Sinopsis Ending Again episode 6

Anysti
0

All content from PlayList






In Young sama Yun Su janjian makan di luar. In Young datang duluan dan sudah memesan makanan. Yun Su datang nggak lama kemudian dan lihat In Young sudah pesan ceker ayam.

In Yiung bertanya apa Yun Su mau minum alkohol? Yun Su menolak. Dia minun air aja cukup. In Young lalu memesan soju dan mau nambah sup toge lagi. Dia nawarin Yun Su buat makan kulit nanti.

Yun Su nggak mau. Dia mengaku nggak suka kulit. Lah In Young bingung Yun Su maunya makan apa? Dia nyuruh Yun Su buat ngomong dan merrka bisamakan itu.

Yun Su meminum airnya. Dia curiga lihat In Young. Apa ada kabar baik? In Young tersenyum dan membenarkan.

Pesanan mereka datang. Yun Su mendesak In Young untuk memberitahunya. In Young ngasih tahu kalo dia baru aja melancarkan pukulan bagus.

"Ke siapa?"

"Mantan pacarku"

Awalnya Yun Su nggak ngeh. Tapi sedetik kemudian dia malah jadi tertarik banget. Gimana bisa?

In Young memakai plastik di tangannya dan cerita kalo dia akan membunuhnya kalo ngomong lagi dengannya.

Ih, Yun Sunya malah bengong. Nggak mau makan? Nggak suka ceker ayam?

Yun Su tersenyum. In Young merasa kalo Yun Su kayak anak kecil. Yun Su marah. Lah habisnya Yun Su nggak suka alkohol, ceker ayam sama kulit. Ih, kayak anak kecil.

Yun Su membantahnya. Dia mau membuktikannya ke In Young. Dia ngambil ceker dan mau memakannya. Eh, nggak jadi. Ada kukunya soalnya. In Young cuman tertawa lihatnya.



Seperti itu.... Aku goyah. 


Pagi ini Yun Su mrmbuat sarapannya sendiri. Ia makan roti panggang. Ih, riweuh amat ya cuman makan doang. Piring sama mug posisinya harus sempurna.

Sebelum makan dia makan snack dulu. In Young keluar dari kamar dan ke kamar mandi habis itu balik lagi ke kamar. Ih, ganggu banget. Yun Su yang mau makan aja sampai nggak jadi.

Yun Su melihat kalo In Young sudah menggoreng daging. Cepet amat siap-siapnya?

In Young ngasih tahu kako dia telat jadi cuman mencuci poni.

Yun Su kaget dengarnya. Maksudnya gimana cuman nyuci poni? In Young tersenyum dan merasa kalo Yun Su nggak perlu tahu.

Yun Su merasa nggak habis pikir. Katanya telat tapi kok masih srmpat masak? In Young ngasih tahu kalo dia punya waktu karena tadi nggak mandi.

Masakan In Young sudah jadi. Ia memakannya di depan Yun Su. Yun Su nanyain apa In Young ngasih tahu mantan pacarnya kalo dia dah nikah?

Sambil makan In Young bilang enggak. Dia nawarin Yun Su buat makan dahingnya tapi Yun Su nolak.

Yun Su merasanggak tenang karena ingat sama Chan Hui.

In Young melihat jam tangannya. Dia telat. Dia bangkit dan mau berangkat. Dia akan nyuci piringnya nanti kalo dah pulang.

"Lagi? Kemarin juga bilangnya gitu dan akhirnya aku yang nyuci"



In Young selfie di depan pintu dan mengirimkannya ke Yun Su. Itu hadiah buat dia. Kupon In Young, mencuci piring 10 kali. Ia melarang Yun Su buat ngarepin ciuman.

Hadeuh, Yun Su geleng-gekeng lihatnya. In Young sakit apa, ya? Dagingnya basi?


In Young sedang nyiapin berkas yang diminta sama ketua tim. Kurator park ngajakin dia untuk ikut kerja di luar. Tapi nggak papa kalo In Young sibuk.

In Young senang. Dia meyakinkan akan segera menyelesaikan kerjaannya biar bisa ikut. Kurator Park ngasih tahu kalo mereka akan berangkat setengah jam lagi.

In Young mengiyakan. Kurator Park menanyakan kenapa In Young semangat bareng. In Young mengaku senang karena dia nggak pernah kerja di luar. Tapi mereka mau ke mana?




In Young nggak semangat. Ternyata mereka ke studionya Chan Hui. Ih, males banget. Chan Hui menyajikan teh buat mereka.

Mereka akan nengajukan beberapa pertanyaan buat dirilis untuk kepentingan pameran. Mereka juga akan nengambil gambar studionya Chan Hui.

Chan Hui nggak masalah. Kurator Park siap merekam dan In Young yang mewawancarainya. In Young menanyakan kenapa Chan Hui nggak kayak seniman lain yang menunjukkan semua karyanya tapi Chan Hui cuman 10 dan sati karya yang belum pernah dia tunjukkan? Alasannya apa?

Chan Hui menjawab kalo ia hanya ingin menunjukkan karya yang ia jerjakan tahun lalu untuk pameran pertamanya.

In Young rasa kalo tahun itu pasti punya arti yang istimewa untuknya. Chan Hui memberitahu kalo ia bisa menciptakan gayanya sendiri. Dan itu adalah titik balik dalam hidupnya. Itu juga adalah tahun terpenting.

In Young menanyakan kalo sebelumnya Chan Hui di Paris? Ia menyindir kalo Chan Hui pasti suka dan bahagia di sana? Chan Hui membenarkan. In Young nampak kecewa. Ia menanyakan kalo Chan Hui akan kembali setelah pameran berakhir? Chan Hui mau menjawab tapi In Young memotongnya. Chan Hui harus kembali kalo emang menyukai di sana.

Chan Hui nggak menjawab. In Young melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya tapi Chan Hui tiba-tiba bilang kalo dia nggak akan kembali dan ia akan menetap.



In Young menceritakan ke So Hye dan teman-temannya kalo Chan Hui nggak akan kembali.

Ih, So Hye sebal dan nyuruh In Young untuk nyuruh Chan Hui untuk kembali secepatnya. In Young hanya tersenyum.

So Hye berpikir kalo ia kira In Young nggak akan bicara atau tersenyum padanya lagi. In Young mengangguk. So Hye lega. Ia menunjukkan kalo sarannya berhasil.

In Young masih murung. So Hye jadi khawatir lagi dan bertanya ada apa? In Young memberitahu kalo sebenarnya dia bilang sesuatu ke Chan Hui. So Hye mengingatkan kalo nggak akan ada jalan keluar lagi begitu In Young terlibat.

In Young menenangkan dan memberitahu kalo Chan Hui nampak lesu setelah mendengarkan kata-katanya kayak lagi sakit. Ih, In Young malah khawatir kalo Chan Hui beneran sakit.

So Hye memarahi In Young. Tapi In Young malah tersenyum dan bilang kalo dia bercanda.

Mereka mau makan. In Young mendadaj nyinggung tentang So Hye yang nggak lagi ngomongin soal manajer itu lagi. So Hye memberitahu kalo itu sudah lama berakhir. Lah In Young heran. Kapan?

So Hye merasa kalo itu seperti biasanya. Dia tiba-tiba jatuh cinta dan berhenti mencintai sendirian. In Young menegur So Hye. Harusnya ngasih tahu dia. Ia menawarkan untuk menjodohkan So Hye sama salah satu kuratornya.

So Hye menolak karena dia sudah jatuh cinta sama orang lain. Ih, In Young kaget. So Hye ngasih tahu kalo pria itu adalah salah satu pelanggan di kafenya.

In Young malas. Nggak nanya. So Hye memberitahu kalo pria itu sangat manus, menakjubkan dan luar biasa. In Young hanya menghela nafas. Ia memberitahh kalk ada pria seperti itu di museum seninya. Ia menanyakan kenapa kali ini So Hye menyukainya?

So Hye memberitahu kalo pria itu memesan es teh. In Young sama sekali nggak terkesan meski So Hye menganggap kalo itu sangat menggemaskan. Dia menawari In Young untuk minun setelah ini.

In Young menolak. So Hye maksa. Dia yang akan traktir. In Young tetap menolak karena besok dia harus kerja.





Yun Su sedang membaca buku meski sudah malam. In Young tiba-tiba muncul di dekat pintu dan mengagetkannya. Dia nggak tahu kapan In Young masuknya.

In Young hanya tersenyum. Yun Su bangkit dan menghampirinya. In Young memberikan es tehnya pada Yun Su.

Yun Su menerimanya. Tapi dia nggak ngerti kenapa In Young memberikannya padanya? In Young malah mencubit kedua pipi Yun Su dan memintanya untuk lebih menggemaskan.

Yun Su menyingkirkan tangan In Young dan menyuruhnya untuk tidur. In Young menatap wajah Yun Su dan ingat sama piring kotornya.

Airnya masih mengalir. In Young menunggu sampai baknya penuh. Yun Su tahu-tahu nematikan keran dan nyuruh buat besok aja nyuci piringnya.

In Young nggak mau soalnya Yun Su akan membunuhnya nanti. Dia mau jatuh dan Yun Su buru-buru menahan kepalanya. Sama siapa In Young minum sebanyak ini?

"Sama So Hye"

"Kamu minum sebanyak apa?"

"4 botol"

"Minumnya sama-sama?"

In Young membantah. Seorang minum 4 botol. Habis bilang itu tiba-tiba In Young jatuh dan bersandar pada Yun Su.



Saat kerja In Young masih merasa pusing karena kebamyakan minum semalam. Yun Su mengirim pesan dan menyuruhnya untuk mencuci piring nanti. Ah, In Young kesal.

Ketua tin bangkit dan ngajak keduanya untuk rapat. Kurator Park langsung mengiyakan. Ketua tom berpikir kalo Kurator Park yang bau alkohol dan menanyakan berapa banyak yang dia minum semalam?

Kurator Park membantah dan bilang kalo dia nggak minum. Ketua tim bertanya-tanya kenapa di sana bau alkohol?

In Young lalu menutup mulutnya.

Ketua tim menanyakan foto studio yang nggak ada dalam laporan. Lah, kurator Park lupa.

Manajer tim menyuruhnya untuk mengirimkannya lewat email sebekum rapatnya dimulai. Kurator Park mengiyakan.

Dia lalu mendatangi In Young dan menyuruhnya untuk mengambil gambar studio dan mengirimkannya padanya.

In Young mau menolak karena bentar lagi ada rapat tapi Kurator Park maksa. Dia akan ngasih alasan kalo In Young ke rumah sakit. In Young memohon agar dia nggak pergi tapi nggak diijinkan. Dikiranya In Young akan senang karena itu Roze.




In Young sampai di rumahnya Chan Hui. Ia minta agar Chan Hui nggak usah memperdulikannya. Ia akan cepat.

Chan Hui nggak bilang apa-apa. Dia kembali duduk dan melanjutkan pekerjaannya.

In Young mulai memotret. Ia melihat ada satu lukisan yang ditutup dan menanyakan apa itu belum selesai? Nggak boleh dipotret?

Chan Hui menoleh dan mengiyakan. In Young melihat Chan Hui dan bertanya apa dia sakit? Chan Hui nggak menjawab. In Young mendekat dan kembali menanyakannya. Dia berkeringat banyak.

Chan Hui memberitahu kalo dia nggak sehat selama setahun terakhir. In Young tergetar. Chan Hui melanjutkan kalo ia kira ia bisa hidup dengan baik tanpa In Young tapi seperti yang In Young bilang. Harusnya dia nggak melepaskan In Young.

In Young nangis. Chan Hui menekankan kalo dia nggak minta agar In Young memaafkannya. In Young boleh marah padanya tapi jangan membencinya.

In Young nggak bisa bilang apa-apa.



Ia berjalan pulang dengan perasaan goyah.

Yun Su terpaksa mencuci piring menggantikan In Young. Dia kesal dan mau ngasih pembalasan saat In Young pulang nanti. In Young nggak pernah nepatin janji.

Nggak lama kemudian In Young pulang. Yun Su langsung marah padanya. Ia yang nyuci piring. Ia ingin agar lain kali....

In Young meminta maaf. Ia janji akan nyuci piring lain kali. Ia lalu masuk kamar.

Yun Su melihat kalo In Young nampak sedih.

In Young diam di kamarnya setelah itu. Dia nangis. Yun Su ragu mau mengetuk pintunya. Ia lalu mengirim kupon In Young yang waktu itu dan bilang pingin memakai kuponnya sekarang.




In Young tersenyum. Dia bangkit dan keluar. Yun Su ternyata masih di depan pintu. Dia meraih tangan In Young dan menggenggamnya. In Young malah nangis.

"Aku harus gimana? Aku goyah"

"Ayo pergi. Makan"

Lah, In Young malah nangis lagi.



21 tahun, musim panas


In Young tidur di sebelah Chan Hui. Dia melihat kalo Chan Hui berkeringat banyak. Apa dia sakit?

Chan Hui meluk In Young dan mengaku kalo dia mimpi buruk. In Young menawarinya untuk minum. Chan Hui nggak mau. In Young menawarinya minum obat.

Chan Hui memberitahu kalo ia akan lebih baik kalo tidur kayak gini.


Bersambung...

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)