Sinopsis The Tale of the Nine Tailed episode 9 part 3

Anysti
0

All content from tvN 






Ringkas drama sebelumnya


Ji Ah bangkit dan melihat dinding kamarnya. Ia ingat kalo sebelumnya di sana penuh sama kliping orang tuanya yang hilang setelah kecelakaan mobil di Yeou Gogae tahun 1999. Ia merasa kalo tempat itu seperti kamarnya tapi bukan. Ia lalu melihat mejanya yang penuh sama fotonya bersama ayah dan ibu. Ia bertanya-tanya di mana ia? Sekarang? 


Mendadak ia mendengar suara seperti air menetes. 





Ternyata itu adalah suara tetesan infus. Ji Ah berada di rumah sakit. Ketua tim datang dan bertanya pada Kim jagga. Apa yang dokter katakan? Hwan  memberitahu kalo dokter sudah menjalankan semua tes tapi nggak menemukan penyebabnya. Mertua tim bertanya-tanya apa yang terjadi? 


Kim Jagga mendekat dan meminta agar Ji Ah membuka matanya. Bangunlah. 






Ji Ah duduk di mejanya dan berusaha untuk mengingat. Beberapa saat yang lalu Ia ingat ada di kantor. Ia lalu mengambil catatan dan menulisnya. Ia ada di ruang selesa kantor, wanita jus sayur. Ia ingat wanita itu menanyakan apa yang paling ia takuti. Apa itu Yeou Gogae? Ji Ah membenarkan kalo ia  ketemu sama wanita menjual jus. Ia lalu mencatatnya. Jus sayur. Ia lalu datang ke Yeou Gogae. Dan sekarang Ia di mana? Ia bertanya-tanya di mana tempat itu? 


Ayah tahu-tahu masuk ke kamarnya. Apa Ji Ah pingin membuat ibu sama ayahnya kelaparan? Ji Ah heran lihat ayah. Ayah mengaku lapar. Ji Ah bangkit lalu meluk ayah. Ia senang bisa ketemu lagi sama ayah. Ayah melepaskan pelukannya dan mengajaknya untuk makan. Ji Ah mengiyakan dan ikut keluar sama ayah dan meninggalkan catatannya. 









Yeon dan Rang masih melarikan diri. Mendadak mereka nggak memiliki jalan lagi. Yeon nyuruh Rang untuk mencari tahu. Ia yakin kalo pasti ada jalan dan pui di tempat ketakutannya berakhir. 


Rang mengaku nggak melihat pintu. Yeon memintanya untuk nggak takut dan memikirkannya lagi. Apa yang paling ia takuti? Rang mengatakan kalo apa yang paling ia takuti adalah ditelantarkan. Ibunya menelantarkannya dan begitu juga sama Yeon. 


Dih Yeon berasa mau g*la. Ia lalu menarik Rang dan menekankan kalo ia nggak pernah menelantarkannya. Rang seperti mau nangis. Yeon lalu menyuruhnya untuk menatap ke depan. Ia lalu bisa melihatnya. Sebuah pintu muncul di seberang. 


Keduanya menuju ke sana. Makhluk-makhluk itu makin dekat. Rang melompat dan hampir jatuh je jurang. Yeon menyuruhnya untuk bertahan dan ia melawan makhluk-makhluk itu. Yeon yang di serang mencoba bertahan dan nyuruh Rang untuk naik. 


Rang berusaha untuk memanjat. Mendadak ibunya muncul dan menariknya. Yeon nyuruh Rang untuk jangan melihatnya karena dia bukan ibunya. Rang merasa nggak bisa melupakannya. Ia ingat saat ibunya meninggalkannya. 


Yeon melawan makhluk itu dan melompat ke jurang lalu menarik ibu Rang dan jatuh bersama. Rang berteriak histeris. Ia lalu berusaha untuk naik. 




Nggak lama kemudian Rang sadar. Yu Ri memanggilnya. Rang merasa kalo dia harus pergi. Ia mencoba untuk bangun dan turun dari tempat tidur. Yu Ri panik. Rang mau ke mana? Rang mau ke lemari dan menemui Yeon. Dan saat ia turin dari tempat tidur ia malah terjatuh. 








Ayah menyajikan gimbab. Itu buatan ayah. Ibu membenarkan. Gimbab lagi. Ayah nyuruh Ji Ah untuk mencoba ujungnya yang rasanya paling lezat. Mau ia tambahkan wijen? Ayah dan ibu mulai makan. Mereka sangat menikmatinya tapi Ji Ah hanya tersenyum sambil menatap makanan itu. Ayah memanggilnya dan barulah ia ikut makan. 


Ji Ah sampai pingin nangis. Ia melihat gimbab ayah. Ada bayam, wortel, mentimun, ham dan agar logam. Ayah menanyakan apa ada yang Ji Ah nggak suka? Ji Ah membantahnya. Ia merasa kalo bahan-bahannya nggak istimewa tapi nggak tahu kenapa ia merasa kalo nggak ada gimbab lain di dunia yang sekedar itu. 


Ayah menanyakan apa itu pujian? Ji Ha mengangguk. Ayah senang banget dapat pujian dari putrinya. Mereka lalu lanjut makan lagi. Ibu merasa kalo kali ini rasanya lebih enak. 


Ji Ah menatap kedua orang tuanya. Untuk sesaat ia bertanya-tanya apa hidupnya selama ini hanya mimpi buruk yang panjang dan inilah kenyataannya. Pun kalo itu mimpu, ka nggak pingin bangun lagi. 


Dan mendadak catatan yang Ji Ah tulis tadi menghilang begitu saja. 




Pada saat itu juga tubuh Ji Ah di rumah sakit mengalami kritis. Ketua tim, Kim Jagga dan Hwan panik melihatnya. Mereka berusaha membangunkan Ji Ah. Ketua tim manggil dokter tapi nggak ada yang datang. Mereka akhirnya pergi untuk mencari dokter. 





Ji Ah tersenyum melihat ayah yang makan sampai belepotan. Ibu nyuruh ayah untuk mengambil tisu. Mendadak Ji Ah ingat Yeon saat datang ke rumahnya dan memuji masakannya. Saat Yeon memasak untuknya dan tersenyum. 


Mendadak senyum Ji Ah hilang. Ia bertanya-tanya wajah siapa itu? Siapa itu? Sementara itu ibu dan ayah masih makan sambil bercanda tawa. 





Shin Ju berlari ke rumah sakit secepat mungkin. Hyun Ui Ong memintanya untuk jangan sampai terlambat kalo enggak mereka semua akan tertelan di dunia itu selamanya. 


Ketua tim dan yang lain kembali bersama dokter tapi Ji Ah sudah nggak ada di tempatnya. 


Ternyata Ji Ah sedang digendong sama Shin Ju keluar dari rumah sakit. 





Selanjutnya Shin Ju mengikat tangan Ji Ah dengan tangan Yeon. Hanya itu yang bisa Ia lakukan ia memohon agar mereka berdua kembali. 





Ji Ah dan orang tuanya melihat foto-foto lama Ji Ah. Ini melihat bunga anyelir pertama yang Ji Ah buat di TK. Ayah mrmneri tahu kalo karena Ji Ah memasang peniti di tempat yang salah, dada ayah sampai mengeluarkan banyak darah. Ji Ah tersenyum. Ia melakukannya? 


Ayah membenarkan dan memuji Ji Ah putri yang baik. Ini menanyakan apa mereka masih punya bunga anyelir itu? Ayah mengambil dompetnya dan memberitahu kalo ia menyimpannya di tempat yang aman. Ternyata ayah menyimpannya di dompetnya. Ia mengambilnya dan membaca apa yang Ji Ah tulis di sana. Aku sayang ibu dan ayah. 


Ji Ah mengambilnya. Nggak nyangka ayah masih menyimpannya. Ayah membenarkan dan mengklaim kalo itu adalah harta keluarga. Ibu mengambilnya dan mau melihatnya juga. Bunganya masih dalam kondisi yang baik. Ayah membenarkan. Ia mengatakan kalo itu penting baginya. Ayah menciumnya lalu memasukkannya kembali ke dalam dompet. 




Mendadak ada suara dering telpon. Ji Ah berusaha untuk ngasih tahu ayah sama ibu tapi keduanya nggak ada yang mendengarnya. Ji Ah bangkit dan mencari telpon itu. Ternyata suaranya dari kamarnya. Ia ke sama dan mengangkatnya. 


Telpon itu dari Yeon. Aneh. Ji Ah bahkan nggak ingat sama sekali sama Yeon. Yeon meminta maaf karena nggak bisa mendatanginya. Ji Ah menanyakan siapa Yeon. Ia seperti mengenalnya tapi nggak ingat. 


Yeon berpesan kalo Ji Ah harus menyadari di mana ia dan kenapa ia di sana. Ji Ah nggak bisa kembali ke kenyataan kecuali menyadarinya sendiri. Ji Ah menanyakan apa maksudnya. Yeon meminta Ji Ah agar kembali. Ia akan selalu menunggunya. Ji Ah meminta agar telponnya jangan ditutup. Terlambat. Yeon sudah menutupnya. 


Ji Ah meletakkan kembali gagang telponnya. 




Yeon berada di tempat seperti padang pasir. Ia melihat telapak tangannya terluka. Seperti ada tulisan. Ia mengatakan kalo Ji Ah harus kembali. 








Ji Ah bertanya-tanya siapa orang itu? Ia nggak tahu siapa dia tapi ia merasa melupakan sesuatu yang sangat penting. Ia melihat telpon itu lagi. Kabelnya bahkan nggak terhubung. Ia lalu menatap bunga yang tergantung di dinding kamarnya. Bunga itu dari Yeon dulu. Yeon memberikannya karena Ji Ah sudah mengundangnya makan di rumahnya. 


Dan permintaan maaf Yeon karena nggak bisa mendatanginya. Ji Ah bertanya-tanya gimana kalo ia terpancing? Ia lalu mengambil pulpen dan menusukkannya ke punggung tangannya. 


Mendadak kenangan-kenangan itu kembali muncul. Saat Yeon datang ke rumahnya untuk makan. Saat mereka makan bersama. Saat mereka mengobrol. Saat mereka patungan. Saat mereka makan di luar. Saat Yeon tiba-tiba menciumnya di jembatan. Saat Yeon mrnyapanya di pagi hari. Saat ia merapikan dasi Yeon. Saat Yeon menemaninya tidur. Saat ia merawat Yeon dan saat Yeon janji akan menemukan orang tuanya. Dia janji. Dan saat ia berterima kasih pada Yeon. Ia ingat semuanya. Lee Yeon. 






Shin Ju datang dan merawat Rang. Ia mendapat racun dari agui. Yu Ri memintanya untuk melakukan sesuatu. Shin Ju nggak bisa karena Yeon bahkan belum kembali. 


Yu Ri menghadang Shin Ju dan melarangnya pergi ke manapun. Kalo Rang mati maka ia juga akan mati. Sambil nangis ia mengatakan kalo ia akan melakukan apapun untuk membalas budinya. Ia memohon pada Shin Ju agar membantu Rang. 


Shin Ju lalu merawat kaki Rang. 






Ji Ah kembali ke bawah dan menemui ayah juga ibu. Ia telah menyadari kalo mereka bukanlah orang tuanya. Ayah manggil Ji Ah dan menunjukkan foto saat Ji Ah mulai mengoceh. Dan setelah mengambil foto itu Ji Ah muntah di dadanya ibu. Ibu memberitahu kalo itu karena mereka mengganti susunya. 


Sambil senyum Ji Ah duduk dan menanyakan gimana mereka mengingat semua itu? Ayah ngasih tahu kalo itu karena mereka menyayanginya. Termasuk gerakan tangan dan kaki, celoteh dan tangis kencangnya. Mereka mencintai semua tentang Ji Ah. 


Ji Ah tersenyum dengar ia sangat dicintai. Ayah dan ibu kembali melihat foto-foto itu. Senyum Ji Ah hilang. Ia menanyakan apa yang akan ayah sama ibu rasakan kalo kehilangan dirinya? Ibu nggak ngerti kenapa ia harus kehilangan Ji Ah? Ji Ah memberitahu kalo apapun bisa terjadi dalam hidup. 


Ayah menenangkan kalo dimanapun Ji Ah berada, mereka akan menemukannya. Ibu membenarkan. Itu karena Ji Ah adalah anaknya. Ji Ah mengangguk dan mengaku akan melakukan hal yang sama. Ia akan menemukan mereka dimanapun caranya. 


Ibu nggak paham dan menanyakan apa maksudnya? Ji Ah memberitahu kalo seseorang bertanya padanya tentang hal yang paling ia takuti di dunia ini. Dan hal yang paling ia takuti adalah kehilangan ibu sama ayah. Ia lalu minta maaf sama ibu dan ayah lalu pamit. Ia bangkit dan meninggalkan mereka. 






Ibu nangis menanyakan Ji Ah mau pergi ke mana? Ia manggil ayah dan minta ayah untuk menghentikan Ji Ah. Mereka bangkit dan menyusul Ji Ah. Ayah memberitahu kalo Ji Ah keluar dari pintu itu maka ia mungkin nggak bisa lagi ketemu sama ayah dan ibu. Ibu nangis menuntut kenapa Ji Ah meninggalkan mereka? 


Ji Ah berbalik dan membantahnya. Dia nangis. Ibu menghampirinya dan mengajaknya untuk tinggal di sana. Cuman mereka bertiga. Ji Ah menekankan kalo itu nggak nyata. Ibu nggak peduli. Toh keluarga mereka bahagia di sana. Itulah yang menurut ibu penting. 


Ayah menanyakan kenapa Ji Ah pingin sendirian? Padahal ibu sama ayah ada di sana. 


Ji Ah menghapus air matanya dan mengatakan kalo dia nggak sendirian. Ada Lee Yeon bersamanya. Ibu dan ayah nangis memohon pada Ji Ah agar Ia nggak pergi. Ji Ah nggak bisa. Ia memberitahu kalo ia percaya sama Yeon. 


Ia lalu berbalik dan membuka pintunya. 




Saat itu juga Ji Ah membuka matanya. 


Ringkas drama selanjutnya


Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)