Sinopsis All of Us are Dead Episode 11

Anysti
0

All content from Netflix





Ringkas drama sebelumnya


Onjo membuka pintu dan melihat ayah. Ia langsung meluk ayah. Ayah meriksa kalo ada luka pada Onjo. Yang lain lalu keluar dan pintu pun ditutup. Minjae ada di tempat memanah. Gwinam masuk dan saat melihat kalo Cheongsan nggak ada, ia pun mau keluar. Minjae pikir Gwinam juga anggota klub memanah kerena memakai jaket yang sama dengannya. Ia pun melarang Gwinam untuk keluar karena ia bisa mati nanti. Gwinam mau pergi tapi nggak jadi. Ia menciium aroma Cheongsan pada tubuh Minjae dan menanyakan kemana mereka. Minjae mengaku nggak tahu tapi Gwinam langsung menggigit bahunya. 

##

Setelah memastikan kalo Onjo dan Cheongsan nggak papa, ayah lalu menggiring mereka buat ke lapangan tenis, melewati tempat pembangunan lalu ke gunung. Dalam perjalanan ke sana ayah berusaha menjauhkan para zombie agar nggak mendekat ke mereka. Akhirnya mereka sampai di lapangan tenis. Dih para zombie malah berdatangan dan jumlahnya sangat banyak. Ayah mengecoh mereka pakai bom asap. 


Para zombie mengerumuni bom asap begitu ayah melemparkannya. Nggak hanya itu, ayah juga meniup peluuit agar para zombie menyingkir dan anak-anak bisa pergi. Ternyata ayah nggak ikut pergi. Tangannya digigit zombie. Ia minta Cheongsan untuk menjaga Onjo. Onjo nangis manggil-manggil ayah. Ayah membiarkan dirinya digigit zombie agar mereka bisa lolos. 

##

Selanjutnya mereka pergi ke area pembangunan. Bingung, ada zombie di mana-mana. Banjang yang punya penciuman dan pendengaran zombie mengarahkan kemana mereka harus pergi. Onjo nangis ingat ayah. Hari memeluknya dan menenangkannya. Yang lain juga ikut nangis. Cheongsan lalu membenamkan Onjo dalam pelukannya dan menyuruhnya buat nangis. Dalam videonya pak Lee bilang kalo virus itu membuat orang yang ia cintai menjadi makhluk lain. Ia lalu melihat istri dan anaknya. Itu adalah wujud terakhir dari orang yang ia cintai. 

##

Gwinam menggigit Minjae dan mendesaknya untuk ngasih tahu keberadaan Cheongsan. Minjae sendiri nggak tahu siapa yang Gwinam maksud. Mereka sempat berasama anak-anak kelas 11 di auditorium dan ia keluar sendiri. Minjae berusaha menusuk leher Gwinam tapi nggak mempan. Gwinam nyuruh Minjae untuk kabur. Minjae berjalan menuju busurnya dan sempat memanah Gwinam sebelum akhirnya ia berubah menjadi zombie. 

##

Sementara itu anak-anak yang selamat masih bertahan di tempat pembangunan. Mereka amat menyesalkan apa yang terjadi sama Junyoung. Daesu sama Mijin sangat merasa bersalah. Dih habis itu Daesu sama Mijin malah bertengkar soal gimana susahnya jadi kelas 12. Hari ngasih tahu Onjo kalo ayahnya sudah menyelamatkan mereka semua. Ia yakin kalo ayahnya akan masuk surga. 


Nggak mau hanya diam. Hari dan Mijin akan berkeliling dan mencari jalan menuju gunung. Onjo bilang ke Cheongsan kalo ia berharap nggak akan ada yang bertindak sendiri-sendiri lagi. Ia nggak mau kehilangan lagi. Sama seperti yang Onjo bilang, ia ingin mereka bicara nanti, esok, lusa, pekan depan setelah mereka makan dan mandi. 

##

Gwinam ke auditorium tapi nggak ada Cheongsan di sana. Yang ada malah Junyoung yang sudah jadi zombie. Merasa kesal, ia menendang Junyoung lalu keluar. Sampai di luar ia malah mencium aroma Cheongsan dan pergi. Pak komandan dan timnya mengamati Eunji dan pak tentara dan meneliti respon mereka terhadap gelombang suara dalam frekuensi tertentu. 


Selanjutnya mereka menyusun rencana pengeboman dan menghitung berapa banyak korban yang akan ditimbulkan. Banjang tiba-tiba berubah tanpa disadari sama yang lain. Ia merasa lapar dan ingin menggigit Soohyuk. Dan pada saat terakhir ia bisa menahannya dan menggigit tangannya sendiri. Soohyuk terbangun dan memeluknya biar nggak membangunkan yang lain. Ia nyuruh Banjang untuk menggigitnya dan jangan menggigit dirinya sendiri. 


Akhirnya Soohyuk mengikat mata Banjang pakai kain. Hari dan Mijin kembali. Nggak ada cara untuk pergi dari sana. Terlalu berisiko karena ada banyak zombie di bawah. Cheongsan melihat ke atas. Mereka bisa ke atap dan seseorang bisa mengalihkan perhatian para zombie. Onjo nggak setuju. Nggak boleh ada yang mengorbankan diri lagi. Mereka harus berjung sama-sama. Cheongsan akhirnya mengiyakan apa yang dikatakan Onjo. 

##

Banjang lalu mendengar pengumuman yang disiarkan para tentara kalo mereka akan meledakkan beberapa tempat dan sekolah mereka salah satunya. Berpuluh-puluh drone diterbangkan di Hyosan. Ditambah dengan gelombang suara membuat para zombie mengikutinya. 

##

Gwinam menemukan mereka. Ia mengincar Cheongsan. Soohyuk yang berusaha menolong malah didorong sampai hampir jatuh. Minji dan yang lain berusaha menolong. Dengan tanpa ragu Gwinam memutar tangan Cheongsan lalu mengigitnya. Onjo mau mendekat tapi Soohyuk menghalangi. Suara dari drone itu makin kuat. Komandan mendapat laporan kalo semuanya sudah berada di titik yang diinginkan. Komandan menginstruksikan untuk meledakkan mereka. Gwinam dan Banjang nampak tersiksa mendengar suara itu. Cheongsan memanfaatkannya dengan mendorong Gwinam hingga jatuh. 

##

Onjo mendekat tapi Cheongsan malah menjauh. Onjo menenangkan, nggak papa. Cheongsan menekankan kalo mulai sekarang nggak akan ada yang akan mati lagi. Onjo nggak mau dengar dan minta Cheongsan untuk bicara besok. Cheongsan memberikan name tagnya dan minta Onjo untuk menyimpannya dengan baik. Ia lalu menunjukkan name tag Onjo yang ternyata ada padanya. Ia juga akan menjaganya dengan baik. Ia lalu mencium Onjo lalu memeluknya. 

##

Merasa kalo ia mulai berubah, Cheongsan pun melepaskan Onjo dan mendorongnya ke Soohyuk. Ia nyuruh mereka untuk turun ke lantai satu. Onjo nangis dan Soohyuk memeluknya. Cheongsan berteriak kalo ia adalah orang yang paling bahagia hari ini. Sontak semua zombie yang ada di sana berdatangan dan mendekati Cheongsan. Cheongsan membawa mereka ke atas agar teman-temannya bisa pergi dengan selamat. Gwinam yang jatuh akhirnya bangkit kembali meski besi menancap di tubuhnya. Para zombie itu jatuh ke jalur lift sesuai dengan yang Cheongsan rencanakan. 

##

Onjo dan yang lain akhirnya bisa memasuki hutan. Sementara itu Gwinam berhasil menemukan Cheongsan. Ia sudah mengalami mimisan. Gwinam berpikkir kalo akan menyenangkan kalo ia bisa membunuh Cheongsan tapi tahunya enggak. Tapi biarpun gitu ia akan tetap membunuhnya. Cheongsan sengaja menyulut Gwinam dengan bilang kalo Gwinam terobsesi untuk membunuhnya karena takut ketahuan sudah membunuh kepala sekolah. Dan pada akhirnya ia hanya pengecut. Gwinam beneran tersulut dan mereka pun berkelahi. Setelah berhasil mengalahkan Cheongsan. Gwinam pun mencungk#l mata kiri Cheongsan. Setelahnya ia nyuruh Cheongsan untuk lari dan ia akan melepaskannya. 

##

Satu demi satu lokasi yang dijadikan tempat zombie berkumpul diledakkan. Ih miris banget. Cheongsan menahan gwinam yang mau pergi dan membuat mereka mati bersama-sama. Komandan melihat kalo misi perngeboman selesai dan akan dilanjutkan dengan operasi pembersihan. Untuk operasi itu ia menugasakan anak buahnya. Ia akan tidur karena sudah terjaga selama beberapa hari ini. Ia lalu menemui bu Park dan menyampaikan kalo ia melakukan pengeboman di Hyosan. 40% populasi Hyosan telah binasa. Bu Park marah banget sama pak Komandan. Pak komandan lalu minta Bu Park untuk menghibur warga Hyosan dan menyampaikan permintaan maafnya. 

##

Selanjutnya ia ke ruangannya. Dengan memakai pakaian dinasnya ia menyampaikan permintaan maafnya karena telah melakukan pengeboman di Hyosan. Sebelumnya ia menonton video terakhir Lee Byeongchan, orang yang menciptakan virus itu. Ia yang seorang suami dan ayah nggak bisa membunuh istri dan anaknya tapi ia seorang komandan darurat militer bisa melakukannya. Habis itu pak komandan nelpon istrinya dan menanyakan apa ia sudah makan? Ia mengeluhkan istrinya yang belum makan jam segini. Ia lalu menanyakan anaknya. Hari ini anaknya nggak sekolah. Pak komandan nggak marah. Bolos nggak papa yang penting sehat. Ia minta istrinya untuk mencari guru les. Mahal nggak papa. Ih tapi jangan terlalu mahal ding. Saranghae. 

##

Pak komandan lalu mengambil senjata dari laci mejanya dan bunuh diri. Tepat saat itu istrinya mengirim pesan. Nado saranghae. Kapan kamu pulang? Yeobo? Kita lalu dibawa ke tempat sisa pengeboman yang masih membara, tepatnya ke tempat Cheongsan menarik Gwinam. Sudah nggak ada kehidupan di sana. Hanya saja name tag Onjo masih ada. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)