All content from Wavve/ TVING, VIU
Ringkas drama sebelumnya
Dukpal sedang belajar dengan gurunya. Ia diberi waktu untuk menjawab soal. Sampai waktunya habis ia masih belum bisa menyelesaikannya. Jawabannya juga banyak yang salah ketimbang yang benar. Gurunya bahkan bilang kalo pemahaman matematikanya setara dengan kelas 9.
Di luar anak buahnya memanggilnya dan melapor kalo mereka sudah menemukan Kwangso. Ia segera menyudahi sesi belajarnya dan menarik lengan bajunya juga melepas kacamatanya. Gurunya sampai bengong melihat tato di lengan Dukpal. Ia keluar setelah nyuruh Jongchul untuk mengantar gurunya pulang.
Kwangso minta dilepaskan. Ia bahkan menyandera gurunya Dukpal. Dukpal melawannya dengan tangan kosong. Ia juga menggenggam pisau yang dipakai Kwangso dan menjatuhkannya hanya dengan sekali pukulan. Gurunya Dukpal pingsan lihatnya. Setelahnya ia nyuruh Dongsoo untuk menyingkirkan Kwangso.
Dukpal dan anak buahnya membawa guru ke rumah sakit. Mereka tetap di depan rumah sakit sembari menunggu hasilnya keluar. Jongchul menunjukkan anak-anak yang habis dari minimarket. Mungkin Dukpal akan kuliah bersama mereka nantinya. Dukpal melihat kalo jaket mereka seperti gimbab. Ia juga nggak tahu kalo ia bisa kuliah apa enggak. Ia takut gurunya akan minta berhenti seperti gurunya yang sebelumnya. Dongsoo mengaku bisa beberapa kosakata dan membantu Dukpal membaca kata-kata yang sudah ditulisnya dalam bahasa Inggris. Ada yang bener tapi ada yang salah juga. Dukpal menasehati agar mereka nggak berhenti berusaha. Meski begitu Dukpal menolak saat diminta untuk memeriksakan tangannya sekalian. Mereka lalu memutuskan untuk menemui pimpinan.
Setibanya di tempat pimpinan, Dukpal melaporkan tentang Kwangso. Melihat tangan Dukpal membuat pimpinan khawatir. Ia menanyakan tentang ujian CSAT Dukpal dan menyemangatinya. Setelahnya Dukpal nyuruh Jongchul dan Dongsoo pulang karena ia mau jalan-jalan sendiri.
Sambil menyetir Dukpal mengingat apa yang pimpinan katakan padanya tadi. Ia diminta untuk menyerah dengan belajarnya agar bisa mengambil alih geng Chilsung menggantikan dirinya. Dukpal berhenti dan berniat untuk merokok. Di jembatan ia melihat ada anak SMA yang berniat untuk melompat. Dukpal berlari ke sana dan meminta anak itu untuk membatalkan apa yang ingin dilakukannya. Anak itu sepertinya nggak mendengarkan Dukpal. Ia melompat bersamaan dengan truk yang melintas.
Akhirnya Dukpal berhasil menyelamatkannya. Sayang setelahnya sebuah mobil melintas dan menabrak Dukpal.
Setelah pingsan nggak tahu berapa lama, Dukpal akhirnya sadar. Ia turun dari tempat tidurnya tapi kakinya terasa lemas dan ia pun terjatuh. Ia melihat wajahnya di cermin dan mengenali wajah anak SMA yang ia selamatkan malam itu. Ia pikir itu mimpi. Setelahnya ia mendengar suara Jongchul dan Dongsoo yang memaksa masuk ke ruang rawatnya meski dicegah sama dokter dan perawat. Dukpal membukakan pintu. Dongsoo meninjunya. Jongchul juga marah padanya karena sudah membunuh bosnya yang sudah menyelamatkannya.
Saat itulah Dukpal menyadari kalo itu bukan mimpi. Ia merasa sesak. Dongsoo lalu menariknya ke pemakaman Dukpal (tubuhnya maksudnya). Di sana ia dipaksa untuk berterima kasih pada Dukpal karena sudah menyelamatkannya dan membuatnya hidup. Dih gimana ya bilangnya. Dukpal yang ada di tubuhnya Yiheon nggak mau melakukannya. Ia mengobrak-abrik altar dan berusaha ngasih tahu mereka kalo ia masih hidup tapi mereka malah mengadakan pemakaman untuk nya. Jongchul marah dan memukulnya. Pimpinan menyudahi dan nyuruh Jongchul untuk membiarkannya pergi.
Selanjutnya Yiheon ke kamar mayat. Ia dikira anaknya Dukpal sama penjaga dan dikasih tahu kalo ayahnya akan segera dikremasi. Yiheon menanyakan bagaimana ia bisa membuatnya hidup kembali? Ia memegang tangnnya dan memeluknya. Petugas mengatakan kalo itu nggak bisa terjadi. Kecuali ia bisa memutar kembali waktu.
Berharap jiwanya kembali ke tubuhnya, Yiheon kembali ke jembatan dan berniat lompat. Ia mendarat di atap sebuah bus. Ia siuman 3 hari kemudian dan langsung melihat wajahnya di cermin. Dokter dan perawat pikir ia mengkhawatirkan wajahnya makanya mereka bilang kalo ia masih tampan. Dan ternyata tubuhnya sudah dikremasi. Jongchul dan Dongsoo sebelumnya mencarinya dan menuntut agar ia berterima kasih pada Dukpal.
Yiheon ke rumah abu. Dukpal sudah meninggal. Di sampingnya ada catatan dari Jon gchul dan Dongsoo yang menulis kalo mereka nggak akan melupakannya. Ia lalu ke rumah sakit. Kalo ia ada di tubuhnya Yiheon lalu dimana Yihyeon berada? Apa ia nggak punya keluarga? Kenapa nggak ada yang menjenguknya?
Seorang wanita berambut pendek masuk. Ia membawakan baju ganti, buku dan tablet. Yiheon pikir ia ibunya tapi tahunya bukan. Wanita itu mengeluhkan Yiiheon dan ibunya yang menyusahkannya. Ia juga menyebut tentang pimpinan yang nggak akan datang kalo dengar yang terjadi pada Yiheon. Setelah wanita itu pergi, Yiheon mengambil buku dan tablet. Tabletnya terbuka karena pengenalan wajah. Ternyata itu adalah diarynya Yihyeon. Di sana Yiheon menulis kalo ia dirundung sama Jaemin. Ia disuruh mencuri alkohol dan perhiasan di rumahnya. Setelahnya ia juga disuruh mencuri rokok di toko. Membacanya membuat Dukpal merasa kesal.
Pada tahun kedua Yiheon sekelas dengan Sekyung. Ia ingin berteman dengannya makanya ia selalu melihatnya. Jaemin menyadarinya dan menyebutnya penguntit. Anak-anak lain melakukan hal yang sama dan satu sekolah menghindarinya. Ia dijadikan papan target. Sekyung melihatnya tapi nggak melakukan apapun. Semua itu membuat Yiheon terpuruk dan ingin mati. Dukpal marah dan merusakkan tabletnya. Ia menyadari kenapa ia ada di tubuhnya Yiheon. Ia akan ke sekolah dan menghancurkan semuanya agar Yiheon bisa kembali.
Dukpal, eh Yiheon pulang ke rumah. Ia bertemu dengan ahjumma pengurus rumah. Ibunya tidur di sofa. Kata ahjumma, sekretaris Mikyung datang saat ia di rumah sakit dan membawakan lemari minuman. Istrinya pimpinan sedang di rumah sakit. Kalo ia meninggal maka Yiheon akan menjadi anak satu-satunya. Dan ternyata ayahnya Yiheon adalah pimpinan OK Construction. Salah satu perusahaan terbesar ketiga di Korea.
Ahjumma memberikan makan siang ke Yiheon. Nggak tanggung-tanggung Yiheon minta mangkuk yang besar dan menghabiskan semua makanannya. Setelahnya Yiheon ke kamarnya. Rumahnya besar, ia punya sopir dan kartu tanpa batas tapi nggak ada yang melindunginya. Apalagi rambutnya yang menutup wajahnya. Yiheon melakukan beberapa perubahan. Ia memotong rambutnya dan membeli seragam. Ia juga memakai jaket yang sebelumnya ia bilang kayak gimbab.
Selanjutnya Yiheon ke toko buku. Ada banyak buku di sana dan ia nggak tahu harus beli yang mana. Secara nggak sengaja ia bertemu dengan Sekyung. Sekyung merasa aneh karena Yiheon nggak mengenalinya. Ia membantu Yiheon memilih buku matematika yang bagus. Yiheon memintanya untuk merekomendasikan buku yang lain juga.
Keduanya meninggalkan toko buku bersama-sama. Sekyung merasa aneh dengan Yiheon. Ia nggak mengenalnya dan bicaranya seperti orang tua. Apalagi saat Yiheon memberikan beberapa nasehat padanya.
Yiheon pergi naik taksi. Sebelum pulang ia ke tempatnya Dukpal. Disana Jongchuldan Dongsoo sedang beberes. Yiheon hanya melihat dari kejauhan lalu pergi.
Setelah gipsnya dilepas, Yiheon mulai berolahraga. Ia juga membeli beberapa peralatan olahraga agar bisa dipakai di rumah.
Akhirnya hari berangkat sekolah tiba. Seperti biasanya sopir menurunkan Yiheon agak jauh dari sekolah karena Yiheon nggak mau turun di depan sekolah. Tapi kali ini Yiheon minta diturunkan di depan sekolah. Dan tanda namanya..lah kok namanya Kim Dukpal??? Untung diingetin sama sopir. Yiheon pun melepasnya. Di pintu gerbang ia lolos dari guru yang berjaga karena ia bersikap sopan. Di antara murid yang dihukum ada Jaemin. Sepertinya ia heran dengan perubahan Yiheon.
Sampai di kelas Yiheon nggak tahu harus duduk di mana. Ia sampai bertanya ke beberapa siswi yang sedang berkumpul. Karena tempat duduknya belum ditentukan, ia pun duduk secara acak. Wali kelas lalu masuk bersama Sekyung. Ia mengabsen para siswa. Anak-anak terkejut mengetahui penampilan terbaru Yiheon saat ia dipanggil sama guru.
Setelah guru pergi, Jaemin mendatangi Yiheon dan menendang mejanya. Ia marah karena Yihyeon mengabaikan pesannya selama liburan. Kebetulan, Yiheon juga sangat ingin bertemu dengannya. Jaemin terkejut sekarang Yiheon bisa membalasnya.
Saat jam istirahat, teman-temannya Jaemin membawa Yiheon ke belakang gedung sekolah. Yiheon sih hanya tertawa dan minta mereka untuk mempercepat. Melihat Yiheon tertawa membuat Jaemin kesal. Yiheon memberitahu kalo kepalanya terlukakarena ia jatuh dari jembatan dan Jaemin yang sudah mendorongnya. Jaemin merasa nggak melakukannya. Yiheon membisikkan kalo secara nggak langsung Jaemin mendorongnya dengan perundungan yang dilakukannya selama ini.
Teman-teman Jaemin mendekat menyerang Yiheon. Awalnya Yiheon bisa menghindar dan menyerang balik. Sampai saat ia mau membanting anak yang tubuhnya gemuk. Ia nggak bisa melakukannya. Ia juga nggak bisa menghindar dengan baik dan menerima tendangan dari Jaemin. Yiheon jatuhdan terluka. Jaemin dan teman-temannya meninggalkannya. Dukpal merasa sangat nggak menyukai tubuhnya yang sekarang.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊