All content from FOD
Ringkas drama sebelumnya
Akane merasa kalo dia terlalu mencintai dirinya sendiri. Ia suka saat orang merasa membutuhkannya. Makin suka lagi kalo ada kenikmatan didalamnya.
Kita lalu dibawa pada masa lalunya, saat ia masih SMP. Temannya Mio memberitahunya pria yang disukainya.
Akane melihat pria itu dan merasa kalo pria itu cocok untuk Mio.
Akane mengembalikan saputangan Saito, pria yang disukai Mio dan menggodanya. Sebenarnya dia nggak suka dengan Saito. Ia hanya ingin melihat reaksi Mio.
Kebetulan Mio melihatnya dari balik pintu.
Mereka bicara di belakang. Dan bukannya marah, Mio malah bilang kalo Akane cocok sama Saito. Ia berharap bisa terus berteman dengan Akane.
Akane langsung memeluk temannya sambil minta maaf. Dan saat temannya yang menyadari tiba-tiba Akane tersenyum. Senyum yang sama dengan yang ia tampakkan setelah bicara dengan Hanabi.
Hanabi nangis di kamarnya. Ia teringat pertemuannya dengan Akane di saat itu dan Kanai yang mengajaknya untuk berjanji saling menolong saat kesepian.
Kanai tiba-tiba bertamu dan bicara dengan ibu. Hanabi keluar untuk melihatnya. Ternyata Kanai membawakan buku yang ia mau pinjam saat itu.
Ibu mengajak Kanai untuk makan bersama tapi Kanai menolak. Soalnya dia sudah membeli makanan.
Ibu menawarkan gimana kalo besok? Kanai nggak bisa soalnya hari itu adalah hari peringatan kematian ibunya. Ia lalu pamit.
Ibu merasa kalo Kanai adalah anak yang baik. Ia penasaran apa nggak ada yang mau jadi pengantinnya?
Ih, Hanabi malah nangis sambil bilang jangan sampai sama dia. Ia lalu masuk ke kamar. Ibu memanggil tapi Hanabi nggak memperdulikan.
Hanabi memeluk buku itu dan menggunakan kalimat yang sama. Jangan sama dia.
Hanabi membawakan makan siang dan minuman. Ia keluar dengan membawa makanan itu.
Eechan memanggilnya dan mengajaknya makan siang bersama.
Hanabi meminta maaf dan memberitahu kalo hari ini nggak bisa.
Eechan berbalik dan malah melihat Mugi. Mugi bertanya ada apa? Ia merasa kalo belakangan mereka sering berhadapan. Apa jangan-jangan...
Eechan buru-buru bilang kalo dia benci sama Mugi. Ia juga membenci semua cowok.
Mugi terkejut. Ia nggak sempat bicara lagi karena Eechan kembali masuk kelas.
Hanabi membawa makanan itu ke ruangan Kanai. Ia masuk dan meminta ijin untuk makan siang di sana.
Kanai mengijinkan. Ia bertanya apa Hanabi bertengkar dengan Temannya?
Hanabi membantahnya. Ia duduk di sebelah dan mengungkit tentang festival olahraga sebentar lagi. Ia lalu mengingatkan kebersamaan mereka saat ia SD.
Ih, Kanai malah lupa jadi Hanabi mengingatkannya. Hanabi kecil kecewa karena ibunya nggak datang.
Kanai menghiburnya. Ibunya nggak datang karena harus bekerja. Tapi beliau sudah membiarkannya makan siang yang enak. Ia mengambil beberapa dan memakannya. Katanya ibunya juga sering membiarkannya dulu. Ia mengaku iri pada Hanabi karena masih punya ibu.
Hanabi malah merasa iri pada Kanai yang bisa memancing dengan ayahnya. Ia sendiri nggak punya ayah.
Kanai menyimpulkan kalo mereka punya sesuatu yang membuat iri satu sama lain. Karena itulah mereka harus saling menolong saat sama-sama kesepian.
Hanabi mengangguk mengiyakan. Kanai melanjutkan makannya dan nampak sangat menikmatinya.
Kanai tersenyum mengingatnya. Hanabi menanyakan ibu Kanai. Kanai memberitahukan ciri-ciri yang ibunya miliki. Rambutnya panjang, tapi kalo wajahnya ia sudah nggak ingat lagi.
Hanabi menanyakan sepanjang apa rambutnya. Kanai menatap Hanabi dan menunjukkan sebatas punggung.
Hanabi merasa sedih. Panjangnya seperti Akane. Ia mau memberikan makanannya tapi ragu.
Akane tiba-tiba masuk dan mengagetkan Hanabi. Ia meminta maaf kalo mengganggu. Kanai bangkit dan mengaku nggak papa.
Akane membawakan bahan rapat untuk besok. Hanabi hendak mengatakan sesuatu tapi Akane menyuruhnya untuk diam dengan meletakkan telunjuk di bibirnya. Akan repot kalo Kanai sampai tahu. Karena itulah ia mengajaknya untuk berteman dan saling merahasiakannya. Ia nggak akan memberitahu kalo Hanabi juga nggak memberitahu. Tapi kalo Hanabi berkhianat makan ia juga akan melakukan hal yang sama.
Hanabi nggak jadi mengatakannya dan pamit. Akane juga ikut pamit.
Kanai menahan dan mengajaknya untuk makan siang bersamanya. Akane menolak karena masih ada urusan.
Dan saat sampai di luar Akane kembali tersenyum menyeramkan.
Hanabi berdiam diri di atap. Mugi datang dan menghampirinya. Setahunya Hanabi jarang bolos kelas.
Hanabi mengambil bekal makan siangnya dan memberikannya para Mugi.
Mugi menanyakan ada apa? Ia merasa kalo Hanabi sudah mulai menyukainya.
Hanabi nggak menanggapi. Mugi membuka kotak itu. Ada banyak makanan di dalamnya. Ia merasa sangat beruntung.
Hanabi terus diam. Mugi jadi khawatir dan menanyakan ala ada sesuatu yang terjadi? Hanabi bilang nggak ada apa-apa.
Mugi mengambil sumpit dan memakannya. Enak. Hanabi hanya menatap Mugi dan memintanya melakukan yang seperti biasa. Sekali lagi.
Mugi kembali mengomentari makanan buatan Hanabi dan minta dibuatkan lagi. Dia senang karena setiap hari hanya makan ramen.
Hanabi malah jadi nangis karena Mugi mengalihkan pembicaraannya. Akhirnya ia memberitahu kalo hari ini adalah hari meninggalnya ibu Kanai. Karena itulah ia membuat bekal makanan yang disukai Kanai.
Mugi melihat bekal itu dan tetap memakannya. Rasanya enak.
Tangis Hanabi berhenti. Ia menatap Mugi lalu memeluknya. Mugi juga jadi menepuk punggung Hanabi untuk memenangkannya.
Hanabi kembali nangis sambil manggil kakak.
Hari berubah sore. Kanai ada di makam ibu dan berdoa.
Hari berikutnya saat makan siang Kanai makan sendiri di ruang guru. Akane mendadak masuk dan ingin makan siang di sana juga.
Mereka lalu makan bersama. Akane memberinya makanan yang dulu ibunya sering buat dan itu membuat Kanai merasa terharu.
Akane merasa kalo ibunya Kanai saat ini pasti sedang memperhatikannya.
Kanai lalu mengajak Akane untuk bertemu setelah mengajar nanti. Mereka bisa minum teh sambil mengobrol. Akane minta maaf karena ada acara. Tapi setelah itu ia mengatakannya dan menerima ajakan Kanai.
Akane menemui Hanabi sepulang sekolah dan memintanya membawakan sesuatu ke ruang musik.
Eechan menyaksikannya nggak jauh dari posisi Hanabi.
Hanabi menanyakan kenapa harus dirinya? Akane memberitahu kalo alasannya Hanabi piket hari ini. Hanabi jadi nggak bisa membantah.
Akane memainkan piano dengan perasaan senang. Kanai datang dan memuji permainannya. Ia mengaku ingin mengatakan sesuatu.
Akane bangkit. Belum saatnya. Ia membuka tirai dan merasa hari ini cuacanya bagus.
Hanabi berjalan menuju ruang musik. Akane merasakannya dan tersenyum. Dan saat susah semakin dekat, Akane menanyakan pada Kanai mengenai apa yang ingin ia bicarakan tadi.
"Suka. Saya menyukai anda"
Hanabi tepat berada di pintu dan mendengarkannya. Akane tersenyum senang melihat penderitaan Hanabi.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊