All content from Sohu TV
Ringkas drama sebelumnya
Nggak hanya itu. Mo Yunyun pakai acara nggak bisa main golf dan minta Yiwang untuk mengajarinya sementara Zhou Quan, Xun Xun, dan Cheng Li hanya sebagai penonton. Zhou Quan merasa sangat kesal, rasanya pingin mengusir Mo Yunyun. Xun Xun pikir suasana hati Mo Yunyun sedang nggak baik karena mau bercerai. Zhou Quan membantahnya. Justru ia merasa kalo semangat tempurnya sangat tinggi.
Cheng Li lalu bangkit dan menarik Yiwang pergi. Xun Xun juga ikutan bangkit dan meminta Mo Yunyun untuk menemaninya ke toilet. Ternyata Xun Xun menyuruh Mo Yunyun untuk membelikannya pembalut.
Tiba-tiba Zhou Quan menelpon Xun Xun dan memberitahu kalo Yiwang terluka.
Cheng Li dan yang lain langsung datang setelahnya. Cheng Li mengomel Zhou Quan, baru juga ditinggali sebentar sudah ada masalah.
Dan yang terjadi adalah; Yiwang sebenarnya tahu kalo Zhou Quan sengaja mengatur hal tadi karena ingin mengatakan sesuatu padanya. Ia mendesak Zhou Quan untuk mengatakannya? Ia ingin menyatakan cinta padanya?
Zhou Quan membantahnya. Kalo soal menyatakan cinta, harusnya Yiwang yang menyatakan cinta padanya. Secara dia adalah laki-laki. Yiwang hanya tersenyum. Ia lalu membandingkan Zhou Quan dengan Mo Yunyun. Mo Yunyun yang sebenarnya bisa bermain golf tapi pura-pura nggak bisa dan minta diajari olehnya dan membuatnya merasa dibutuhkan.
Zhou Quan meremehkan. Ia nggak mau seperti Mo Yunyun. Pun kalo dia nggak bisa maka ia akan berusaha sendiri dan nggak akan merepotkan orang lain. Zhou Quan me ngambil tongkat golf dan mulai bermain. Dan saat ia mengayunkan tongkat golf-nya, tak sengaja ujung tingkatnya malah mengenai kepala Yiwang dan membuatnya terluka.
Mo Yunyun tertawa menertawakan Zhou Quan sementara Xun Xun dan Cheng Li hanya bisa menghela nafas. Rencananya gagal.
Lanjut ke romansa antara Xun Xun dan Cheng Li. Mereka berada di lift. Cheng Li mendekat dan mau mencium Xun Xun. Tiba-tiba karyawannya masuk. Akhirnya mereka hanya bisa pegangan tangan.
**
Saat jam kerja Cheng Li tiba-tiba menghampiri Xun Xun dan meletakkan tangannya di atas tangan Xun Xun yang sedang menjalankan mouse. Dan saat nggak ada yang melihat ia berubah menggenggamnya.
**
Saat jam istirahat makan siang Cheng Li membawa Xun Xun ke ruangannya. Di sana mereka minum kopi dari satu gelas yang sama.
Saat mereka berjalan di luar rumah, tiba-tiba berpapasan dengan seorang wanita yang Xun Xun beli makanan buat sarapan dulu. Ia heran sekarang Xun Xun nggak pernah beli makanan lagi di sana.
Cheng Li memberitahu kalo dia memasak untuk Xun Xun. Mereka lalu lanjut berjalan. Xun Xun merasa kalo semuanya nggak nyata. Cheng Li meyakinkan kalo semuanya nyata. Ia juga nyata. Begitu juga dengan perasaannya. Mendadak Xun Xun teringat tabrakan yang mempertemukan mereka. Manusia melupakan rasa sakit setelah lukanya sembuh. Ia berharap nggak dibutakan oleh perasaan.
Cheng Li melepaskan tangannya dan menatap Xun Xun. Harusnya Xun Xun jadi wanita dewasa. Secara Xun Xun adalah kakaknya. Dia sendiri nggak sesempurna yang Xun Xun bayangkan dalam hal percintaan. Apa Xun Xun percaya kalo dia nggak percaya diri?
Xun Xun membantahnya dan menyebutkan kelebihan Cheng Li kalo dia tampan, pandai dan baik. Cheng Li menceritakan masa kecilnya. Setelah ayahnya meninggal, ibunya merawatnya seorang diri. Saat itu ia sangat kurus. Ia sering ditindas karena nggak punya ayah. Ibunya sibuk mencari uang untuk hidupnya yang lebih baik. Ibunya bahkan lebih memilih pekerjaan dibanding dirinya. Ia kasihan padanya tapi juga membencinya.
Lalu karena suatu kejadian ia sakit. Ibunya menyuruhnya sekolah di Inggris sendirian. Katanya itu untuk pengobatannya tapi sebenarnya untuk menghindari masa lalunya. Ia terkena gangguan psikologis dan nggak tahu masa lalunya. Saat ia sekolah di Inggris, ada seorang wanita yang ia sukai. Tapi setelah mengetahui penyakitnya, wanita itu pelan-pelan menjauh.
Xun Xun lalu menyinggung Jin. Cheng Li memberitahu kalo Jin sudah seperti keluarga. Dia juga mengetahui masa lalunya yang nggak baik. Karena itulah ia nggak yakin bisa melindungi Jin. Ia lalu bilang ke Xun Xun, bukan Xun Xun yang nggak pantas untuknya tapi ialah yang nggak pantas untuk Xun Xun. Dulu ia nggak pernah percaya kalo mencintai seseorang busa membuatnya nggak berarti.
Xun Xun mengungkit kebersamaan mereka selama ini dan Cheng Li juga sangat bergantung padanya. Apa dia bisa membedakan antara ketergantungan dan cinta? Cheng Li menjawabnya dengan menarik Xun Xun dan memeluknya. Ia meminta Xun Xun agar nggak khawatir lagi. Ia sangat yakin.
Mereka sampai depan rumah dan melihat Zhou Quan membawa boneka beruang besar. Ia mencari Xun Xun karena suasana hatinya sedang buruk.
**
Zhou Quan duduk di sofa depan tv sambil memeluk beruangnya. Cheng Li heran lihat Zhou Quan kabur dari rumah sambil bawa beruang. Xun Xun memberitahu kalo Zhou Quan memang selalu memeluk beruang kalo lagi tidur.
Zhou Quan memberitahu kalo dia mendengar pembicaraan mereka. Dia nggak mau tahu, mereka harus membantunya. Xun Xun menyuruhnya untuk tidur di sana malam ini. Zhou Quan menanyakan bagaimana dengan besok? Cheng Li menyuruh Zhou Quan untuk tidur di rumah Yiwang besok dan bersaing dengan adil dengan Mo Yunyun.
Xun Xun langsung menepuk lengan Cheng Li yang sudah memberi ide g*la. Tapi Zhou Quan justru merasa kalo dalam hal percintaan Cheng Li lebih pintar dari Xun Xun.
Esok harinya Zhou Quan mendatangi Yiwang di kantornya. Ia mengingatkan anak yang pernah ia bantu dulu. Ibunya sangat berterima kasih padanya sampai setiap hari mengiriminya makanan. Ia merasa nggak nyaman dan ingin pergi selama dua hari. Ia bertanya apa ia bisa tinggal di rumah Yiwang?
Yiwang nampak berat. Ia mengingatkan kalo Mo Yunyun masih ada di rumahnya. Zhou Quan heran mendengarnya. Jadi selama ini mereka tinggal bersama? Yiwang membantahnya. Mo Yunyun hanya sedang punya masalah. Zhou Quan berpikir kalo semua orang pasti punya masalah. Demikian juga dengan dirinya. Menimbang hubungan pertemanan mereka yang sudah cukup lama, kalo Mo Yunyun boleh tinggal di rumahnya masa dia enggak? Lagian juga rumah Yiwang kan bukan hanya ada dua kamar aja?
Yiwang akhirnya mengijinkan Zhou Quan tinggal di rumahnya. Ia membantunya membawakan koper dan menunjukkan kamarnya. Mo Yunyun tiba-tuba keluar dari kamar Yiwang dengan membawa minuman. Zhou Quan langsung protes, kenapa Mo Yunyun keluar dari kamarnya?
Yiwang mengingatkan kalo Mo Yunyun adalah wanita. Akan lebih nyaman kalo dia tinggal di kamar utama yang ada kamar mandinya. Zhou Quan mengingatkan kalo dia juga wanita tapi kenapa dia tinggal di kamar yang sangat kecil itu?
Yiwang beralasan kalo Zhou Quan datang dengan tiba-tiba jadi ia nggak sempat membuat persiapan. Ia lalu menawarkan agar Zhou Quan tinggal di kamarnya sedang ia akan tinggal di kamar itu. Lagian juga mereka akan memakai kamar mandi bersama.
Mo Yunyun lalu mengucapkan selamat datang pada Zhou Quan yang akan jadi teman sekamarnya. Zhou Quan menolak sekamar dengan Mo Yunyun dan terpaksa menempati kamar yang Yiwang tunjukkan.
Zhou Quan melakukan panggilan video dengan Xun Xun dan Cheng Li. Ia menunjukkan kamar yang diberikan Yiwang padanya, sangat kecil. Ia menyesalkan karena sudah mengikuti saran mereka.
Cheng Li melihat dengan sudut pandang yang lain. Ia merasa dengan mereka bersama maka akan menumbuhkan perasaan. Sama seperti ia dan Xun Xun. Zhou Quan merasa muak dan melarang mereka pamer kemesraan. Cheng Li meyakinkan agar Zhou Quan bertahan dan pelan-pelan mengusir Mo Yunyun, seperti perumpamaan merebut tempat orang. Xun Xun meralat kalo itu bukan perumpamaan.
Yiwang tiba-tiba memanggil. Ia dan Mo Yunyun akan makan. Apa Zhou Quan mau ikut? Zhou Quan langsung menolak. Xun Xun membenarkan. Nggak usah ikut biar nggak sakit hati. Cheng Li malah menyuruh Zhou Quan untuk pergi dan menunjukkan perlawanannya. Zhou Quan malas. Dia meminta agar mereka berhenti berdebat. Ia lalu mematikan ponselnya.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊