Sinopsis Doona! Episode 3

Anysti
0

All content from Netflix







Ringkas drama sebelumnya


ANGIN MUSIM SEMI


Sambil menjemur pakaian Wonjun memberitahu apa yang Jinju katakan saat ia bilang kalo mereka nggak pacaran. Aku lega. Ia menanyakan artinya menurut sudut pandang wanita. Doona memberitahu kalo itu bisa memiliki dua arti. Jinju lega karena Wonjun yang disukainya nggak ada hubungan spesial sama Doona atau Jinju nggak suka sama Wonjun dan lega mereka nggak pacaran. 


Wonjun sendiri nggak yakin kalo Jinju menyukainya. Doona rasa itu mungkin. Ia juga suka sama Wonjun. Jinju itu nggak semudah itu. Doona merasa kalo Wonjun terlalu banyak berpikir dan memberitahu kalo nggak ada ketulusan yang tersampaikan tanpa diungkapkan. Ia menjanjikan akan menghiburnya kalo ia tersakiti. Wonjun hanya tersenyum. 






Wonjun sedang bersiap. Ia mengambil buku matematika dan menemukan fotonya sama Jinju saat SMA dengan tulisan soulmate. Ingat saat mereka mengambil foto itu. Setelah jadi Jinju memberitahu kalo teman-teman mengira mereka pacaran. Jinju seperti kecewa saat Wonjun bilang kalo mereka hanya teman dekat. Soulmate. Jinju pura-pura menyukainya dan menuliskannya di foto itu. 


Doona mau ganti baju. Ia merasa nggak tenang dan menutup semua jendela. Masih merasa nggak tenang ia pun meriksa di alarm kebakaran dan yang lainnya, takut kalo ada kamera pengintai. Setelah memastikan nggak ada apapun ia pun mencuci wajahnya untuk menenangkan diri. Lah malah kekunci. Ia mencoba untuk merusak gerendel tapi nggak bisa dan akhirnya melemparnya ke kaca. 


Saat bekerja di kafe, Wonnjun memberanikan diri untuk mengajak Jinju melihat bunga sakura. Jinju langsung mengiyakan. Hal itu membuat Wonjun merasa bahagia. 










Saat pulang bekerja Wonjun nggak melihat Doona di depan. Di jendela rumahnya juga nggak ada. Merasa khawatir ia ke sana dan mendapati Doona terkunci di kamar mandi. Ia merusak gerendel agar pintu bisa terbuka. Setelah pintu terbuka, Doona langsung memeluk Wonjun erat. Wonjun seperti merasa sedih lihat kondisi Doona. Apalagi lihat kaca di kamar mandi pecah. 


Setelah lebih tenang, Wonjun pun memperbaiki pintu kamar mandi. Doona bilang Wonjun seksi. Karena pria yang memperbaiki pintu kamar mandi seperti itu. Mungkin karena ia nggak punya ayah. Wonjun memberitahu kalo ayahnya juga sudah meninggal sejak kecil. Doona justru merasa itu bagus. Ia bisa membayangkan sosok ayah sesukanya. Yang sulit itu bukan nggak punya seseorang dari awal tapi kehilangan orang yang sebelumnya ada. 


Doona mau merokok tapi rokoknya habis. Wonjun memberitahu kalo ia lihat ada di kabinet saat ia mencari kotak perkakas tadi. Doona mengambilnya dan membuangnya karena itu bukan seleranya. 


Merasa kalo Doona memerlukan sesuatu untuk melampiaskan kemarahannya, Wonjun pun mengajaknya keluar. Ada banyak kepala yang harus ia pecahkan. Wonjun mengajaknya bermain memukul tikus dan bermain basket. Doona sangat menikmatinya. Ia berbaring setelah kelelahan dan menunjukkan ke Wonjun kalo langitnya sangat indah. Wonjun ikut berbaring dan melihat kalo nggak ada bintang sama sekali. Mungkin besok akan hujan. Ia lalu memberitahu kalo ia mengajak Jinju melihat bunga sakura. Ia pikir Jinju akan menolak tapi ternyata enggak. Doona ikut senang dengarnya dan berpesan agar Wonjun nggak lari lagi. Nanti jadi kebiasaan. Wonjun nggak nyaman dengan posisi mereka yang sangat dekat dan berguling untuk menghindarinya. 


Sampai rumah Doona kembali menutup diri. 








Wonjun bersiap untuk pergi. Sebelumnya ia melihat cuaca dan bersyukur hari ini cerah. Ia menunggu Jinju di tempat yang sudah disepakati. Nggak lama kemudian Jinju datang. Mereka pun bejalan bersama sambil menyaksikan bunga sakura yang tengah mekar. Mereka membicarakan masa lalu. Di jembatan, baik Wonjun maupun Jinju sama-sama mau ngomong. Jinju mengalah dan nyuruh Wonjun untuk ngomong duluan. Wonjun memberitahu kalo di dekat tempatnya tinggal ada permainan tikus tanah. Jinju senang dan ingin memainkannya. Tapi saat Wonjun bilang ia pernah mengajak Doona untuk bermain mendadak ekspresi wajah Jinju berubah. 


Hujan mendadak turun. Mereka bergegas pergi dari sana dan berteduh di halte. Mereka bertemu dengan Sehun yang sedang lewat dan dikasih tumpangan. Wonjun ditelpon sama Yuntaek. Ia membeli 4 pizza karena sedang diskon dan minta Wonjun untuk segera pulang. Ternyata Sehun juga mengenal Yuntaek. Jadilah mereka berkumpul bersama. Yuntaek seakan ingin mendekatkan Jinju sama Sehun dan itu membuat Wonjun merasa nggak nyaman. Apalagi saat Doona bertanya apa mereka pacaran? Jinju membantah tapi Sehun bilang kalo mereka seperti soulmate. 


Wonjun merasa makin nggak nyaman dan pergi untuk membeli es krim. Saat itu musim dingin. Wonjun menemui Jinju dan mengantarnya pulang. Jinju gagal ujian padahal ia ingin satu kampus sama Wonjun. Wonjun memberikan syalnya ke Jinju tapi ia masih kedinginan. Akhirnya Wonjun memeluknya agar lebih hangat. Wonjun meremas minuman kalengnya ingat itu. Doona datang dan mengetuk meja. Mereka lalu pulang bersama. 










Doona memakan es krimnya sambil jalan. Wonjun bilang seleranya seperti orang tua. Ia juga nggak suka kaos kaki berjari. Doona bilang kalo ia tahan dingin. Wonjun mendadak berhenti melihat bentuk bunga sakura di atasnya beda sama yang ia lihat di Yangjin. Doona memberitahu kalo itu bukan bunga sakura tapi bunga persik. Ia sesumbar kalo ia tahu lebih banyak dari Wonjun dan minta dipanggil guru. 


Wonjun mengiyakan. Doona mau merokok dan nyuruh Wonjun untuk masuk duluan. Wonjun mau menemaninya tapi Doona melarang. Nanti es krimnya leleh. Wonjun melempar jaket ke Doona kemudian berlari masuk. 


Sehun memberikan es krim kesukaan Jinju. Jinju mau memberikannya ke Wonjun tapi nggak jadi saat Doona datang dan mengambil perhatian Wonjun. 


Para pria memilah sampah di luar sementara para wanita mencuci piring. Jinju ingin berkunjung lagi dan Doona mengiyakan. Keduanya tersenyum. 











Fakultas Wonjun tanding basket melawan fakultasnya Sehun. Baik Sehun maupun Wonjun nggak ada yang mau ngalah. Sehun menitipkan kaosnya ke Jinju. Nggak tahu siapa yang menang. Setelahnya Sehun mengajak Jinju dan yang lain untuk makan di tempat baru. Wonjun nggak bisa karena ada kelas. Jadilah Sehun pergi berdua sama Jinju. 


Meski bilangnya ada kelas toh Wonjun malah bolos dan jalan sama Doona. Doona memberitahu kalo Jinju bisa direbut kalo Wonjun seperti itu. Wonjun sendiri merasa kalo Jinju bukan miliknya. Doona merasa kalo mereka punya perasaan yang sama dan nyuruh Wonjun untuk melakukan sesuatu. Wonjun memberitahu kalo ia sudah pernah menyatakan perasaannya. 


Wonjun menyatakan perasaannya saat memeluk Jinju hari itu. Setelahnya mereka jadi jarang bertemu. Jinju malah terkesan menjauhinya. Saat ia minta bertemu Jinju bilang ia sibuk tapi Wonjun lihat sendiri Jinju jalan sama teman-temannya. 


Keduanya duduk. Wonjun memberitahu kalo mereka hilang kontak selama setahun setelah ia menyampaikan perasaannya. Itu adalah salahnya. Ia terlalu terburu-buru dan membuatnya kehilangan teman. Tapi ia senang sekarang mereka kembali berteman. 


Suasana di tempat kerja jadi nggak enak antara Wonjun dan Jinju. Apalagi saat Jinju ditelpon sama Sehun. 








Doona melihat kalo ada yang mengawasinya saat ia sedang minum di rumah. Hal itu membuatnya nggak tenang. Ia nangis di depan rumah. Jinju dan Wonjun belanja makanan ringan di minimarket karena diundang sama Doona. Jinju berpikir kalo Doona sedang bosan sehingga mengundang mereka tiap hari. Wonjun merasa nggak tega karena baru kali ini Doona punya teman. Jinju merasa kalo Doona sangat mengandalkan Wonjun tapi Wonjun nggak berpikiran demikian. Doona hanya mengejeknya. Jinju menilai kalo Wonjun terlalu meremehkan diri sendiri. 


Mereka berkumpul. Yuntaek minta mereka untuk mengatakan kebohongan. Jonghun mengatakan mencintai Yuntaek, Jinju cerita tentang seseorang yang menyatakan perasaan padanya dan Doona mengatakan kalo ada seseorang yang sedang mengawasinya. Ia menunjukkan foto yang diambil orang itu. Orang itu bahkan ada di sana sekarang. Ia mengangkat tangannya dan menunjukkannya. Wonjun dan yang lain langsung keluar dan mengejarnya. Orang itu melemparkan tasnya untuk menghalau mereka. Di dalamnya ada kamera. Jonghun melihat foto di dalamnya. Setelah beberapa saat Wonjun berhasil menangkapnya dan menahan kakinya agar nggak melarikan diri. 


Mereka lalu membawanya ke Doona. Kesal Doona mengambil botol minuman dan mau menghantamkannya ke kepala si penguntit. Tapi nggak jadi. Sebelumnya pria itu melihat Doona di minimarket dan mengikutinya. Wonjun kelihatan marah banget ke orang itu setelah melihat foto yang diambilnya. Doona kembali ke rumah dan nangis. 









Wonjun mengantar Jinju pulang. ia memberitahu Wonjun kalo ia ingin mandiri dan tinggal di luar. Ayahnya menentangnya. Karena itulah ia bekerja. Ayahnya Jinju lalu mengirim pesan. Ia membacanya di bus dan menjawab kalo ia sudah di jalan pulang. Setelahnya ia melihat kembali fotonya sama Wonjun yang bisa membuatnya tersenyum. 


Sekembalinya ke kamarnya ada Doona yang sedang tidur. Ia melihat ponselnya menyala. Ada pesan dari P yang melarang Doona untuk menghubunginya. Wonjun lalu keluar dan minum. Doona terbangun dan menemuinya. Ia juga minta minum. Wonjun memberikannya dan memintanya duduk. Ia memberinya berkas berisi KTP pelaku, kartu memori dan surat pernyataan bersalah. Lengkap dengan surat perjanjian. Ia juga sudah memformat ulang laptop dan komputer pribadinya. Bos dan orang tuanya juga sudah tahu. Ia minta Doona untuk memikirkannya. Kalo sudah mengambil keputusan ia bisa melaporkannya ke polisi. Wonjun merasa kalo Doona pasti takut menghadapinya sendiri. Doona membantah. 


Wonjun memberitahu kalo ia boleh merasa takut. Itu lebih baik daripada terluka. Jangan biarkan siapapun melukainya. Sebelumnya ia selalu menerima cinta. Doona mengatakan kalo ia masih mengantuk dan kembali ingin tidur. Kali ini ia tidur di pangkuan Wonjun sambil menggenggam tangannya. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)