All content from Wavve/ TVING, VIU
Ringkas drama sebelumnya
Yiheon segera menyerang orang-orang yang berusaha menculik ibunya. Jaemin yang di dalam mobil juga kaget saat diminta untuk menjaga ibu. Ia yang nggak mau ketahuan akhirnya kabur saat Sekyung mendekat ke mobil. Sekyung berusaha untuk membangunkan ibu. Yiheon mengalahkan orang yang menyerangnya dan membantu Sekyung. Puncaknya orang-orang itu mengeluarkan pisau. Mereka akhirnya kabur saat mendengar sirine. Polisi tiba setelahnya. Yiheon mengeluhkan Sekyung yang nggak bisa apa-apa selain belajar dan memintanya untuk belajar bela diri.
Ibu dilarikan ke rumah sakit. Yiheon nyuruh ahjumma untuk pulang dan ia yang akan menjaga ibunya. Polisi datang terkait yang terjadi tadi. Yiheon berniat menyelesaikannya dengan ngasih uang mereka untuk makan gukbab tapi mereka nggak ngerti. Akhirnya uang itu dikasih ke Sekyung dan ia menyuruhnya pulang. Ia lalu mengajak polisi untuk bicara di luar. Polisi menanyakan orang yang mungkin memusuhi ibu. Yiheon pikir itu adalah Lee Mikyung tapi ia nggak mau memperpanjang. Ia menekankan kalo itu bukan kasus penculikan tapi parkir. Heh? Jadi kata Yiheon para preman itu mabuk dan parkir di depan rumahnya. Dengan itu ia juga mencabut laporan sebelumnya.
Sekyung menemui Yiheon setelah para polisi itu pergi. Sambil jalan pulang Sekyung menanyakan alasan kenapa Yiheon mencabut laporannya. Bukankah pelakunya harus ditangkap? Yiheon lalu melihat iklan perusahaan ayahnya. Kalo pelakunya, Mikyung ditangkap maka orang akan tahu kalo ia adalah sekretaris ayahnya. Perusahaan akan terdampak dan begitu pula dengan Yiheon. Ia nggak mau hidupnya berubah. Alih-alih melibatkan polisi untuk menyelesaikannya ia akan mengatasinya dengan caranya sendiri. Sekyung merasa aneh dengar Yiheon membicarakan diri sendiri seperti orang ketiga. Selain Yiheon sendiri, Yiheon juga mengkhawatirkan Sekyung. Secara wajahnya penuh luka. Ia menyarankannya untuk menghindari anggota keluarganya dan menggunakan telur untuk mengobatinya.
Sampai rumah Sekyung langsung berhadapan dengan ayahnya. Ia bohong kalo ia diserang sama preman saat meninggalkan rumah belajar. Ia nggak bisa melihat pelakunya karena tempatnya gelap. Nggak langsung percaya ayah malah mengajak Sekyung ke lokasi. Di sana ia memperhatikan tempat itu dengan seksama dan nggak menemukan ada kejadian yang di maksud di sana. Ia pun memarahi Sekyung yang sudah membohonginya. Selama ini juga ayah memasang aplikasi pelacak di ponselnya. Di marahi sama ayah membuat Sekyung menjadi stres dan akhirnya pingsan.
Sekyung pun dilarikan ke rumah sakit. Ia bangun setelah ayah keluar. Ia melihat kalo ia diinfus. Di luar ayah ditelpon sama ibu. Ibu marah dengar Sekyung pingsan gegara stres dimarahin sama ayah. Ayah berdalih kalo itu demi kebaikan Sekyung biar dia nggak salah jalan.
Sementara itu Yiheon masih menjaga ibunya. Sekyung merasa kecewa pada dirinya sendiri. Yiheon bisa menjaga orang lain tapi ia bahkan nggak bisa menjaga dirinya sendiri.
Yiheon ke kantor polisi dan menarik laporan kasusnya. Meski polisi merasa kalo itu adalah penculikan tapi mereka nggak bisa berbuat banyak karena Yiheon nggak ingin kasus itu dilanjutkan. Yiheon sendiri yakin kalo Lee Mikyung adalah otak dari semuanya.
Di rumah Yiheon berusaha mendapatkan nomor Lee Mikyung dengan menelpon perusahaan tapi mereka bilang nggak ada nama itu di sana. Ia menanyakannya ke ahjumma tapi ahjumma juga nggak tahu. Sopir pernah ditelpon sesekali tapi saat Yiheon nelpon balik ternyata nomornya nggak terdaftar. Malamnya Yiheon memperketat penjagaan di rumah tapi ia merasa itu nggak membantu. Lee Mikyung tahu semuanya tentangnya tapi ia nggak tahu apa-apa tentang Lee Mikyung.
Lee Mikyung sendiri sedang bersama dengan Dongsoo dan anak buahnya. Ia marah karena operasi mereka gagal. Ia takut kalo polisi akan tahu kalo ia adalah dalangnya. Dongsoo menenangkan kalo laporanya sudah dicabut. Ia akan membereskan anaknya dan anak buahnya yang kabur saat operasi.
Esok harinya Jaemin nggak berangkat sekolah. Yiheon nyuruh temannya untuk menghubunginya tapi nggak dijawab. Seseorang menghampiri temannya Jaemin dan menyuruhnya membuang sampah. Temannya Jaemin nggak mau tapi saat yang nyuruh Yiheon dia langsung nurut. Setelahnya Yiheon menghampiri Eunji dan teman-temannya. Mereka kagum sama Yiheon yang berani nyuruh temannya Jaemin. Mereka juga mendengar Yiheon memberi Jaemin pelajaran. Melihat wajah Yiheon memar mereka pun berpikir kalo Yiheon berkelahi dengan Jaemin.
Yiheon membantahnya dan memberitahu kalo ia bertengkar dengan beberapa preman sepulang dari rumah belajar. Ia sesumbar kalo ia pandai berkelahi. Yang ia takuti hanya guru dan lembar ujian. Yang lain berpikir sama. Mereka berencana untuk mengganti suasana belajar dengan pergi ke kafe g*la. Lah Yiheon malah berpikir lain. Eunji lal umenjelaskan kalo maksudnya adalah kafe yang keren. Yiheon beralasan kalo selama ini ia nggak punya teman makanya nggak tahu tentang istilah-istilah itu. Eunji dan yang lain mengajak Yiheon untuk berteman dengan mereka. Mereka lalu melihat Sekyung yang nggak berangkat hari ini karena sakit.
Saat jam istirahat Yiheon berkirim pesan dengan Yiheon. Ia sudah keluar dari rumah sakit dan sekarang sedang di perpustakaan dekat rumahnya. Yiheon mengingatkan kalo siswa seharusnya berangkat. Sekyung mengungkit alasan Yiheon nyuruh Jaemin untuk berangkat biar seenggak nya lulus SMA. Lah orang tuanya aja nggak peduli. Seusai telponan Sekyung mengambil buku tentang Doppelganger dan membacanya.
Pagi-pagi Yiheon menerima ikan fermentasi yang ia pesan dari pulau dan minta ahjumma untuk menyiapkannya dengan kimchi.
Jaemin datang ke rumah Yiheon dan mencoba mencari tahu yang terjadi malam itu melalui sopir tapi bilangnya nggak terjadi apa-apa. Padahal malam itu ada polisi yang datang.
Malamnya Yiheon menemui Sekyung di depan rumah belajar. Ia melihat memar di wajahnya sudah sembuh tapi kukunya terluka. Ia menanyakan apa ada yang terjadi di rumah tapi Sekyung nggak mau ngasih tahu dan mengajak untuk langsung belajar. Saat belajar Sekyung nggak bisa konsentrasi dan memutuskan untuk keluar. Yiheon menyusulnya dan memberinya minuman. Sekyung lalu meminumnya. Ia memberitahu kalo polisi mungkin akan datang ke sekolah karena ayahnya melaporkannya. Ia memberitahu kalo ia bilang ke ayahnya kalo ia dipukuli sama preman sepulang belajar. Yiheon menanyakan alasan Sekyung bohong pada ayahnya. Karena dirinya atau karena alasan lain? Ia kembali menanyakan yang sebenarnya terjadi tapi Sekyung masih nggak mau ngasih tahu.
Ternyata ayahnya Sekyung mencari tahu tentang Yiheon melalui koneksinya. Ia juga mendapatkan informasi tentang orang tuanya Yoheon. Anak h*ram, anak buangan dan nilainya buruk. Sementara itu Yiheon mengajari Sekyung bertinju agar Sekyung bisa membela dirinya sendiri saat menghadapi masalah.
Sepulang dari rumah belajar Sekyung masih semangat banget mempelajari tentang teknik bertinju. Yiheon penasaran alasan Sekyung nggak pernah belajar olahraga padahal kemampuannya bagus. Ayahnya nggak suka. Menurutnya kemampuan fisik itu nggak penting.
Jaemin ternyata masih di sana. Sekyung melihatnya dan meminjam buku Yiheon karena ingin tahu apa yang mau dilakukan Jaemin di sana. Jaemin kaget lihat Yiheon di sana. Ia nggak tahu kalo itu rumahnya Yiheon. Yiheon mengajaknya ke kafe. Ia juga memesankan minuman untuknya saat Jaemin nggak tahu mau minum apa. Selagi Yiheon memesan minum, Sekyung menanyakan alasan Jaemin datang. Jaemin beralasan kalo ia datang ke rumahnya Yiheon karena Yiheon selalu mengganggunya untuk berangkat sekolah. Lah padahal tadi dia nggak tahu kalo itu adalah rumah Yiheon. Jaemin kesal dan memaki Sekyung.
Yiheon kembali. Ia menegur Jaemin yang nggak bisa menjaga mulutnya. Ia juga nyuruh Jaemin untuk duduk dan Jaemin menurut. Jaemin minta Yiheon untuk nyuruh Sekyung pergi dulu tapi YIheon nggak mau. Ia lalu menanyakan kenapa Jaemin berkeliaran di sekitar rumahnya. Jaemin menyinggung tentang kejadian di rumah Yiheon malam itu dan menanyakan kelanjutannya. Saat mendengar kalo Yiheon mencabut laporannya ia merasa heran. Apa karena nggak ada yang terluka dan penculikannya gagal? Yiheon mengaku punya alasannya sendiri. Ia nggak menyadari kalo Jaemin tahu karena ia adalah salah satu pelaku.
Jaemin memakan kue Yiheon sampai habis. Katanya ia hanya makan nasi sisa kemarin. Yiheon merasa iba dan mengajak Jaemin ke rumahnya untuk makan. Ia bahkan juga nyuruh ahjumma untuk menyiapkan banyak makanan.
Yiheon memberikan buku yang mau Sekyung pinjam dan menyuruhnya pulang. Sambil makan Jaemin mengatakan kalo ia mau menginap di rumahnya Yiheon. Gas di rumahnya mati. Ayahnya kerja di luarprovinsi dan ibunya pergi. Adiknya sekolah di salon dan tidur di sana. Sekyung mau membayar tagihan gasnya tapi Jaemin bilang petugasnya baru akan datang besok. Dengar kalo Yiheon mengijinkan Jaemin untuk menginap, Sekyung juga ingin menginap. Lah nggak dimarahi sana ayahnya? Sekyung bilang ibunya datang dari luar negeri dan menginap di hotel. Ia akan meminta ijin ke ibunya karena ibunya mengijinkannya menginap di rumah teman. Yiheon akhirnya bilang kalo ia akan mengeluarkan kasur.
Yiheon mengambil minum setelah mandi dan malah diambil sama Jaemin. Ia juga mengganggunya belajar dengan minta diijinkan menginap beberapa hari lagi. Mereka kan teman. Yiheon mengingatkan kalo mereka nggak berteman. Jaemin mengungkit saat Yiheon memukulnya sehingga mereka impas. Impas? Bagi Yiheon nggak ada impas-impasnya sama sekali. Ia mengungkit apa saja yang Jaemin dan teman-temannya lakukan padanya selama ini. Mereka juga merekamnya dan mengunggahnya di internet. Jaemin mengklaim kalo bukan ia yang merekamnya. Yiheon menekankan apa yang mereka lakukan bisa membunuh jiwa seseorang. Jaemin masih santai dan mengatakan kalo nggak ada yang mati.
Ia lalu keluar. Saat mau mer*kok Sekyung menemuinya. Ia menyebut Jaemin nggak tahu malu. Ia tahu alasan kedatangannya adalah untuk memeriksa sejauh mana polisi mengetahuinya. Karena ia lah yang menculik ibunya Yiheon. Dan sebenarnya malam itu ia melihat kalo Jaemin ada di van. Jaemin menjelaskan kalo ia nggak tahu tentang rencana penculikan itu dan sesumbar kalo ia lah yang melaporkannya ke polisi. Selain itu penculikannya juga nggak beneran terjadi. Sekyung mengintimidasi Jaemin dengan mau mendiringnya ke bawah. Yiheon mendadak datang dan menariknya. Ia menanyakan dimana ia bisa menemui mereka?
Paginya Yiheon mengantar Sekyung pulang dan Jaemin ke sekolah. Jaemin bertengkar dengan Sekyung yang menurutnya mau memb*nuhnya. Sekyung santai. Jaemin nggak akan mati karena mereka ada di lantai dua. Mereka saling mengumpat dan membuat Yiheon ikut mengumpat Jaemin dan menyuruhnya diam.
Sampai rumah Sekyung belajar. Ia melihat buku Doppelganger dan membacanya. Ia pun mulai berpikir tentang kemungkinan Yiheon dan Doppelganger.
Dongsoo dan Jongchul datang ke tempatnya Dukpal dulu tapi malah ada geng Kwangsoo di sana. Jongchul tahu kalo Dongsoo mencemaskan Lee Mikyung. Dongsoo sendiri merasa nggak bisa mundur lagi. Ia ingin mengembalikan geng Chilsung dan minta Jongchul untuk memanggil anak-anak.
Di sekolah Yiheon terus terpikir tentang geng Dongsoo yang Jaemin ceritakan dan dimana mereka biasanya berkumpul. Sepulang sekolah ia absen belajar bersama Sekyung dan nyuruh sopir untuk pulang menjaga ibunya. Ia mau bertemu dengan geng Dongsoo. Saat menunggu taksi ia malah diculik sama anak buahnya Dongsoo. Ia dibawa ke sebuah tempat. Meski kepalanya ditutup tapi ia bisa mengetahui tentang tempatnya berada, berapa orang yang ada di sekitarnya dan siapa yang datang.
Dan saat penutup kepalanya dibuka ia melihat Dongsoo bersama dengan Jongchul. Ia langsung berdiri dan menghampirinya tanpa rasa takut.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊