Sinopsis My Dear Lady episode 12 part 3

Sinopsis My Dear Lady episode 12 part 3


All content from Sohu TV






Ringkas drama sebelumnya


Xun Xun melakukan presentasi atas proposalnya tapi Cheng Li malah melamun mulu dari tadi. Setelah selesai ia baru bangkit dan memutuskan kalo peluncuran produk New Yu Mei Ling akan dilakukan setengah tahun lagi dan mereka akan mengusung konsep aroma ibu seperti yang dipresentasikan oleh Xun Xun barusan.

Xun Xun menghampiri Cheng Li di ruangannya dan memeluknya sebagai tanda terima kasih karena telah mempercayainya dan segala dukungannya. Cheng Li justru ingin berterima kasih pada Xun Xun karena berhasil membuatnya melupakan masa lalunya. Xun Xun adalah wanita yang lemah tapi ibu yang kuat. Berkatnya ia bisa merasakan aroma ibu. Kini ia tahu kenapa ibunya berniat menjual Yu Mei Ling dulu. Bukan karena menyimpan banyak kenangan buruk seperti yang Xun Xun pikir tapi karena terdapat banyak kenangan indah di sana.

Sekarang ibunya punya segalanya atas kerja kerasnya selama ini. Teringat masa kecil Cheng Li saat ayahnya memberikan produk Yu Mei Ling sebagai hadiah untuk mamanya. Ia pikir ibunya ingin berpisah dengan masa lalunya, dirinya yang dulu lemah.

Xun Xun merasa kalo itu bukan hal yang mudah bagi ibunya. Setelah sekian lama toh ia masih mempertahankannya. Meski ia takut pada ibu Cheng Li, tapi ia juga sangat mengagumnya. Ia berpesan agar Cheng Li bersikap baik pada ibunya.

Cheng Li mengaku sudah melakukannya. Setiap anak punya cara yang berbeda terkait hubungan dengan orang tuanya. Ada yang saling berbagi dan ada yang saling bersaing. Ia sendiri termasuk yang kedua. Terbukti dengan ia yang membuat ibu masih bersemangat di usianya yang ke 80.


Ibu Cheng Li menerima contoh produk Yu Mei Ling dan proposal dari Xun Xun. Sekali mencium aromanya ibu langsung tahu kalo itu aroma ibu. Ia memuji kepintaran Xun Xun yang nggak hanya menyelesaikan masalah perusahaan tapi juga memakaikannya dengan Cheng Li.

Berkat hal itu ibu jadi merasa tak ragu lagi untuk memberikan dananya pada perusahaan Cheng Li.



Michael menyuruh Xiaojing untuk mengirimkan surat, produk Yu Mei Ling dan masker yang ia desain sendiri ke California. Xiaojing pikir itu untuk seorang wanita tapi Michael bilang itu untuk seorang anak.


Zhou Quan sedang melakukan perawatan wajah di kamarnya. Tiba-tiba terdengar suara teriakan Mo Yunyun. Dan saat ia keluar malah mendapati Yiwang keluar kamar. Ia menegur mereka yang nggak hanya sendiri di rumah. Tapi nggak papa. Ia akan memberikan ruang pada mereka.

Zhou Quan kembali masuk ke kamarnya padahal Yiwang ingin memberi penjelasan.




Zhou Quan mengajak Cheng Li dan Xun Xun minum di bar. Baru juga jam 11 tapi mereka sudah mengantuk. Ia jadi meragukan Cheng Li. Apa dia bisa melakukannya? Cheng Li pikir itu bukan urusan Zhou Quan. Bisa atau enggak cuman Xun Xun yang tahu. Zhou Quan juga memuji Cheng Li yang sekarang membawa mobil. Ia jadi menyesal mengajak mereka keluar. Di rumah tadi ia merasa marah melihat Yiwang dan Mo Yunyun, di sana malah melihat mereka bermesraan.

Xun Xun menasehati Zhou Quan agar jangan terlalu lama tarik ulur. Ia pikir siapa yang berinisiatif duluan nggak ada pengaruhnya. Cheng Li membenarkan. Ia mencontohkan dirinya dan Xun Xun.  Ia sangat jujur sampai Xun Xun menyatakan cinta padanya.

Zhou Quan terkejut. Ia menuntut Xun Xun yang nggak memberitahukan hal itu padanya. Xun Xun hanya tersenyum. Ia pikir itu bukan sesuatu yang patut untuk disombongkan. Cheng Li menatap Xun Xun dan menanyakan sejak kapan Xun Xun ingin menyatakan cinta padanya.

Xun Xun menjawab sejak mereka pergi ke makam ayah Cheng Li. Ayah Cheng Li mengalami kecelakaan dan mengakibatkan Cheng Li terluka. Ia pikir itu bukan saat yang tepat jadi saat itu ia hanya ingin menjaganya.

Zhou Quan menyela. Ia rasa hati malaikat Xun Xun nggak beda jauh dengan wanita licik. Xun Xun membantahnya. Ia merasa kalo hidup seseorang sangat singkat. Saat ia meninggal, ia meninggalkan masalah dan takdir orang di sekitarnya juga berubah. Ia nggak mau seperti itu. Ia harap bisa hidup dengan baik setiap hari dan memperlakukan orang yang ia cintai dengan baik.

Cheng Li terdiam menatap Xun Xun dengan tatapan dalam. Zhou Quan malas melihatnya. Ia lalu bangkit dan memutuskan hubungan dengan mereka selama dua minggu. Dia juga nggak mau melihat pasangan bermesraan di depannya.

Xun Xun tersenyum melihat kepergian Zhou Quan. Ia bersyukur memiliki teman sepertinya. Kalo dia nggak ada, ia sendiri merasa nggak yakin apa dia bisa melewati masa tersulitnya apa enggak.

Cheng Li malah berharap agar hubungan Zhou Quan dan Yiwang segera berhasil biar Zhou Quan nggak datang lagi ke rumah mereka. Ia sungguh nggak nyaman melihat ekspresi Zhou Quan menggendong beruang saat itu.


Zhou Quan masuk ke kamar Yiwang. Maksudnya sih mau meminjam pembalut pada Mo Yunyun. Tapi malah melihat tubuh Mo Yunyun penuh luka. Ia terkejut melihat Zhou Quan dan kembali masuk ke kamar mandi.

Yiwang masuk dan menanyakan yang terjadi. Zhou Quan memberitahukan apa yang ia lihat barusan tapi Yiwang hanya diam saja.



Cheng Li mengajak Xun Xun ke pasar malam. Ia pikir Xun Xun pasti akan suka. Xun Xun melihat tas rajut. Ia pikir itu imut. Cheng Li lalu membeli semuanya dan memberikannya pada Xun Xun.

Mereka kembali berjalan. Xun Xun melihat penangkal mimpi dan menyukainya. Cheng Li juga langsung membelikannya untuk Xun Xun.

Di stan selanjutnya Cheng Li melihat pesawat dan terpikir membelinya untuk Dudu.

Mereka lalu bertemu dengan nona Yin, pelukis yang akan mendesain produk Yu Mei Ling. Ia menangkap kalo mereka adalah pasangan. Dan dengan penuh percaya diri Cheng Lo mengenalkan Xun Xun sebagai pacarnya.

Nona Yin berterima kasih pada Cheng Li karena telah memberinya kesempatan untuk bekerja. Kalo enggak mungkin dia sudah pulang kampung dan menikah di sana.

Cheng Li pikir itu karena bakat yang nona Yin miliki. Dan ternyata rak lukis yang ada di loteng dibeli Cheng Li dari nona Yin. Saat itu sudah malam dan nggak ada yang mau membeli raknya. Ia menangis. Cheng Li kebetulan datang dan membeli semuanya.


Zhou Quan akhirnya tahu kalo Mo Yunyun berniat bercerai karena mengalami KDRT. Ia menyarankan agar Mo Yunyun mengambil tindakan hukum. Mo Yunyun pikir Zhou Quan hanya pura-pura baik. Munafik. Zhou Quan membantahnya. Ia hanya ingin pinjam pembalut. Mo Yunyun bangkit dan mengambilkannya.

Zhou Quan merasa nggak nyaman. Dia menyuruh Yiwang untuk menjaga Mo Yunyun. Ia akan pindah besok. Yiwang meminta pengertian Zhou Quan. Mo Yunyun pulang karena dianiaya. Ia terluka secara fisik dan mental. Zhou Quan paham. Ia menyarankan agar Yiwang membawa Mo Yunyun ke firma hukumnya. Kalo Mo Yunyun nggak mau ditangani olehnya maka ia akan mengenalkannya pada pengacara lain.

Yiwang membelai kepala Zhou Quan dan sangat berterima kasih padanya.




Xun Xun masuk ke galerinya bersama Cheng Li. Semua yang ada di sana didesain sendiri oleh Cheng Li. Ia pikir saat itu Cheng Li sudah mulai menyukainya.

Cheng Li memeluk Xun Xun. Ia mengaku belum yakin pada saat itu. Tapi nggak tahu kenapa ia selalu ingin baik pada Xun Xun. Xun Xun sekarang paham kenapa saat itu Cheng Li menolak desainnya. Cheng Li tersenyum. Sekarang nggak menyalahkannya lagi.

Xun Xun menggeleng. Ia melepaskan pelukannya dan menatap Cheng Li. Ia paham kalo Cheng Li ingin memberikan sinar pada mimpi yang sudah padam.

Cheng Li mengungkapkan alasannya menyukai pasar malam tadi. Di sana semua orang hidup dengan baik meski memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda, suku. Semuanya berbeda. Semuanya bersatu menciptakan karya yang indah.

Xun Xun merasa kalo nggak ada batasan untuk menciptakan keindahan. Sama halnya dengan make up mereka yang bertujuan untuk memberikan sedikit keindahan pada dunia.

Cheng Li memberitahu kalo ia dan ibunya sama-sama berbisnis. Tapi ia harap ia bisa menjadi orang yang berperasaan dan melakukan bisnis dengan baik.

Xun Xun tersenyum. Ia mendekat dan mencium Cheng Li.

Ringkas drama selanjutnya

1 komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊