Postingan Terbaru

Kamis, 26 Oktober 2023

Sinopsis Doona! Episode 2

All content from Netflix








Ringkas drama sebelumnya


Doona yang sedang ada di atas panggung tiba-tiba terjatuh dan tenggelam. Seseorang berlari ke arahnya dan berusaha untuk memanggilnya. 


SALING BERKENALAN


Doona memakai kaos kaki dari Wonjun dan menggunakannya untuk berjalan di rumah. 


Wonjun makan bersama Jonghun, Yuntaek dan pacarnya. Ia sudah lebih mengenal keduanya sebagai teman satu kos. Sementara itu Doona menemukan rokok di balik cangkir dan mengembalikannya ke tempatnya. 


Di halte Wonjun melihat Doona di seberang jalan tapi Doona nggak melihatnya. Ia memakai kaos kaki darinya. Doona membeli rokok di minimarket. Pria yang mengantre di kasir di belakangnya seperti memotretnya tapi saat ia melihat ternyata ia menangkap layar tugas dari bosnya. Setelah meninggalkan minimarket Doona melihat Wonjun dan melambaikan tangannya tapi Wonjun keburu pergi dengan bus-nya. 






Wonjun mendapatkan pekerjaan dan memulainya hari ini. Ternyata Jinju juga bekerja di sana. Saat bekerja sesekali Jinju melihat ke arah Wonjun. Mereka juga membersihkan jendela bersama. Saat beristirahat Wonjun ke atap. Doona menelpon. Wonjun nggak menjawabnya karena Jinju datang menempelkan gelas kopi ke pipinya. Ia meminum kopinya dan memuji kopi buatannya. 


2021


Pada ujian beasiswa, Jinju ada di peringkat dua sedang Wonjun ada di peringkat pertama. Saat jalan bersama Kooksu, Wonjun dikasih tahu kalo ayahnya Jinju adalah pemilik gedung tempatnya tinggal. Ia sangat kaya. Karena itulah saat mereka ketemu lagi Wonjun bertanya apa semuanya baik-baik saja. Ia berpikir kalo keluarga Jinju bangkrut sehingga ia bekerja. 


Di bus Wonjun baru menyadari kalo ia salah membawa celemeknya Jinju. 






Doona menonton acara makan. Ibunya menelpon tapi ia nggak maumenjawabnya.  Ia lalu menelpon P tapi orang yang ditelpon nggak mau menjawabnya. Ingat pembicaraannya dengan orang itu sebelumnya. Mereka sudah sepakat untuk nggak menggunakan ponsel pribadi tapi Doona melakukannya karena ingin mendengarkan suaranya. 


Wonjun memberi makan kucing liar dan mengajaknya bicara. Lah malah digigit. Doona menghampirinya dan memeriksanya tapi Wonjun menarik tangannya dan bilang kalo ia nggak papa.  Doona memberitahu kalo ia tadi nelpon tapi nggak dijawab. Ia ingin mendengar suaranya. Hal yang paling ia benci adalah saat telponnya nggak diangkat. Ia merasa seperti dibuang. Wonjun memberitahu kalo ia sedang bekerja tadi. Doona minta Wonjun untuk menjawabnya lain kali. Wonjun mengiyakan kemudian masuk dan membiarkan Doona merokok di luar. 








Wonjun dapat pesan dari pendamping himpunan mahasiswa Teknik Sipil angkatan 44. Wonjun berniat untuk nggak hadir tapi nggak jadi. 


Doona merasa kesepian di rumah. Teringat saat ia selalu sibuk bersama dengan Sweet Dream dulu. Kaos kaki dari Wonjun juga masih di jemuran. 


Sementara itu Wonjun sedang bersama dengan teman-temannya fakultas sipil. Doona menelpon dan ia menjawabnya di luar. Seniornya mengambil ponselnya dan mencoba bicara dengan Doona.  Wonjun sudah meminta agar ponselnya dikembalikan tapi mereka nggak menggubrisnya. Doona datang dan menghentikan mereka. Ia menarik Wonjun ke sisinya dan memastikan kalo ia nggak dipukul. 


Salah satu dari mereka membuka maskernya dan meremehkannya. Doona menunjukkan kalo ia sedang bawa botol tapi pria itu malah menantangnya untuk memukul kepalanya. Ingat pesan yang selalu Doona dengar agar ia nggak membuat masalah. Merasa terpancing Doona pun mengarahkan botol minumannya ke kepala orang itu. 


Dih kaget kirain kena beneran. Wonjun sigap mengambil helm sehingga botol itu nggak sampai kena kepala. 





Setelahanya Wonjun ke apotik sementara Doona menunggu di luar. Ia mengobati tangannya yang kena pecahan kaca dan menyembunyikannya saat menemui Doona. ia memberinya minuman penenang dan menasehati agar Doona jangan sembarangan memukul kepala orang pakai botol, ia bisa langsung diringkus. Doona menunjukkan kalo orang itu yang minta dipukul. Wonjun duduk di samping Doona. ia nggak tahu apa yang sudah dilaluinya tapi kalo ada masalah dalam mengendalikan emosi, ia bisa minta bantuan ahli. 


Doona sendiri merasa nggak ada masalah. Wonjun menekankan kalo membawa botol untuk memecahkan kepala orang itu bukan hal yang normal. Doona memberitahu kalo ia membelinya saat lewat karena mau minum sama Wonjun. Wonjun pun mengajak Doona untuk minum. 


Wonjun lalu melihat Jinju yang sedang bersama dengan teman-temannya. Jinju melihatnya dan menghampirinya. Ia melihat Doona. Wonjun mengenalkan Doona sebagai penghuni rumah di bawah. Jinju merasa senang bisa bertemu langsung dengan Doona dan mengaku sebagai penggemarnya. Doona merasa nggak nyaman. Ia mau pulang tapi Jinju menahannya dengan mengajaknya untuk minum bersama. Doona nggak mau minum sama orang asing. 










Lah habis itu mereka malah kumpul bertiga dan minum bersama. Doona memberitahu kalo ia orang yang pemalu sedang Jinju mengatakan kalo ia tipe orang yang mudah disukai. Wonjun juga pernah menyukainya. Keduanya semakin dekat dan mau menikah segala. Wonjun melihat sudah jam 12 lewat dan nyuruh Jinju untuk pulang karena sebentar lagi busnya nggak ada. Jinju yang terlalu banyak minum akhirnya tertidur. 


Ponselnya bunyi. Dari ayahnya. Wonjun nggak bisa menjawabnya karena ia pria. Doona menertawakannya dan akhirnya ia yang menjawabnya. Ia mengaku sebagai teman Jinju dan memberitahu kalo acara pesta kampus selesai sangat malam dan sekarang Jinju menginap di rumahnya. 


Setelah masalah telpon selesai, Doona nyuruh Wonjun untuk pulang sementara ia akan merokok di luar. Sampai di luar Doona melihat kalo rokoknya habis. Wonjun juga nggak langsung pulang karena Yuntaek melarangnya pulang sebelum jam dua. Mereka lalu mengobrol. Doona duduk di pinggiran atap dan membuat Wonjun khawatir kalo sampai ia jatuh. Doona melihat kalo tangan Wonjun penuh luka. Ia selalu terluka saat bersamanya. Doona merasa kalo Jinju cantik. Ia merasa iri. Bukan iri sama Jinju tapi iri sama Wonjun yang bisa akrab dengan orang yang sudah kenal lama. Ia merasa nggak bisa seperti itu. Ia mengeluhkan hidupnya yang seperti ini.  


Wonjun menangkap Doona yang hampir jatuh. Doona mendekat dan hendak menciumnya tapi nggak jadi. Ia merasa kalo Wonjun menggemaskan dan berpesan agar lain kali ia menghindar. 








Wonjun jadi teringat mulu sama Doona dan hampir ciuman mereka. Ia ke kampus dan menukarkan celemeknya sama punya Jinju. Jadi Jinju pulang tanpa ngasih tahu lebih dulu. Jinju mengatakan kalo ia sempat lihat Wonjun dan Doona ciuman semalam. Wonjun mau menjelaskannya tapi Jinju keburu pergi menemui Sehun. 


Sampai di dekat rumah Wonjun melihat Doona membuang sampah tanpa memilahnya. Ia menghampiri dan membantunya memasukkannyake tempat yang benar. Melihat sikap Wonjun yang seperti itu, Doona pun berpikir kalo WOnjun habis ditolak sama Jinju. Wonjun memberitahu kalo Jinju salah paham dengan mereka karena melihat mereka hari itu di atap. Doona menyuruhnya untuk membantahnya tapi Wonjun nggak bisa karena mereka nggak punya hubungan apapun. Doona malah mengajaknya berpacaran. Wonjun pikir karena itulah Doona nggak punya teman. Ia selalu bicara sesukanya dan mengutarakan apa yang ada di pikirannya tanpa peduli kalo orang lain akan salah paham. 


Doona berubah kesal. Ia memang hidup semaunya tanpa peduli dengan pendapat orang lain. Apa itu buruk? Apa hidupnya seperti sekarang karena sikapnya? Mustahil ia bisa berkarier lagi, jadi…lebih baik jualan pil diet saja di media sosial? Ia mengambil keranjang sampahnya dan kembali memasukkannya dengan asal dan menjatuhkannya begitu saja. 




Doona nggak bisa tidur. Seseorang menyayangkan kalo seharusnya ia bisa  bertahan. Ia nggak pernah memikirkan akibatnya. 


Wonjun mulai penasaran tentang Doona dan menelpon Kooksu terkait hal itu. Katanya Doona mengundurkan diri karena mau fokus pada studinya. 









Doona memberi makan kucing liar dan membuang sampah. Saat kembali ia bertemu dengan Wonjun. Katanya ia masak terlalu banyak dan menawarinya makan. Ia mau mengambilkannya tapi Doona melarang. Akhirnya Doona memakannya bersama dengan Jonghun dan Yuntaek. 


Setelah makan keduanya berjalan-jalan. Wonjun menanyakan alasan Doona berhenti. Mungkin karena ia belum mencapai apa pun dalam hidup. Ia nggak bisa membayangkan orang seperti Doona memilih untuk berhenti. Doona bilang Wonjun adalah orang pertama yang menanyakannya. Selama ini orang hanya percaya dengan apa yang mereka ingin percaya dan nggak peduli tentang alasan yang sebenarnya. Sebenarnya nggak terjadi apa-apa. Ia hanya nggak bisa bernyanyi lagi. 


Mereka berjalan-jalan dan melihat mesin capit. Doona memainkannya beberapa kali sampai akhirnya mendapatkan boneka. Teringat saat Doona melakukan konsernya yang terakhir kali. Ia sudah bilang ke manajernya, Inwuk kalo ia nggak bisa bernyanyi lagi tapi ia tetap dipaksa untuk naik ke atas panggung dan akhirnya pingsan. 










Setelah mendapatkan boneka keduanya ke taman. Doona memberitahu  kalo hari ini ia ulang tahun. Wonjun senang secara kebetulan memasakkan rumput laut untuk Doona. Ia berpesan agar Doona jangan lupa makan. Rasanya sedih kalo Doona belum makan. Doona menanyakan kenapa Wonjun nggak bisa bersama sama Jinju? Wonjun juga nggak tahu. Cintanya nggak berbalas. Mengartikan sesuatu yang hampa, seperti orang bodoh. Terhempas ke tanah, lalu diterbangkan ke awan. Setelah itu, bersikap berlebihan dan mulai menjauh. 


Doona nggak yakin kalo cinta Wonjun nggak berbalas. Ia menyarankan agar Wonjun mengubahnya dan membuat Jinju berdebar. Sudutkan dia ke dinding. Dorong dia ke sudut mana pun. Lalu, tatap dia tanpa mengatakan apa-apa. Setelah itu? Wonjun menanyakan yang dimaksud tapi Doona menyuruhnya untuk memikirkannya sendiri. Ia menyuruhnya untuk letihan dengannya. 


Wonjun beneran melakukannya. Ia mengucapkan selamat ulang tahun untuk Doona dan Doona hanya diam. Ia pikir itu nggak berhasil dan ia pun meninggalkan Doona. Doona terduduk. Sekembalinya ke rumah ia melihat sebuah kotak. Itu hadiahnya. Ia pun kembali keluar berharap bisa ketemu sama yang ngasih. 


Akhirnya Wonjun menelpon Jinju dan menjelaskan kalo ia nggak punya hubungan apapun sama Doona. Jinju hanya bilang kalo ia lega. Sementara itu Doona  yang berlari keluar tanpa alas kaki nggak menemukan orang yang dicarinya. 


Ringkas drama selanjutnya

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊