All content from YTV
Ringkas drama sebelumnya
Akane nggak sengaja melihat Naoya bersama dengan seorang wanita. Ia lalu membayangkan Akikawa bersama dengan wanita lain yang adalah juniornya. Wanita itu tetap menyukai Akikawa meski tahu kalo ia sudah memiliki Shino. Melihatnya malah membuat Akane makin semangat dengan pekerjaannya.
Setelahnya Akane menemui editornya dan memberitahu alur untuk chapter selanjutnya. Editornya menyukainya dan menyemangatinya untuk menyambut fajar.
Saat meninggalkan kantor, Akane melihat gadis yang bersama dengan Naoya tadi. Ia menjadi ingin tahu apa hubungan gadis itu dengan Naoya. Saat pulang ke rumah Akane kembali ketemu dengan gadis itu. Ia juga mendatangi rumah Naoya. Akane sengaja sembunyi dan melihat mereka. Naoya membukakan pintu untuk gadis itu dan memberitahu kalo Akane belum pulang. Akane pun menampakkan diri. Gadis itu tersenyum pada Akane saat Naoya mengira kalo mereka pulang bersama.
Mereka masuk dan duduk bersama. Naoya memberitahu kalo gadis itu adalah sepupunya, Mei. Mereka sangat dekat dari kecil dan sudah seperti saudara kandung. Mei mendekat ke Naoya dan menunjukkan jam tangannya tapi Naoya nggak memakai miliknya. Naoya memberitahu kalo Mei ingin menjadi seniman manga. Mei cerita kalo ia ke penerbit untuk menunjukkan karyanya tapi katanya ia harus banyak belajar. Dan saat Naoya bilang kalo ia tinggal dengan seorang seniman manga ia pun meminta dikenalkan.
Mei menunjukkan karyanya pada Akane dan memintanya untuk membantunya. Akane sih nggak bilang apa-apa dan Mei menganggap kalo Akane bersedia untuk membantunya. Setelahnya Mei kembali pada Naoya. Ia ingin menginap di sana dan memakan masakan Naoya. Ia juga ingin tidur dengannya seperti saat mereka masih kecil dulu. Naoya langsung menolak.
Akane nggak nyaman melihat mereka dan pamit mau bekerja.
Ia datang ke kafe tempat ia biasa menggambar. Nggak tahu kenapa ia nggak bisa menggambar apapun karena memikirkan kedekatan Naoya dengan Mei. Sejujurnya ia nggak suka. Apa ia merasa cemburu? Tapi Naoya kan hanya bahan referensinya. Pemilik kafe datang dan menyajikan teh hitam. Padahal dia pesannya kopi. Pemilik kafe lalu bertingkah seakan ia adalah kopi yang biasa Akane minum. Saat merasa cemburu yang sangat besar, ia akan menemukan sisi lain dari dirinya.
Di rumah Naoya sedang memasak. Mei sudah selesai mandi. Ia memakai baju milik Naoya dan memanggilnya. Ia menunjukkan pose seksi. Naoa sama sekali nggak tertarik. Ia melempar celana panjang ke Mei dan menyuruhnya untuk memakainya. Ia memprotes Mei yang belum dewasa. Mei justru merasa kalo Naoya yang belum dewasa. Ia nggak pernah memakai jam tangannya. Ia merasa sudah move on tapi padahal belum.
Naoya nggak menanggapi dan kembali ke dapur. Mei memakai celanya dan menghampiri Naoya. Ia memeluknya dan meminta maaf. Naoya tetap tenang. Ia bilang ke Mei kalo ia mau menjemput Akane.
Kebetulan Akane juga sudah meninggalkan kafe. Ia menemui Akane yang lagi manyun. Melihat Naoya datang menjemputnya membuat Akane tersenyum. Naoya mengajaknya untuk makan malam bersama. Padahal Naoya bisa makan berdua sama Mei. Ia nggak mau jadi penghalang. Naoya meminta maaf dan memberitahu kalo ia menyiapkan sesuatu yang enak. Akane tersenyum dan mengangguk. Ia berterima kasih karena Naoya sudah menjemputnya.
Ketiganya makan bersama. Setelahnya Akane ma umencuci piring tapi Naoya melarang. Ia nyuruh Akane bicara dengan Mei tentang manga dan ia yang akan mencuci piring. Mei membaca karya terbaru Akane dan memujinya. Ia merasa kalo Akikawa adalah Naoya dan Shino adalah Akane. Akane memberitahu kalo Naoya adalah bahan referensinya dan Shino adalah imajinasinya saja. Meski menyangkal akhirnya Akane membenarkan kalo ia memiliki perasaan yang sama sama Shino yaitu ingin mencintai dan dicintai.
Naoya sudah selesai cuci piring dan nyuruh Mei untuk segera tidur karena ia harus pulang besok pagi. Mei mengatakan kalo ia mau tidur sama Akane. Ia berbisik ke Akane kal oia nggak mau Akane dan Naoya melakukan sesuatu selagi ia tidur. Naoya melarang karena Akane masih ada pekerjaan. Akane merasa nggak enak dan setuju untuk tidur dengan Mei. Keduanya pergi ke kamar Akane. Naoya melihat jam tanga Mei yang sengaja ditinggalkan di atas meja.
Mei menyatakan kalo ia nggak akan kalah dari Akane. Ia memang hebat dalam manga tapi ia nggak akan menyerah. Baik pada manga ataupun Naoya. Akane merasa kalo Mei sama seperti dirinya saat berusia 20 tahun. Ia sangat suka manga dan akan melakukan apapun untuk itu. Mei merasa kalo hanya dirinya yang bisa memahami Naoya. Ia nggak mau melihat Naoya terluka lagi. Akane menahan. Mei pun menyadari kalo Akane belum tahu tentang itu dan memintanya untuk melupakan apa yang dikatakannya tadi.
Naoya sendiri masih belum tidur. Ia nggak ada pekerjaan besok jadi membaca manga. Akane bangun dan menghampirinya. Ia nggak akan membiarkan Naoya tidur malam ini. Mei terbangun karena mendengar suara "nakal". Ia pun keluar untuk melihatnya. Ternyata Akane sedang membuat sketsa Naoya. Mei melihatnya dan memujinya. Meski hanya sketsa tapi itu sangat seksi. Akane pun menawarkan untuk menggambar bersama. Dan jadilah Naoya sebagai model mereka berdua.
Paginya Naoya membangunkan Mei dan Akane untuk sarapan. Akane melihat saus pada makanannya yang Naoya siapkan. Ia pikir itu kura-kura tapi tahunya jaring. Ia tersenyum lihatnya. Ia lalu memberikan naskah Mei yang sudah ia kasih nasehat. Mei senang lihatnya dan semakin bersemangat.
Usai makan Mei pamit ke Akane. Akane menanyakan apa yang Mei maksud tadi malam. Mei merasa kalo Akane nggak tahu apa-apa tentang Naoya. Karena Akane sudah membantunya memberi nasehat, ia pun akan memberi petunjuk. Masa lalu membentuk masa kini. Mengetahui masa lalu membuat seseorang melihat masa depan. Akane masih belum mengerti tapi Mei nggak mau ngasih tahu lagi.
Mei bersiap untuk pergi. Ia menolak diantar ke stasiun karena merasa sudah dewasa. Sebelum pergi ia menarik Nao dan membisikinya kalo masa depan lebih penting dari masa lalu. Diam-diam ia memasukkan jam tangannya ke saku Naoya kemudian pamit. Di balik pintu ia bertekad kalo ia juga akan serius dengan manga.
Setelah Mei nggak ada, Akane yang nggak bisa lagi menahannya lalu mencium Naoya. Ia ingin tahu tentang Naoya saat ia masih kecil. Naoya nggak menjawab dan kembali mencium Akane. Mereka pun melakukannya. Naoya menanyakan perasaan Akane melakukannya setelah merasa cemburu. Akane merasa malu dan kembali ke kamarnya.
Naoya meletakkan jam tangan Mei di samping jam tangannya di dalam laci. Ingat apa yang Mei katakan kalo ia lah yang belum dewasa. Ingat saat Naoya ngamuk sepulang sekolah dan saat ia yang berteriak nggak terima saat menemukan sebuah surat di kotak surat.
Ia menghela nafas lalu menutup lacinya.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊