Sinopsis Ano Ko no Kodomo Episode 3

Sinopsis Ano Ko no Kodomo Episode 3

All content from Fuji TV/ Kansai TV







Ringkas drama sebelumnya


Sebenarnya Yazawa tahu kalo ada yang nggak beres sama Sachi. Ia hanya pura-pura senyum karena menyembunyikan sesuatu. Ia nggak berani bertanya selama Sachi nggak bilang sendiri. Sachi adalah teman pertamanya. Ia hanya bisa meraihnya dan memeluknya. 


Sepuluh hari setelahnya Yazawa melihat kalo Sachi beneran tersenyum. Ia senang lihatnya. 


Saat jam istirahat Sachi cerita semuanya ke Yazawa tentang apa yang ia lakukan dengan Takara. Ia ke klinik untuk mendapatkan pil KB tapi ia takut. Tapi sekarang menstrulasinya sudah tiba. Yazawa memeluk Sachi lega. Ia senang Sachi cerita padanya. 


Sebenarnya Yazawa juga pernah mengalami hal yang sama tapi ia nggak cerita ke Sachi. Ia ingin mereka kembali ke semula. 





Setelah jam istirahat selesai, para siswa diminta membuat rencana masa depan. Sachi sendiri nggak tahu mau jadi apa. Yazawa malah tidur. Ida iseng menulis kalo Yazawa ingin hidup bahagia bersamanya. Yazawa bangun dan memintanya untuk menghapusnya. 


Setelah jam pelajaran selesai Yazawa mengajak Sachi untuk ke karaoke. Lah Ida malah mau ikut. 


Sementara Sachi dan teman-temannya bernyanyi, Takara berlari mengejar impian. Saat sedang mencuci muka, Takara mendengar temannya bicara sama adik kelas tentang apa yang memotivasinya untuk menang. Ia membayangkan kalo ada sesuatu atau seseorang yang menunggunya di garis finis. Saat mereka menanyakan apa yang dilihatnya, ia berlari dan mengatakan kalo yang ia inginkan adalah kekayaan melimpah. Para senior juga bertanya ke Takara. Sama seperti temannya Takara juga mengatakan kekayaan melimpah. Temannya nggak mau kemenangannya direbut sama Takara dan mengejarnya. 




Sepulang sekolah Takara menemui Sachi yang sudah menunggu di taman. Sachi cerita tentang nyanyi bersama Yazawa di karaoke tadi. Ia juga cerita tentang rencana masa depannya. Ia sendiri masih belum tahu mau jadi apa. Beda sama Takara yang sudah tahu mau kuliah di mana dan menjadi guru. Ia mengungkit saat ia nggak bisa satu SMA dengan Takara dulu. Ibu nggak mempermasalahkan karena hanya ingin Sachi sehat. Lah Takara merasa kalo Sachi nggak pernah cerita tentang itu. 


Keduanya berjalan bersama. Sachi melanjutkan kalo alasan lain ia nggak bisa menentukannya adalah karena ia ingin merencanakannya dengan Takara. Hidupnya dan masa depannya. Ibu mendadak mengirim pesan dan Sachi menunjukkannya pada Takara. 






Mereka pulang bersama ke rumahnya Sachi. Ibu sedang membuat pangsit sama Kou, kakaknya Sachi. Melihat  mereka sibuk, Takara pun ikut membantu. Malamnya mereka makan bersama. Ibu kagum dengar cerita dari Sachi kalo Takara akan mengikuti turnamen setelah UTS. Takara gantian tanya ke Kou tentang kuliahnya. Lah Kou malah mau berhenti. Tapi karena uang kuliahnya sudah dibayar jadinya nggak jadi. 


Sachi mengungkit kalo dulu kakaknya juga pernah menindik hidung. Ia mengadukannya ke ayahnya dan langsung diadakan rapat jarak jauh. 


Kou minta saus tomat dan ibu pergi mengambilkan. Tersisa Sachi dan Takara di meja makan. Kebetulan pangsitnya tinggal satu. Keduanya sama-sama mau mengambilnya. Akhirnya mereka membaginya. 





Setelah makan Takara pun pulang. Setelah berjalan beberapa langkah tahu-tahu ia berbalik dan mengatakan kalo ia juga. Apa yang akan ia lakukan besok dan masa depannya, ia ingin memutuskannya bersama dengan Sachi. Sachi tersenyum kemudian menghambur ke pelukan Takara. 


Sampai rumah ibu bersiap mau kerja. Sebelumnya ia mau menyiapkan makan malam untuk Takara tapi Takara malah sudah makan. Takara juga memberikan pangsit yang diberikan ibunya Sachi untuk ibunya. 


Sachi mau menulis rencana masa depannya. Ingat kalo Takara juga ingin menentukan masa depannya bersama dengannya. Akhirnya ia menulis kaloia ingin hidup bahagia dengan Takara. 







Hari berikutnya Sachi nggak mengikuti pelajaran karena sedang demam. Ia merasa nyeri haid tapi nggak seperti nyeri haid. Haidnya sendiri sudah selesai seminggu yang lalu. Petugasnya menyarankan agar ia poeriksa ke ginekolog. Bisa jadi itu pendarahan dan bukannya nyeri haid. 


Sachi panik. Sampai rumah ia langsung browsing tentang yang terjadi padanya. Panik ia lalu memutuskan untuk pergi. Padahal ibu membawakan makanan untuknya. Secara Sachi sedang nggak enak badan. 


Ia pergi naik bus ke tempat yang jauh. Ia ke apotik dan membeli alat tes kehamilan. Ia lalu mampir ke sebuah kafe dan mengeceknya di toilet. Sama karyawan kafe ia bilang kalo ia datang sendiri. Ia harap ia sendirian. Tapi ternyata enggak. Ia nggak sendirian. Ia hamil. Setelahnya ia kembali ke mejanya. Teringat apa yang dikatakan Takara kecil dulu saat ia menemukan kucing. Tenang saja, aku akan menanganinya. Ia lalu mengirim pesan ke Takara tapi malah keduluan sama Takara kalo ada yang mau ia bicarakan. 


Ringkas drama selanjutnya

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊