Suk nggak mau. Ia melarang Hyun Su melakukannya. Hyun Su nyuruh Jung Mi Suk untuk bilang ke mereka kalo Do Hyun Su membunuh seseorang.
Jung Mi Suk memohon agar Hyun Su nggak melakukannya hanya karena k*p*r*t hina kayak dia. Jebal. Hyun Su nggak menghiraukannya. Sorot matanya berubah. Perlahan ia bangkit. Ia minta Jung Mi Suk untuk bilang ke mereka kalo ia akan memotong tangan dan kakinya hidup-hidup. Ia juga akan menyayat wajahnya sampai dia nggak bisa diidentifikasi. Bahkan setelah semua itu dia nggak akan langsung mati dan merangkak di lantai. Jadi ia akan membunuhnya beberapa kali.
Hyun Su berjalan perlahan menghampiri Hee Sung sambil mengulangi "Beberapa kali"
Hee Sung nampak takut.
"...membunuhnya lagi dan lagi"
Jung Mi Suk melarang.
Hee Sung mundur. Hyun Su mendekat dan mau menusuknya. Hee Sung memandangnya sampai terlempar membentur kurungan.
Jung Mi Suk menahan Hyun Su dan menyuruh Hee Sung untuk kabur.
Ikatan Hee Sung terlepas begitu kursi itu hancur. Ia bangkit dan kabur.
Hyun Su berhasil melepaskan belenggu Jung Mi Suk. Ekspresinya menyeramkan. Ia bangkit dan menyusul Hee Sung. Jung Mi Suk nangis memohon agar Hyun Su jangan melakukannya.
Di luar sudah hampir terang. Hee Sung yang sedang berlari jatuh tersandung Yeom Sang Cheol yang meninggal di tangga sambil memeluk koper uangnya.ia lalu bangkit dan lari ke hutan.
Hyun Su keluar nggak berselang lama dan menyusul Hee Sung dengan pisau di tangannya.
Bersambung...
Tags:
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊