Sinopsis My Bubble Tea episode 7 part 1

Anysti
0


Semua gambar dan konten bersumber dari  VIU Thailand







Light bermimpi. Dalam mimpinya ia bertemu dengan nona Jarassang yang adalah ibunya. Setelah bangun ia langsung membangunkan paman Hoy dan memberitahukan perihal mimpinya. Kalo ia melihat ibunya dengan sangat jelas. Paman pikir Light masih mabuk. Light membantahnya. Ia memberitahu kalo dia juga melihat ayahnya. 


Paman nampak tertarik dan menanyakan seperti apa dia? Light heran dengar paman belum pernah melihatnya. Paman mengalihkan mau mandi tapi Light menahan. Dia mau pergi. Dia nggak mau di dekat kamar mandi saat paman memakainya. 


Setelah pergi paman langsung me nelpon seseorang. 






Modem merasa gelisah dalam tidurnya. Dalam mimpi ia membaca koran tentang artis Jarassang yang ditemukan tewas. Dan saat ia membuka tirai kamar mandi ia melihat Light. 


Seketika itu juga Modem terbangun. Ia kaget mendapati kalo malaikat kamar mandinya adalah Light. 






Modem lalu ke rumah Light dan mencari sesuatu di kamarnya. Ia mengajari bibi Shell tentang hal itu. Light yang habis mandi kembali ke kamarnya untuk berganti baju. Keduanya nggak menyadari kehadiran masing-masing. 


Light melemparkan handuknya ke atas tempat tidur dan mau ganti baju. Saat itulah Modem berbalik. Dia kaget lihat Light dan teriak. Begitu juga dengan Light. Mereka sama-sama teriak. Modem menyuruh Light untuk keluar. Light mengambil bola basket untuk menutupi miliknya. Apa yang harus ia lakukan? Ia akan memakai baju. 


Modem mengakhiri keterkejutannya. Klise banget untuk seorang direktur kreatif seperti dirinya. Light mengerti. Ia membuang bola basket itu dan melakukan peregangan. Ia suka dengan Modem yang seorang direktur kreatif iklan. Ia bosan dengan sinetron Thailand yang gitu-gitu aja. 


Modem nggak nyaman lihatnya. Light menanyakan kenapa Modem ke sana? Modem memberitahu kalo dia mau mencari foto Light saat kecil. Lah Light malah bercanda ke hal lain. Tapi akhirnya ia tetap mencairkannya untuk Modem. Modem nggak bisa lagi melihatnya. Ia mimisan dan teriak. 


Beberapa saat kemudian 


Light sudah memakai baju dan hidung Modem juga sudah baikan. Ia menagih foto Light dan Light memberikannya. Foto pertama wajahnya nggak kelihatan karena diambil dari sebelah. Dan yang kedua wajahnya buram. Sayang Light nggak punya yang lain lagi. 


Modem lalu memberitahukan kalo ia bermimpi aneh semalam. Ia seakan kembali ke masa lalu di kamar mandi... . Duh bingung ceritanya jadi Modem nggak melanjutkannya. 


Light memberitahu kalo semalam ia juga bermimpi aneh. Ia memimpikan seorang selebritas memanggilnya anaknya. Tapi soal siapa selebritasnya dia nggak ingat. Modem menyuruhnya untuk mengingat. Lah Light malah ingat namanya Jaroon. Lah itu kan nama pria. Light mengaku ingatnya cuman Jara...


Modem mencoba untuk mencarinya dan menunjukkannya pada Light. Light menunjuk pada nona Jarassang. Modem malah nggak percaya ka rena nona Jarassang itu nggak punya pacar apalagi anak. 





Light mendadak sakit kepala. Modem pikir dia sudah ingat nggak tahunya cuman karena terlalu banyak minum dengan paman Hoy. Ih habis itu giliran Modem sakit kepala. Light menegur kalo ia sudah melakukannya tadi. 


Modem memberitahu kalo dia sudah ingat. Light kaget. 


Nona Jarassang melakukan wawancara dengan seorang pria. 


Light pikir itu adalah ayahnya. Modem memberitahu kako itu adalah lawan main nona Jarassang. Namanya Pak Sobat. Kalo di jaman mereka itu adalah Nadech dan Yaya. Lah Light nggak tahu. 


Ih Modem kesal. Ia berharap kako itu nggak gegara sihir. Ia harap itu nggak akan kacau seperti yang sebelumnya. Light mengaku nggak paham. Oh ternyata Light bisa mendengar suara hati Modem 🤦‍♀️






Paman Hoy mendatangi bibi Shell dan memberitahu kalo Light sudah mengingat semuanya. Di belakang Wifi nguping. Paman Hoy melanjutkan kalo itu gegara Modem datang semalam. 


Bibi pikir itu karena teh pengangkat kutukan. Light hampir mendekati kebenaran. Ia pikir mereka nggak punya banyak waktu. Ia lalu pergi untuk mengambilnya. 








Light dan Modem mendatangi rumah pak Sombat. Light nggak berani lihat jadi Modem yang mengintip lewat pagar. Setelah melihat Modem malah ngajakin pulang karena di rumah nggak ada siapa-siapa. Light nggak percaya secara dia dengar ada orang di dalam. Ia lalu melihatnya sendiri untuk membuktikannya. 


Ternyata di dalam ada seorang anak perempuan sedang bermain bulu tangkis sama ibunya. Tapi ibu itu bukan nona Jarassang. Light langsung sedih setelah melihatnya. Sambil memaksakan senyumnya ia mengajak Modem untuk pergi dari sana. 


Mendadak ada yang memanggil mereka. Dan setelah mereka berbalik ternyata orang itu adalah pak Sombat. Pak Sombat pikir mereka adalah pencuri karena telah mengintip rumahnya. 


Modem membantahnya. Ia mau mengambil sesuatu dari dalam tasnya tapi malah dikira mau mengambil pistol. Light menenangkan kalo mereka hanya ingin berkunjung. 


Pak Sombat menatapnya tajam dan menanyakan apa urusannya? Dengan penuh hari Light memberitahukan namanya. Pak Sombat mengulanginya dan terdiam selama beberapa menit. Dikiranya dia ingat, tahunya enggak. 


Modem lalu menunjukkan foto Light saat masih kecil. Pak Sombat seperti ingat sesuatu. Light memberitahu kalo ia putra nona Jarassang dan memanggilnya ayah. Pak Sombat terdiam lagi. Ia lalu membantah kalo Light bukan anaknya dan ia bukan ayahnya Light. Mendadak kepalanya terasa pusing. 


Light juga ikut bingung. Kalo Pak Sombat bukan ayahnya lalu siapa ayahnya? Lah Pak Sombat juga nggak tahu. Dan ternyata pak Sombat bukanlah suami dari Nona Jarassang. Ia lalu mengusir keduanya. Light mencoba meminta Pak Sombat untk mengingatnya lagi. Pak Sombat marah. Modem lalu menarik Light pergi dari sana. 









Di jalan Light marah pada Modem yang bilang kalo Pak Sombat adalah ayahnya. Modem membantahnya. Ia hanya bilang kalo Pak Sombat itu adalah lawan main nona Jarassang dan nggak bilang itu ayahnya. 


Samar-samar Light ingat masa kecilnya. Teman-temannya menyebutnya putra mafia. Seorang putra pembunuh. Ayahnya adalah penjahat yang muncul di tv. Light marah dan mau memukul temannya. 


Kepalanya menjadi sakit dan jadi nggak fokus bawa motornya. Kecelakaan ada di depan mata. 


Nona Jarassang mengadakan konferensi pers bersama pak Sombat sehubungan dengan drama baru mereka. Sepanjang wawancara pak Sombat mengarahkan tangannya ke tempat yang nggak seharusnya sehingga membuat nona Jarassang marah. 


Pun setelah wawancara selesai, Pak Sombat tetap nggak mau melepaskan tangannya. Nona Jarassang menyingkirkannya dan mengingatkan kalo pekerjaan adalah pekerjaan. Dalam kehidupan nyata ja susah berkeluarga. Ia berpesan agar Pak Sombat nggak melakukannya lagi. 


Nona Jarassang meninggalkan pak Sombat dan menghampiri Light yang sudah menunggu di luar. Itu adalah adegan yang ia lihat dalam mimpinya. Ibu lalu menanyakan ayahnya. 


Nggak lama kemudian sebuah mobil berhenti di dekat mereka dan seorang pria turun dari mobil itu dan mengajak mereka untuk makan. Dia adalah paman Hoy. Tapi aneh. Light memanggilnya ayah. 


Bersambung...



Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)