Sinopsis Kaette Kitara Ippai Shite. Episode 4

Anysti
0

All content from YTV






Ringkas drama sebelumnya


Akane dan Naoya jadi sering melakukannya sebagai Shino dan Akikawa. Ih sudah pagi tapi Naoya masih mau melakukannya. Alarm nya bunyi. Akane mengingatkan kalo ia ada rapat pagi ini. Naoya mengiyakan. Akane juga harus bekerja. Mereka melakukannya dengan sangat sering jadi Akane punya banyak konten. Akane merasa malu mendengarnya. Naoya keluar. Nggak lama kemudian ia kembali dan menunjukkan ponselnya sambil mengucapkan selamat atas serialisasinya. Akane berterima kasih atas bantuan Naoya selama ini. Naoya juga berterima kasih karena berkat itu ia bisa sering melakukannya. Hari ini ia akan bersemangat dalam bekerja. 


Di tempat kerja, rekannya Naoya memberitahu kalo tadi ia melihat Makoto menangis dan menanyakan apa yang sudah Naoya lakukan padanya? Naoya mengaku nggak melakukan apapun dan memberitahu kalo ia sudah selesai dengan hal semacam itu. Rekannya merasa kalo Naoya sudah berubah dan menduga kalo ia punya pacar. Naoya membantahnya. Mustahil. 





Editor mengaku sangat puas dengan chapter pertama mereka. Bahkan sambutannya juga sangat positif. Mereka mendapat banyak komentar baik. Akane mau menunjukkan plot untuk bab selanjutnya tapi editor mengatakan sesuatu yang lain. Kepala editor datang dan memperjelas kalo mereka ingin perasaan Shino dan Akikawa goyah. Misalnya ada pria lain yang mendekati Shino. Akane hanya tersenyum mendengarkan permintaan editornya. 


Sambil mencuci piring Akane memikirkan apa yang editornya katakan. Naoya pulang. Ia pulang telat hari  ini. Akane mengingat apa yang Naoya katakan kalo ia nggak akan tidur dengan orang lain sampai manganya selesai. Ia sendiri  meragukannya apa Naoya beneran melakukannya? Melihat wajah gelisah Akane, Naoya pun menghampirinya. Ia pikir Akane mengalami mandek sehingga ia pun menyentuhnya karena berpikir Akane membutuhkan referensi. 


Akane menghindar dan mengatakan kalo bukan Naoya yang ia butuhkan. Ia memberitahu kalo editornya memintanya untuk mencari model lain. Naoya kecewa dengarnya. Ia menyemangati Akane kemudian meninggalkannya. 











Hari selanjutnya Akane menggambar di kafe. Ia merasa mendek. Pemilik kafe memberikan minumannya dan menanyakan apa masalahnya. Akane memberitahu kalo ini tentang manganya. Ia nggak tahu apa yang dipikirkan seorang pria. Pemilik kafe memberitahu kalo pria menyukai seorang wanita maka pria akan berubah demi wanita itu. Akane pun berpikir kalo ia nggak perlu melakukan apapun, hanya perlu menggoyahkan hatinya. 


Pemilik kafe memberinya sepotong cokelat sebagai hadiah untuk kerja kerasnya. Sstt tapi jangan kasih tahu orang lain. Akane lalu membayangkan kalo pemilik kafe mendekati Shino dan menyukainya. Melihat ekspresi Akane membuat pemilik kafe merasa aneh. Ia memanggil Akane dan menyadarkannya. Akane meminta maaf dan mengaku membayangkannya sebagai modelnya. Ia memakan cokelatnya dan berterima kasih kemudian pergi. Lah tagihannya belum dibayar...


Dalam perjalanan pulang Akane merasa kalo nggak cukup hanya satu orang. Di depan pintu tetangga menemuinya. Ia pernah melihat Naoya pulang kerja malam hari tapi nggak pernah melihat Akane. Akane malah membayangkan yang enggak-enggak. Ia berterima kasih atas bantuan tetangga itu kemudian masuk. Sementara itu sang tetangga bingung. Ia merasa nggak membantu apa-apa. 


Sampai rumah Akane melihat rumah gelap. Naoya belum pulang. Ia lalu ke kamarnya dan melakukan pekerjaannya. Ia menggambar sampai pagi datang. Selanjutnya ia keluar. Ada makanan yang disiapkan Naoya di atas meja. Dia sudah berangkat kerja. Tiba-tiba ada yang datang, seorang pengantar barang. Ia meminta Akane untuk memberikan tanda tangan atau stempel. Akane kembali membayangkan kelanjutan manganya. Shino terjatuh saat mengambil paket dan ditolong sama kurir. Akane pun berterima kasih atas bantuan yang kurir itu berikan dan mendorongnya keluar. Lah padahal belum dikasih stempel. 


Malamnya Akane masih sibuk menggambar. Naoya pulang dan mau mengejutkannya tapi nggak jadi karena nggak mau mengganggu. 








Ediitor sangat menyukai apa yang Akane tulis. Akane senang mendengarnya. Ia lalu bertemu dengan Naoya yang habis mandi. Naoya menanyakan pekerjaannya. Akane merasa lega. Ia pikir Naoya menghidarinya karena ia terlalu sibuk bekerja. Hal itu pernah terjadi padanya sebelumnya. Pacar Akane sebelumnya memprotesnya yang terlalu sibuk bekerja dan menyuruhnya untuk memilih antara dirinya atau kerja. 


Naoya mendekat dan meyakinkan kalo ia nggak akan melakukannya. Ia menyukai Akane yang sedang bekerja dan nggak ingin mengganggunya. Ia adalah penggemarnya. Ia lalu memeluk Akane dan merasa lega bisa kembali menyentuhnya. Ia mendorong Akane ke dinding dan menanyakan hasilnya. 


Mendengarnya membuat Akane kembali bersemangat. Ia menarik Naoya ke kamar dan menunjukkan bagian selanjutnya. Naoya membacanya sambil nyender. Ia senang Akane bisa menggambar tanpa dirinya. Akane lalu melihat kalo sekarang sudah waktunya dan mengajak Naoya untuk ikut juga. 






Akane mengajak Naoya ke kafe. Pemilik kafe mengucapkan selamat atas serialisasinya. Dan untuk penghargaan untuknya ia akan membuatkannya hidangan penutup. Akane berterima kasih. Ia sangat menyukai hidangan penutupnya. Naoya menawarkan untuk membantu. 


Pemilik kafe mengonfirmasi kalo Naoya yang selama ini memasak untuk Akane. Belakangan ia melihat Akane mulai berubah. Ia menjadi lebih ceria. Begitu juga dengan Naoya.Saat seorang pria menyukai seorang wanita ia akan berubah dengan sendirinya. Ia melihat Akane seperti Kopi Giatemala yang dalam dan menyegarkan. Ia ingin membantu meski hanya bantuan kecil. 


Naoya menanyakan apa bantuannya tulus? Pemilik kafe tersenyum melihat wajah Naoya yang ada krimnya. Ia membersihkannya lalu memeluk Naoya. Naoya lalu mendorong pemilik kafe ke dinding. Akane melihat mereka kemudian mendekat dan mengambil gambar. Ia meminta mereka untuk makin mendekat. Baik Naoya maupun pemilik kafe merasa aneh. Yang terjadiadalah setelah membersihkan krim di wajah Naoya, pemilik kafe membantunya mengikat celemek. Naoya mendorongnya ke dinding karena ada lalat. 


Selanjutnya Akane malah nyuruh keduanya untuk berpose dan ia mengambil banyak gambar. 








Sampai rumah Akane melihat kembali gambar yang diambilnya tadi. Naoa duduk agak jauh dan memujinya yang mendapatkan model pria tua yang seksi. Akane tersenyum dan memintanya untuk membaca bab ini sampai akhir. Ia menghampiri Naoya dan menunjukkannya akhir bab. Naoya membacanya. Akane menjelaskan kalo bukan pemilik kafe, tetangga atau pengantar paket yang Shino butuhkan, tapi hanya Akikawa. 


Mendengarnya membuat Naoya merasa malu. Ia menghindari Akane tapi Akane malah semakin menggodanya. Akhirnya Naoya menangkap Akane dan menutup matanya. Ia menarik tangannya ke belakang dan memikirkan apa yang harus ia lakukan selanjutnya untuk memberinya inspirasi. Ia memutuskan untuk memborgol tangannya. 


Akane melihat borgolnya setelah Naoya melepaskan tangannya. Borgolnya adalah sebuah gelang. Itu adalah hadiah ulang tahun untuk Akane dari Naoya. Akane merasa senang karena Naoya mengingat hari ulang tahunnya. Naoya sesumbar kalo ia adalah penggemarnya. Akane lalu memeluk Naoya. Ekspresi Naoya berubah.Ia yang sebelumnya tersenyum berubah menjadi aneh. 






Naoya berlatih memukul bola. Di sebelah ia melihat anak laki-laki bermain dengan ayahnya. Seseorang menghampirinya dan menanyakan kabarnya setelah 10 tahun. Naoya hanya tersenyum. Ia lalu pergi setelah menerima pesan. 


Secara nggak sengaja Akane melihat Naoya keluar dari sebuah kafe bersama dengan seorang wanita. Ia nampak kesal dan kecewa. 


Ringkas drama  selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)