All content from VIU/ NET
Ringkas drama sebelumnya
April dan mamanya langsung ke rumah sakit setelah dapat kabar kalo om Irwan meninggal.
Pak De bersama pak Willy dan pengacaranya. Mereka lega karena pelaku sebenarnya sudah tertangkap meski dalam keadaan meninggal. Hal itu menunjukkan kalo pak De sebenarnya nggak salah.
April dan mama bicara dengan polisi. Fakta kalo om Irwan adalah pelaku masih merupakan dugaan sementara. Dan di tempat om Irwan meninggal, mereka menemukan surat yang sepertinya ditujukan untuk keluarga. Polisi pun memberikannya pada mama. Mereka membacanya bersama. Om Irwan mengakui kalo ia lah yang sudah membunuh papanya April dan meminta maaf. Mama nangis merasa kalo om Irwan tega pada papa yang sudah baik padanya dan menganggapnya sebagai keluarga.
Pun sampai rumah mama masih menyesalkan apa yang adiknya lakukan. April memintanya untuk nggak terlalu memikirkannya biar nggak sakit. Ia mendapat pesan dari Sheila dan Naufal yang menanyakan tentang pekerjaannya. Setelah berbalas pesan ia menelpon Ranu dan menyuruhnya untuk langsung pulang setelah pulang sekolah. Ia meminta Ranu untuk menjaga mama yang sedang sakit karena ia ada meeting.
Ternyata Naufal sedang bersama dengan Ryan. Sampai sekarang ia belum nembak April karena sedang menunggu waktu yang tepat. April sedang banyak pikiran sekarang. Masalah pekerjaan dan kasus papanya. Ia ingin membuatnya bahagia dan bukannya menambahkan beban. Naufal menasehati agar Ryan segera melakukannya karena apa yang ia khawatirkan belum tentu menjadi kekhawatiran April.
April sibuk dengan para kliennya. Sejauh ini semuanya berjalan lancar. Sampai pada klien terakhir yang nggak sengaja bilang kalo pak De yang merekomendasikan dirinya. April menelpon Sheila setelahnya dan mengonfirmasikannya. Awalnya Sheila nggak mau mengakuinya sampai April terus mendesak. Sesampainya di kantor ia menelpon pak De dan memintanya bertemu nanti malam.
Keduanya akhirnya bertemu. Pak De nggak menampik kalo investasi itu darinya. April menanyakan alasannya kenapa pak De melakukan semua itu? Dalam hati pak De mengatakan kalo itu karena ia menyukainya. Tapi ia nggak bisa mengatakannya dan malah bilang kalo ia yakin April mampu melakukannya.
April meletakkan tangannya di atas tangan pak De dan mengucapkan terima kasih. Padahal selama ini ia selalu bersikap kasar padanya. Pak De yang mungkin merasa nggak nyaman malah menarik tangannya. Ia menekankan kalo April adalah tanggung jawabnya. Ia yang membuatnya keluar dari perusahaan. Ia juga paham situasinya. Tapi sekarang pelakunya sudah tertangkap. Kalo ia punya masalah, jangan dipendam sendiri. Ada dirinya. Ia bisa mengatakannya padanya.
Baby mendadak nelpon tapi pak De nggak mau menjawabnya. Katanya nggak penting. Ia lalu menyinggung kejanggalan atas kematian om Irwan. Ia dijadikan tersangka tapi nggak mungkin ia yang membawa mobilnya secara ia dan om Irwan nggak saling mengenal. April juga merasakan hal yang sama. Secara sebelum meninggal omnya menelponnya dan meminta ketemu. Ia lalu mendapat kabar kalo omnya sudah meninggal tapi di tempat yang berbeda.
April menyudahi dan pamit. Pak De menawarkan untuk mengantarnya pulang tapi April menolak karena ia membawa motor tadi.
Sampai rumah Sheila menelpon dan menanyakan apa pak De menembaknya tadi? April membantah dan merasa kalo itu nggak mungkin. Sheila lalu menyinggung tentang Andin yang belakangan aneh. April juga mau bicara tentang Andin dan mengajak mereka ketemuan.
Pak De kembali mencari tahu tentang mobil merahnya di hari kejadian. Ternyata malam itu pak Willy meminta kunci serep mobilnya dengan bilang kalo itu permintaannya. Padahal ia nggak tahu menahu tentang hal itu. Selain itu juga seminggu setelah kejadian itu mobilnya di ganti dan mereka juga mengganti vendor. Pak De meminta nomor telpon vendor yang lama. Setelah dihubungi ternyata pak Willy yang meminta ganti vendor dan alasannya nggak disebutkan. Mereka menyarankan agar pak De menanyakannya langsung pada pak Willy. Pak De pun teringat saat Pak Willy menerima surat yang membuatnya gelisah. Ia pun menduga kalo mungkin itu bukan dari PT Jaya Kontraktor.
Merasa ingin membuktikannya, ia pun ke ruangan pak Willy saat orangnya nggak ada. Ia pun menggeledah tas pak Willy. Dih deg-degan secara pak Willy sedang berjalan menuju ruangannya. Akhirnya pak De menemukan surat itu dan benar itu dari PT Jaya Kontraktor. Pak Willy masuk setelah pak De mengembalikan surat tersebut.
Baby memanggil Andin dan menanyakan hubungan terbaru pak De dan April. ANdin mengaku nggak tahu tapi malah membuat Baby kembali mengancam akan memecatnya. Andin sendiri sudah nggak takut dan menantang Baby untuk melakukannya. Baby mengungkit kalo Andin juga harus mengembalikan uang yang ia berikan.
Di luar Baby kembali menemui Andin dan mengatakan kalo Andin yang sudah mengubah anggaran rumah sakit yang dikerjakan April. Hal itu terdengar sama Sheila yang kebetulan mau lewat. Sheila lalu memberitahukannya pada Naufal. Alhasil Naufal dan Sheila marah ke Andin. Dan ternyata itulah rencana Baby.
April sedang bicara dengan Ryan. Setelah semuanya ia menyesal. Harusnya ia nggak berusaha mengungkap kasus papanya biar nggak membuat mamanya sakit. Ryan berpikir kalo April sudah melakukan yang terbaik. Kebenaran itu mungkin menyakitkan tapi itulah kenyataannya.
Ranu membawa mama keluar kamar untuk makan. Dan saat ia mau mengambil makanan, tahu-tahu mama pingsan. Ia pun segera menelpon kakaknya. April segera ke rumah sakit setelahnya. Ryan juga ikut ke sana. Setelah selesai diperiksa ia nyuruh Ryan untuk kembali ke kantor karena ia masih harus kerja.
Mama minta pulang setelah infusnya habis. Di jalan April mengajak mama untuk makan di kafe kesukaannya. Ia minta mama dan Ranu memesan makanan apapun yang mereka suka. Ranu ingat dulu mereka suka makan di sana sama papa. April menjelaskan kalo mereka makannya bertiga aja nggak papa.
Setelah memesan, Ranu diam-diam mengirim pesan ke pak De. Pak De tersenyum melihat Ranu mengirim foto dan memintanya datang. Kebetulan ia juga akan rapat dengan pak Willy di luar. Ia pun mengajak pak Willy ke sana. Sesampainya di sana, pak Willy yang melihat April merasa nggak nyaman. Apalagi setelah pak De menyebutkan nama panjang April dan siapa papanya. Pak Willy berubah pikiran dan mengajak untuk makan di tempat lain.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊