All content from Sohu TV
Ringkas drama sebelumnya
Zhou Quan merasa kalo dia terlihat pintar tapi sebenarnya sangat b*doh. Ia merasa sangat takut akan kehilangan Yiwang. Xun Xun menyemangati agar Zhou Quan mengejar Yiwang. Zhou Quan pikir nggak akan semudah itu. Yiwang adalah orang yang lembut dan sangat baik. Ia mengungkit kedekatan Yiwang dengan Mo Yunyun. Meski Yiwang nggak menyukainya, ia yakin Yiwang akan tetap menjaganya.
Xun Xun mengingatkan apa yang Zhou Quan lakukan dulu. Ia bahkan sampai menendang pintu rumahnya sampai berlubang. Sekarang? Hanya karena masalah itu akan membuatnya menyerah?
Zhou Quan lalu menanyakan cara Xun Xun dalam mendapatkan Cheng Li? Xun Xun rasa itu nggak bisa dibandingkan. Dalam hal percintaan, Cheng Li itu masih TK, sedang Yiwang sudah S3. Jadi Zhou Quan juga harus menggunakan trik S3-nya. Zhou Quan menanyakan apa dia harus menggunakan semangatnya saat menyelesaikan kasus? Yups!!!
Paginya Michael melewati meja Xiaojing sambil memalingkan wajah. Xiaojing lalu menariknya. Michael minta maaf pada Xiaojing selalu nona pemegang saham karena sebelumnya selalu nggak sopan. Xiaojing melarang Michael untuk seperti itu. Ia meminta agar Michael seperti dulu yang memanggilnya iblis oplas dan memakai barang palsu.
Michael menundukkan wajahnya dan mengaku nggak berani. Xiaojing meminta agar Michael kembali seperti sebelumnya. Jangan sampai yang lain tahu. Ngerti?
Michael paham kalo putri kaisar sedang menyamar menjadi rakyat jelata. Ia meyakinkan kalo ia akan berakting dengan baik.
Yiwang dan Mo Yunyun selesai menemui pengacara dari firma hukum Zhou Quan.
Zhou Quan lalu menghampiri pengacara itu dan menanyakan perkembangannya. Rekan Zhou Quan memberitahu kalo mereka nggak melakukan perjanjian pranikah, KDRT, dan polisi di sana juga sudah memiliki bukti. Ia akan melihat berapa banyak uang yang akan ditawarkan oleh mantan suaminya.
Zhou Quan meminta rekannya untuk membantunya dengan baik. Rekannya menanyakan hubungan Mo Yunyun dengan Yiwang.
"Sebentar lagi nggak ada hubungan apa-apa"
Dudu naik sepeda dengan Zhou Quan dan ibunya. Dia bosan. Sepedaan mulu. Zhou Quan menyalahkan Dudu. Kalo nggak gara-gara Dudu, ia dan ibunya pasti punya banyak permainan.
Dudu menanyakan permainan apa lagi yang bisa ibunya mainkan selain main basket, melempar bola dan mengambil boneka. Zhou Quan heran mendengar cara bicara Dudu. Apa dia sudah terpengaruh dengan Cheng Li?
Cheng Li tahu-tahu muncul di belakang naik Hoverboard. Dia melewati Dudu sambil menyapanya.
Dudu langsung meninggalkan sepedanya dan mengejar Cheng Li. Dia pingin main itu.
Xun Xun heran. Gimana Cheng Li bisa datang? Zhou Quan mengaku nggak tahu. Kalo dia tahu Cheng Li datang maka dia nggak akan jadi pengganggu.
Dudu main gelembung bersama Cheng Li sementara Xun Xun mengobrol bersama Zhou Quan. Zhou Quan merasa kalo gambaran itu sangat indah. Ia harap itu akan berlangsung lama. Xun Xun malah merasa kalo itu seperti nggak nyata. Seperti mimpi. Ia harap ia nggak akan pernah bangun dari mimpi itu. Ia menyemangati Zhou Quan agar segera membuat mimpi. Mimpi di siang hari sangat baik.
Dudu dan Cheng Li sudah lelah bermain. Sekarang giliran mereka yang membicarakan Xun Xun. Cheng Li menunjukkan kalo ibunya Dudu sangat cantik kalo tersenyum. Dan tanpa sadar Dudu juga tersenyum menatap ibunya.
Xun Xun menjemput Dudu ke sekolahnya. Cheng Li tahu-tahu muncul dan menjemput mereka. Xun Xun merasa kalo Cheng Li nggak perlu menjemput. Mereka bisa naik taksi.
Cheng Li pikir Xun Xun harus bersyukur ada yang mau jadi supirnya.
Dudu mengiyakan. Hayuk, sopir tampan!
Nggak lama kemudian mereka sampai di rumah ayahnya Dudu. Ternyata dia sudah pulang. Ia menghampiri Dudu. Heran dengan Cheng Li yang sangat sibuk tapi masih sempat mengantar jemput Dudu.
Cheng Li memberitahu kalo Dudu adalah temannya. Ia menghampirinya dan mengajaknya tos lalu pamit.
Mantan suami Xun Xun meminta Xun Xun untuk membawa pulang Dudu karena ia ada perjalanan bisnis.
Cheng Li langsung melarang. Dudu protes. Kenapa dia nggak boleh bersama ibunya? Duh, Cheng Li bingung gimana ngasih tahunya.
Xun Xun mengambil alih dan memberitahu Dudu kalo maksudnya Cheng Li Shūshu, sekarang ibu sudah pindah, jadi nggak bisa pulang lagi. Kalo nanti ayahnya punya urusan lagi maka ia akan membawa Dudu ke rumah ibu angkat.
Cheng Li membenarkan. Mereka akan bermain lagi nanti.
Mantan suami Xun Xun memberitahu kalo minggu depan sekolah Dudu ada acara keluarga. Mereka harus hadir. Xun Xun mengiyakan. Dudu memberi tahu kalo nanti akan ada pertunjukan dan ia akan menari hip hop. Ia meminta ibunya untuk menari bersamanya. Xun Xun mengaku nggak bisa menari. Kalo nyanyi Gimana? Dudu nggak mau. Soalnya dia sudah bilang pada ibunya kalo dia akan menari hip hop.
Ayahnya lalu bilang akan menemaninya menari.
Ih, Cheng Li lalu buang muka. Malas.
Saat di kantor, Xun Xun ditelpon oleh mantan suaminya kalo dia ditugaskan oleh perusahaan untuk pergi ke Perancis. Kemungkinan ia nggak akan bisa pergi pada acara keluarga Dudu. Xun Xun menanyakan perihal menari. Ia khawatir Dudu akan kecewa.
Mantan suaminya nggak punya waktu dan menutup telponnya.
Dan ternyata kepergian mantan suami Xun Xun sengaja dibuat oleh Cheng Li dengan menggunakan koneksi ibunya. Hahaha...licik, Ya.
Hari ini Xun Xun dan Cheng Li kembali menjemput Dudu. Dudu menanyakan apa ayahnya sudah berlatih di rumah? Dengan sangat menyesal Xun Xun mem beritahukan kalo ayahnya nggak bisa datang. Hanya ibu. Tapi ibu nggak bisa menari.
Dudu menyesalkan. Masalahnya dia sudah bilang pada guru dan teman-temannya kalo ia akan menari. Para orang dewasa menipu.
Cheng Li mendekat dan menawarkan diri untuk menemani Dudu menari. Ia sesumbar kalo ia bisa segala hal. Dudu akhirnya menerimanya. Dari pada nggak sama sekali. Ia pingin memperlihatkan pada Yuanyuan seberapa tampaknya dia nanti.
Cheng Li sepakat. Dia lalu menyuruh Dudu untuk mengirimkan videonya pada ibunya agar ia bisa mempelajarinya. Nggak perlu. Dudu malah minta agar mereka berteman saja biar bisa saling menghubungi setiap saat.
Cheng Li tersenyum dan mengambil ponselnya lalu menambahkan Dudu sebagai temannya. Dudu merasa senang. Sekarang Cheng Li adalah temannya.
Cheng Li dan Xun Xun pulang. Capek banget kayaknya. Mereka langsung rebahan di sofa. Cheng Li tahu-tahu bangkit. Nggak ada anak-anak lagi. Akhirnya mereka bisa main permainan mereka sendiri. Dari tadi dia selalu ingin mencium dan memeluk Xun Xun.
Xun Xun juga merasa begitu. Dia menarik kerah baju Cheng Li dan menciumnya.
Jam kantor selesai. Semua karyawan pulang. Xiaojing menghampiri meja Xiaojing dan memberitahu kalo ruangan Cheng Li tertutup rapat dari tadi. Ada Apa?
Xun Xun yang juga merasa penasaran mengajak Xiaojing untuk mengintip.
Michael mendekat dan ikutan mengintip. Ternyata di dalam Cheng Li sedang mempelajari tarian dari Dudu.
Bahkan saat di dalam mobil dalam perjalanan pulang, Cheng Li juga masih latihan. Xun Xun berterimakasih pada Cheng Li. Cheng Li memberitahu kalo itu bukan buat Xun Xun tapi untuk kehormatannya di depan Dudu. Ia ingin membuat Dudu kagum padanya.
Xun Xun tahu kalo sebenarnya Cheng Li nggak bisa menari. Cheng Li menekankan kalo yang penting di mata Dudu ia bisa segalanya. Lagian orang pintar, belajar dengan cepat.
Hari yang paling dinanti akhirnya tiba. Cheng Li menari bersama Dudu di depan kelas disaksikan murid lain dan para orang tua. Mereka melakukannya dengan sungguh-sungguh dan membuat semua orang kagum.
Selesai menari, guru menghampiri Dudu dan memintanya untuk memperkenalkan dengan siapa ia menari?
"Gege"
Cheng Li menutup mulut Dudu dan memberitahu guru kalo dia adalah pamannya. Ia lalu menarik Dudu meninggalkan panggung.
Tiba-tiba ada gadis yang minta jadi teman WeChat-Cheng Li. Xun Xun langsung mengalir tangan Cheng Li. Cheng Li melarang dan memberitahu kalo Xun Xun adalah pacarnya. Gadis itupun langsung pergi.
Setelah itu datang seorang anak perempuan membawakan sebuket bunga untuk Dudu sambil memuji penampilan Dudu dan pamannya.
Cheng Li membisiki Dudu dan bertanya apa dia yang namanya Yuanyuan? Dudu membenarkan dan memberitahu kalo dia juga menyukainya.
Cheng Li, Dudu dan ibunya meninggalkan sekolah. Dudu menang dan mendapat hadiah mesin game dan buku gambar. Cheng Li yang ikut menari merasa berhak mendapatkan salah satu hadiah. Dia minta mesin game dan Dudu bisa memiliki buku gambar.
Dudu menolak. Dia mau keduanya. Cheng Li merasa nggak adil karena dia juga ikut menari. Dia lalu minta di traktir. Kata ibunya Dudu punya tabungan? Baru setelah itu ia akan merelakan mesin game nya.
Dudu merasa kalo Cheng Li sangat pelit. Padahal sudah dewasa. Cheng Li memberitahu kalo itu masalah prinsip dan nggak ada hubungannya dengan dewasa, anak-anak, kaya ataupun miskin.
Dudu memikirkannya dan akhirnya setuju. Ia bilang ke ibunya kalo dia akan mentraktir mereka. Dan makanan yang mau Dudu makan sama dengan apa yang Cheng Li inginkan. Pizza.
Cheng Li masuk duluan bersama Cheng Li sementara Xun Xun memarkirkan mobil. Dudu menanyakan apa Cheng Li beneran pacaran dengan ibunya? Cheng Li membenarkan.
"Kamu menyukai ibuku"
Cheng Li membenarkan. Dudu menyimpulkan kalo Cheng Li juga menyukainya karena ia sangat baik padanya. Jangan dikira dia anak kecil nggak tahu apa-apa. Cheng Li mengaku tak pernah menganggapnya sebagai anak kecil. Ia mengingatkan kalo mereka adalah teman.
Dudu merasa kalo ibunya terlihat sangat bagagia saat bersama dengan Cheng Li. Ibunya sering tertawa dan ia suka ibunya yang seperti itu. Tapi ia dengar saat ayahnya bicara pada orang lain katanya Cheng Li nggak yang masih sangat muda dan tampan nggak akan mencintai ibunya selamanya.
Cheng Li tersenyum. Ia menanyakan apa muda dan tampan adalah hal yang baik? Dudu mengangguk membenarkan. Cheng Li menjelaskan kalo bukan salahnya kalo ia muda dan tampan. Itu adalah suatu kelebihan dan bukannya kekurangan. Ia mencintai ibunya makanya ia harus melindunginya, membuatnya bahagia dan membuat orang yang disayanginya bahagia juga. Jadi mencintai seseorang nggak ada hubungannya dengan penampilan dan usia. Ia menunjukkan Dudu sebagai contohnya. Ia yang masih usia 6 tahun tapi sudah punya cara tersendiri untuk mendekati Yuanyuan. Kalo ada orang yang kebih tua dan berpenampilan buruk mencintai ibunya, siapa yang akan Dudu pilih?
Dudu memilih Cheng Li karena ia menyukai penampilannya. Cheng Li mencubit pipi Dudu dan memberitahu kalo dia juga menyukai penampilan Dudu.
Dudu lalu menyerahkan ibunya pada Cheng Li dengan syarat Cheng Li harus selalu membuat ibunya bahagia. Cheng Li setuju dan mengajak Dudu untuk tos.
Xun Xun kembali dan melihat kedekatan keduanya. Ia tersenyum lalu bergabung dengan mereka.
Dudu memberitahu ibunya kalo Cheng Li Shūshu bilang akan mentraktir mereka. Cheng Li membantahnya. Dudu bohong nih! Sedetik kemudian dia baru sadar kalo Dudu memanggilnya lain. Bilang apa tadi?
"Cheng-Li Shū-shu"
Cheng Li langsung berubah pikiran dan mau mentraktir mereka.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊