Sinopsis Ano Ko no Kodomo Episode 4

Sinopsis Ano Ko no Kodomo Episode 4

All content from Fuji TV/ Kansai TV





Ringkas drama sebelumnya


Takara meminta Sachi untuk ketemu karena ada yang mau ia bicarakan. Tapi ia nggak memaksa kalo Sachi sedang nggak enak badan. Sachi mengaku baik-baik saja. Ia juga ada yang mau dibicarakan. Ih es krimnya sampai mencair karena kelamaan ditinggal tadi. 


UTS sudah selesai. Yazawa merasa cemas karena Sachi belum berangkat. Ia langsung keluar kelas padahal guru masih belum pergi. Ida mengejarnya. 


Sachi melihat Hajime. Ingat sama pesan ibu dulu yang melarangnya memelihara kucing sampai ia bisa bertanggung jawab sama makhluk bernyawa. 




Yazawa membeli beberapa kotak kartu ayam. Sepertinya ia juga ingin memastikan sesuatu sama seperti Sachi lakukan. Ida sampai diabaikan saat membahas tentang festival Padus. Ia mengerjai Yazawa dengan bilang kalo ia mendapatkan kartu ayam menari padahal enggak. Ia menanyakan kenapa Yazawa sangat ingin mendapatkannya? Karena... Yazawa nggak melanjutkannya. 





Takara memenangkan latihan saat ia membayangkan ada Sachi di garis finis. Sachi sendiri sudah ada di taman, menunggu Takara. Ingat apa yang dikatakan guru agar nggak melakukannya sebelum dewasa. Seorang anak laki-laki berlari sambil membawa balon. Ibunya mengejarnya di belakangnya. Ia terjatuh dan balonnya terbang. Andai Sachi bisa memutar kembali waktu maka ia nggak akan melakukannya dengan Takara. 


Takara tahu-tahu datang dan mengambil balon itu yang nyangkut di pohon. Karena sudah menolong ia pun dikasih permen sama ibu anak tadi. Ia memberikan setengahnya ke Sachi. Ia cerita tentang turnamennya dan turnamen selanjutnya bulan depan. Sachi ikut senang dengarnya. 








Keduanya sama-sama mau bicara tapi Sachi nyuruh Takara untuk bilang duluan. Takara mengaku ingin berhenti. Eh maksudnya? Sachi pikir Takara ingin berhenti bertemu dengannya atau putus dengannya. Takara langsung membantahnya. Ia justru ingin hidup dengan Sachi selamanya. Yang ia maksud adalah berhenti melakukannya yang bisa menciptakan anak. Ia belum siap akan itu. Seenggaknya sampai mereka dewasa dan bisa bertanggung jawab. 


Sachi mengaku memikirkan hal yang sama. Ia nangis dan membuat Takara jadi merasa bersalah. Apalagi saat Sachi pamit dan nggak jadi ngomong. Ia mengejarnya dan menanyakan alasannya. Sachi menunjukkan kalo Takara takut sehingga ia nggak bisa mengatakannya. Ia juga nggak bisa bertanggung jawab. Takara meraih tangan Sachi. Sachi merasa kalo tangan Takara sangat dingin. Takara mengungkit kalo menstrulasinya sudah tiba. Sachi membenarkan. Tapi mungkin itu bukan menstrulasi. Hari kedua UTS ia merasa kalo dadanya sangat sesak. Ia ingin makan tapi ia merasa mual. Ia ke UKS karena demam dan disarankan untuk ke ginekolog. Hari ini ia membeli alat tes kehamilan dan hasilnya positif. 


Takara langsung memeluk Sachi dan meminta maaf karena membiarkannya gelisah sendirian. Ia menenangkan kalo Sachi baik-baik saja. Sachi histeris. Ia mengaku nggak baik-baik saja. Ia juga melarang Takara untuk mengikutinya. Ia ingin sendirian. Takara menurutinya meski sebenarnya Sachi nggak ingin sendiri. Ia ingin bersama dengan Takara. 









Sampai  rumah sachi langsung ke kamarnya. Ia bilang ke ibu kalo ia mau tidur tapi ia nggak bisa tidur. Takara mengirim pesan maaf dan mengajaknya bicara tapi ia mengabaikannya. Sachi nggak tahu harus gimana. Sama seperti saat ia menemukan Hajime. Ia hanya bisa nangis. Saat itulah Takara datang. Ia membuat  daftar kriteria orang yang bisa merawat kucing. Ia harus orang dewasa, tinggal di rumah tapak, dan harus di rumah saat siang karena kucingnya masih kecil. 


Seharian mereka keliling rumah mencari orang yang bisa merawat kucing terlantar itu. Saat itu matahari terbenam rasanya seperti matahari terbit. Mereka menemukan orang yang dicari. Sachi diminta untuk menamai kucing itu dan dikasih nama Hajime. Artinya perayaan. 


Semalaman Takara berlari. Sachi terbangun dan melihat matahari terbit yang ia rasa seperti matahari terbenam. Seperti biasa Takara menjemput Sachi untuk berangkat bersama. Sayang kata ibunya Sachi sudah berangkat. Sachi sendiri memang sengaja menghindari Takara. Ia akan menjadi dirinya yang membingungkan kalo sampai ia ketemu sama Takara. Takara ke tempatnya Hajime tapi Sachi nggak ada di sana. 




Sachi mengganti pakaiannya dan pergi ke klinik. Takara mengirim pesan ingin membicarakannya dengan benar. Sachi hanya membacanya dan nggak membalasnya. Sekarang saatnya ia mengatasinya sendiri. 


Ringkas drama selanjutnya

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊